Anda di halaman 1dari 6

LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

Prinsip dasar generator yaitu kumparan yang berputar secara


beraturan di dalam medan magnet sehingga menimbulkan ggl
induksi dan arus induksi. Apabila ujung-ujung kumparan
dihubungkan dengan osiloskop, maka akan diperoleh grafik
sinusoidal.
Sehingga dapat didefinisikan arus dan tegangan bolak balik (AC)
adalah arus dan tegangan yang besarnya berubah-ubah secara
periodik.

Bentuk grafik tersebut secara matematis dapat dinyatakan sebagai


berikut:
I =I m sin ωt
V =V m sin ωt

Oleh karena nilai tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah


secara periodik, maka untuk penggunaan yang praktis diperlukan
Keterangan:
nilai besaran listrik yang tetap, yaitu nilai efektif. Nilai inilah yang
I m = kuat arus maksimum (A)
terpakai dalam kerja komponen listrik.
Im I ef = kuat arus efektif (A)
I ef =
√2 V m = tegangan maksimum (volt)
Vm
V ef = V ef = tegangan efektif (volt)
√2

Contoh soal
1) Kabel sinyal tegangan sebuah dinamo didefinisikan sebagai
V =( 4,5 √2 sin ωt) volt. Dinamo dihubungkan dengan lampu
yang memiliki hambatan 15Ω . Arus efektif yang mengalir pada
lampu sebesar …
A. 15 A
B. 5 A
C. 0,5 A
D. 0,3 A
E. 0,1 A
2) Perhatikan grafik tegangan terhadap waktu serta nilai besaran-
besaran berikut!
i) Frekuensi tegangan 0,25 Hz
ii) Tegangan dari puncak ke puncak 20 volt
iii) Tegangan efektif 5 V
iv) Tegangan RMS 5√ 2 V
v) Kecepatan sudut 200 π rad/s
Nilai besaran yang tepat berkaitan dengan grafik ditunjukkan
oleh …
A. i), ii), dan iii)
B. i), ii), dan iv)
C. ii), iii), dan v)
D. ii), iv), dan v)
E. iii), iv), dan v)

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK


1. RANGKAIAN RESISTOR MURNI (R)
Rangkaian yang hanya terdiri dari sebuah hambatan dan
dihubungkan dengan sumber tegangan AC disebut rangkaian
resistor murni atau resistif.

I =I m sin ωt
V =V m sin ωt

dengan
V m =I m R
Pef =V ef I ef

2. RANGKAIAN INDUKTOR MURNI (L)


Rangkaian yang hanya terdiri dari induktor saja dengan
induktansi L disebut rangkaian induktif atau induktor murni.

I =I m sin ωt
V =V m sin (ωt +90 °¿)¿

Reaktansi induktif ( X L)
X L =ω . L
V m =I m X L
3. RANGKAIAN KAPASITOR MURNI (C)
Rangkaian AC yang hanya terdiri dari kapasitor saa dengan
kapasitansi C disebut rangkaian kapasitif atau rangkaian
induktor murni.

I =I m sin ωt
V =V m sin (ωt−90°¿)¿

Reaktansi kapasitif ( X C )
1
XC=
ω .C
V m =I m X C

Contoh soal
1) Kapasitor 2 nF dialiri arus AC dari sumber tegangan
berfrekuensi 25 Hz. Reaktansi yang dimiliki kapasitor sebesar

A. 3,18 ×106 Ω
B. 3,58 ×106 Ω
C. 4,18 × 106 Ω
D. 4,28 × 105 Ω
E. 3,18 ×105 Ω
2) Induktor 25 mH dialiri arus AC dari sumber tegangan
berfrekuensi 400 Hz. Reaktansi yang dimiliki Induktor sebesar

A. 3,14 Ω
B. 6,28 Ω
C. 31,4 Ω
D. 62,8 Ω
E. 314 Ω

4. RANGKAIAN R-L SERI


Apabila R dan L dirangkai seri, lalu dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik maka berlaku persamaan berikut.
V R=IR V =V m sin ( ωt+ φ )

V L=I X L V L XL
tan φ= =
VR R
2 2
V =V R +V L
2
V m =I m Z

Z2 =R2+ X L2

Contoh soal
1) Sebuah resistor 300 Ω dirangkai seri dengan inductor 15 mH
dipasang pada tegangan AC berfrekuensi 25 Hz. Impedansi
total rangkaian sekitar …
A. 180 Ω
B. 210 Ω
C. 240 Ω
D. 270 Ω
E. 300 Ω
2) Sebuah rangkaian RL seri dihubungkan dengan sumber
tegangan AC 100 volt seperti pada gambar.

Angka yang ditunjukkan voltmeter (V) dan amperemeter (A)


berturut-turut 80 volt dan 2 A. Reaktansi induktif rangkaian
sebesar …
A. 10 Ω
B. 30 Ω
C. 40 Ω
D. 50 Ω
E. 60 Ω
3) Perhatikan rangkaian listrik berikut ini.

Hitunglah nilai:
a. reaktansi induktif pada rangkaian
b. impedansi
c. kuat arus maksimum pada rangkaian
d. kuat arus efektif pada rangkaian
e. tegangan pada resistor
f. tegangan pada induktor

5. RANGKAIAN R-C SERI


Apabila R dan C dirangkai seri lalu dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, berlaku persamaan berikut:
V R=IR V =V m sin ( ωt+ φ )

V C =I X C V C XC
tan φ= =
VR R
2 2 2
V =V R +V C
V m =I m Z

2 2 2
Z =R + X C

6. RANGKAIAN L-C SERI


Jika rangkaian terdiri atas L dan C, maka rangkaian dapat
bersifat induktif atau kapasitif.
V =V L −V C ; artinya V L >V C rangkaian bersifat induktif
V =V C −V L; artinya V C >V L rangkaian bersifat kapasitif

Z=X L −X C ; jika X L > X C


Z=X C −X L; jika X C > X L
Z=0; jika X L =X C (terjadi resonansi)

7. RANGKAIAN R-L-C SERI


V R=IR V =V m sin ( ωt+ φ )

V L=I X L V L−V C X L −X C
tan φ= =
VR R
V C =I X C
V m =I m Z
2 2 2
V =V R +(V L −V ¿ ¿ C) ¿
2 2 2
Z =R +( X L −X ¿ ¿ C) ¿

Contoh soal
1) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1. Rangkaian listrik berupa rangkaian kapasitif
2. Rangkaian listrik berupa rangkaian induktif
3. Terjadi resonansi

Pernyataan yang sesuai dengan rangkaian


listrik di atas adalah …
4. Tegangan yang mengalir pada induktor sama dengan
tegangan yang mengalir pada kapasitor
5. Frekuensi tegangan sebesar 250 Hz
6. Reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif

2) Perhatikan rangkaian RLC berikut!

Hitunglah nilai:
a. Reaktansi induktif
b. Reaktansi kapasitif
c. Impedansi

3) Perhatikan rangkaian listrik berikut!

Hitunglah nilai:
a. Impedansi rangkaian listrik tersebut
b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian
c. Tegangan pada masing-masing komponen

Anda mungkin juga menyukai