Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah: Strategi dan Pengembangan Bahan Pembelajaran Sejarah

Dosen Pengampu: Dr. Djono, M.Pd

Disusun:
SELLA NOVITA PRAVITASARI (S861808011)
SELY WIDIYA AYU RESTIANA (S861808012)
 Model Borg and Gall merupakan salah satu model
penelitian dan pengembangan pendidikan yang sangat
populer.
 Sebuah model gabungan antara kuantitatif dan
kualitatif.
 Kuantitatif yang memudahkan dalam analisis, karena
prosesnya menggunakan data yang dijadikan angka
atau mengumpulkan data yang berupa angka yang itu
dijadikan subjek penelitian.
 Kualitatif mampu menggambarkan secara realita yang
terjadi dalam proses penelitian, karena menggunakan
perbandingan data verbal dengan pendekatan yang
mendalam guna menggambarkan permasalahan yang
terjadi sehingga didapat suatu kesimpulan.
 Metode ini memiliki dua tujuan utama, yaitu:
(1) mengembangkan produk, dan (2) menguji
keefektifan produk dalam mencapai tujuan
Selanjutnya, Borg and Gall (1983) menjelaskan
empat ciri utama dalam penelitian dan
pengembangan, yaitu:
 Studying research findings pertinent to the product
to be develop
 Developing the product base on this findings
 Field testing it in the setting where it will be used
eventually
 Revising it to correct the deficiencies found in the
field-testing stage.
Develop
Research and
preliminary
information
Planning from of
collecting
product

Main field Main Product Preliminary


testing revision field testing

Operasional Final product


Operasional
product revision
field testing
revision
 Research and information collecting, melakukan penelitian
pendahuluan (prasurvey) untuk mengumpulkan informasi
(kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan
yang dijumpai dalam pembelajaran dan
merangkumpermasalahan.
 Planing, melakukan perencanaan (indetifikasi dan defenisi
keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan
pembelajaran, dan uji ahli atau uji coba pada skala kecil atau
expert judgement.
 Develop preliminary from of product, mengembangkan jenis/
bentuk produk awal meliputi menyiapkan materi
pembelajaran, penyusunan buku pegangan dan perangkat
evaluasi.
 Preliminary field testing, melakukan uji coba lapangan tahap
awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah menggunakan 6-10
subyek ahli. Pengumpulan informasi atau data dengan
menggunakan observasi, wawancara dan kuisioner, dan
dilanjutkan analisis data.
 Main Product revision, melakukan revisi terhadap produk
utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji
lapangan awal.
 Main field testing, melakukan uji coba lapangan utama yang
dilakukan terhadap 3-5 sekolah dengan siswa 30- 80
subyak.
 Operasional product revision, melakukan revisi terhadap
produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran
hasil uji lapangan utama.
 Operasional field revision, melakukan uji coba lapangan
produk operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah,
melibatkan 40-200 subyek), data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi dan kuesioner.
 Final product revision, melakukan revisi terhadap produk
akhir berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.
 Dissemination and implementation,mengimplementasikan
produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui
pertemuan dan jurnal ilmiah, berkejasama dengan penerbit
untuk sosialisasi produk untuk komersial dan memantau
distribusi dan kontrol kualitas.
 Kelebihan
 Mampu menghasilkan suatu produk
yang memiliki nilai validasi tinggi,
karena melalui berapa langkah uji coba
di lapangan dan di validasi ahli.
 Mendorong proses inovasi produk
sehingga diharapkan menghasilkan
produk yang lebih berkembang.
 Penggabungan model penelitian yang
bersifat teoritis dan lapangan.
 Kekurangan
 Memerlukan waktu yang cukup lama
karena model pengembangan Borg and
Gall memerlukan beberapa langkah
untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan perencanan peneliti.
 Memerlukan biaya yang cukup besar
untuk menghasilkan suatu produk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai