suatu siklus (putaran) tertentu. Setiap siklus terdiri dari sejumlah langkah yang
harus dikerjakan peneliti. Ada beberapa model rancangan yang dikemukakan para
ahli yaitu sebagai berikut:
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau menjadi kerangka dasar dari
adanya berbagai model penelitian tindakan kelas yang lain, khususnya PTK.
dialah sebagai pencetus awal memperkenalkan satu satunya orang yang berani
menampilkan gagasanya tentang action research atau penelitian tindakan.
Kurt Lewin memperkenalkan konsep pokok penelitian tindakan yang
meliputi empat komponen penting, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan
(acting), 3) pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting).
Hubungan keempat komponen tersebut merupakan satu siklus, hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
ACTING
PLANNING OBSERVING
REFLECTING
3 L
2
A
1 N
ACT & OBSERVE
R P
REFLECT
E L
6
5 V A
I N
I N
ACT & OBSERVE 7
S
E II
Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan dengan
model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan demikian, karena
di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi
(tindakan). Sementara itu, setiap tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa
langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud
disusunnya secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat
kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau
proses belajar-mengajar.
Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau
tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri
dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan
praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan
dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa hal tersebut itulah
yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara
skematis dengan kedua model sebelumnya.
Ide Awal
Implementasi
Perencanaan
I langkah Tindakan
Umum langkah
Tindakan 1,2,3
Monitoring Imple-mentasi
dan efeknya
Revisi Peren-
Penjelasan Kegagalan
canaan Umum
tentang Implementasi
Perbaikan
Perencanaan Langkah
Tindakan 1,2,3
Implementasi
Monitoring Langkah Berikutnya
Implementasi dan
efeknya
II
Perbaikan
Perencanaan Langkah
1,2,3
III
Penjelasan
kegagalan pelak.
& efeknya
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
melihat dan menemukan masalah-masalah apa aja yang terjadi disekolah.
Lebih khususnya lagi dalam proses pembelajaran di kelas. Identifikasi
masalah ini merupakan pondasi awal atau acuan awal kegiatan penelitian
kedepannya.
2. Penyelidikan
Penyelidikan dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang masalah yang ditemukan oleh seorang peneliti
disekolah. Berdasarkan hasil penyelidikan dapat dilakukan pemfokusan
masalah yang kemudian dirumuskan menjadi masalah penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan
penelitian.
3. Rencana Umum
Rencana umum merupakan seperangkat rencana awal tentang
kegiatan yang akan dilakukan oleh seorang peneliti untuk menjawab
masalah penelitian yang ditemukan dikelas atau disekolah. Pada tahapan
ini, seorang peneliti akan memberikan perlakuan kepada sampel agar bisa
terlihat perubahan prilaku sesuai yang diharapkan oleh peneliti. Dalam
model PTK dari John Elliot, terdapat beberapa langkah tindakan yang
direncanakan oleh peneliti. Bagian inilah yang membedakan model PTK
John Elliot dengan model-model PTK yang lainnya.
4. Implementasi Langkah Tindakan 1
Pada tahap ini, seorang peneliti akan menerapkan atau melakukan
perlakuan pada kelas sampel dengan tujuan meningkatkan, merubah atau
memperbaiki masalah-masalah penelitian yang ditemukan oleh peneliti
dikelas. Tentunya dalam tahap ini, seorang peneliti akan melakukan
perlakuannya didasarkan pada langkah-langkah tindakan yang
direncanakan pada tahap rencana umum.
5. Memonitor Implementasi
Tahap ini bagi seorang peneliti akan melihat dan memantau hasil
pemberian perilaku pada kelas sampel. Peneliti akan mendata dan
mencatat hasil-hasil dari implementasi pada tahap selanjutnya. Apakah
menunjukkan hasil peningkatan (positif) ataupun malah menunjukkan
peningkatan yang sebaliknya (negatif). Sudah benarkah atau belum
implementasi yang diterapkan oleh peneliti.
6. Penyelidikan
Pada tahapan ini, peneliti akan berusaha untuk mengungkap dan
menjelaskan tentang kegagalan-kegagalan pengaruh. Faktor-faktor apa aja
yang bisa menyebabkan hal tersebut gagal. Tentunya seorang peneliti akan
belajar dari kegagalan dan ketidakberhasilan implementasi pada tahapan
sebelumnya.
7. Merevisi Ide Umum
Pada tahap ini, peneliti berbekal dari data-data yang sudah didapat
pada tahap-tahap sebelumnya akan kembali membuat rencana penelitian.
Tentunya tahapan ini hanya akan dilakukan jika implementasi telah
mengalami kegagalan dan tidak memenuhi harapan serta tujuan penelitian
dari peneliti. Makanya dianggap perlu untuk melakukan siklus kedua yang
diawali dengan merevisi rencana awal.
Dari model PTK oleh Mc Kernan, dia lebih menekankan model penelitian
dengan “proses waktu”, dalam arti bahwa dalam penelitian tindakan yang penting
janganlah dilakukan dengan terlalu kaku dalam soal waktu. Hal ini mencakup
menentukan fokus permasalahan, penyelesaian masalah yang rasional, dan
kepemilikian penelitian yang demokratis.