Anda di halaman 1dari 19

Arus Bolak-balik

KD 4.12

Adam Dzaki R.
X-TEDK 1 / 07
Topik Pekan Ini

Setelah mempelajari bab ini Anda seharusnya


memahami hal berikut:
 tegangan dan arus bolak-balik
 kapasitor, resistor dan induktor dalam
rangkaian dengan tegangan dan arus bolak-
balik.
 resonansi dan transformator
Fasor

Fasor adalah sebuah vektor yang yang


berotasi dalam arah yang berlawanan
dengan arah perputaran jarum jam dengan
laju sudut  konstan yang sama dengan
frekuensi sudut dari gerak sinusoidal
tersebut.
Diagram Fasor

Proyeksi fasor pada sumbu horizontal dan pada


waktu t adalah I cos t, menyatakan nilai sesaat
dari arus tersebut.
Sumber AC

Sumber AC adalah istilah untuk sebarang alat


yang menyediakan sebuah tegangan v atau
arus i yang berubah secara sinusoidal.
Simbol sebuah sumber AC pada diagram
rangkaian adalah:
Contoh Sumber AC

Contoh sebuah sumber AC adalah sebuah koil kawat yang berotasi


dengan kecepatan sudut konstan dalam suatu medan magnetik.
Tegangan Bolak-Balik

Sebuah tegangan sinusoidal dijelaskan oleh fungsi


v V cos ωt
v = selisih potensial sesaat
V = selisih potensial maksimum
= amplitudo tegangan
 = 2 f rad/sekon
f = frekuensi
Arus Bolak-Balik

Sebuah arus sinusoidal dijelaskan oleh fungsi


i  I cos ωt
i = arus sesaat
I = arus maksimum
= amplitudo arus
 = 2 f rad/sekon
f = frekuensi
Arus Rata-Rata yang Diluruskan
Irav (rectified average current)

2
Irav  I
π
 0,637 I

Untuk mengukur arus bolak-balik dapat menggunakan


dioda dan rangkaian pelurus gelombang penuh. Arus
yang melalui galvanometer G adalah seperti yang
diperlihatkan grafik. Luas dibawah kurva I terhadap t
sama dengan luas persegi dengan tinggi Irav.
Nilai Akar Kuadrat Rata-Rata
(rms = root-mean square)
Nilai akar kuadrat rata-rata adalah sebuah
cara untuk menjelaskan sebuah kuantitas
yang bisa bernilai positif maupun negatif.
Untuk mencari Irms, kuadratkan arus sesaat i,
ambil rata-rata dari i2 dan akhirnya ambillah
akar kuadrat dari rata-rata tersebut.
I
I rms 
2
V
Vrms 
2
Sudut Fasa

Jika arus i dalam sebuah rangkaian ac adalah


i = I cos t
dan tegangan v di antara dua titik adalah
v = V cos (t + ϕ),
maka ϕ dinamakan sudut fasa yang memberikan
fasa tegangan relatif terhadap arus.
Hambatan pada Rangkaian AC

Tegangan yang melalui sebuah hambatan R


adalah sefasa dengan arus.
Amplitudo tegangan dan amplitudo arus
dihubungkan oleh VR = IR
Induktor pada Rangkaian AC

Tegangan yang melalui sebuah induktor L


mendahului arus sebanyak 90o.
Amplitudo tegangan dan amplitudo arus
dihubungkan oleh VL = IXL dimana XL = L
adalah reaktansi induktif dari induktor itu.
Kapasitor pada Rangkaian AC

Tegangan yang melalui sebuah kapasitor C tertinggal


dari arus sebanyak 90o.
Amplitudo tegangan dan amplitudo arus dihubungkan
oleh VC = IXC dimana XC = 1/C adalah reaktansi
kapasitif dari kapasitor itu.
Rangkaian Seri L-R-C

Selisih potensial sesaat v sama dengan jumlah dari proyeksi-


proyeksi fasor VR, VL dan VC atau proyeksi dari jumlah vektor
V. Fasor VL dan VC selalu berada terletak pada garis yang
sama, dengan arah yang berlawanan. Fasor VL - VC selalu
membentuk sudut siku-siku dengan fasor VR, Sehingga besar
fasor V adalah

V  VR 2  (VL  VC ) 2  ( IR ) 2  ( IXL  IXC ) 2


Impedansi Z

Dalam rangkaian AC, amplitudo tegangan dan


amplitudo arus dihubungkan oleh V = IZ, di mana
Z adalah impedansi dari rangkaian. Dalam sebuah
rangkaian L-R-C,

Z  R 2  ( X L  X C ) 2  R 2  [L  (1 / C )]2

dan sudut fasa ϕ dari tegangan relatif terhadap


arus adalah
L  1 / C
tan  
R
Resonansi

Dalam rangkaian seri L-R-C, arus menjadi


maksimum untuk sebuah amplitudo tegangan
yang diberikan dan impedansi menjadi
minimum pada frekuensi sudut 0 = 1/(LC)1/2
yang dinamakan frekuensi sudut resonansi.
Fenomena ini disebut resonansi. Pada
resonansi, tegangan dan arus sefasa dan
impedansi Z sama dengan hambatan R.
Transformator
Transformator

Dalam sebuah transformator ideal yang tidak


mengalami kehilangan energi, jika lilitan primer
mempunyai N1 putaran dan lilitan sekunder mempunyai
N2 putaran, amplitudo (atau nilai rms) dari kedua
tegangan itu dihubungkan dengan
V2 N2

V1 N1
Amplitudo (atau nilai rms) dari tegangan primer,
tegangan sekunder dan arus dihubungkan oleh

V1 I1 = V2 I2

Anda mungkin juga menyukai