KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah mengenai Ukuran-ukuran Statistik ini tepat pada waktunya.
Statistik merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,
penyajian, pengolahan, analisa data serta penarikan kesimpulan. Statistika dalam pengertian ilmu
dibedakan manjadi statistika deskripstif dan inferensial dimana statistika deskripstif bertujuan untuk
mengemukakan penyajian data dalam bentuk tabel maupun diagram, penentuan rata-rata (mean),
modus, median, rentang serta simapangan baku. Sedangkan statitika inferensial bertujuan menarik
kesimpulan dari sebuah dugaan yang diperoleh dari statistika deskriptif.Ukuran-ukuran statistik sendiri
merupakan wakil dari kumpulan data yang berupa ukuran tendensi sentral, ukuran lokasi, dan ukuran
dispersi/keberagaman.
Berdasarkan tujuan ditulisnya makalah ini maka dalam malakah ini akan digambarkan dengan lebih jelas
mengenai ukuran-ukuran statistik berupa pengertian beserta contoh dan penyesaiannya.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Namun, penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaatbagi pembaca
terutama dalam memahami ukuran-ukuran statistik.
1. Ukuran Lokasi (Location Measurement)
a.Kuartil (Kuartiles)
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan
nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yakni kuatil pertama, kuartil
kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan K1, K2, dan K3. Pemberian nama ini
dimulai dari nilai kuartil paling kecil. Untuk menentukan nilai kuartilnya adalah:
dengani = 1, 2, 3.
Q1 =1(13+1)
4
= 1.14
4
=14 : 4
= 3,5
4+5 = 4.5
Q2 = 2(13+1)
4
= 2(14)
4
=7
Q3 = 3(13+1)
4
=3(14)
4
= 10.5
7+7 = 7
2
Qi = Tb + p { ( i/4.n )-F }
i/4.n = letak Qi
n = Banyak data
Teknik Komputer
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48<Q1>
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Letak Q1 = ¼. n
= ¼.160
= 40
Jadi :
Q1 = Tb + p { (1/4.n –F)}
= 60,5+ 5 { (1/4.160 – 24 )}
24
= 60,5 + 5 {0,67}
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104<Q2>
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Letak Q2 = 2/4 . n
= 2/4 .160
= 80
Jadi :
Q2 = Tb + p { (2/4.n –F)}
f
= 65,5+ 5 { (2/4.160 – 48 )}
56
= 65,5 + 5 {0,57}
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123<Q3>
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Letak Q3 = 3/4 . n
= 3/4.160
= 120
Data ke-120 berada pada kelas 71-75
Jadi :
Q3 = Tb + p { (3/4.n –F)}
19
= 70,5 + 5 {0,84}
b.Desil (Deciles)
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap
pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil kedua, …, desil
kesembilan, yang disingkat D1, D2, …, D9. Desil-desil ini dapat ditentukan dengan jalan:
dengani = 1, 2, …, 9.
Jawab :
Di = i ( n + 1 )
10
D1 = 1(14+1)
10
= 15
10
= 1,5
3+4 = 3,5
2
D3 = 3(14+1)
10
= 45
10
= 4,5
5+5 = 5
2
D7 = 7(14+1)
10
= 105
10
= 10,5
Untuk data berkelompok yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, desil ke i
i = 1, 2, …, 9.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Di.
Teknik Komputer
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104<D5>
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Jawab :
Di = Tb + p { ( i/10.n )-F }
Letak D5 = 5/10 . n
= 5/10.160
= 80
Jadi :
D5 = Tb + p { (5/10.n –F)}
= 65,5+ 5 { (5/10.160 – 48 )}
56
= 65,5 + 5 {0,57}
BSI Jakarta
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149<D9>
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Letak D9 = 9/10 . n
= 9/10.160
= 144
Jadi :
D9 = Tb + p { (9/10.n –F)}
10
= 80,5 + 5 {0,5}
= 80,5 + 2,5 = 83
c.Persentil (Percentiles)
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan menghasilkan 99 pembagi berturut-
turut yang dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke-99. Simbol yang digunakan
berturut-turut P1, P2, …, P99. Persentil ini dapat ditentukan dengan jalan:
dengani = 1, 2, …, 99.
Untuk data berkelompok yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, persentil ke i Pi (i = 1, 2, …,
99) dihitung dengan rumus:
dengan
i = 1, 2, …, 99.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Pi.
Berdasarkan rumus persentil untuk data berkelompok di atas dapat menurunkan rumus data
berkelompok kuartil dengan i = 25, 50, 75 dan berkelompok desil dengan i = 10, 20, …, 90.
hitung P90!
Jawab :
Pi = i ( n + 1 )
100
P90 = 90(14+1)
100
= 1350
100
= 13,5
8+9 = 8,5
2
Teknik Komputer
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24<P10>
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Jawab :
Pi = Tb + p { ( i/100.n )-F }
= 10/100.160
= 16
Jadi :
= 55,5+ 5 { (10/100.160 – 4 )}
20
= 55,5 + 5 {0,6}
= 55,5 + 3 = 58,5
Teknik Komputer
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149<P90>
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
= 90/100.160
= 144
Jadi :
= 80,5 + 5 {0,5}
= 80,5 +2,5= 83
Catatan: Kelemahan menggunakan rumus persentil, desil, dan kuartil untuk data berkelompok dalam
kelas interval menyebabkan hilangnya sejumlah informasi, antara lain terjadi perbedaan harga-harga
statistik yang dihitung dari data asli dan dari data yang telah dikelompokkan menggunakan wakil berupa
tanda kelas. Oleh karena itu perhitungan statistik apalagi ukuran sampel atau banyaknya data hanya
sedikit, lebih baik dilakukan dengan menggunakan data asli