1) Refinement of problems
a. Statement of problem
Pernyataan dalam permasalahan haruslah dapat mengidentifikasi isu atau
masalah, mengeksplorasi sejarah atau latar belakang, dan meyakinkan bahwa masalah
tersebut sangatlah berarti dan patut untuk diteliti
c. Research questions
Pertanyaan penelitian muncul dari masalah.
d. Literature review
Kajian literatur dalam Design-Based Research tidak hanya sekedar kajian
biasa, namun termasuk identifikasi, alokasi dan analisis dokumen yang terkait
riset, pengembangan kerangka penelitian, dan identifikasi celah dalam penelitian.
Proses kajian literatur sangatlah penting karena menfasilitasi penciptaan
rancangan desain penelitian dan pengembangan intervensi yang akan
diaplikasikan pada masalah yang diidentifikasi.
Dipertegas oleh Akker (2013: 19), bahwa langkah awal suatu penelitian
pendidikan haruslah diawali dengan preliminary research dimana preliminary
research: needs and context analysis, review of literature, development of a
conceptual or theoretical framework for the study.
2) Solutions
a) Theoretical framework
Kerangka teori digunakan untuk menginformasikan penelitian. Bagian ini
didalam proposal penelitian harus meringkas masalah yang diselidiki, dan juga
sebagai tempat dimana landasan teoritis dari solusi yang diajukan akan
dijelaskan.
b) Development of draft principles to guide the design of the intervention
Meskipun kerangka teoritis sebagian besar didasarkan pada literatur, tidak
mungkin prinsip rancangan pada kerangka teori lengkap pada saat proposal
disajikan. Hal ini berarti kerangka teori dapat berkembang seiring berjalannya
proses penelitian.
c) Description of proposed intervention
Solusi yang diusulkan untuk masalah pendidikan dikembangkan melalui
pertimbangan literatur yang relevan, konsultasi, dan bekerja sama dengan
penelitidan praktisi dari berbagai instantsi yang berkaitan. Oleh karena itu,
penting untuk menggambarkan prospektif bagaimana intervensi akan dikonsep
dan dikemabangkan.
Pada tahap ini, penulis menyusun dan mengembangkan solusi sehingga
dapat diimplementasikan pada permasalahan pendidikan. Dalam menyusun
suatu solusi, diperlukan dasar teori yang kuat yang dapat memandu proses
berpikir, sekaligus desain prinsip yang dapat digunakan untuk permasalahan
yang serupa.
3) Methods
Setelah lingkungan belajar atau intervensi telah dirancang dan dikembangkan,
tahap berikutnya meliputi pelaksanaan dan evaluasi dari solusi yang diusulkan.
Proposal mencakup rincian metodologi pelaksanaan dan evaluasi karena sebagian
besar merupakan tahap pengumpulan data dan analisis penelitian.
a. Implementation of intervention (First iteration)
Sifat penelitian berulang berbasis desain berarti bahwa satu implementasi
jarang cukup untuk mengumpulkan bukti yang cukup. Sebuah studi berbasis
desain akan memiliki dua atau lebih siklus, dimana setelah pelaksanaan dan
evaluasi pertama, maka intervensi akan berkembang.
b. Participants
Dalam proposal penelitian, deskripsi peserta dan metode seleksi
memberkan informasi penting untuk mengulas potensi bias dalam studi.
Peneliti harus menggunakan sampel yang representatif. Partisipan dalam
penelitian mencakup siswa, praktisi, orang tua, personil pendukung atau orang
lain yang terlibat dalam komunitas pendidikan.
4) Design principles
Tahapan ini menunjukkan output dalam bentuk baik pengetahuan dan produk.
a) Scientific outputs: Design principles
Prinsip desain mengandung substansi dan prosedural pengetahuan yang
komprehensif dan akurat.
b)Practical outputs: Designed artifact(s)
Peneliti menggunakan jasa ahli perangkat lunak untuk program
pengembangan profesional.
c)Societal outputs:Professional development of participants
Kolaborasi yang sangat integral dari proses mendefinisikan dan
menyelesaikan sebuah proyek penelitian berbasis desain memiliki tambahan
manfaat untuk meningkatkan pengembangan profesional semua yang terlibat.
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi sumatif untuk menyimpulkan solusi atau
intervensi memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Seperti juga fase ini sering
menyebabkan rekomendasi untuk perbaikan intervensi, disebut juga semisummative.