Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK

PERCOBAAN POLARITAS TRANSFORMATOR

Dosen Pengajar
:
1. Anton Firmansyah, S.T, M.M
2. Rumiasih, S.T, M.T
Kelompok 4
Kelas
: 5 ELC
NAMA

NIM

Alfin Widika Nofian


Alvin Dwi Rizdki
Bagus Sarfani
Fadly Rozeta
Hazmei Pandu Purnama
Kevin Tri Yuda

0612 3031 1544


0612 3031 1545
0612 3031 1548
0612 3031 1553
0612 3031 1554
0612 3031 1555

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2014
BAB I

Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan praktikan mampu :
1. Menjelaskan polaritas transformator;
2. Melakukan dua cara / metode untuk mengetahui polaritas transformator;
3. Menjelaskan fungsi polaritas transformator.

BAB II

Dasar Teori
Masing

masing

ujung

primer

dari

suatu

transformator

satu fasa polaritasnya


selalu bergantian pada
waktu bekerja karena
merupakan tegangan AC. Hal yang sama juga terjadi pada kumparan
sekunder. Polaritas perlu diketahui untuk membuat sambungan sambungan
pada transformator. Polaritas pada transformator ditentukan oleh arah
lilitannya. Untuk menentukan polaritas transformator (arah lilitan) bisa kita
peroleh dari tes polaritas.
Bila kumparan primer yang merupakan kumparan tegangan tinggi diberi
tegangan, cara melilit seperti pada gambar 1 di bawah akan menghasilkan
arah tegangan induksi seperti ditunjukkan oleh masing-masing anak panah.
Artinya terminal H1 (+) mempunyai polaritas yang sama dengan terminal X 1
(+), sedangkan H2 (-) mempunyai polaritas yang sama dengan X 2 (-). Bentuk
polaritas di atas dikenal dengan polaritas pengurangan (substractive). Bila
polaritas H1 (+) = X2 (+) dan H2 (-) = X1 (-), berarti cara melilit kumparan
tegangan rendah X1X2 sebaliknya, dan hubungan ini disebut polaritas
penjumlahan (additive).

( Zuhal, Teknik Tenaga Listrik)

Ujung kumparan tegangan tinggi disambung dengan ujung kumparan


tegangan rendah yang dengan ujung kumparan tegangan rendah yang terdekat,
ujung yang lain kita pasangkan Voltmeter (V1). Ujung ujung kumparan
tegangan tinggi di hubungkan dengan sumber dan dipasang Voltmeter (V).Pada
pengukuran diatas bila V1 > V kedua GGL induksi saling menjumlahkan dan
dikatakan ADDITIVE POLARITY, sedangkan apabila V1 < V GGL induksi pada
kedua lilitan ada hubungan pengurangan dandikatakan SUSTRACTIVE
POLARITY. Menurut ASA (theamericanstandartassociation) pada tegangan tinggi
ujung ujungnya diberi tanda H1, H2, H3, dst. Dan H1 terletak disebelah kiri
pembaca (apabila mengahadap dari sisi tegangan rendah).Pada kumparan
tegangan rendah ujung ujungnya diberi nama X1, X2, X3, dst. Letak X1
berdekatan dengan h1 untuk substractivepolarity atau arah menyudut dari H1
additivepolarity.
Fungsi dari polaritas transformator sendiri adalah untuk menghubungkan
transformator biasa menjadi autotransformator dan juga untuk menghubungkan
transformator secara paralel (meningkatkan daya trafo) maupun secara seri
(meningkatkan tegangan trafo).

Gambar 2.4. Penyambungan Transformator 1 fasa

BAB III
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.

Regulator tegangan (0 220 V)


Transformator 1 fasa 50 VA, 220/48 V
Multimeter elavi 15N
Kabel penghubung

BAB IV
Gambar Rangkaian

1 buah
2 buah
2 buah
15 buah

BAB V
Langkah Kerja

1. Menentukan sisi tegangan tinggi dan rendah. Peralatan dirangkai sesuai


gambar 4.1, pada V1 dimasukkan tegangan sebesar 22 volt kemudian
diukur besarnya tegangan V2
2. Metode I menentukan polaritas transformator.
Peralatan dirangkai sesuai gambar 4.2. Pada kumparan tegangan tinggi
dimasukkan tegangan pada Vtt sebesar 22 volt. Kemudian ukur tegangan
di V.
3. Metode II menentukan polaritas transformator.
Peralatan dirangkai sesuai gambar 4.3,transformator 1 yang berfungsi
sebagai referensi dan sudah diketahui polaritasnya dirangkai paralel
dengan transformator II (transformator yang akan diuji). Pada sisi Vs
dimasukkan tegangan sinusoida. Kemudian diukur besarnya penunjukkan
pada voltmeter.
Langkah Keselamatan Kerja
Dalam percobaan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan
menyangkut keselamatan kerja dalam melaksanakan praktikum antara lain
sebagai berikut :
1. Sebelum dilaksanakan praktikum. Laksanakan pengecekan harga-harga
nominal yang tertera pada transformator untuk mencegah adanya
kerusakan pada transformator.
2. Tegangan supply seharusnya disesuaikan dengan harga tegangan
nominal setiap transformator yang digunakan.

BAB VI
Tugas dan Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimanakah timbulnya polaritas suatu belitan transformator
dan apakah yang terjadi jika terjadi kesalahan dalam penentuan polaritas
belitan ?

2. Jelaskan pebedaan antara beberapa macam cara penentuan polaritas


transformator ?
Jawaban.
1. Polaritas pada satu transformator timbul secara bergantian pada waktu
bekerja yaitu pada saat diberi tegangan AC dan diperlukan untuk
menyambungkan trafo pada saat menaikkan tegangan maupun menaikan
daya trafo.
Kesalahan menentukan polaritas transformator akan mengakibatkan
terjadinya hubung singkat )Short circuit) atau tidak seimbangnya tegangan
dan arus pada trafo.
2. Perbedaan cara penentuan polaritas transformator
Metode 1 Penentuan Polaritas
a. Polaritas Additive
Yaitu suatu cara untuk menentukan polaritas pada transformator
dengan cara mengukur tegangan yang terhubung antara salah satu
ujung dari masing-masing sisi trafo dan melihat apabila tegangan V
yang terhubung melebihi dari tegangan sumber maka itulah yang
disebut polaritas additive. Arus Primer (Ip) tidak sefasa dengan Arus
Sekunder (Is).
b. Polaritas Substractive
Yaitu suatu cara untuk menentukan polaritas pada transformator
dengan cara mengukur tegangan yang terhubung antara salah satu
ujung dari masing-masing sisi trafo dan melihat apabila tegangan V
yang terhubung kurang dari tegangan sumber maka itulah yang disebut
polaritas Substractive. Arus Primer (Ip) sefasa dengan Arus Sekunder
(Is).
Metode II Penentuan Polaritas
Menggunakan Transformator Referensi
Yaitu cara untuk menentukan polaritas suatu transformator dengan
bantuan transformator lain yang telah diketahui polaritasnya. Kedua
transformator dirangkai paralel, lalu dihubungkan salah satu ujung dari
sisi sekunder kedua transformator. Kemudian ujung yang lain di ukur

tegangannya dan melihat apabila tegangan yang terukur sebesar 0V maka


polaritas kedua transformator telah sama.

BAB VII
Hasil Percobaan
7.1 Tabel Percobaan
Tabel 1.
Pengukuran sisi tegangan tinggi dan tegangan rendah

V AC

V1

V2

22 Volt

91 Volt

5 Volt

Tabel 2.
Polaritas Additive

V AC

V1

V2

V3

22 Volt

22 Volt

4,8 Volt

26 Volt

Polaritas Substractive

V AC

V1

V2

V3

22 Volt

22 Volt

4,8 Volt

17 Volt

Tabel 3.
Transformator Referensi

V AC
22 Volt

Keterangan

20 Volt

Polaritas Berbeda

0 Volt

Polaritas Sama

7.2 Perhitungan dan Analisa


1. Polaritas Additive
2.
V1
3.
V2
4.
V3
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Polaritas Substractive
12.
V1
13.
V2
14.
V3
15.
16.
17.

= 22 V
= 4,8 V
= V1 + V2
= 22 v + 4,8 v
= 26,8 Volt 26 Volt

= 22 V
= 4,8 V
= V1 V2
= 22 v 4,8 v
= 17,6 Volt 17 Volt

18.

Pada

polaritas

additive

didapatkan tegangan V3 sebesar 26,8 Volt dikarenakan terjadinya


penambahan polaritas transformator antara tegangan V1 dengan
tegangan V2 sehingga diketahui arah arus pada transformator tidak
sefasa.
19.

Pada

polaritas

substractive

didapatkan tegangan V3 sebesar 17,6 Volt dikarenakan terjadinya


pengurangan polaritas transformator antara tegangan V1 dengan
tegangan V2 sehingga diketahui arah arus pada transformator adalah
sefasa.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.

BAB VIII
Pembahasan

45.
1. Penentuan Sisi Tegangan Tinggi dan Tegangan Rendah

46.

Dalam menentukan sisi tegangan

tinggi dan tegangan rendah pada suatu transformator, dilakukan dengan


memberi tegangan sumber pada salah satu sisi dari transformator. Dalam
percobaan ini didapat sisi tegangan tinggi nya dengan tegangan sumber
yang telah ditentukan sedemikian rupa agar praktikan aman dalam
melakukan percobaan sebesar 91 volt dan sisi tegangan rendah nya
sebesar 5 volt.
47.
2. Penentuan Polaritas Transformator Metode 1
48.

Dalam metode 1 ini terdapat dua

cara penentuan polaritas yaitu polaritas penjumlahan (additive) dan


polaritas

pengurangan

(substractive).Pada

percobaan

penentuan

polaritas transformator dengan V1 sebesar 22 volt dan V2 sebesar 4,8


volt dilakukan dengan menghubungkan salah satu sisi primer dengan
salah satu sisi sekunder. Dan mengukur tegangan V3 pada salah satu
lainnya dari sisi primer dan sekunder. Untuk polaritas additive didapat
V3 sebesar 26 volt , hal ini disebabkan terjadinya penambahan polaritas
transformer dengan arah arus yang tidak sefasa. Sedangkan untuk
polaritas substractive didapat V3 sebesar 17 V, hal ini disebabkan
terjadinya pengurangan polaritas transformator dengan arah arus sefasa.
49.
3. Penentuan Polaritas Transformator Metode 2
50.

Dalam metode ini digunakan dua

buah transformator. 1 trafo sebagai referensi atau sudah diketahui


polaritasnya dan satunya lagi adalah trafo yang akan di cari tahu
polaritasnya.Pada percobaan ini, salah satu ujung dari sisi sekunder
kedua trafo dihubungkan dan ujungnya lagi diukur tegangan V3. Kedua
trafo dimasukkan tegangan sumber yang telah diatur sebesar 22 V.
Apabila V3 yang terukur menunjukkan angka di atas nol, maka polaritas
kedua trafo belum sama dan apabila V3 sebesar 0 V, maka polaritas
telaah sama.

51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.

BAB IX
Kesimpulan

84.

Melalui percobaan yang telah dilakukan, maka apa

disimpulkan bahwa :
1. Jika terjadi penambahan tegangan (additive) maka polaritas ujung salah
satu sisi trafo dengan ujung salah satu sisi lainnya berseberangan atau
tidak sefasa.
2. Jika terjadi pengurangan regangan (substractive) maka polaritas ujung
salah satu sisi lainnya spa dan sefasa.
3. Penentuan polaritas ditentukan untuk menggabungkan transformator
secara seri (memperbesar tegangan) dan paralel (memperbesar daya).

85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
Daftar Pustaka

117.
118.
119.

Copyright 2002 Kilowatt Classroom, LLC. Transformator

Polarity
120.
121.

DjibrilHodri (2013). Praktikum Polaritas Transformator.

Fromhttp://hodrijibril.blogspot.com/2013/11/praktikum-polaritastransformator.html?m=1 , 13 September 2014


122.
123.

Anonim

(2013).

Polaritas

Fromhttp://www.slideshare.net/mobile/alanlulus/polaritas-trafo
September 2014

Trafo.
,

13

Anda mungkin juga menyukai