BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
TABEL III
DESAIN PENELITIAN
Kelompok Perlakuan Postest
Eksperimen X O
Kontrol - O
Keterangan:
O : Postest
Tembilahan tahun ajaran 2011/2012 yang berjulah 319. Dari ke tujuh kelas
tersebut, diambil sampel memilih dua kelas yaitu kelas untuk eksperimen dan
Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data tentang hasil
siswa selama proses tanpa tindakan dan dengan pemberian tindakan. Teknik
1. Observasi
sejauh mana guru menerapkan Strategi, dan sejauh mana siswa merespon
2. Dokumentasi
keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana yang ada di MTs Nurul
dan data tentang hasil belajar matematika siswa yang diperoleh secara
1
Hartono, Analisis Item Instrumen, (Bandung: Nusa Media, 2010), hlm. 73.
34
1. Analisis deskriptif
Teknik analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
tes”t”. Tes “t“ adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk
2
dari dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparatifkan).
a. Uji Homogenitas
2
x hitung lon10 B dk LogS
Keterangan :
B LogS ni 1
2
tidak homogen, tetapi jika X hitung X tabel
2
berarti data homogen.
b. Uji Normalitas
dengan ketentuan jika L hitung < L tabel maka data normal. Nilai L tabel
2
Hartono, SPSS 16.0, Analisis Data Statistika dan Penelitian (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008), hlm. 146.
3
Riduwan, op.cit., hlm. 119.
36
diperoleh dari tabel uji Liliefors. Karena jumlah data lebih dari 30
x= rata-rata;
s = simpangan baku.
Nilai F(Zi) adalah luas daerah di bawah normal untuk Z yang lebih
kecil dari Zi. Sedangkan nilai S(Zi) adalah banyaknya angka Z yang
lebih kecil atau sama dengan Zi dibagi oleh banyaknya data (n).
c. Tes “t”
Mx My
t0
2 2
SDx SDy
N 1 N 1
Keterangan:
Mx = Mean Variabel X
My = Mean Variabel Y
4
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 466 - 467
5
Hartono, Statistik Untuk Penelitian (Yogyakarta: LSFK2P, 2006), hlm. 193.
37
N = Jumlah Sampel
a. Jika t o sama dengan atau lebih besar dari t t maka hipotesi nol (Ho)
b. Jika t o lebih kecil dari t t maka hipotesis diterima, artinya tidak ada
rumus:6
sehingga menjadi
digunakan rumus :
Keterangan:
= Koefisien determinasi
= Koefisien pengaruh
6
Ibid., h.139.