Anda di halaman 1dari 34

TRANSMISI DAYA LISTRIK

Tatap Muka 4 :
Pemodelan Saluran Transmisi serta
hubungan arus dan tegangan
Pemodelan saluran transmisi

Karakteristik saluran transmisi dinyatakan dengan parameter, resistansi, induktansi dan


kapasitansi yang tersebar sepanjang saluran.
Namun memodelkan parameter yang tersebar sepanjang saluran tersebut adalah sulit.
Parameter-parameter tersebut, dapat didekati dengan beberapa resistor, induktor dan
kapasitor.
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.

Namun, pendekatan ini tidak praktis, karena harus menghitung arus dan tegangan di
setiap titik sepanjang saluran. Dapat juga diselesaikan melalui persamaan deferensial
untuk saluran, namun juga tdk praktis, untuk sistem yang besar dengan banyak saluran
transmisi.
Pemodelan saluran transmisi
Kategori Saluran transmisi khususnya SUTT berdasarkan panjang saluran :
1. SUTT dengan panjang < 80 km, dikategorikan sebagai saluran PENDEK.
2. SUTT dengan panjang (80 – 250 km), dikategorikan saluran MENENGAH/ MEDIUM
3. SUTT deengan panjang > 250 km, dikategorikan saluran PANJANG.
Untuk saluran PENDEK dapat dimodelkan dengan resistansi dan induktansi seri, karena
kapasitansinya dapat diabaikan.

Untuk SUTT, reaktansi induktif pada 50 Hz umumnya


jauh lebih besar dari resistansi saluran.

Saluran pendek
Untuk saluran MENENGAH/ MEDIUM. kapasitansi
saluran sudah harus mulai diperhitungkan. Saluran ini
dapat dimodelkan dengan model PI atau model T.
Untuk model PI dimodelkan dengan dua kapasitor
yang ukurannya masing2 setengahnya dan diletakkan
dikedua ujung saluran. Saluran medium model PI
Pemodelan saluran transmisi

Besarnya nilai resistansi, reaktansi seri (induktif) dan admitansi shunt dari suatu saluran
transmisi dapat dihitung sbb

R  rd
X  xd
Y  yd
Dimana r, x, dan y adalah resistansi, reaktansi, dan admitansi shunt per unit panjang
dan d adalah panjang dari saluran transmisi. Nilai r, x, dan y dapat diperoleh dari tabel
referensi konduktor saluran transmisi.
Jaringan 2 kutub (2-port networks)
& konstanta ABCD
Suatu saluran transmisi dapat dinyatakan dengan
jaringan 2 kutub – yaitu suatu jaringan yg dapat
diisolasi dari lingkungan luarnya melalui dua
hubungan kutub, seperti pd gambar berikut.

Bila jaringannya linier, berdasarkan teori rangkaian (teorema Thevenin) menetapkan


hubungan antara tegangan dan arus sisi kirim dan sisi terima sbb :

VS  AVR  BI R
I S  CVR  DI R
Disini konstanta A dan D tanpa dimensi, konstanta B dengan unit , dan konstanta C
diukur dalam Siemens (Mho). Konstanta-konstanta ini sering kali disebut sebagai konstanta
umum rangkaian, atau konstanta ABCD.
Saluran transmisi pendek
Rangkaian ekivalen per fasa dari saluran pendek

VS dan VR adalah tegangan sisi kirim dan terima;


IS dan IR adalah arus sisi kirim dan terima.
Diasumsikan tidak ada admitansi saluran.

IS  IR
Berdasarkan Hk. Kirchhoff terdapat hubungan untuk tegangan sbb

VS  VR  ZI  VR  RI  jX L I

VR  VS  RI  jX L I
Jaringan 2-kutub & konstanta ABCD
Konstanta ABCD dapat diinterpretasikan secara physic, sbb :
Konstanta A menggambarkan effect dari perubahan tegangan sisi terima terhadap tegangan
sisi kirim;
Konstanta D menggambarkan effect perubahan arus sisi terima terhadap arus sisi kirim.
Kedua konstanta A dan D tanpa dimensi.
Konstanta B menggambarkan effect perubahan arus sisi terima terhadap tegangan sisi
kirim.
Konstanta C menggambarkan effect perubahan tagangan sisi terima terhadap arus sisi kirim.
Saluran transmisi adalah jaringan linier 2 kutub, dan sering dinyatakan dengan model ABCD.

Untuk saluran pendek, IS = IR = I, dan konstanta ABCD saluran adalah


Atau :
VS   A B  VR  V  AV  BI A 1
 I   C D   I  S R R
Disini berlaku :
 S    R  I S  CVR  DI R BZ
C 0 AD – BC = 1
VS  1 Z  VR  VS  VR  ZI
 I   0 1   I  D 1
 S   R  IS  IR
Diagram phasor saluran transmisi pendek
Tegangan bolak-balik (AC) biasanya dinyatakan dalam diagram fasor.

Beban dengan faktor daya lagging.

Beban dengan faktor daya unity (1,0).

Beban dengan faktor daya leading.

Untuk suatu tegangan kirim VS dan suatu


besaran arus, tegangan sisi terima VR akan
lebih rendah untuk beban lagging dan
lebih tinggi untuk beban leading .
Karakteristik saluran transmisi

Pada SUTT, nilai reaktansi XL normalnya jauh lebih besar dari resistansi R; sehingga
resistansi saluran sering kali diabaikan. Beberapa karakteristik penting saluran transmisi
adalah sbb
1. The effect of load changes
Diasumsikan sebuah generator
mensuplai sebuah beban melalui suatu
saluran transmisi, bagaimana pengaruh
kenaikan beban terhadap tegangan.

Diasumsikan generator ideal, kenaikan beban akan menaikan daya aktif dan reaktif keluar
dr generator begitu pula arus di saluran transmisi. Sementara tegangan sisi kirim tetap.

1) Apabila arus bebannya bertambah dengan faktor daya lagging dengan sudut yang
sama, besaran arus di saluran akan naik tetapi masih dengan sudut  yang sama
terhadap VR seperti sebelumnya.
Karakteristik saluran transmisi
Jatuh tegangan pada reaktansi juga naik tetapi tetap dengan sudut yang sama.

Diasumsikan resistansi saluran = 0 dan perlu diingat


bahwa besaran tegangan sumber atau tegangan kirim
adalah konstan
VS  VR  jX L I
Jatuh tegangan pada reaktansi jXLI akan berkisar antara
VR and VS.

Sehingga , bila beban lagging naik (I’ > I), tegangan sisi terima (V R) akan berkurang cukup
besar (VR’ < VR)

2) Sebaliknya , bila arus beban dengan faktor daya


unity (1,0) naik, hanya akan sedikit menurunkan
tegangan sisi terima (VR)
Karakteristik saluran transmisi

3) Sedangkan, bila arus beban dengan faktor


daya leading naik, maka tegangan sisi
terima VR juga akan naik

Ringkasan :
1. Bila arus beban lagging (inductive) pada sisi terima saluran - meningkat, tegangan di
sisi terima (VR) dari saluran akan turun cukup besar – nilai pengaturan tegangan (VR)
akan besar dan positif.
2. Bila arus beban unity-PF (resistive) pada sisi terima saluran - meningkat, tegangan di
sisi terima (VR) dari saluran akan turun sedikit – nilai pengaturan tegangan (VR) akan
kecil dan positif..
3. Bila arus beban leading (capacitive) pada sisi terima saluran - meningkat, tegangan di
sisi terima (VR) dari saluran akan naik – nilai pengaturan tegangan (VR) akan negatif..
Karakteristik saluran transmisi

Pengaturan tegangan (voltage regulation = VR) dari saluran transmisi adalah

VRnl  VRfl
VR  .100%
VRfl

Dimana VRnl adalah tegangan no-load dan VRfl adalah tegangan full-load pada sisi terima
saluran.

Untuk saluran pendek : VRnl = VS dan VRfl = VR

Sehingga
VS  VR
VR  .100%
VR
Saluran transmisi Medium
Pada saluran transmisi dengan panjang medium/ menengah (80 – 250 km) , nilai
kapasitansi saluran sudah mulai diperhitungkan. Dalam pemodelannya dapat
dipusatkan di satu titik (nominal T) atau pada dua titik (nominal PI).
Rangkaian ekivalen Nominal T

Relasi tegangan dan arus : Z Z


VS  VR  I R  IS
2 2
 Z
I S  I R  VPY  I R  VR  I R Y
 2
 ZY 
I S  YVR  1  I R
 2 
Saluran transmisi menengah
ZY
Maka : A 1
 ZY   Z Y
2
2
VS  1  VR   Z   I R  AVR  BI R
 2   4  Z 2Y
BZ
4
 ZY 
I S  YVR  1   I R  CVR  DI R C Y
 2 
ZY
D 1
Rangkaian ekivalen 2
Nominal PI

Relasi tegangan dan arus :


VS  VR  I Ser Z
Y
Tetapi I Ser  I R  VR
2
Saluran transmisi menengah
 Y
Jadi : VS V R I R  VR  Z
 2
ZY
 ZY  A 1
VS  1  VR  ZI R  AVR  BI R 2
 2  BZ
Y Y  ZY  Y  ZY 
I S  I ser  VS  I R  VR  1   R
V  ZI C  Y  1
 4 
R
2 2  2  2
ZY
 ZY   ZY  D 1
I S  Y 1  VR  1   I R  CVR  DI R 2
 4   2 

Pengaturan tegangan untuk saluran menengah :

VRnl  VRfl VS
VR  .100%  VR
ZY
VRfl 1
atau VR  2 .100%
VR
Saluran transmisi menengah
Pada saluran menengah, admitansi shunt
harus dimasukkan dalam perhitungan. Total
admitansi biasanya dimodelkan dengan
model Phi ( model) seperti gambar
disamping.

Arus yg melalui kapasitor sisi terima adalah


Y
IC 2  VR
2
Dan arus yang melalui impedansi seri adalah

Y
I ser  VR  I R
2
Saluran transmisi menengah
Dari Hk. Kirchhoff untuk tegangan, tegangan sisi kirim adalah
 ZY 
VS  ZI ser  VR  Z ( I C 2 I R )  VR    1VR  ZI R
 2 
Arus sisi kirim menjadi
Y Y
I S  I C1  I ser  I C1  I C 2  I R  VS  VR  I R
2 2
 ZY   ZY 
IS  Y   1VR    1 I R
 4   2 
Sehingga konstanta ABCD saluran transmisi menengah adalah ZY
A 1
2
BZ
Bila kapasitansi shunt diabaikan, konstanta  ZY 
ABCD menjadi sama dengan konstanta C  Y  1
 4 
saluran transmisi pendek.
ZY
D 1
2
Karakteristik saluran transmisi
Daya aktif input ke saluran transmisi 3 fasa dapat dihitung sbb :

Pin  3VS I S cos  S  3VLL , S I S cos  S (MW)


Dimana VS adalah besaran tegangan sumber (input) line-to-neutral dan VLL,S adalah
besaran tegangan sumber (input) line-to-line. Disini diasusmsikan untuk hubungan- Y!
Dengan cara yang sama , daya aktif output dari saluran transmisi adalah

Pout  3VR I R cos  R  3VLL , R I R cos  R (MW)


Daya reaktif input ke saluran transmisi 3 fasa dapat dihitung sbb :

Qin  3VS I S sin  S  3VLL , S I S sin  S (MVAR)


Dan daya reaktif output adalah

Qout  3VR I R sin  R  3VLL , R I R sin  R (MVAR)


Karakteristik saluran transmisi
Daya nyata input ke saluran transmisi 3 fasa adalah

Sin  3VS I S  3VLL , S I S (MVA)


Dana daya nyata output adalah

S out  3VR I R  3VLL , R I R (MVA)

Effisiensi saluran transmisi adalah

Pout
 .100%
Pin
Pout
 .100%
Pout  PLoss
Karakteristik saluran transmisi
Bila resistansi saluran R dapat diabaikan, daya output dari saluran transmisi dapat
disederhanakan sbb

Diagram fasor yang disederhanakan dari saluran


transmisi menunjukkan bahwa IS = IR = I.
Selanjutnya garis vertikal bc dapat dinyatakan
sebagai VS sin atau XLIcos. Sehingga:

VS sin 
I cos  
XL

Sehingga daya outputnya sbb:

3VSVR sin 
P
XL
Sehingga , daya yang disuplai oleh saluran transmisi tergantung pada sudut fasor antara
tegangan input dan output.
Karakteristik saluran transmisi
Daya maksimum yang disuplai oleh saluran transmisi akan terjadi apabila  = 900:

3VSVR
Pmax 
XL
Daya maksimum ini disebut steady-state stability limit dari saluran transmisi. Dalam
kenyataannya resistansi saluran transmisi adalah tidak = 0, sehingga, sebelum mencapai nilai
transfer daya maksimum sudah mengalami pemanasan pada Saluran transmisi . Secara tipikal
sudut daya pada beban penuh adalah < 350 .
Karakteristik saluran transmisi
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari persamaan daya diatas adalah:
1. Kemampuan transfer daya maksimum dari suatu saluran transmisi adalah fungsi dari
kwadrat tegangan nominalnya. Misalnya apabila semua parameter saluran sama, suatu
saluran transmisi 220 kV akan memiliki 4 kali kemampuan transfer daya dibandingkan
dengan saluran transmisi 110 kV .
Hal ini merupakan salah satu keuntungan menaikkan tegangan saluran transmisi… Namun
tegangan yang sangat tinggi akan menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat, yang
menyebabkan interferensi dengan komunikasi dan menghasilkan efek corona –
menyalanya ion-ion udara yang akan meningkatkan losses.

2. Kemampuan transfer daya maksimum dari saluran transmisi : berbanding terbalik dengan
reaktansi seri, yang nilainya cukup besar untuk saluran panjang. Untuk itu di beberapa
saluran panjang menambahkan kapasitor seri untuk mengurangi reaktansi seri secara
total, sehingga meningkatkan kemampuan transfer daya saluran.

3. Dalam operasi normal suatu sistem tenaga listrik, besaran tegangan VS dan VR tidak
banyak berubah, sehingga, besarnya sudut  akan mengendalikan daya yang mengalir
melalui saluran. Untuk itu dalam rangka mengendalikan aliran daya di saluran dapat
dilakukann dengan meletakkan suatu phase-shifting transformer disatu sisi saluran untuk
mengatur tegangan fasa.
Karakteristik saluran transmisi

Salah satu faktor batasan utama dalam pengoperasian saluran transsmisi adalah pemanasan
4. Transmission
pada resisitansi. Karenaline ratingsini adalah fungsi kwadrat arus yang mengalir di saluran
pemanasan
dan tidak bergantung pada sudut fasanya, saluran transmisi biasanya dioperasikan pada
tegangan dan daya nominal nya.

Terdapat Beberapa kendala praktis yang membatasi daya aktif dan reaktif yang dapat disuplai
oleh saluran transmisi. Kendala yang paling penting adalah :
5. Transmission line limits
1. Arus steady-state maksimum harus dibatasi untuk menghindari pemanasan berlebih pada
saluran transmisi . Rugi-rugi daya pada saluran dihitung dengan pendekatan sbb :

Ploss  3I L R
2

Semakin besar arus yang mengalir semakin besar rugi-rugi panas pada resistansi.
Karakteristik saluran transmisi

2. Jatuh Tegangan pada saluran harus dibatasi sekitar 5%. Dengan kata lain rasio besaran
tegangan sisi terima terhadap tegangan sisi kirim adalah

VR
 0,95
VS
Batasan ini menghindari terjadinya variasi tegangan yang berlebihan.
3. Sudut daya  pada saluran transmisi harus  350 untuk menjamin bahwa aliran daya
pada saluran transmisi cukup jauh dari static stability limit sehingga sistem tenaga listrik
dapat menangani apabila terjadi kondisi transient.

Diantara batasan-batasan tersebut ada yang lebih atau kurang penting pada suatu kondisi
tertentu yang berbeda. Pada saluran pendek, dimana reaktansi seri X adalah relatif kecil,
pemanasan pada resistansi biasanya membatasi daya yang dapat disuplai saluran. Pada
saluran medium yang beroperasi pada faktor daya lagging , jatuh tegangan di saluran
biasanya menjadi faktor pembatas. Pada saluran panjang yang beroperasi pada faktor daya
leading , maksimum sudut  dapat menjadi faktor pembatas.
Contoh soal - 1
Suatu saluran transmisi 3 – fasa , 50 km, 70 kV, mempunyai konstanta saluran
sbb : R = 0,20 Ohm per km, X = 0,608 Ohm per km, Y = j4,0 x10-6 Mho per km.
Saluran transmisi tsb mensuplai beban 30 MW dengan faktor daya 0,9 lagging.
Tegangan pada ujung beban 70 kV.
Tentukan :
a. Tegangan pada ujung kirim I
b. Daya pada ujung kirim
Z
c. Efisiensi transmisi
d. Pengaturan tegangan

Jawaban :
(a). Saluran transmisi ini termasuk saluran pendek IS = IR = I dan VS = VR + I.Z
PR = 30 MW, pf. 0,9 lagging
VR(LL) = 70 kV
VR(LN) = 70 / √3 kV = 40,4 kV

PR 30.000 kW  25,84o


IR    274,94 Amp  25,84o
3.VR ( LL ) . pf 3 x 70 kV x 0,9
Contoh soal - 1
Z  0,2  j 0,608 x 50  10  j 30,4  3271,8o Ohm
VS  VR  IZ
VS  40,416  274,94  25,84 x 3271,8  40,416  8,79845,96 Volt
VS  40,416  6,116  j 6,324  46,532  j 6,324  46,937,49 kV ( L  N )
atau

VS  46,93 kV x 3  81,28 kV ( L  L)

(b). Daya pada ujung kirim :

PS  3 VS I cos  S θR
θS

 S  7,49  (25,84)  33,33o

PS  3 x 81,28 x 274,94 x cos 33,33  32,339 kW  32,34 MW


Contoh soal - 1
(b). Efisiensi transmisi :
PR 30
 .100%  .100%  92,6%
PS 32,34
(b). Pengaturan tegangan :

VS  VR 81,28  70
VR  .100%  .100%  16,11%
VR 70
Contoh soal - 2
Suatu saluran transmisi kategori medium 3 – fasa , 132 kV, mempunyai R, L, C
per fasa sbb : R = 10 Ohm, L = 0,1 Henri, C = 0,9 µFarad. Saluran transmisi tsb
mensuplai beban 35 MW dengan faktor daya 0,8 lagging.
Tentukan Efisiensi transmisi dan Pengaturan tegangan saluran tsb.
Menggunakan model nominal T dan nominal PI

Jawaban : model nominal T


R = 10 Ω
L = 0,1 H, maka XL = 2πfL = 31,4 Ω
C = 0,9 µF, maka Y = j 2πfC = j 2,826 x 10-4 Mho
Z = R + j XL = 10 + j 31,4 Ω = 32,95 ∟72,33 Ω
Z/2 = R/2 + j XL /2 = 5 + j 15,7 Ω
Tegangan sisi terima (LL) VR = 132 x 103 Volt
Tegangan sisi terima (fasa) VR = 132 x 103 / √3 = 76.212,47 Volt
Arus sisi terima IR
PR 35.000 kW
IR    191,36 Amp  36,87
3.VR ( LL ) . pf 3 x 132 kV x 0,8
I R  153,08  j114,81
Contoh soal - 1
ZY
A  1  1  ( j 2,826 x10  4 )(5  j15,7)  0,9950,081
2
Z 2Y
BZ  9,995  j 31,34
4
C  Y  0  j 2,826 x10 4
D  A  0,9955  j1,413x10 3
Tegangan sisi kirim per fasa :

VS  AVR  BI R
VS  (0,9955  j1,413 x10 3 )(76212,47)  (9,955  j 31,34)(153,08  114,08)
VS  80991,22  j 3761,81  81078,532,66 Volt
Tegangan sisi kirim (LL) :

VS = √3 x 81.078,53 = 140.428 Volt


Pada beban nol IR = 0 : VS  AVR  BI R  AVR  0
VS 140.428,014
Tegangan sisi terima pada beban nol  VR    141.133,68 Volt
A 0,995
Pengaturan tegangan :

VS  VR 141.133,68  132.000
VR  .100%  .100%  6,92%
VR 132.000
Arus sisi kirim IS :

I S  CVR  DI R  ( j 2,826 x10 4 )(76.212,47)  (0,9955  j1,413 x10 3 )(153,08  j114,81)


I S  152,55  j 92,53  178,41  31,23 A
Losses atau rugi-rugi transmisi :
R 2 R
Rugi 2  I R x  I S x  1,027 x106 Watt
2

2 2
Efisiensi transmisi : 35 x106
  97,17%
35 x10  1,02 x10
6 6
Saluran transmisi panjang
Untuk saluran transmisi panjang, menjadi kurang teliti apabila memodelkan admitansi
shunt dengan dua capacitor disetiap ujung saluran. Akan Lebih tepat dan teliti apabila baik
kapasitansi shunt dan impedansi seri dinyatakan dalam besaran yang terdistribusi
sepanjang saluran. Tegangan dan arus di saluran dihitung melalui persamaan deferensial
dari saluran.

Namun sebenarnya kita tetap bisa memodelkan saluran transmisi panjang sebagai
model nominal  , yaitu dengan impedansi seri yang dimodifikasi Z’ dan admitansi
shunt yang dimodifikasi Y’ . Selanjutnya melakukan perhitungan tegangan dan arus
menggunakan model konstanta ABCD . Nilai impedansi seri dan admitansi shunt yg
dimodifikasi adalah sbb:

sinh d
Z' Z
d
tanh(d / 2)
Y' Y
d / 2
Saluran transmisi panjang
Model ideal

Model pendekatan
Saluran transmisi panjang
Disini Z adalah impedansi seri saluran; Y adalah admitansi shunt saluran; d adalah
panjang saluran;  adalah konstanta propagasi saluran:

  yz
Dimana y adalah admitansi shunt per kilometer dan z adalah impedansi seri per km.

Apabila d semakin kecil, maka ekspresi ratio pada Z’ dan Y’ mendekati 1.0 dan model
tersebut menjadi model saluran transmisi menengah. Konstanta ABCD untuk saluran
transmisi panjang adalah

Z 'Y '
A 1
2
B  Z'
 Z 'Y ' 
C  Y '  1
 4 
Z 'Y '
D 1
2
Tugas – 3 (latihan soal)
1. Suatu saluran transmisi 3-fasa , 200 km, 230 kV. Konstanta saluran transmisi
adalah Z = 0,54 ∟71,8o Ohm/km ; Y = 5,0 x 10-6 ∟90o Mho/km. Saluran
transmisi ini menyalurkan daya 150 MW dengan faktor daya 1,0 pada ujung
beban. Tegangan pada ujung beban 230 kV. Dengan menggunakan model
nominal PI, tentukan :
(a). Tegangan dan arus pada sisi kirim;
(b). Efisiensi transmisi.
(c). Pengaturan tegangan

2. Suatu saluran transmisi 3-fasa , 100 km, pada sisi terima terhubung ke beban
50 MW dengan faktor daya 0,85 lagging. Konstanta saluran transmisi tersebut
adalah Z = 95 ∟78o Ω dan Y = 0,001 ∟90o S. Menggnakan model nominal T,
Tentukan :
(a). Konstanta A, B, C, D saluran transmisi tsb.
(b). Tegangan, arus dan faktor daya sisi kirim
(c). Efisiensi saluran transmisi.

Anda mungkin juga menyukai