Anda di halaman 1dari 7

Nama: Nanda Juliandi

Nim: 190604057

Mk: Ekonomi Makro Lanjutan

Research and Development (R & D)


Pengertian
research and development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang
cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009). Penelitian Pengembangan
juga didefinisikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat
dipertanggungjawabakan (Sujadi, 2003:164). Produk yang dihasilkan dapat berupa benda
atau prangkat keras (hardware) dan dapat juga berupa perangkat lunak (software). Menurut
Borg&Gall (1983) research based development adalah sebuah riset yang dilakukan untuk
mengembangkan dan mengevaluasi produk untuk keperluan pendidikan. Tujuan dari riset ini
adalah menghasilkan sebuah produk.

Senada dengan pengertian-pengertian tersebut, Richey and Nelson (dalam Hadi,


2001:4) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematis
terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses, dan produk
pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, praktikalitas dan efektivitas. Akker dan
Plomp (dalam Hadi, 2001:4) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua
tujuan, yaitu: 1) pengembangan untuk mendapatkan prototipe produk, 2) perumusan saran-
saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe tersebut.

Konsep Research and Development :


mencakup 2 elemen pokok yaitu :
 riset : obyek/subyek dieksplorasi untuk mendapatkan existing model (EM), misalnya
model penyiapan guru Matematika di Indonesia.
 model yang ada kemudian dianalisis  kelemahan/masalah dan kelebihan yang ada.
Pada langkah ini peneliti sebaiknya memasukkan hal baru atau inovasi (I).
 pengembangan : EM + I diuji di lapangan, dievaluasi untuk mendapatkan model yang
lebih baik dan efektif, atau efisien dan lebih produktif.

Hakikat Model R&D


 research-based development.
 berorientasi pada produk (kalau Penelitian Tindakan Kelas orientasinya pada
proses-ed).
 ada hasil pengembangan.
 butir dua digunakan untuk peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.

Ciri Utama dalam Research and Development ( R & D)

Borg and Gall (1983) menjelaskan empat ciri utama dalam Research and
Development,yaitu:

1. Studying research findings pertinent to the product to be develop.


Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian
terkait dengan rpoduk yang akan dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk
tersebut nantinya digunakan
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan
dalam tahap-tahap uji lapangan.

Dari empat ciri utama R&D tersebut, memberikan gambaran kepada kita bahwa ciri
utama R&D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang akan
dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk pendidikan dirancang
dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki/direvisi.

Langkah- Langkah Melakukan Research and Development ( R&D)

Adapun langkah-langkah untuk melakukan R&D menurut Borg and Gall (1989), yaitu:

1. Research and Information colletion, Penelitian dan pengumpulan data. Pengukuran


kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan
dari segi nilai.
2. Planning atau perencanaan. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-
kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak
dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan
pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Develop Preliminary form of Product atau pengembangan draf produk awal.
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.
4. Preliminary Field Testing atau melakukan uji coba lapangan awal. Dilakukan di 1
sampai 3 sekolah, menggunakan 6 sampai dengan12 subjek uji coba (guru). Selama uji
coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket. Pengumpulan data
dengan kuesioner dan observasi yang selanjutnya dianalisis.
5. Main Product Revision atau Revisi hasil uji coba. Memperbaiki atau menyempurnakan
hasil uji coba berdasarkan masukan dari hasil uji coba awal produk.
6. Main Field Testing atau uji lapangan untuk produk utama. Dilakukan di 5 sampai 15
sekolah dengan 30 sampai dengan100 subjek. Pengumpulan data efek sebelum dan
sesudah implementasi produk dengan menggunakan kelas khusus, yaitu data kuantitatif
penampilan subjek uji coba (guru) sebelum dan sesudah menggunakan model yang
dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan dat dievaluasi dan kalau mungkin
dibandingkan dengan kelompok pembanding.
7. Operational Product Revision atau revisi produk. Menyempurnakan produk hasil uji
lapangan berdasarkan masukan dan hasil uji lapangan utama.
8. Operational Field Testing atau melakukan uji coba lapangan skala luas. Dilakukan di 10
sampai 30 sekolah dnegan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui
angket, wawancara, dan observasi dan hasilnya dianalisis.
9. Final Product Revision atau revisi produk final. Penyempurnaan didasarkan masukan
atau hasil uji coba lapangan dalam skala luas.
10. Disemination and Implementasi. Desiminasi dan implementasi, yaitu melaporkan produk
pada forum-forum profesional di dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik
pendidikan. Penerbitan produk untuk didistribusikan secara komersial untuk
dimanfaatkan oleh publik. Melakukan monitoring terhadap pemanfaatan produk oleh
publik untuk memperoleh masukan dalam kerangka mengendalikan kualitas produk.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, dalam penelitian pengembangan menuntut


peneliti untuk dapat mengkombinasikan berbagai metode penelitian lain. Dapat dikatakan
bahwa dalam penelitian pengembangan using mixing method. Penelitian ini tentunya
menuntut peneliti untuk mampu memilih, menentukan dan mengkombinasikan berbagai
metode penelitian yang relevan. Pada saat penelitian awal, mungkin peneliti akan
menggunakan metode survei, studi kasus, kaji hasil penelitian orang lain, dan lain-lain. Pada
saat pengembangan dalam rangka uji coba, validasi, dan revisi produk peneliti membutuhkan
metode survei, eksperimen, dan lain-lain di samping evaluasi formatif seperti uji lapangan
yang berulang-ulang atau jenis evaluasi lain seperti small group evaluation, expert review,
focus group discussion, dan lain-lain.

Diagram alur Research and Development ( R&D)

Pengumpulan Desaian
Potensi dan
data produk
Validasi
masalah desain

Uji coba Uji coba Revisi


Revisi desain
pemakaian produk produk

Revisi
produk Produksi
massal

Gambar : Alur Research and Development ( R&D)

kelebihan Research and Development ( R&D):


1) Pendekatan R & D mampu menghasilkan suatu produk / model yang memiliki nilai
validasi tinggi, karena produk tersebut dihasilkan melalui serangkaian uji coba di
lapangan dan divalidasi oleh ahli.
2) Pendekatan R & D akan selalu mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada
henti / memiliki nilai suistanibility yang cukup baik sehingga diharapkan akan
ditemukan produk-produk / model-model yang selalu actual sesuai dengan tuntutan
kekinian
3) Pendekatan R & D merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis
dengan penelitian yang bersifat praktis
4) Metode penelitian yang ada dalam R & D cukup komprehensif , mulai dari metode
deskriptif, evaluatif, dan eksperimen.

Kelemahan Research and Development ( R&D) :


1) Pada prinsipnya pendekatan R & D memerlukan waktu yang relatif panjang;
karena prosedur yang harus ditempuhpun relatif kompleks.
2) Pendekatan R & D dapat dikatakan sebagai penelitian “here and now” , Penelitian R
& D tidak mampu digeneralisasikan secara utuh, karena pada dasarnya penelitian
R & D pemodelannya pada sampel bukan pada populasi.

Tujuan Penelitian Pengembangan


Pada tujuan penelitian pengembangan biasanya berisi dua informasi, yaitu (1) masalah
yang akan dipecahkan dan (2) spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang
akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut. Selama dua aspek ini terkandung
dalam sebuah rumusan masalah penelitian pengembangan, maka rumusan masalah tersebut
sudah benar.Dapat dikatakan bahwa tujuan Penelitian Pengembangan adalah
menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang pengembangan dari suatu
produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal
dari jenis ini pada situasi kedepan. berdasarkan aspek pengembangan, yakni bagian
kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis.
Berikut ini penjelasannya :
Tujuan Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan Menurut Akker (1999) tujuan
penelitian pengembangan khusus dalam bidang pendidikan:

1.Pada bagian kurikulum


Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan sepanjang
pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk menjadi
berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada
situasi ke depan.
2. Pada bagian teknologi dan media
Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan
evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau prosedur
pemeriksaan yang digeneralisasi.
3.   Pada bagian pelajaran dan instruksi
Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran,
perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta
secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.
4.   Pada bagian pendidikan guru dan didaktis
Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan
atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada
bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal
interaktif, proses yang melingkar pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis
dari perancang memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan,
mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses
pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional.

Karakteristik dan Motif Penelitian Pengembangan


Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya
inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban
profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang
menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba
lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan
tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan
secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu
didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah
penelitian yang mencerminkan originalitas.
Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan Akker (1999) antara lain :
1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti
eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak
memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyknya perubahan kebijakan di dalam dunia
pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan
siklis).
3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-
ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti.

Anda mungkin juga menyukai