Dibuat oleh: Rene XIIC/27 Rangkaian RLC adalah rangkaian listrik yang terdiri dari resistor(R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang tersusun secara seri atau paralel. Rangkaian ini dapat menghasilkan arus yang bergelombang secara harmonik dan resonansi. Rangkaian RLC hanya bekerja pada arus AC atau arus bolakbalik. Terdapatnya ketiga komponen tersebut dalam satu rangkaian dapat mengakibatkan perubahan terhadap arus listrik(I) dan tegangan listrik(V) yang dapat dihasillkan oleh rangkaian tersebut.
Generator arus AC
Generator arus AC dilambangkan dengan gambar berikut:
Generator AC ini pada dasarnya terdiri atas sebuah kumparan yang diletakkan di dalam medan magnet
Bidang kumparan diletakkan tegak lurus terhadap fluks magnet. Seperti pada gambar. Grafik tegangan arus AC berbentuk gelombang sinusodial. Generator AC akan menghasilkan ggl induksi atau E melalui rumus E = N . B . A . . sin t E = ggl induksi pada generator (volt) N = jumlah lilitan kumparan B = induksi magnet (tesla) A = luas bidang kumparan (m2) = kecepatan sudut (rad/s2)
Jadi ggl induksi E akan bernilai maksimum untuk sin t = 1. Grafik tegangan arus AC berbentuk gelombang sinus, jadi disebut juga tegangan sinusoidal dengan: Periode Amplitudo : T = 2/ : A = Emaks
Simbol resistor
Jika sebuah hambatan murni R dipasang pada tegangan AC diperoleh: Pers. Tegangan V = Vmax. sin t Pers. Arus I = Imax. sin t Pada resistor arus dan tegangan mempunyai fasa yang sama mulai di saat yang sama. Diagram vektor: I V Grafik:
R
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. Ohm (simbol: adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama George Simon Ohm Dalam kehidupan sehari-hari resistor dirangkai secara variatif pada banyak alat-alat elektronik. Apakah itu komputer, televisi, dvd player atau sebuah kabel listrik pun dapat mempunyai besar hambatan ().
Identifikasi empat pita Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104 = 560 k 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi 2%, memberikan nilai 560.000 pada keakuratan 2%.
Induktor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan Simbol Induktor magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry (L). Jika kumparan/induktor dipasang pada tegangan AC, maka akan diperoleh: Pers. Tegangan V = Vmax. sin t Pers. Arus I = Imax. sin(t - 90) Induktor juga memiliki reaktansi (hambatan) yang besarnya diukur melalui rumus: XL= . L XL = reaktansi induktif () Hukum Ohm:
V = I. XL ; Vmax = Imax . XL Arus dan tegangan mempunyai beda fase sebesar 90 (arus tertinggal oleh tegangan/ tegangan mendahului arus) Diagram Vektor:
Vma
x
Ima
x
Grafik:
Grafik tegangan dan arus pada induktor
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, Sebagian besar dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel transmisi. lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolakbalik. Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi. Penggunaan Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk transformator. Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif XL ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan reaktor.
Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal (elektron) dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kemampuan kapasitor untuk menahan arus listrik Simbol Kapasitor disebut kapasitansi. Kapasitansi Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan: Pikofarad (pF) = 1. 10-12 Nanofarad (nF) = 1.10-9 Mikrofarad (F) = 1.10-6
C : Kapasitansi 0 : Permitivitas hampa r : Permitivitas relatif A : Luas pelat d : Jarak antar pelat/tebal dielektrik Jika kapasitor dipasang pada tegangan AC, maka akan diperoleh: Pers. Tegangan V = Vmax. sin t Pers. Arus I = Imax. sin(t+90) Kapasitor juga memiliki reaktansi (hambatan) yang besarnya diukur melalui rumus: XC=1.C XC = Reaktansi kapasitif () Hukum Ohm: V = I. XC ; Vmax = Imax . XC Arus dan tegangan mempunyai beda fase sebesar 90 (tegangan tertinggal oleh arus/ arus mendahului tegangan) Diagram Vektor:
Ima
x
Vma
x
Grafik:
Cara memperbesar kapasitansi kapasitor antara lain: 1. Menyusunnya berlapis-lapis. 2. Memperluas permukaan variabel. 3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
I = IR = IL = IC I = kuat arus total pada rangkaian (Itotal) Mempunyai tegangan total: Vtotal = VR2+(VL-VC)2= Vef Dengan: Tegangan pada R : VR=I.R Tegangan pada L : VL=I.XL Tegangan pada C : VC=I.XC
Mempunyai hambatan total (Impedansi) sebesar: Z = R2+(XL-XC)2 Z = impedansi/hambatan total () Mempunyai (beda fase antara arus dan tegangan) Berdasarkan itu dapat disimpulkan: Pers. Tegangan V = Vmax. sin t Pers. Arus I = Imax. sin(t - ) Mempunyai sifat yang ditentukan oleh nilai: tan = (XL- XC)R Jika: tan < 0 , rangkaian bersifat kapasitif tan > 0 , rangkaian bersifat induktif tan = 0 , rangkaian dikatakan dalam keadaan resonansi
Resonansi
Resonansi pada rangkaian RLC adalah keadaan yang terjadi pada saat XL = XC Dan karena = 2f maka: f = 12LC f = frekuensi resonansi (Hertz) L= induktansi diri (Henry) C= kapasitansi (Farad) Pada keadaan resonansi, rangkaian akan mempunyai: Impedansi minimum: Zmin = R karena XL XC = 0 Daya maksimum : P = V.I ; cos = 1 Arus dan tegangan mempunyai fase yang sama = 0
kulkas, speaker, dan peralatan-peralatan lainnya disusun dari sedikitnya satu komponen dari rangkaian RLC. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah lampu LED.