Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktik Teknik Transmisi dan Distribusi

Tes Polaritas Transformator

Oleh : I Gede Janur Permadi

Fakultas Teknik
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Yogyakarta
2019
A. Topik
Menguji polaritas transformator
B. Tujuan
Setelah melaksanakan praktik, diharapan mahasiswa dapat menguji polaritas
transformator.
C. Dasar Teori
Terminal primer trafo/transformator secara bergantian akan bertegangan posistif
satu terhadap yang lain, karena sumber memberikan tegangan AC. Hal yang sama juga
terjadi pada terminal sekunder. Apabila sebuah trafo atau lebih akan diparalel, atau
trafo 1 fase digunakan sebagai trafo 3 fase, polaritas relatif antara terminal primer dan
terminal sekunder setiap trafo perlu diketahui agar proses penyambungan dapat
dilaksanakan dengan benar. Polaritas trafo relatif terminal primer terhadap terminal
sekunder dapat diketahui dari tes polaritas, dimana rangkaian yang digunakan dapat
dilihat pada Gambar 1.1. berikut.

Gambar 1.1. Rangkaian Tes Polaritas suatu Transformator.


Apabila hasil dari pengukuran tegangan antara terminal primer dan terminal sekunder
menghasilkan:
1. Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih besar dari pada
tegangan primer atau tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder hampir
sama dengan penjumlahan tegangan terukur dari tegangan primer dan tegangan
sekunder maka polaritas trafo adalah additive
2. Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih kecil dari pada
tegangan primer atau tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder hampir
sama dengan pengurangan tegangan terukur dari tegangan primer dan tegangan
sekunder maka polaritas trafo adalah substractive
Selanjutnya adalah penentuan nilai perbandingan transformasi. Nilai perbandingan
transformasi ini merupakan suatu bilangan yang dinotasikan dalam simbol “a” yang
merupakan suatu nilai perbandingan antara sisi primer dengan sisi sekunder dalam hal
tegangan, arus, dan jumlah lilitan. Sehingga diperoleh hubungan seperti berikut.

Penentuan nilai perbandingan transformasi ini sering digunakan untuk pengecekan


desain trafo. Selain itu, nilai perbandingan transformasi akan sangat berguna pada saat
melakukan perhitungan nilai-nilai parameter rangkaian ekuivalen dan juga pada saat
menghitung rugi-rugi yang muncul.
D. Alat dan Bahan
a) Transformator 3 phase 1 buah
b) Voltmeter AC/multimeter 1 buah
E. Gambar Rangkaian

Gambar rangkaian. (a) Subtraktif, (b) Addiktif


F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rangkailah peralatan dalam keadaan tanpa tegangan
3. Konsultasikan rangkaian sebelum menghubungkannya ke catu daya
4. Ambilah data
5. Setelah selesai, kembalikan peralatan pada tempatnya dan pastikan tempat kerja
bersih.
G. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1. Data hasil pengamatan pada uji polaritas transformator
No. Trafo Tap V1 V2 V3 Ket.
1 0-220 + 0-45 100 22 80 Subtraktif
I
2 0-220 + 0-90 100 40 58,5 Subtraktif
3 0-220 + 0-45 100 22 120 Addiktif
II
4 0-220 + 0-90 100 40 141 Addiktif
5 0-220 + 0-45 100 21 120 Addiktif
III
6 0-220 + 0-90 100 40 142 Addiktif

H. Analisa Data
Tes polaritas harus dilakukan pada transformator yang akan diparalel,
dikarenakan ketika transformator diparalel, jika terminal dikoneksikan terbalik, maka
akan merusak transformator. Cara melakukan uji polaritas yaitu dengan
mengkoneksikan bagian sisi primer dengan sisi sekunder secara paralel. Jika hasil
pengukuran tegangan adalah selisih dari tegangan primer dengan sekunder, berarti
polaritas primer dan sekunder sama, dalam hal ini disebut substraktif. Sedangkan pada
kondisi sebaliknya, maka keaadan disebut dengan addiktif. Setiap terminal belitan
transformator memiliki polaritas tertentu. Tes polaritas dapat menentukan polaritas
relatif primer dan sekunder transformator setiap saat. Trafo memiliki dua jenis
polaritas, yaitu polaritas aditif dan subtraktif.
1. Polaritas additive:
Dalam polaritas Addictive, tegangan melintasi primer (V1) dan sekunder (V2) dari
transformator akan menjadi jumlah dari tegangan pada sisi tegangan rendah dan
tegangan tinggi. Artinya, jika V3 mengukur nilai yang sama dengan jumlah
tegangan yang diukur pada V1 dan V2, maka polaritasnya akan membuat additive.
2. Polaritas subtractive
Dalam polaritas subtraktif, tegangan yang melintasi akan menjadi perbedaan
tegangan pada dua sisi. Itu adalah jika tegangan V3 adalah perbedaan tegangan
pada V1 dan V2 polaritas seperti itu dapat disebut sebagai polaritas subtraktif.
Untuk Polaritas subtraktif,
V3 = V2 - V1, untuk transformator step up.
V3 = V1- V2, untuk transformator step-down

3. Kesimpulan
Proses Paralel dilakukan ketika permintaan beban meningkat di luar pasokan. Hal ini
dilakukan untuk mendistribusikan beban di antara transformator untuk menjaga
kontinuitas pasokan dengan kondisi terukur dan dengan efisiensi maksimum. Paralel
meningkatkan kapasitas catu daya dan juga meningkatkan keandalan operasi.

Anda mungkin juga menyukai