DIODA
Oleh
Kelompok V
Lisdamayanti A24120008
Astin A24120038
Kelompok : V
DIODA
I. TUJUAN
1. Membuat karakteristik statik dioda berupa gambar dan
menggunakannya.
2. Membuat karakteristik inverse dioda zener.
3. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda seri
4. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda sejajar
5. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda dengan bias.
6. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda zener
3. Buat karakteristik statik reverse untuk dioda zener yang anda gunakan,
yaitu untuk memotong, mengiris, clamping, dan menghasilkan
tegangan dc yang merupakan kelipatan amplitudo isyarat masukan.
a. Pasang rangkaian clipper dioda seri seperti pada Gambar 17.
Gunakan isyarat berbentuk sinusoidal dengan tegangan Vpp dan
frekwensi 1 KHz. Catat bentuk dan tegangan isyarat V1(t) dan
VO(t) yang terlihat pada layar osiloskop. Gunakan R = 100 Ω dan
ulangi dengan R = 10 KΩ.
b. Ulangi percobaan pada bagian (a) dengan isyarat berbentuk
gelombang persegi.
b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20
b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20
b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20
b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20
NST Osiloskop = 0,2
Kalibrasi =1
Keterangan :
f = frekuensi
TG = tinggigelombang
PG = panjanggelombang
Vpp = tegangan peak to peak
VI. ANALISA DATA
⁄
⁄ √
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz
b. Output
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
=
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz
a. Input
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz
b. Output
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz
a. Input
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
b. Output
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
4. Rangkaian Clipper Dioda Zener
a. Input
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
b. Output
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
b. Output
Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
Perlakuan ke-2
= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
=
= 170 Hz
Perlakuan ke-3
= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
VII. PEMBAHASAN
Diode adalah suatu komponen elektronik yang dapat
melewatkan arus pada satu arah saja. Dioda zener adalah komponen
elektronika yang terbuat dari semikonduktor dan merupakan jenis dioda
yang dirancang khusus untuk bisa beroperasi di rangkaian reverse bias
(bias balik). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terlihat diode
berguna menyearahkan arus pada suatu karena pada sifat dioda yaitu
mengalirkan arus hanya dalam satu arah. Untuk yang searah tegangan
(tegangan maju) arus yang dilewatkan besar, sedangkan pada arah
berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil. Dari
percobaan ini dapat dipelajari hubungan perubahan tegangan dan kuat arus
listrik sehingga semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula
arus diodanya seperti yang telah ditunjukkan pada data percobaan.
Secara umum prinsip kerja dioda adalah memaksimalkan arus
bolak-balik listrik. Dengan dipasangnya dioda, maka arus yang semula AC
akan diubah menjadi arus DC. Dioda akan mengubahnya dengan
menggunakan teknik yang dinamakan dengan teknik bias. Jika dilihat dari
bahannya, dioda dibuat dari bahan semikonduktor yang memiliki muatan
anoda atau P dan muatan katoda atau N. Muatan P merupakan bahan
dengan muatan yang kekurangan satu elektron sedangkan muatan P
merupakan bahan yang berlebihan elektron. Dengan bahan semacam ini
dioda dapat bekerja sebagai pembawa tegangan. Tegangan tersebut akan
dialirkan sekaligus dipindahkan. Dari pengaliran dan pemindahan arus
tersebut dihasilkanlah arus searah atau biasa disebut dengan arus DC.
Secara spesifik, dioda akan dialiri tegangan maju. Saat dialiri tegangan
maju artinya tegangan di sisi P lebih besar dibandingkan pada sisi N.
Nantinya, elektron akan mengalir ke arah sisi N dan mengisi
kekosongannya.
Karakteristik diode pada umumnya adalah perilaku sebuah
komponen dioda ketika dia dialiri arus listrik baik searah (DC) atau bolak-
balik (AC). Karakteristik dioda yang paling dasar adalah ia akan
menghantar jika dikerjakan secara maju (forward) dan akan menghambat
jika dikerjakan secara terbalik (reverse). Dioda Biasa mempunyai
karakteristik yang cuma melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Hal ini terlihat pada simbol
dioda biasa yaitu gambar segitiga menunjukkan bahwa arus listrik dari
arah yang berlawanan tidak bisa melewati dioda. Pada komponen dioda
terdapat sebuah garis yang dibuat agar sesuai dengan simbol dioda dan
membantu mengetahui posisi terminal anoda dan katoda. Karena jika
posisi kaki dioda terbalik maka piranti elektronik tidak bisa menyala.
Sedangkan, Dioda Zener memiliki karakteristik yang akan mengalirkan
arus listrik berlawanan arah jika mendapat tegangan yang lebih besar dari
tegangan tembus atau zener (breakdown voltage) sesuai ukuran dioda
zener tersebut. Besarnya tegangan tembus atau zener ini terdiri dari
berbagai jenis seperti 5 volt, 9 volt dan biasanya besar tegangan tersebut
tertera pada badan dioda zener itu sendiri.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu membuat karakteristik
statik dioda berupa gambar dan menggunakannya, membuat karakteristik
inverse dioda zener, menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda
seri, menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda sejajar,
menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda dengan bias, dan
menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda zener.
Dalam percobaan kami menggunakan beberapa alat dan bahan
diantaranya Power Supply, Osiloskop, Multimeter, Catu daya variable DC,
Resistor, Kapasitor, Dioda, dan Dioda Zener. Alat dan bahan ini memiliki
masing-masing fungsi yaitu power supply yang berfungsi sebagai sumber
arus listrik, osiloskop berfungsi untuk memproyeksikan bentuk sinyal
sehingga dapat dipelajari dan dilihat, multimeter berfungsi untuk
mengukur arus listrik, catu daya variable DC berfungsi untuk
menyediakan sumber listrik bagi perangkat elektronik lain, resistor
berfungsi untuk menghambat arus listrik, kapasitor berfungsi untuk
menyimpan arus listrik, dioda sebagai penyearah arus listrik, dan dioda
zener berfungsi untuk melakukan arus balik atau reverse bias.
Pada percobaan terdapat 5 rangakain yaitu rangkaian clipper dioda
seri, rangkaian clipper dioda sejajar, rangkaian biased dioda clipper,
rangkaian clipper dioda zener dan rangkaian biased clamp. Pada masing-
masing rangkaian terdapat 6 kali perlakuan diantaranya 3 perlakuan untuk
input dan 3 perlakuan untuk output. Pada masing-masing rangkaian
memilki nilai yang sama pada setiap perlakuan baik itu input maupun
output. Nilai yang diperoleh pada input dan output yaitu pada perlakuan
satu Vpp = 7 V; Vrms = 4,95 V; T = 10-2 s; dan f = 100 Hz, perlakuan dua
nilai yang diperoleh yaitu Vpp = 20 V; Vrms = 14 V; T = 5,6 x 10 s dan f
= 170 Hz, sedangkan pada perlakuan tiga nilai yang diperoleh yaitu Vpp =
20 V; Vrms = 14 V; T = 4 x 10-3 dan f = 250 Hz.
Pada perlakuan pertama frekuensi yang ada pada literatur baik
input maupun output yaitu 100 Hz, perlakuan dua adalah 200 Hz, dan
perlakuan tiga adalah 300 Hz, sementara hasil percobaan yang diperoleh
pada perlakuan satu yaitu 100Hz, perlakukan dua yaitu 170 Hz, dan
perlakuan tiga adalah 250 Hz, perbandingan frekuensi antara literatur
dengan hasil percobaan tidak sesuai hal ini terjadi kemungkinan adanya
kesalahan saat pengambilan data.
Dalam melakukan percobaan, terdapat kesalahan-kesalahan yang
muncul dari sumber yang berbeda-beda, yaitu kesalahan umum (kesalahan
yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan percobaan
ataupun kesalahan dalam menganalisa data), kesalahan sistematik
(kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan atau lingkungan
disekitar alat yang mempengaruhi kinerja alat, misalnya kesalahan
kalibrasi, kesalahan paralaks ataupun kerusakan alat karena faktor usia),
dan kesalahan acak (kesalahan yang terjadi karena adanya fluktuasi-
fluktuasi halus saat melakukan percobaan).
VIII. KESIMPULAN
1. Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya.
2. Dioda zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari
semikonduktor dan merupakan jenis dioda yang dirancang khusus
untuk bisa beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik).
3. Dioda Biasa berfungsi untuk melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Sedangkan, Dioda
Zener memiliki karakteristik yang akan mengalirkan arus listrik
berlawanan arah jika mendapat tegangan yang lebih besar dari
tegangan tembus atau zener (breakdown voltage) sesuai ukuran dioda
zener tersebut.
4. Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Power
Supply, Osiloskop, Multimeter, Catu daya variable dc, Resistor,
Kapasitor, Dioda, dan Dioda Zener.
5. Berdasarkan analisis data pada percobaan ini nilai yang diperoleh
pada input dan output yaitu pada perlakuan satu Vpp = 7 V; Vrms =
4,95 V; T = 10-2 s; dan f = 100 Hz, perlakuan dua nilai yang diperoleh
yaitu Vpp = 20 V; Vrms = 14 V; T = 5,6 x 10 s dan f = 170 Hz,
sedangkan pada perlakuan tiga nilai yang diperoleh yaitu Vpp = 20 V;
Vrms = 14 V; T = 4 x 10-3 dan f = 250 Hz.
6. Nilai frekuensi yang diperoleh berbeda dengan nilai
frekuensi yang ada pada literature baik input maupun output. Nilai
frekuensi pada literature yaitu 100 Hz, 200 Hz, dan 300 Hz, sementara
hasil percobaan yang diperoleh yaitu 100 Hz, 170 Hz, dan 250 Hz.
Perbandingan frekuensi antara literatur dengan hasil percobaan tidak
sesuai hal ini terjadi kemungkinan adanya kesalahan saat pengambilan
data.
DAFTAR PUSTAKA
Pranata, K.B. (2017). Bahan Ajar Elektronika Dasar II. Malang: Universitas
Kanjuruhan Malang.