Anda di halaman 1dari 58

RESEARCH AND DEVELOPMENT

(PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN)


• Penelitian dan Pengembangan merupakan
strategi atau metode penelitian yang cukup
ampuh untuk memperbaiki hal- hal bersifat
praktek.
• Hal ini terutama dalam bidang industri, oleh
karena itu industri di bidang elektronika,
telekomunikasi, obat-obatan, dsb dapat
berkembang sangat cepat.
• Penelitian dan pengembangan merupakan
suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada
yang dapat dipertanggung-jawabkan
• Produk yang dikembangkan meliputi
perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software)
• Dalam bidang pendidikan yang
dikembangkan bisa berupa buku, modul,
media pembelajaran, alat-alat laboratorium,
program komputer, program pengolah data,
model-model pembelajaran, dsb.
• Jika ditinjai dari langkah-langkah proses
penelitian dan pengembangan menunjukkan
suatu silkus
• Diawali dari sutau kebutuhan untuk
memecahkan permasalahan diperlukan suatu
produk
• Pada dasarnya penelitian pendidikan tidak
diarahkan untuk pengembangan suatu produk
seperti halnya di bidang industri
• Di bidang pendidikan penelitian lebih
diarahkan pada penemuan pengetahuan baru
yang berkenaan dengan fenomena-fenomena
yang bersifat pundamental dan praktek-
praktek pembelajaran dan pendidikan
• Penelitian yang berkaitan dengan fenomena
fundamental pendidikan dilakukan melalui
penelitian dasar (basic research)
• Penelitian yang berkaitan dengan praktik
dalam bidang pembelajaran dan pendidikan
dapat dilakukan dengan penelitian terapan
(applied research)
• Beberapa penelitian ada yang
mengembangan produk tanpa disengaja,
misanya untuk mengetahui keampuan model
pembelajaran jarak jauh perlu dikembangkan
modul atau bahan ajar yang digunakan
dalam pembelajaran jarak jauh
• Pembuatan modul atau bahan ajar yang
baik, dituntut penelitian pengembangan
• Penelitian dan pengembangan merupakan
metode penghubung yang mengatasi
kesenjangan antara penelitian dasar dan
penelitian terapan
• Kesenjangan yang sering terjadi penelitian
dasar bersifat teoritis dan penelitian terapan
bersifat praktis
• Kesenjangan tersebut dapat diatasi atau
dapat dihubungan dengan penelitian dan
pengembangan

• Skema hubungan penelitian dasar, penelitian


& pengembangan, dan penelitian terapan

Penelitian Penelitian & Penelitian


Dasar Pengembangan Terapan
• Ada beberapa metode yang dapat digunakan
dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan
1. metode deskriptif
2. metode evaluatif
3. metode eksperimen
• Metode penelitian deskriptif digunakan pada
penelitian awal untuk menghimpun data tentang
kondisi yang ada
• Kondisi yang ada meliputi :
a. kondisi produk yang sudah ada sebagai bahan
acuan atau bahan dasar yang ada (embrio)
untuk produk yang akan dikembangkan
b. Kondisi pihak pengguna, seperti kelas,
sekolah, kepala sekolah, guru, siswa, dan
pengguna lain
c. kondisi faktor-faktor pendukung atau yang
berkaitan dengan pengembangan dan
pengguna produk yang akan dihasilkan, dsb
• Metode evaluatif digunakan untuk
mengevaluasi proses uji coba pengembangan
produk
• Produk dikembangkan melalui serangkaian uji
coba, dan setiap kegiatan uji coba dilakukan
evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi
proses
• Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba
dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan
Metode Eksperimen
• Metode ekperimen digunakan untuk menguji
keampuhan produk yang dihasilkan
• Walaupun tahap uji coba telah dilakukan
evaluasi (Pengukuran), tetapi pengukuran
tersebut masih dalam tahap pengembangan
produk, belum ada kelompok pembandingnya
• Dalam eksperimen, diadakan pengukuran
baik pada kelompok eksperimen maupun
pada kelompok kontrol
• Hasil perbandingan dari kedua kelompok
tersebut dapat menunjukkan tingkat
keampuhan atau kehebatan produk yang
dihasilkan
• Strategi penelitian dan pengembangan banyak
digunakan dalam sistem pembelajaran
• Strategi ini banyak digunakan untuk
mengembang- kan model-model pembelajaran
yang meliputi desain atau perencanaan
pembelajaran, proses atau pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan
program pembelajaran
• Penelitian dan pengembangan juga banyak
digunakan untuk mengembangan bahan ajar,
modul-modul, media pembelajaran, serta
manajemen pembelajaran
• Dengan kata lain penelitian dan
pengembangan digunakan untuk
mengembangkan berbagai asfek, antara lain:
software, hardware, teknoware, maupun
manageware
RANCANGAN R & D
• R & D digunakan dan dikembangkan di
berbagai bidang
• Masing-masing bidang mengembangkan
tahapan dan proses yang berbeda-beda
• Hal ini terkait dengan ciri khas dari bidang-
bidang tersebut
• Bahkan dalam bidang yang sama seperti
pada industri obat terdapat proses dan
tahapan yang tidak selalu sama
• Torok, Borsi, dan Tecls (2005),
mengemukakan bahwa secara garis besar R
& D dapat dibedakan menjadi 3 model, yaitu:
Linear, Circular, dan Random
• Model Linier merupakan model yang paling
sederhana dan banyak digunakan dalam
kepentingan pendidikan
• Model Sirkuler merupakan model yang paling
kompleks, dan banyak digunakan dalam
bidang industri
• Model Random merupakan model yang
terpusat, banyak digunakan oleh negara-
negara belum maju atau berkembang,
dengan Pemerintah Pusat sebagai pelaksana
utama dalam perencanaan dan pelaksanaan
R&D
• Sebagai contoh proses R & D dapat
dilukiskan sbb:
Potensi dan Pengumpulan Validasi desain
permasalahan
Desain produk
data awal

Uji coba
Revisi produk Uji coba produk Revisi desain
pemakaian

Revisi produk Produksi masal


(Produk Akhir)
Analisis Kebutuhan
Pendefinisian Pra penelitian

Perancangan

Rancangan Uji Coba Perancangan Modul

Pemilihan Format Desain Awal Revisi Desain

Produk Desain Draft I

Pengembangan Pengembangan materi modul

Validasi teman Uji Kelompok kecil


Validasi Ahli Revisi I Draft II kepada 9 siswa di
sejawat
kelas VIIA (uji skala
terbatas)

Revisi II

Diterapkan di kelas VII


Draft III Uji Efektivitas Lapangan B sebanyak 33 siswa
(uji skala luas)

Penyebaran ke guru- Produk modul IPA Terpadu


Revisi III
guru IPA (Disseminate) berbasis saintifik
MODEL-MODEL R & D
• Model dapat diartikan sebagai representasi baik
visual maupun verbal
• Model menyajikan informasi yang kompleks
menjadi sedehana dan mudah dipahami
• Dengan model akan mudah dipahami daripada
melalui penjelasan-penjelasan yang panjang
• Model juga dapat memberikan kerangka kerja
untuk pengembangan teori dan penelitiannya
• Ada beberapa model, misalnya model
konseptual, model prosedural, model sistematik,
dsb
Model Konseprual
• Model konseptual adalah model yang bersifat
analitis yang mendeskripsikan berbagai
komponen produk yang akan dikembangkan
dan keterkaitan antar komponennya
• Model konseptual memperlihatkan hubungan
antarkonsep yang satu dengan yang lain
• Dalam hal ini konsep-konsep tersebut tidak
memperlihatkan urutan secara bertahap
• Konsep atau komponen yag satu tidak harus
lebih dulu daripada konsep atau komponen
yang lain
• Urutannya boleh diawali dari mana saja
• Model konseptual lebih bersifat
konstruktivistik, artinya urutannya bersifat
terbuka, berulang atau rekursif dan fleksibel
• Sebagai contoh hubungan antarkomponen
kurikulum secara skematis hubungan
konseptualnya dapat ditunjukkan sbb.
Contoh:
TUJUAN

EVALUASI PROSES
MATERI

METODE

Hubungan konseptual
Antarkomponen Kurikulum
Model Prosedural
• Model prosedural adalah model deskriptif
yang menggambarkan alur atau langkah-
langkah prosedural yang harus diikuti untuk
menghasilkan suatu produk
• Model prosedural biasanya berupa urutan
langkah-langkah yang diikuti secara bertahap
dari langkah awal hingga langkah akhir
• Model prosedural biasa dijumpai pada model
rancangan sistem pembelajaran
• Ada beberapa model yang dapat digunakan
salah satunya adalah model Dick & Carey
• Dalam model Dick & Carey ada 10 langkah:
1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis Pembelajaran
3. Analisi Pembelajar dan Konsteks
4. Tujuan Umum dan Khusus
5. Pengembangan Instrumen
6. Pengembangan Strategi Pembelajaran
7. Pengembangan dan Pemilihan Bahan
Ajar
8. Perancangan dan Evaluatif Formatif
9. Revisi
10. Evaluasi Sumatif
• Ada model prosedural yang lain
• Menurut Borg dan Gall (1989) ada 10
(sepuluh) langkah pelaksanaan strategi
penelitian dan pengembangan, yaitu:
1. Research and Information Collecting
(Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Awal)
2. Planning (Perencanaan)
3. Development Preliminary Form of Product
(Pengembangan Format Produk Awal)
4. Preliminary Field Testing
(Uji Coba Awal)
5. Main Product Revision (Revisi Produk)
6. Main Field Testing (Uji Coba Lapangan)
7. Operational Product Revision
(Penyempurnaan atau Revisi Produk)
8. Operational Field Testing (Uji Lapangan)
9. Final Product Revision
(Penyempurnaan atau Revisi Produk Akhir)
10. Dissemination and Implementation
(Diseminasi dan Implementasi)
CONTOH JUDUL

PENGEMBANGAN MODUL
PEMBELAJARAN IPA BERBASIS
KETERAMPILAN PROSES SAINS
UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA
PENGEMBANGAN MODEL LAIN
•Menurut Thiagarajan (1974), R & D dapat
dilakukan menggunakan 4 tahapan, yaitu:
1. Tahap pendefinisian (Define),
2. Tahap Perancangan (Design),
3. Tahap pengembangan (Develop),
4. Tahap Penyebaran (Disseminate).
1. Tahap pendefinisian (Define)
•Tahap ini bertujuan untuk menentukan dan
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan
pembelajaran di sekolah.
• Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan
observasi ke sekolah dengan mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas, dan penyebaran
angket kepada guru dan peserta didik.
• Angket ini berisi tentang kebutuhan guru, peserta
didik, dan sumber daya
2. Tahap Perancangan (Design)
• Pemilihan format
• Modul harus memiliki komponen-komponen
sebagai berikut: 1). Rumusan tujuan pengajaran
yang eksplisit dan spesifik, masing, 2). Petunjuk
penggunaan modul, 3). Lembar kegiatan,
4). Lembaran kerja, 5). Kunci lembar kerja, 6).
Lembar evaluasi, dan 7). Kunci lembar
evaluasi.
Desain awal modul
1. Cover : Berisi judul modul menggambarkan
materi yang akan dipelajari di dalam modul.
2. Pendahuluan: Pendahuluan meliputi
deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan
modul, dan manfaat.
3. Peta Konsep
Kegiatan belajar
• Rumusan tujuan pengajaran.
• Mengamati yang berupa fenomena-fenomena
dalam kehidupan sehari-hari.
• Merumuskan masalah setelah melakukan
pengamatan.
• Merumuskan hipotesis setelah melakukan
perumusan masalah.
• Mengidentifikasi variabel setelah merumuskan
hipotesis.
• Melakukan percobaan.
• Menganalisis data hasil percobaan.
• Membuat kesimpulan setelah menganalisis
data hasil percobaan.
• Mengomunikasikan hasil percobaan, baik
secara lisan maupun tertulis.
• Pendalaman materi, memuat materi yang
harus dikuasai peserta didik.
• Info sains, untuk menambah pengetahuan
sains.
• Contoh soal digunakan untuk aplikasi
konsep-konsep yang diperoleh.
• Evaluasi untuk mengetahui penguasaan
materi pembelajaran pada peserta didik.
• Uji kompetensi untuk mengetahui penguasaan
materi dari modul yang disajikan.
• Glosarium.
• Daftar pustaka.
Lembaran evaluasi
Kunci jawaban evaluasi
Draf 1
• Draf I yang terdiri dari modul I dan modul II
disusun langkah pembelajaran dan desain
awal modul.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Validasi desain
• Draf I modul dilakukan oleh validator ahli a.l.
ahli materi, ahli bahasa, ahli media
guru dan teman sejawat.
• Data dijadikan sebagai bahan revisi I.
• Setelah diadakan revisi maka
menghasilkan draf II.
• Draf II adalah modul pembelajaran yang
siap untuk dilanjutkan pada tahap
berikutnya yaitu uji coba terbatas.
Uji coba terbatas
• Draf II modul IPA diuji cobakan pada kelas
kelompok kecil.
• Komentar dan saran dari peserta didik
dijadikan bahan revisi II.
• Setelah revisi maka hasil dari uji coba
terbatas ini menghasilkan draft III.
• Draft III adalah modul pembelajaran yang
siap siap untuk digunakan pada tahapan
berikutnya yaitu uji coba kelompok besar di
kelas.
Uji coba kelompok besar
• Berdasarkan komentar dan saran dari
peserta didik, diadakan perbaikan dan
dijadikan sebagai bahan revisi III.
• Setelah revisi, modul akan disebar luaskan
kepada guru-guru SMP.
• Sebelum modul IPA berbasis keterampilan
proses sains di implementasi dalam
pembelajaran peserta didik diberikan
pretest terlebih dahulu.
• Setelah pretest, dilakukan implementasi
modul IPA berbasis keterampilan proses
sains.
• Kemudian peserta didik diberi posttest.
• Desain penelitian yang digunakan uji coba
kelompok besar adalah Pre-Experimental
Design dengan tipe One-Group Pretest-
Posttest Design.
4. Tahap Penyebaran (Disseminate)
•Pada tahap ini merupakan tahap
penggunaan modul IPA berbasis
keterampilan proses sains yang
dikembangkan pada skala yang lebih luas
LANGKAH-LANGKAH
POKOK PENELITIAN
KAJIAN KEBUTUHAN
• Produk yang akan dikembangkan harus sesuai
dengan kebutuhan
• Kegiatan dalam analisis kebutuhan, antara lain:
mengidentifikasi kebutuhan prioritas yang bisa
segera dipenuhi
• Dengan kajian kebutuhan akan terlihat keadaan
yang seharusnya, dan keadaan riil di lapangan
• Dengan demikian pengembang dapat
menawarkan alternatif pemecahannya dengan
produk atau desain yang dikembangkan
• Tentu saja rancangan yang disiapkan itu
dilandasi oleh teori dan kajian empirisnya,
sehingga layak untuk dikaji lebih luas lagi
• Dalam hal ini harus diketumukan potensi dan
masalah
• Potensi adalah segala sesuatu yang bila
diberdayakan akan memberikan nilai tambah
(added value)
• Potensi yang tidak diberdayakan bisa
berkembang menjadi masalah
• Masalah merupakan kesenjangan antara
harapan dan kenyataan atau keadaan yang
terjadi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Istilah/Asumsi Pengembangan
Latar Belakang Masalah
• Semua permasalah yang timbul pada
umumnya dikemukakan dalam latar belakang
masalah
• Latar belakang masalah dapat diartikan
sebagai Fenomena/gejala, peristiwa, situasi,
kondisi, atau segala sesuatu yang melatar
belakangi timbulnya permasalahan
• Gejala-gejala tersebut saling berkaitan dalam
jaringan yang dapat menimbulkan
permasalahan
• Permasalahan berkaitan erat dengan
pertanyaan : Apa (what), Mengapa (why), dan
Bagaimana (how) tentang obyek empiris yang
dikaji
Sumber Permasalah dapat berasal dari :
• Kebutuhan yang ada di lapangan, antara lain
berupa kebutuhan untuk sekolah, guru, dan
siswa
• Seminar, diskusi, pertemuan ilmiah
• Bacaan, laporan hasil penelitian, jurnal, buku
• Pernyataan pemegang otoritas
• Pengamatan sepintas
• Pengalaman pribadi
• Perasaan intuitif,
• Dsb
• Agar jeli menemukan masalah, harus dilatih
• Masalah yang dipilih harus layak dan relevan,
dan kekinian berdasarkan pada asfek :
obyeknya (arah masalah), subyeknya (peneliti)
dan manfaannya atau sumbangannya secara
teoritis dan praktis
• Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian harus didukung dengan data empiris
• Data tentang potensi dan masalah dapat dicari
sendiri, atau berdasarkan laporan penelitian
orang lain, atau dari dokumen yang masih up to
date
• Berbagai informasi perlu dikumpulkan sebagai
bahan perencanaan produk yang diharapkan
dapat memccahkan masalah yang dihadapi
• Untuk mendapatkan data tentang kebutuhan
dapat dilakukan dengan: dokumentasi,
observasi, wawancara, atau angket

Identifikasi Masalah
• Berbagai masalah yang mucul di LBM
kemudian dikelompok-kelompokan, di -
golong-golongkan, atau diklasifikasikan
• Berbagai masalah dindetifikasi batas-batas-
nya, dikenali faktor-faktor yang saling
berpengaruh
• Contoh : dalam LBM terdapat 20 masalah,
setelah diidentifikasi menjadi 10 masalah
Identifikasi Masalah
• Berbagai masalah yang mucul di LBM
kemudian dikelompok-kelompokan, di -
golong-golongkan, atau diklasifikasikan
• Berbagai masalah dindetifikasi batas-batas-
nya, dikenali faktor-faktor yang saling
berpengaruh
• Contoh : dalam LBM terdapat 20 masalah,
setelah diidentifikasi menjadi 10 masalah
Pembatasan Masalah :

• Agar kajiannya lebih mendalam, perlu di-


batasi permasalahannya
• Dengan pembatasan yang jelas, maka
permasahannya menjadi lebih tajam
• Contoh : dari identifikasi ada 10 masalah,
setelah dibatasi maka tinggal 7 masalah
Perumusan Masalah
• Masalahnya dinyatakan secara jelas dalam
bentuk kalimat tanya, padat dan jelas
• Menanyakan hubungan / kaitan antara dua
variabel atau lebih
• Masalah yang dirumuskan dapat diuji secara
empirik
• Memberikan penuntun dalam pengumpulan
data
• Dalam bentuk lain dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan penelitian
Pertanyaan Penelitian

• Dalam kegiatan penelitian kadang-kadang


tidak menggunakan perumusan masalah
• Dalam hal ini masalahnya dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan penelitian
Contoh: Penelitian Eksperimen dengan Judul:
PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS
MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA
ANIMASI SIMULASI DAN KOMIK DITINJAU
DARI KEMAMPUAN MEMORI VERBAL
DAN GAYA BELAJAR SISWA
Contoh Perumusan Masalah dengan
menggunakan desain faktorial sbb :

Pembelajaran Berbasis Masalah

Animasi-Simulasi Komik
K Tinggi
M
V Rendah
Visual
GB
Kinestetik
Contoh Perumusan Masalahnya
1. Bagaimana perbedaan hasil belajar bagi
siswa yang diberi pembelajaran fisika
berbasis masalah dengan menggunakan
animasi simulasi dan komik?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar bagi
siswa yang memiliki kemampuan memori
vebal tinggi dan rendah ?
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar bagi
siswa yang memiliki gaya belajar audio
visual dan kinestetik ?
4. Apakah ada interaksi antara pembelajaran
fisika berbasis masalah menggunakan
animasi simulasi dan komik dengan
kemampuan momeri verbal siswa ?
5. Apakah ada interaksi antara pembelajaran
fisika berbasis masalah menggunakan
animasi simulasi dan komik dengan gaya
belajar siswa ?
6. Apakah ada interaksi antara kemampuan
momeri verbal dan gaya belajar siswa ?
7. Apakah ada interaksi antara pemebelajaran
berbasis masalah, kemampuan momeri
verbal, dan gaya belar siswa?
Contoh 2. PTK
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA

Dalam penitian ini perumusan masalahnya


dapat menggunakan Pertanyaan Penelitian
1.Apakah penggunaan media pembelajaran
berbasis ICT dapat meningkatkan minat
belajar siswa ?
2. Apakah penggunaan media pembelajaran
berbasis ICT dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA siswa ?
3. Apakah penggunaan media pembelajaran
berbasis ICT sesuai dengan bahanajar
IPA yang disajikan ?
4. Bagaimana cara penyusunan media
pembelajaran yang berbasis ICT?
5. Bagaimana implementasi media berbasis
ICT dalam pembelajaran?
6. Adakah kesesuaian penggunaan
penggunaan media pembelajaran berbasis
ICT dengan keadaan sekolah ?
7. Apakah dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT dapat
meningkatkan tingkat profesinal guru ?
8. Apakah alat evaluasi yang digunakan
sesuai pada akhir pembelajaran sesuai
dengan penggunaan media pembelajaran
berbasis ICT ?
9. Bagaimana implementasi media berbasis
ICT dalam pembelajaran?
9. Bagaimana keunggulan pada penggunaan
media berbasis ICT dalam pembelajaran?
10. Bagaimana kelemahan pada penggunaan
media berbasis ICT dalam pembelajaran?
Contoh Poduk yang dihasilkan :
• Buku ajar berbentuk modul atau dalam
bentuk cetakan Berbasis Inkuiri dan
Kemampuan Berpikir Kritis
• LKS dalam bentul lembaran (cetak)
Berbasis Inkuiri dan Kemampuan Berpikir
Kritis
• RPP dalam cetakan Berbasis Inkuiri dan
Kemampuan Berpikir Kritis
• Silabus
• Alat Evaluasi
Contoh Produk yang dihasilkan
• Modul berbentuk cetakan
• Modul yang dikemas dalam CD
• LKS sebagai suplemen modul
• RPP
• Media Real
• Media animasi simulasi
Tugas:
• Tulislah judul penelitian yang akan anda
lakukan, untuk penelitian eksperimen,
PTK, serta R & D
• Tulislah Masalah atau pertanyaan
penelitian untuk : penelitian eksperimen,
PTK, serta R & D, dengan diawali DF
(eksp) dan produk (PTK dan R & D)

Anda mungkin juga menyukai