Pada rangkaian seri resistor dan induktor pada arus bolak-balik, daya yang diserap oleh rangkaian
dapat dihitung menggunakan rumus
P = I^2R,
di mana P adalah daya dalam watt, I adalah arus dalam ampere, dan R adalah nilai tahanan resistor
dalam ohm. Namun, pada rangkaian seri resistor dan induktor, impedansi total harus dihitung terlebih
dahulu menggunakan rumus
Z = √(R^2 + (XL)^2)
di mana R adalah nilai tahanan resistor dalam ohm dan XL adalah nilai reaktansi induktor dalam ohm.
Setelah itu, arus efektif pada rangkaian dapat dihitung menggunakan rumus
I = V/Z
di mana V adalah tegangan efektif pada rangkaian dalam volt. Setelah nilai arus efektif diperoleh,
daya pada rangkaian dapat dihitung menggunakan rumus
Gambar Gelombang Sinusoidal Hubungan Antara Tegangan, Arus Dan Daya
FAKTOR DAYA
1. Sudut cosinus yang menyebabkan arus lagging atau leading terhadao tegangan
2. Perbandingan antara resistansi dan impedansi atau
3. Perbandingan antara daya nyata (sesungguhnya) dengan daya semu.
KOMPONEN AKTIF DAN REAKTIF
1.
2. TAHANAN RESISTIF DAN KAPASITIF TERHUBUNG SERI
Ketika tahanan resistif dan kapasitansi terhubung secara seri dalam satu
rangkaian, mereka mempengaruhi perilaku listrik satu sama lain. Saat tegangan diterapkan
pada rangkaian, tahanan resistif menghasilkan penurunan tegangan seiring dengan aliran
arus, sementara kapasitansi mengakumulasi muatan listrik.
Pada awalnya, kapasitor dalam rangkaian akan mengisi diri dengan muatan
listrik. Namun, karena tahanan resistif, proses pengisian ini akan terhambat dan kapasitor
akan mencapai muatan penuhnya lebih lambat dibandingkan jika tidak ada tahanan. Ini
disebabkan oleh penurunan tegangan di tahanan resistif.
Gambar Rangkaian Tahanan Resistif Dan Kapasitif Terhubung Sumber Ac
b. Admitansi
Admitansi adalah kebalikan dari impedansi dan diukur dalam satuan siemens (S).
Admitansi dapat dihitung menggunakan rumus
Y = 1/Z,
di mana Z adalah impedansi.Aljabar vektor: Aljabar vektor digunakan untuk menghitung besaran arus
dan tegangan pada rangkaian paralel. Dalam aljabar vektor, arus dan tegangan diwakili oleh vektor
yang memiliki besar dan arah tertentu.
METODE KOMPLEKS DAN ALJABAR PHASOR
Aljabar Phasor adalah alat matematika yang digunakan untuk menganalisis sinyal periodik
dalam domain frekuensi pada rekayasa listrik dan elektronika. Aljabar Phasor
memungkinkan kita untuk merepresentasikan sinyal sinusoidal sebagai vektor kompleks
dalam bidang kompleks, yang sangat memudahkan analisis sinyal dalam berbagai
konteks, termasuk dalam analisis rangkaian listrik, perhitungan daya, dan analisis sistem
kontrol.
1. Sebuah resistor 25 ohm, inductor 0,5 H dan kapasitor 200 μ dihubungkan seri dengan sumber
tegangan AC 225 V, 50 Hz. Hitunglah:
a) Impedansi rangkaian
b) Tegangan pada resistor, inductor dan kapasitor
c) Daya semu (VA)
d) Power factorV dan VListrik Arus Bolak-Balik
e) Daya aktif (watt)
Jawab:
XL = 2πfL = 2 x x 50 x 0,5 x 10 = 157 ohm
Xc= 1 2nfC 250x200x 0,000001 = 15,92 ohm
X-157 ohm -15.92 ohm =141 ohm
a) Z= √(R)²+(X)²= √(25)² + (141) ²
√20506 143,2 ohm
b) I = V/Z-225/143,2-1,57 A
VR= R=1,57 x 25 = 39,3 VVL 1. XI 1,57 x 157-246,68 V
VC=1 x XC=1,57 x 15,92 = 25,02 V
d)Power factor
Jawaban:
a) Admitansi total rangkaian dapat ditentukan dengan menggunakan aljabar vektor, yaitu:
Y = 1/Z = 1/ R+jXc / R² + X²c 2 = G + Jb
Di mana Y adalah admitansi total, Z adalah impedansi total, R adalah hambatan resistor, Xc adalah reaktansi kapasitif, G
adalah konduktansi, dan B adalah susceptansi. Substitusi nilai- nilai yang diketahui, maka:
Y = 1 / 40 - j30 = 40 + j30 / 402 +302 = 0.032 + jo
Nilai admitansi total dapat ditulis dalam bentuk polar dengan menggunakan rumus:
Y = |Y|
Di mana |Y| adalah besar admitansi dan adalah sudut fase admitansi. Untuk menghitung |Y|, kita dapat menggunakan
teorema Pythagoras, yaitu:
2 2
|Y |= G2 + B2
B) Arus efektif yang mengalir dalam rangkaian dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Ohm, yaitu:
I = VY
Di mana I adalah arus efektif, V adalah tegangan efektif sumber, dan Y adalah admitansi total rangkaian. Kita dapat
menggunakan aljabar vektor untuk menghitung nilai I, yaitu:
I = V0° ×|Y| = µ |Y|
c) Tegangan efektif pada setiap komponen dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Ohm, yaitu:
VR = 1 × R
VC = I x Xc
Di mana VR dan VC adalah tegangan efektif pada resistor dan kapasitor, masing-masing. Substitusi
nilai-nilai yang diketahui, maka:
VR = (4.836.87°)(40) = 19236.87°
VC = (4.836.87°)(30) = 14436.87°
Jadi, tegangan efektif pada resistor adalah 192 V, dan pada kapasitor adalah 144 V. Semua tegangan
memiliki sudut fase yang sama dengan arus, yaitu 36.87°.