Anda di halaman 1dari 29

Laporan Praktikum

DIODA
Oleh

Kelompok V

Nama : Mita Aulia Azizah A24120026

Lisdamayanti A24120008

Indah Putri Ramadani A24120056

Astin A24120038

Asisten : Lilis Rahayu

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
LEMBAR KOREKSI
PERCOBAAN II
DIODA

Kelompok : V

Nama Praktikan : Mita Aulia Azizah A24120026


Lisdamayanti A24120008
Indah Putri Ramadani A24120056
Astin A24120038

Nama Asisten : Lilis Rahayu

No Hari/Tanggal Keterangan Paraf


PERCOBAAN II

DIODA

I. TUJUAN
1. Membuat karakteristik statik dioda berupa gambar dan
menggunakannya.
2. Membuat karakteristik inverse dioda zener.
3. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda seri
4. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda sejajar
5. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda dengan bias.
6. Menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda zener

II. ALAT DAN BAHAN


1. Sinyal Generator
2. Osiloskop
3. Kabel Penghubung
4. Kabel Probe
5. Papan Project Board
6. Sumber Tegangan
7. Catu Daya Variable DC
8. Resistor
9. Kapasitor
10. Dioda
11. Dioda Zener
III. DASAR TEORI
Diode adalah suatu komponen elektronik yang dapat
melewatkan arus pada satu arah saja. Ada berbagai macam diode,
yaitudiode tabung, diode sambungan p-n, diode kontak titik (point-
contactdiode) dan sebagainya. Diode memegang peranan sangat
pentingdalam elektronika, diantaranya adalah untuk menghasilkan
tegangansearah dari tegangan searah dari tegangan bolak-balik, untuk
mengesangelombang radio, untuk membuat berbagai bentuk gelombang
isyarat,untuk mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan
bebanmaupun denagn perubahan teganan jala-jala (PLN), untuk
saklarelektronik, LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang
mikrodan lain-lain.
Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang
termasuk komponen aktif. Di bawah ini merupakan gambar yang
melambangkan dioda penyearah.

Diode dibangun dari sambungan bahan tipe-P dan tipe-N. Sisi P


disebut Anoda dan sisi N disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak
panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional mudah mengalir dari sisi P ke
sisi N. secara sederhana dapat dikatakan bahwa diode merupakan
penghantar listrik pada arah lain. Artinya, pemberian tegangan
listriksearah yang dapat menyebebkan arus mengalir, yakni ketika
kutubpositif baterai sumber tegangan diberikan kesisi material tipe-P dan
kutub negatif.
Sisi anode berbentuk segitiga atau kepala panah yang
menunjukkan arah arus listrik, sementara sisi katoda digambarkan
sebagai tempok penghalang. Dari simbol ini dapat dipahami perilaku
diode. Bila kutub positif baterai disambungkan ke bagian anode dan kutub
negatif baterai disambungkan ke bagian katode, maka arus listrik akan
mengalir pada arah yang ditunjukkan oleh kepala panah. Bila sambungan
kutub-kutubnya dibalik, arus tidak akan mengalir sebagaimana
disimbolkan dengan adanya “tembok penghalang”. Ini adalah kondisi
diode adeal. Adanya arus panjar balik maupun arus bocor diabaikan.
Diode merupakan alat dua terminal dan terbentuk dari dua jenis
bahan semi konduktor ( silicon jenis n dan jenis p ) yang tersambung. Ini
mampu di aliri arus secara relektif mudah dalam satu arah. Diode dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran yang sangat berguna. Dioda
yang lebih besar mampu untuk daya yang lebih besar, dapat dibuat dengan
suatu kenop sebagai salah satu terminalnya, oleh karena itu dia dapat
dihubung langsung ke alat penyerap arus.
Dioda merupakan komponen elektronika yang terbuat dari
bahan semi konduktor, antara lain silicon dan germanium. Dioda hanya
dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terdiri dari dua buah kaki
yang disebut katoda dan anoda. Katoda merupakan tipe negatif (N) dan
anoda tipe positif (P). Struktur dioda merupakan sambungan
semikonduktor P dan N. Dengan struktur demikian, arus hanya dapat
mengalir dari sisi P menuju sisi N atau dari anoda kekatoda. Berikut ini
adalah gambar simbol dan struktur dioda. Sambungan PN dengan
sedikit ruang kecil di antaranya disebut lapisandeplesi (depletion layer),
dimana terdapat keseimbangan hole da nelektron. Pada sisi P banyak
terbentuk hole-holeyang siap menerima elektron sedangkan di sisi N
banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk dilepas.
Dalam elektronika sering diperlukan suatu alat yang dapat
mengalirkan arus bila diberi beda tegangan pada satu arah dan tidak
mengalirkan arus bila diberi tegangan pada arah yang berlawanan.
Komponen yang dapat berlaku seperti ini adalah dioda.
Untuk tegangan tidak terlalu tinggi orang banyak menggunakan
diode terbuat dari pada semikonduktor. Untuk tegangan tinggi orang masih
menggunakan dioda vakum. Dalam percobaan ini kita hanya menyelidiki
sifat – sifat dan penggunaan dioda semikonduktor saja.
Karena sifatnya dioda digunakan untuk mengubah arus bolak balik
menjadi arus dc. Hal ini digunakan dalam catu daya dc dimana tegangan
bolak balik PLN diubah menjadi tegangan dc. Ini akan dibahas pada
percobaan penyearah dan catu daya.
Dioda juga digunakan untuk mendeteksi gelombang radio dan TV.
Pada kedua jenis gelombang ini, isyarat yang ditumpangkan pada
gelombang radio yang berfrekuensi tinggi di ambil. Selain itu dioda juga
digunakan untuk menghasilkan bentuk gelombang tertentu seperti
gelombang memotong dan bentuk gelombang.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Buat rangkaian pada Gambar 15.
 Gunakan dioda silikon pasang Vdd mulai dari 0 volt sampai 5
volt. Dengan multimeter ukur Vab dan Vbc untuk setiap harga
Vdd.
 Hitung arus dioda Id = ( Vbc / R1). Dari data pengukuran ini
dapat dilukiskan kurva karakteristik statik dioda.

2. Pasang rangkaian pada Gambar 16.


 Dioda yang digunakan adalah dioda zener. Dengan cepat temukan
dahulu Vpiv dengan mengukur Vbc sambil Vdd diubah dengan
cepat.
 Bila tegangan PIV tercapai maka arus Id akan mulai membesar
dan Vbc mulsimembesar. Pada keadaan ini catat harga tegangan
dioda Vab.

3. Buat karakteristik statik reverse untuk dioda zener yang anda gunakan,
yaitu untuk memotong, mengiris, clamping, dan menghasilkan
tegangan dc yang merupakan kelipatan amplitudo isyarat masukan.
a. Pasang rangkaian clipper dioda seri seperti pada Gambar 17.
Gunakan isyarat berbentuk sinusoidal dengan tegangan Vpp dan
frekwensi 1 KHz. Catat bentuk dan tegangan isyarat V1(t) dan
VO(t) yang terlihat pada layar osiloskop. Gunakan R = 100 Ω dan
ulangi dengan R = 10 KΩ.
b. Ulangi percobaan pada bagian (a) dengan isyarat berbentuk
gelombang persegi.

Pasang rangkaian clipper sejajar seperti Gambar 18. Lakukan


langkah-langkah a dan b.

c. Pasang rangkaian biased dioda clipper seperti pada Gambar 19.


Lakukan langkah-langkah a dan b.

d. Pasang rangkaian slicer seperti pada Gambar 20. Lakukan


langkah-langkah a dan b .
e. Pasanglah rangkaian clipper dioda zener seperti pada Gambar 21.
Kemudian lakukan langkah-langkah seperti percobaan a dan b

f. Pasang rangkaian clamp dioda seperti pada Gambar 22a. Berikan


masukan gelombang sinusoidal dan persegi.
g. Pasang rangkaian Gambar 22b. Berikan masukan gelombang
persegi.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Rangkaian Clipper Dioda Seri
a. Input
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

2. Rangkaian Clipper Dioda Sejajar


a. Input
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

3. Rangkain Biased Dioda Clipper


a. Input
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20
b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

4. Rangkaian Clipper Dioda Zener


a. Input
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

5. Rangkaian Biased Clamp


a. Input
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20

b. Output
f (Hz) PG (div) TG (div) Time/div (s) Volt/div (V) Vpp (V)
100 2,0 1,4 5 x 10-3 5 7
-3
200 2,8 4,0 2 x 10 5 20
-3
300 2,0 4,0 2 x 10 5 20
NST Osiloskop = 0,2

Kalibrasi =1

Keterangan :

f = frekuensi
TG = tinggigelombang
PG = panjanggelombang
Vpp = tegangan peak to peak
VI. ANALISA DATA

⁄ √

1. Rangkaian Clipper Dioda Seri


a. Input
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz
 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz

b. Output
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3
=

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz

2. Rangkaian Clipper Dioda Sejajar

a. Input
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz

b. Output
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz
 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
=
= 250 Hz

3. Rangkaian Biased Dioda Clipper

a. Input
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz

b. Output
 Perlakuan ke-1
= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
4. Rangkaian Clipper Dioda Zener
a. Input
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz

b. Output
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz

5. Rangkaian Biased Clamp


a. Input
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

= 170 Hz
 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
b. Output
 Perlakuan ke-1

= 100 Hz
= 5 x 1,4 x 1
=7V
= ⁄ √
= 4,95 V
= 2,0 x (5 x 10-3)
= 10-2 s
=
= 100 Hz

 Perlakuan ke-2

= 200 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,8 x (2 x 10-3)
= 5,6 x 10-3

=
= 170 Hz

 Perlakuan ke-3

= 300 Hz
= 5 x 4,0 x 1
= 20 V
= ⁄ √
= 14 V
= 2,0 x (2 x 10-3)
= 4 x 10-3
=
= 250 Hz
VII. PEMBAHASAN
Diode adalah suatu komponen elektronik yang dapat
melewatkan arus pada satu arah saja. Dioda zener adalah komponen
elektronika yang terbuat dari semikonduktor dan merupakan jenis dioda
yang dirancang khusus untuk bisa beroperasi di rangkaian reverse bias
(bias balik). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan terlihat diode
berguna menyearahkan arus pada suatu karena pada sifat dioda yaitu
mengalirkan arus hanya dalam satu arah. Untuk yang searah tegangan
(tegangan maju) arus yang dilewatkan besar, sedangkan pada arah
berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil. Dari
percobaan ini dapat dipelajari hubungan perubahan tegangan dan kuat arus
listrik sehingga semakin besar tegangan dioda maka semakin besar pula
arus diodanya seperti yang telah ditunjukkan pada data percobaan.
Secara umum prinsip kerja dioda adalah memaksimalkan arus
bolak-balik listrik. Dengan dipasangnya dioda, maka arus yang semula AC
akan diubah menjadi arus DC. Dioda akan mengubahnya dengan
menggunakan teknik yang dinamakan dengan teknik bias. Jika dilihat dari
bahannya, dioda dibuat dari bahan semikonduktor yang memiliki muatan
anoda atau P dan muatan katoda atau N. Muatan P merupakan bahan
dengan muatan yang kekurangan satu elektron sedangkan muatan P
merupakan bahan yang berlebihan elektron. Dengan bahan semacam ini
dioda dapat bekerja sebagai pembawa tegangan. Tegangan tersebut akan
dialirkan sekaligus dipindahkan. Dari pengaliran dan pemindahan arus
tersebut dihasilkanlah arus searah atau biasa disebut dengan arus DC.
Secara spesifik, dioda akan dialiri tegangan maju. Saat dialiri tegangan
maju artinya tegangan di sisi P lebih besar dibandingkan pada sisi N.
Nantinya, elektron akan mengalir ke arah sisi N dan mengisi
kekosongannya.
Karakteristik diode pada umumnya adalah perilaku sebuah
komponen dioda ketika dia dialiri arus listrik baik searah (DC) atau bolak-
balik (AC). Karakteristik dioda yang paling dasar adalah ia akan
menghantar jika dikerjakan secara maju (forward) dan akan menghambat
jika dikerjakan secara terbalik (reverse). Dioda Biasa mempunyai
karakteristik yang cuma melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Hal ini terlihat pada simbol
dioda biasa yaitu gambar segitiga menunjukkan bahwa arus listrik dari
arah yang berlawanan tidak bisa melewati dioda. Pada komponen dioda
terdapat sebuah garis yang dibuat agar sesuai dengan simbol dioda dan
membantu mengetahui posisi terminal anoda dan katoda. Karena jika
posisi kaki dioda terbalik maka piranti elektronik tidak bisa menyala.
Sedangkan, Dioda Zener memiliki karakteristik yang akan mengalirkan
arus listrik berlawanan arah jika mendapat tegangan yang lebih besar dari
tegangan tembus atau zener (breakdown voltage) sesuai ukuran dioda
zener tersebut. Besarnya tegangan tembus atau zener ini terdiri dari
berbagai jenis seperti 5 volt, 9 volt dan biasanya besar tegangan tersebut
tertera pada badan dioda zener itu sendiri.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu membuat karakteristik
statik dioda berupa gambar dan menggunakannya, membuat karakteristik
inverse dioda zener, menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda
seri, menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda sejajar,
menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda dengan bias, dan
menggunakan dioda untuk rangkaian clipper dioda zener.
Dalam percobaan kami menggunakan beberapa alat dan bahan
diantaranya Power Supply, Osiloskop, Multimeter, Catu daya variable DC,
Resistor, Kapasitor, Dioda, dan Dioda Zener. Alat dan bahan ini memiliki
masing-masing fungsi yaitu power supply yang berfungsi sebagai sumber
arus listrik, osiloskop berfungsi untuk memproyeksikan bentuk sinyal
sehingga dapat dipelajari dan dilihat, multimeter berfungsi untuk
mengukur arus listrik, catu daya variable DC berfungsi untuk
menyediakan sumber listrik bagi perangkat elektronik lain, resistor
berfungsi untuk menghambat arus listrik, kapasitor berfungsi untuk
menyimpan arus listrik, dioda sebagai penyearah arus listrik, dan dioda
zener berfungsi untuk melakukan arus balik atau reverse bias.
Pada percobaan terdapat 5 rangakain yaitu rangkaian clipper dioda
seri, rangkaian clipper dioda sejajar, rangkaian biased dioda clipper,
rangkaian clipper dioda zener dan rangkaian biased clamp. Pada masing-
masing rangkaian terdapat 6 kali perlakuan diantaranya 3 perlakuan untuk
input dan 3 perlakuan untuk output. Pada masing-masing rangkaian
memilki nilai yang sama pada setiap perlakuan baik itu input maupun
output. Nilai yang diperoleh pada input dan output yaitu pada perlakuan
satu Vpp = 7 V; Vrms = 4,95 V; T = 10-2 s; dan f = 100 Hz, perlakuan dua
nilai yang diperoleh yaitu Vpp = 20 V; Vrms = 14 V; T = 5,6 x 10 s dan f
= 170 Hz, sedangkan pada perlakuan tiga nilai yang diperoleh yaitu Vpp =
20 V; Vrms = 14 V; T = 4 x 10-3 dan f = 250 Hz.
Pada perlakuan pertama frekuensi yang ada pada literatur baik
input maupun output yaitu 100 Hz, perlakuan dua adalah 200 Hz, dan
perlakuan tiga adalah 300 Hz, sementara hasil percobaan yang diperoleh
pada perlakuan satu yaitu 100Hz, perlakukan dua yaitu 170 Hz, dan
perlakuan tiga adalah 250 Hz, perbandingan frekuensi antara literatur
dengan hasil percobaan tidak sesuai hal ini terjadi kemungkinan adanya
kesalahan saat pengambilan data.
Dalam melakukan percobaan, terdapat kesalahan-kesalahan yang
muncul dari sumber yang berbeda-beda, yaitu kesalahan umum (kesalahan
yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan percobaan
ataupun kesalahan dalam menganalisa data), kesalahan sistematik
(kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan atau lingkungan
disekitar alat yang mempengaruhi kinerja alat, misalnya kesalahan
kalibrasi, kesalahan paralaks ataupun kerusakan alat karena faktor usia),
dan kesalahan acak (kesalahan yang terjadi karena adanya fluktuasi-
fluktuasi halus saat melakukan percobaan).
VIII. KESIMPULAN
1. Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya.
2. Dioda zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari
semikonduktor dan merupakan jenis dioda yang dirancang khusus
untuk bisa beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik).
3. Dioda Biasa berfungsi untuk melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Sedangkan, Dioda
Zener memiliki karakteristik yang akan mengalirkan arus listrik
berlawanan arah jika mendapat tegangan yang lebih besar dari
tegangan tembus atau zener (breakdown voltage) sesuai ukuran dioda
zener tersebut.
4. Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Power
Supply, Osiloskop, Multimeter, Catu daya variable dc, Resistor,
Kapasitor, Dioda, dan Dioda Zener.
5. Berdasarkan analisis data pada percobaan ini nilai yang diperoleh
pada input dan output yaitu pada perlakuan satu Vpp = 7 V; Vrms =
4,95 V; T = 10-2 s; dan f = 100 Hz, perlakuan dua nilai yang diperoleh
yaitu Vpp = 20 V; Vrms = 14 V; T = 5,6 x 10 s dan f = 170 Hz,
sedangkan pada perlakuan tiga nilai yang diperoleh yaitu Vpp = 20 V;
Vrms = 14 V; T = 4 x 10-3 dan f = 250 Hz.
6. Nilai frekuensi yang diperoleh berbeda dengan nilai
frekuensi yang ada pada literature baik input maupun output. Nilai
frekuensi pada literature yaitu 100 Hz, 200 Hz, dan 300 Hz, sementara
hasil percobaan yang diperoleh yaitu 100 Hz, 170 Hz, dan 250 Hz.
Perbandingan frekuensi antara literatur dengan hasil percobaan tidak
sesuai hal ini terjadi kemungkinan adanya kesalahan saat pengambilan
data.
DAFTAR PUSTAKA

Hajar Fisika. Laporan Praktikum Karakteristik Dioda. 2017. [Online]


https://www.hajarfisika.com/2017/09/laporan-praktikum-karakteristik-
dioda.html (Diakses pada hari Selasa, 16 November 2021).

Nugroho, Adi. Pengertian Dioda. [Online] https://www.studiobelajar.com/dioda/


(Diakses pada hari Selasa, 16 November 2021).

Pranata, K.B. (2017). Bahan Ajar Elektronika Dasar II. Malang: Universitas
Kanjuruhan Malang.

Tim Penyusun. 2021. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar I. Palu: Universitas


Tadulako.

Anda mungkin juga menyukai