0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
224 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kelas matematika dan masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa solusi yang disarankan adalah meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran, menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran, serta mengatur penataan kelas agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kelas matematika dan masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa solusi yang disarankan adalah meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran, menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran, serta mengatur penataan kelas agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kelas matematika dan masalah-masalah yang dihadapi. Beberapa solusi yang disarankan adalah meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran, menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran, serta mengatur penataan kelas agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif.
Kholis Husniati (160403060081) Pengertian Pengelolaan Kelas Pengelolaan → pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan (Arikunto, 1990: 2) . Kelas → kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pengajaran dari guru (Oemar Hamalik , 1987 : 311).
Pengelolaan kelas adalah pengaturan kelas untuk
Kesimpulan kepentingan pengajaran. Masalah pokok guru di dalam kelas
Masalah pengajaran Masalah manajemen
Usaha membantu Usaha untuk menciptakan
anak didik dalam dan mempertahankan mencapai tujuan kondisi belajar mengajar khusus pengajaran agar berlangsung efektif secara langsung dan efisien MASALAH PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA • Pada saat pelajaran berlangsung, terdapat peserta didik yang tidur di kelas, bermain gadget, dan keluar masuk kelas. Hal ini dimungkinkan metode pengajaran matematika yang digunakan membosankan.
• Pada umumnya peserta didik kurang merespon atau
kurang semangat dalam belajar matematika. • Guru mengalami kesulitan karena banyaknya jumlah peserta didik dalam satu kelas sehingga sulit berinteraksi secara individual.
• Kebanyakan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
adalah pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. • Kurangnya media pembelajaran penunjang sehingga peserta didik tidak banyak yang benar – benar mengerti apa yang diajarkan oleh guru. Selain itu guru memiliki keterbatasan pengetahuan dalam menggunakan media pembelajaran.
• Terdapat peserta didik yang terus menerus bertanya, suka
berdebat, serta menampakkan adanya pertentangan pendapat. • Kurangnya pemahaman beberapa peserta didik terhadap materi menyebabkan pada saat menghadapi tes atau ulangan harian peserta didik cenderung mencontek dan tidak jujur.
• Pada umumnya tempat duduk peserta didik cenderung
bersama kelompok bermainnya saja sehingga pada saat pelajaran berlangsung terdapat beberapa peserta didik yang asik bercerita dengan kelompoknya. SOLUSI PERMASALAHAN • Guru diharapkan memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana kelas dan meransang keaktifan peserta didik sehingga suasana kelas menjadi lebih semangat dan hidup.
• Guru dituntut untuk memiliki kreatifitas yang tinggi
karena dalam pengajaran matematika tidak bisa selalu menggunakan satu metode yang monoton, namun harus multi metode yang bervariasi. • Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, hendaknya guru menggunakan media pembelajaran dan menggunakan berbagai metode belajar agar peserta didik tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi.
• Guru diharapkan up to date terhadap dunia pendidikan
sehingga guru selalu belajar mengenai kemajuan dalam dunia pendidikan, salah satunya mengenai media pembelajaran terkait matematika. • Adanya pengaturan tempat duduk peserta didik baik saat pembelajaran kelompok maupun klasikal. Pengaturan tempat duduk dapat berupa baris berjajar, setengah lingkaran, maupun duduk secara acak dengan kemampuan siswa heterogen. • Guru harus menguasai materi yang diajarkan. Guru juga dituntut untuk lebih pintar berdialog daripada peserta didiknya sehingga tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan ketika peserta didik bertanya atau memberikan paparan mengenai hal yang tengah dibahas.