Anda di halaman 1dari 12

ARUS BOLAK-BALIK

1. Tegangan dan Arus Bolak-Balik

Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arahnya senantiasa berubah. Arus bolak-balik
didapatkan dari sumber tegangan bolak-balik yaitu (alternator).

V = Vm sin t

V = tegangan sesaat (volt)

Vm = tegangan maksimum (volt)

 = frekuensi sudut (rad/s)

t = waktu (sekon)

I = I m sin t

I = arus sesaat (A)

Im = arus maksimum (A)

Besaran sinusoidal seperti halnya arus listrik dan tegangan bolak-balik dapat dinyatakan dengan
bantuan diagram fasor. Diagram fasor adalah diagram yang menyatakan suatu besaran dengan
vektor seperti gambar berikut.
Nilai efektif

Nilai efektif arus/tegangan bolak-balik ialah kuat arus/tegangan bolak-balik yang dianggap setara
dengan arus/tegangan searah yang menghasilkan jumlah kalor yang sama pada suatu hambatan
dalam waktu yang sama. Besaran yang diperoleh dari alat ukur voltmeter, ampermeter dan
galvanometer adalah harga efektif (root mean square = rms). Nilai sesaat tegangan dapat diamati
dengan alat osiloskop. Hubungan nilai efektif dengan nilai maksimum adalah sebagai berikut:

Vm
Vef = = 0,707Vm ⎯
⎯→Vm = Vef 2 = 1,414Vef
2
Im
I ef = = 0,707 I m ⎯
⎯→ I m = I ef 2 = 1,414 I ef
2

Nilai rata-rata

Nilai rata-rata arus bolak-balik adalah kuat arus bolak-balik yang harganya setara dengan kuat
arus searah yang memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama.

2I m
Ir =

2Vm
Vr =

Ir = kuat arus rata-rata, Vr = tegangan rata-rata

Alat ukur arus dan tegangan bolak-balik

Untuk mengamati langsung bentuk grafik arus dan tegangan bolak-balik kita gunakan sebuah
osiloskop seperti yang tampak pada gambar. Dari gambar sinuoidal yang terlihat pada layar
osiloskop, dapat ditentukan nilai maksimum dan nilai puncak ke puncak dari arus dan tegangan
bolak-balik.
Contoh Soal

1. Diagram di samping menunjukkan gelombang tegangan AC ketika dihubungkan pada


terminal masukan vertikal sebuah osiloskop. Bila penguat vertikal diatur pada 10 V/cm,
waktu sapu horizontal 5 ms/cm dan tiap kotak mempunyai ukuran 1 cm, maka frekuensi dan
tegangan maksimum sumber AC adalah

a. 25 Hz, 10 V
b. 25 Hz, 20 V
c. 50 Hz, 10 V
d. 50 Hz, 20 V
e. 80 Hz, 20 V
2. Diagram di samping menunjukkan gelombang tegangan AC ketika dihubungkan pada
terminal masukan vertikal sebuah osiloskop. Bila penguat vertikal diatur pada 5 V/cm, waktu
sapu horizontal 2 ms/cm dan tiap kotak mempunyai ukuran 1 cm, maka periode dan tegangan
maksimum sumber AC adalah

a. 10 s, 5 V
b. 10 s, 10 V
c. 20 s, 5 V
d. 20 s, 10 V
e. 80 s, 20 V
2. Rangkaian arus bolak-balik

Pada rangkaian arus searah hanya dikenal satu macam hambatan yaitu tahanan murni (R), dan
dengan hukum Ohm, maka:

V = IR V dan I merupakan besaran yang arahnya tetap.

Untuk rangkaian arus bolak-balik terdapat hambatan yang disebut impedansi dengan simbol Z
(ohm) yang terdiri dari:

- Hambatan murni (resistor): R

- Hambatan induktif (induktor) : XL

- Hambatan kapasitif (kapasitor): XC

Besarnya masing-masing hambatan itu (kecuali R) dipengaruhi oleh frekuensinya yang dapat
ditentukan sesuai dengan rumus pada tabel berikut.

Resistor Kapasitor Induktor


Hambatan terhadap R (ohm) 1 X L = L (ohm)
XC = (ohm)
AC C X L = 2fL (ohm)
f≠0→ω≠0 1
XC = (ohm)
2fC
Hambatan terhadap R (ohm) Tidak dapat dilalui Dilalui arus searah,
DC arus searah dianggap tidak
f=0→ω=0 mempunyai hambatan
terhadap DC

Pada rangkaian arus bolak-balik dapat saja terjadi perbedaan fase antara arus listrik I dan
tegangan V. Ini berarti sudut fase arus dan tegangan tidaklah sama. Misalkan sudut fase arus
adalah ωt dan sudut fase tegangan adalah t +  , maka persamaan arus dan tegangan bolak-balik
dapat dapat kita nyatakan dengan:

I = I m sin t

V = Vm sin (t +  )
Jika kita tetapkan sudut fase 00 sebagai acuan sumbu x, maka diagram fasor arus dan tegangan
ditunjukkan pada gamabar.

Perbedaan fase sebesar  antara I dan V dapat dilihat pada grafik bahwa V digeser ke kiri sejauh
 dari grafik I seperti tampak pada gambar.

Rangkaian seri R,L, C

Impendansi (Z) dari hubungan seri didapat dengan penjumlahan secara vektor R, XL XC (R arah
sumbu x positif, XL searah sumbu y positif dan XC searah sumbu y negatif seperti gambar).

Z = R2 + (X L − X C )2
R = Z cos
X − XC
tan  = L
R

 = sudut fase
Catatan:

Untuk impendansi Z dengan sudut fase  , ada 3 kemungkinan

(a) (b)

(c)

(a) XL > XC : rangkaian bersifat induktif, arus tertinggal dari tegangan sebesar (0 ≤  ≤ π/2)

(b) XL < XC : rangkaian bersifat kapasitif, arus mendahului tegangan sebesar (0 ≤  ≤ π/2)

(c) XL = XC : rangkaian bersifat resistif (terjadi resonansi) arus sefase dengan tegangan

Contoh soal

3. Perhatikan rangkaian RLC seperti gambar berikut.

Diketahui:
R = 20 ohm
L = 5 x10-2 henry
C = 5 x 10-4 farad
ω = 400 rad/s
Impedansi (Z) rangkaian adalah
a. 10 ohm
b. 15 ohm
c. 20 ohm
d. 25 ohm
e. 40 ohm
4. Suatu rangkaian R-L-C seri, dengan nilai hambatan murni R = 0,3 kilo-ohm, induktor L 1,6
H dan kapasitas kapasitor 5 μF. Dihubungkan ke sumber arus bolak-balik dengan frekuensi
sudut 500 rad/s. Besar impedansi rangkaian adalah
a. 300 ohm
b. 400 ohm
c. 500 ohm
d. 800 ohm
e. 1000 ohm

Keadaan resonansi

Jika X L = X C → Z = R , hal ini tercapai untuk frekunesi resonansi (fres).

XL = XC
1
L =
C
1
2 =
LC
1
=
LC

1 1
f res =
2 LC

Ketika frekuensi sumber arus bolak-balik sama dengan frekuensi resonansi, akan berlaku:

Impedansi rangkaian Z = R 2 + 0 = R (nilai minimum)

V V
Kuat arus rangkaian I = = (nilai maksimum)
R2 + 0 R
Penjumlahan tegangan

Penggunaan hukum Ohm pada arus bolak-balik adalah sebagai berikut:

VR = I .R
VL = I . X L
VC = I . X C

Vtotal = V = I .Z

Vtotal adalah tegangan sumber dan pada rangkaian seri di atas merupakan penjumblahan VR, VL,
dan VC secara vektor. Penjumlahan itu dapat dilihat dari diagram fasor berikut.

V = VR + (VL − VC ) 2
2

VR = V cos
VL − VC
tan  =
VR

 = sudut fase

Contoh soal

5. Suatu rangkaian R-L-C seri, dengan nilai hambatan murni R = 0,2 kilo-ohm, induktor L = 1
H dihubungkan ke sumber arus blak-balik dengan frekuensi sudut 500 rad/s. Besar kapasitas
kapasitor yang harus dipasang agar terjadi resonansi adalah
a. 0,2 μF
b. 0,5 μF
c. 1,0 μF
d. 2,0 μF
e. 4,0 μF
6. Pada suatu rangkaian, arus bolak-balik sebesar I mengalir melalui resistor R = 60 ohm,
induktor dengan rekatansi XL = 20 ohm, kapasitor dengan reaktansi XC = 100 ohm, seperti
terlihat pada gambar tersebut. Bila diketahui tegangan efektif VBC = 10 V, maka tegangan
efektif VAB dan VCD adalah

a. 30 V dan 40 V
b. 40 V dan 30 V
c. 30 V dan 50 V
d. 50 V dan 30 V
e. 40 V dan 540 V

Daya pada arus bolak-balik

Pada arus bolak-balik sudah kita kenal istilah sudut fase atau beda fase.

Daya (P) pada arus bolak-balik adalah:

P = VI cos
P = I 2 Z cos
P = I 2R

• R = Z cos
•  = sudut fase → cos  = faktor daya

V2 V2
Hati-hati pada arus bolak-balik P  dan P 
R Z
Contoh Soal

7. Sebuah rangkaian seri yang terdiri atas sebuah kumparan dan kapasitor dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik maksimum volt. Hambatan kumparan 400 ohm, induktansi
kumparan 0,5 H dan kapasitas kapasitor μF. Besarnya daya yang dipakai oleh rangkaian
adalah

a. 4 watt
b. 8 watt
c. 16 watt
d. 24 watt
e. 32 watt
8. Perhatikan gambar rangkaian R-L-C berikut ini!

Tentukan daya disipasi pada rangkaian!


a. 40 watt
b. 80 watt
c. 160 watt
d. 180 watt
e. 240 watt
Kuis Harian

1. Diagram di samping menunjukkan gelombang tegangan AC ketika dihubungkan pada


terminal masukan vertikal sebuah osiloskop. Bila penguat vertikal diatur pada 60 V/cm,
waktu sapu horizontal 2,0 ms/cm dan tiap kotak mempunyai ukuran 1 cm, maka frekuensi
dan tegangan maksimum sumber AC adalah

a. 50 Hz, 60 V
b. 60 Hz, 60 V
c. 62,5 Hz, 60 V
d. 62,5 Hz, 120 V
e. 125 Hz, 120 V
2. Hambatan R, induktor L, dan kapasitor C masing-masing mempunyai nilai 300 ohm, 0,9 H,
dan 2 μF. Jika ketiga komponen tersebut dihubungkan seri dan diberi tegangan efektif AC
sebesar 50 volt sedangkan frekuensi sudut AC 1000 rad/s maka
(1) Impendasi rangkaian adalah 500 ohm
(2) Arus efektif rangkaian 0,1 A
(3) Tegangan melintasi L adalah 90 V
(4) Tegangan melintasi C adalah 50 V
Pernyataan yang benar adalah
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4
e. 1, 2, 3, dan 4
3. Suatu rangkaian seri RLC seri dihubungkan dengan tegangan bolak-balik. Apabila induktansi
(1/25) π2 henry dan kapasitas kapasitor 25 μF, maka resonansi rangkaian terjadi pada
frekuensi
a. 0,5 kHz
b. 1,0 kHz
c. 2,0 kHz
d. 2,5 kHz
e. 7,5 kHz
4. Daya total yang diserap pada rangkaian adalah

a. 320 W
b. 160 W
c. 400 W
d. 80 W
e. 500 W

Anda mungkin juga menyukai