Anda di halaman 1dari 19

Tugas 1

Etika Dalam Penelitian


Andi Nadiyah Rara Nur Utami
NIM: 1812052
STIE Tri Dharma Nusantara
anad.rn20@gmail.com

1.1 PENDAHULUAN
Penelitian dalam pembentukan sejarah pembangunan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
Indonesia sekarang sangatlah penting, sebagai dasar pengambilan
suatu keputusan yang objektif dan mampu dipertanggungjawabkan.
Penelitian dilakukan dengan upaya awal untuk pengidentifikasian
adanya suatu masalah yang berkaitan dengan pembangunan dan
yang lainnya. Penelitian bertujuan untuk memformulasikan,
mengimplementasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. [CITATION
Pro16 \l 1033 ]
Peneliti merupakan bagian terpenting dalam
melaksanakan sebuah penelitian. Tugas wajib yang dilakukan
seorang peneliti adalah melakukan kegiatan penelitian ilmiah yang
berpegang teguh dengan nilai integritas, kejujuran, dan adil. Agar
penelitian dapat dikembangkan dengan baik seorang peneliti harus
memiliki wawasan berpikir ilmiah terkait dengan suatu/jenis
penelitian yang akan dikerjakan atau dilakukan. [ CITATION
Soe17 \l 1033 ]
Para ahli percaya bahwa hasil dari sebuah penelitian
yang telah dilaporkan oleh seorang peneliti adalah benar (valid).
Banyak orang telah yakin dengan penelitian yang telah diteliti para
Etika Dalam Penelitian

ilmuwan menghasilkan sebuah kejujuran. Setelah hasil penelitian di


presentasikan melalui beberapa cara khusus, maka hasil penelitian
tersebut dapat diberikan nilai tentang kebenaran dari penelitian itu.[
CITATION Suk17 \l 1033 ]
Sebuah artikel ilmiah yang memperlihatkan hasil dari
penelitian yang memiliki keunikan tersendiri akan kurang memiliki
isi jika itu diterbitkan dalam jurnal atau artikel yang kurang
memadai. Secara umum jurnal yang memberikan artikel ilmiah
memiliki etika/aturan pada umumnya tentang editorial, etika ilmiah,
prosedur percetakan, dan penerbitan. Sebuah artikel ilmiah yang
baik harusnya akan muncul dari jurnal yang sudah dikenal oleh
khalayak ilmiah. [ CITATION Suk17 \l 1033 ]
Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang harus
dipertanggungjawabkan oleh penulisnya dengan melakukan peer
reviewed dan menjadi sebuah indeks agar terciptanya keberhasilan
suatu penelitian dengan sempurna. Seorang penulis artikel ilmiah
harus tetap menaati etika penulisan dari sebuah artikel ilmiah. Cara
penyusunan suatu artikel ilmiah haruslah dengan mengikuti semua
format, tata bahasa, kaidah yang telah ditetapkan dan juga mudah
dimengerti sehingga pembaca tidak mengalami kesulitan saat
membaca artikel ilmiah tersebut. [ CITATION Suk17 \l 1033 ]
Etika penelitian adalah sudut pandang atau penentuan
akan baik, buruk, benar ataupun salahnya dalam kegiatan suatu
penelitian. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan
adalah dengan melalui suatu penelitian. Namun terkadang dalam
pencarian dan pemanfaatan ilmu tersebut melanggar dari aturan
etika. Semua itu akan dibahas dalam tugas ini. [CITATION
Wik19 \l 1033 ]

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:
Etika Dalam Penelitian

a. Menjelaskan Etika Penelitian dan Ruang Lingkup


Penelitian
b. Menjelaskan Prinsip Dasar Etika Dalam Penelitian
c. Menjelaskan Nilai Etika Dan Moral Dalam Penelitian
d. Menjelaskan Fungsi Etika Dalam Penelitian
e. Pelanggaran Etika Dalam Penelitian
f. Contoh Pelanggaran Etika Dalam Penelitian

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk membuat
dan mengetahui:
a. Untuk Mengetahui Prinsip Dasar Etika Dalam
Penelitian
b. Untuk Mengetahui Kaidah Etika Dalam Penelitian
c. Untuk Mengetahui Fungsi Etika Dalam Penelitian
d. Untuk Mengetahui Apa Saja Pelanggaran Etika Dalam
Penelitian
e. Untuk Mengetahui Apa Saja Contoh Pelanggaran Etika
Dalam Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian


Penulisan tugas ini memberikan manfaat, antara lain:
 Menambah wawasan kepada penulis untuk mengetahui
etika dalam penelitian dan akan dijadikan pembelajaran saat
penulisan tugas akhir nanti.
 Penulis mengharapkan tugas ini dapat dijadikan referensi
dalam mempelajari etika dalam penelitian
Etika Dalam Penelitian

2.1 LANDASAN TEORI

2.2 Etika Penelitian dan Ruang Lingkup penelitian


Dalam mempertahankan mutu dan kualitas dalam etika
penelitian maka diperlukan suatu pedoman tahapan/langkah dalam
etika penelitian sebagai landasan atau acuan bagi seorang peneliti
dari awal dimulainya penelitian hingga selesai. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap tahapan atau langkah dalam penelitian memerlukan
suatu pengkajian dan penilaian dari sudut pandang etikanya
menurut [ CITATION Suk17 \l 1033 ] antara lain:
a.Tahap Proposal (usulan penelitian)
Dalam penilaian etika penelitian terdapat beberapa
hal penting yang terdapat pada tahap proposal yaitu:
(1) Apakah subyek penelitiannya dengan manusia; (2)
Apakah dalam penelitian tersebut akan
mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap subyek,
dan apa upaya pencegahannya; (3) Apa upaya yang
dilakukan peneliti untuk menjamin akan samanya hak
subyek peneliti antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen; (4) Kompensasi seperti apa
yang dijaminkan kepada subyek penelitian; (5)
Apakah inform consent sudah mencakup seluruh
formulir persetujuan subyek; (6) Apakah penelitian
sudah mematuhi ketentuan dalam metode penelitian
ilmiah.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Supervisor atau pengawas kegiatan penelitian yang
telah diberikan kewenangan oleh komite penelitian
atas tahap pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan penelitian.
c. Pengolahan dan Analisis Data
Tahapan pengolahan data harus menggunakan
prinsip pengolahan data secara professional.
Ketentuan-ketentuan dalam segi etika penelitian baik
Etika Dalam Penelitian

data yang belum diolah ataupun data yang siap


diolah dan dianalisis harus memperhatikan hal-hal
berikut ini:
 Perolehan dan penggunaan data harus
memperhatikan: privasi, kerahasiaan,
anonimitas, dan asas kesukarelaan.
 Data harus dicatat dalam bentuk tahan lama
dengan rujukan yang telah sesuai, serta
disimpan sedikit-dikitnya 5 tahun setelah
dilakukannya publikasi
 Data yang dianggap tidak perlu peneliti dapat
merahasiakannya
 Peneliti dapat merahasiakan sesuai ketentuan
dengan pihak ketiga apabila dituntut untuk
melindungi kekayaan intelektual yang
berkaitan hubungannya dengan publikasi
 Apabila peneliti melakukan penelitian atas
nama suatu instansi maka hasil dari penelitian
itu milik instansi tersebut, bukan milik pribadi.
d. Tahap Hasil Penelitian
Apabila telah melakukan suatu penelitian yang
bersifat ilmu pengetahuan maka sifatnya adalah
terbuka. Terdapat dua tujuan utama dalam suatu
penelitian yaitu: (1). Untuk menginformasikan terkait
penemuan baru dari hasil penelitian kepada
masyarakat; (2). Untuk memperoleh tanggapan atau
kritikan dari pihak luar atau masyarakat terhadap
hasil suatu penelitian.

Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam


aspek etika penelitian terkait dalam publikasi ilmiah
atas hasil penelitian, sebagai berikut:
 Apabila telah melakukan suatu penelitian
maka sebaiknya hasil dari penelitian tersebut
Etika Dalam Penelitian

dipublikasikan dalam media sosial atau


website, dikecualikan apabila mendapat
perlindungan hak paten maka hasil tidak
dapat dipublikasikan
 Apabila melakukan publikasi lebih dari
makalah atau artikel berdasarkan himpunan
atau subhimpun data yang sama hanya
diizinkan apabila menggunakan pendekatan
atau metode yang berbeda.
 Melakukan publikasi hasil penelitian
sebaiknya menyertakan dengan informasi
tentang sumber dana penelitian jika
memungkinkan.

2.3 Prinsip Dasar Etika Dalam Penelitian


Proses pelaksanaan penelitian di dasarkan pada suatu
kaidah ilmiah (metode ilmiah) dalam etika penelitian. Konsep etika
sebenarnya adalah sebuah konsep yang relative labil, pemakaiannya
kerap di sama artikan dengan konsep moral. Etika penelitian adalah
suatu pertimbangan atau keputusan yang bersifat rasional tentang
berbagai kewajiban moral seorang peneliti atas apa yang
dikerjakannya dan dilakukannya dalam penelitian, pemublikasian,
dan pengabdiannya kepada masyarakat untuk melakukan suatu
kegiatan penelitian. Selain dari semua riset yang melibatkan
manusia sebagai subyek, harus berdasarkan dengan empat prinsip
dasar etika penelitian (EP), Menurut [ CITATION Met20 \l 1033 ]
yaitu: 1. Menghormati harkat dan martabat manusia 2.
Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian 3.
Menghormati keadilan dan inklusivitas dan 4. Memperhitungkan
manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
1. Menghormati harkat dan martabat manusia ( respect
for human dignity)
Yang menjadi hak-hak sebagai responden haruslah
dipertimbangkan oleh seorang peneliti agar tidak
Etika Dalam Penelitian

menimbulkan kekhawatiran dari responden terhadap


data atau fakta yang diberikan serta memastikan
adanya surat persetujuan apabila responden
melakukan atau berpartisipasi dalam sebuah
penelitian tidak adanya paksaan ataupun ancaman
dari siapapun. Karena subyek penelitian yang rentang
akan bahaya penelitian, responden harus merasa
aman dan dalam perlindungan.
Berikut apabila ingin melakukan penelitian,
maka peneliti harus mempersiapkan formulir
persetujuan subyek yang berupa:
 Penjelasan akan manfaat dari
penelitian
 Penjelasan kemungkinan terjadinya
risiko dan ketidaknyamanan yang
dapat ditimbulkan dalam penelitian
 Penjelasan atas manfaat yang akan
didapatkan setelah penelitian
dilakukan
 Persetujuan oleh peneliti agar dapat
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan atau diberikan subyek
berkaitan atas prosedur penelitian
 Persetujuan apabila subyek ingin
mengundurkan diri boleh kapan saja
dilakukan
 Jaminan anonimitas dan kerahasiaan
atas subyek
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek
penelitian
Peneliti harus memastikan terjaganya privasi atau
informasi yang bersifat pribadi dari subyek
penelitian. Peneliti tidak boleh menampilkan
informasi dari responden mengenai identitas, dan
sebaiknya menggunakan inisial atau nama samaran.
Etika Dalam Penelitian

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas


Makna dari prinsip keadilan itu sendiri adalah adil
dan keterbukaan, misalnya seperti penelitian yang
dilakukan tanpa memandang perbedaan gender atau
suku dan agama.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan
Penelitian haruslah dilakukan sesuai dengan
prosedur dan pedoman penelitian dengan tetap
Mempertimbangkan dan memperhitungkan manfaat
sebesar-besarnya dan meminimalisasi dampak,
kerugian atau risiko bagi subyek dan memperkecil
kesalahan penelitian agar tidak terjadi hal-hal yang
diinginkan seperti akibat yang berpotensi terjadinya
stres atau kesakitan yang dialami oleh responden.

2.4 Nilai Etika Dan Moral Dalam Penelitian


Penelitian berpegangan pada prinsip integritas,
kejujuran dan keadilan dalam mencari kebenaran ilmiah. Dengan
menegakkan kejujuran dan menjunjung tinggi keadilan, martabat
peneliti, dan akan menghasilkan penelitian yang memiliki ciri
moralitas dan etika yang tinggi. Etika penelitian membantu manusia
untuk melihat secara kritis nilai-nilai dasar moralitas penelitian
sebagai acuan dasar implementasi hasil penelitian yang diharapkan.
Menurut [CITATION Pro16 \l 1033 ] terdapat 15 titik penting etika
penelitian yang harus terus diperkuat dan menjadi bagian dari nilai
etika dan moral penelitian, yaitu:
 Kejujuran
Yaitu jujur dalam melakukan pengumpulan data,
melakukan riset, pelaksanaan metode dan prosedur
serta publikasi hasil dalam penelitian, dan juga
menerima apabila terdapat kekurangan dalam
Etika Dalam Penelitian

penelitian tersebut haruslah jujur akan hasil yang kita


dapatkan.
 Obyektivitas
Melakukan penelitian secara terbuka atau transparan
tanpa dilandasi oleh sebab akibat dilakukannya
penelitian tersebut.
 Ketelitian
Pada saat melakukan penelitian haruslah
memperhatikan ketelitian dalam merumuskan
masalah dan menyimpulkan suatu masalah
berdasarkan riset atau penelitian dari data yang
didapatkan
 Keterbukaan
Dibutuhkannya keterbukaan atau transparansi dalam
melakukan penelitian seperti saat mengumpulkan
suatu data dan obyeknya adalah manusia haruslah
menyampaikan secara jelas dan terbuka.
 Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual
Perlunya penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual yaitu untuk mendorong peneliti
melakukan riset atau penelitiannya dengan baik dan
benar agar dapat mematenkan hasil atau karyanya
atas suatu penelitian tersebut.
 Penghargaan terhadap kerahasiaan
Memberikan atau menjamin kerahasiaan apabila
melakukan penelitian tentang tindak kriminal,
kejadian di masa lampau, data pribadi, kesehatan
dan yang lainnya yang mungkin akan menjadi
sensitive dalam beberapa orang
 Publikasi yang tepercaya
Apabila penelitian telah selesai maka kita dapat
memilih tempat atau website yang tepercaya untuk
memublikasi karya ilmiah yang telah kita buat.
 Pembinaan yang konstruktif
Etika Dalam Penelitian

Meningkatkan pengetahuan akan melakukan


perbandingan terhadap hal baru yang akan dipelajari
atau diteliti dan juga pengetahuannya dalam diri
sendiri
 Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja
Memberikan penghargaan terhadap rekan kerja yang
telah membantu untuk menyelesaikan penelitian,
seperti bantuan atas pengumpulan data atau
informasi yang diberikan.
 Tanggung jawab sosial
Mempunyai tanggung jawab sosial atas penelitian
yang telah dilakukan agar kiranya dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dengan
dijadikannya karya yang telah dibuat sebagai
tambahan referensi.
 Tidak melakukan diskriminasi
Tidak melakukan atau menimbulkan diskriminasi
apabila terdapat seperti minoritas dalam suatu
pengumpulan data.
 Kompetensi
Dibutuhkannya kecakapan atau kemampuan
seseorang yang memilki wawasan luas dalam
melakukan penelitian ilmiah.
 Legalitas
Mengetahui atau mematuhi aturan dan pedoman
dalam melakukan sebuah penelitian
 Mengutamakan keselamatan manusia
Penelitian atau data yang menggunakan manusia
maka harus meminimalkan dampak negative dari
obyek tersebut dan harus mengutamakan
keselamatan manusia.
 Penelitian yang melibatkan manusia
Penelitian yang melibatkan manusia maka harus
menghargai privasi dan hak obyek dalam penelitian,
Etika Dalam Penelitian

seperti tidak adanya paksaan atau tuntutan dalam


permintaan data.
15 titik penting etika penelitian di atas yang harus
terus diperkuat dalam melakukan penelitian,
mendasarkan diri pada lima belas nilai etik dasar di
atas, yang kemudian disebut dengan Etika Penelitian.

2.5 Fungsi Etika Dalam Penelitian


Hal yang penting dalam melakukan penelitian adalah
interaksi satu orang dengan pihak lain yang dibutuhkan untuk
pengambilan sampel ataupun data untuk sebuah penelitian. Etika
dalam penelitian memegang peranan penting karena sehubungan
dengan tata karma atau sikap dalam bersosialisasi. Begitu juga
halnya dengan mengumpulkan secara tidak langsung atau melalui
daftar pustaka, kumpulan buku yang dibutuhkan untuk sumber atau
kutipan data yang diambil untuk menghindari penyebutan plagiat.
[CITATION Pra17 \l 1033 ] Memaparkan Peranan atau fungsi etika:
 seseorang atau kelompok harus lebih memperhatikan etika
ketika sedang melakukan sebuah tindakan atau aktivitas
sebagai mahasiswa karena etika tersebut menjadi alat
kontrol dalam bersikap
 krisis moral yang kita hadapi sekarang dapat diatasi dengan
peluang menggunakan pembelajaran terhadap etika
 dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaan, mahasiswa
dapat menggunakan etika sebagai prinsip dasarnya
 orang orang dapat menilai kita atau seorang individu dari
cara mereka beretika, dan bersikap sopan santun.
 Seseorang atau kelompok dapat memberikan penilaian
terhadap sikap dan perilaku seorang individu dengan etika
mereka
Etika sendiri mempunyai beberapa prinsip yang harus
ditekankan, seperti harus menghargai orang lain berawal dari privasi
Etika Dalam Penelitian

orang tersebut, persetujuan akan dijadikannya sampel data dan


semua keputusan akan kerahasiaan orang tersebut. Maka dari itu
peneliti harus memperhatikan kondisi social dari sampel yang akan
diteliti dalam masyarakat.
[CITATION Uni20 \l 1033 ] Memaparkan Etika penelitian berlaku
untuk semua yang akan melakukan sebuah riset penelitian,
hubungan bisnis, kerja sama organisasi dan yang lainnya agar tidak
ada pihak yang akan dirugikan, seperti contoh:
 Teruntuk responden, yang pertama kali harus dilakukan
adalah meminta izin dan mengemukakan maksud dan
tujuan dilakukannya penelitian tersebut
 Teruntuk klien, memberikan privasi apabila identitas klien
tidak ingin diketahui oleh orang lain
 Apabila memilki asisten peneliti, maka sebaiknya
memberikan fasilitas dan juga tempat yang aman dan
nyaman untuk melakukan pelatihan penelitian

2.6 Pelanggaran Etika Dalam Penelitian


Hingga kini penelitian ilmiah belum terlalu dikenal di
kalangan masyarakat Indonesia. Saat ini lebih banyak
penelitian yang berbasis proyek sehingga berdampak pada
kurangnya kualitas hasil penelitian dan harus melakukan
penyesuaian terhadap penyedia dana penelitian yang
mungkin tidak sesuai. Kejujuran yang seharusnya menjadi
hal utama dalam suatu proses maupun pelaporan penelitian,
bahkan seringkali terbaikan dan justru menjadi pelanggaran
dalam kaidah penelitian. Pelanggaran yang paling banyak
ditemukan dalam penelitian terutama penelitian kualitatif
adalah plagiasi atau penjiplakan hasil penelitian dari karya
orang lain. Dan dengan adanya internet dan media sosial
membuat suatu kejahatan atau pelanggaran yang disebut
plagiasi sangatlah mudah di jaman sekarang. [ CITATION
Suk18 \l 1033 ]
Etika Dalam Penelitian

Sikap mental dan budaya dari para peneliti yang ingin


menghasilkan suatu karya dengan mudah yang
menyebabkan banyaknya terjadi kasus plagiarisme di
Indonesia. Kurangnya system pendidikan di beberapa
tempat mungkin menjadi salah satu faktor, seperti
kurangnya pemberian pelatihan terhadap kreativitas seorang
siswa atau siswi, pembekalan terhadap pentingnya penilaian
terhadap hasil karya orang lain, mencontek hasil pekerjaan
teman apabila diberikan tugas sekolah oleh guru dan hal
lainnya. [ CITATION Suk18 \l 1033 ]
Pelanggaran adalah suatu perbuatan atau tindakan
yang melanggar dan menyimpang dari peraturan
perundang-undangan yang telah diatur dan ditetapkan oleh
pemerintah dan terdapat aturan hukum yang apabila
dilakukan akan terkena hukuman ataupun denda sesuai
aturan yang telah ditetapkan.
Salah satu pelanggaran etika dalam penelitian adalah
plagiarisme. Plagiarisme adalah suatu kegiatan pemalsuan,
pemanipulasian atau pengakuan identitas kepemilikan karya
seseorang atas dirinya, tanpa izin dari penulis karya ilmiah
tersebut yang mungkin akan digunakan.
Bentuk plagiarisme yang sering terjadi adalah
pemberian nama sendiri pada hasil karya orang lain yang
akan di publikasikan. Atau tidak diberikannya sumber pada
saat pengutipan tulisan dari penulis. Atau yang sering terjadi
lingkungan sosial perkuliahan yaitu plagiarisme atas hasil
skripsi mahasiswa oleh oknum pengajar dijadikan proposal
untuk hasil penelitiannya agar mendapatkan dana penelitian
dan dapat dipublikasi sebagai hasil karyanya sendiri.
[ CITATION Suk18 \l 1033 ]
Etika Dalam Penelitian

2.7 Contoh Pelanggaran Etika Dalam penelitian


Pelanggaran kode etik tentang ilmu pengetahuan di
Indonesia saat ini sangatlah mengkhawatirkan karena pelakunya
bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja tetapi juga setingkat
kelas doktor. Penjiplakan atau plagiarisme adalah kasus yang paling
sering terjadi. [CITATION Kum18 \l 1033 ]
Berikut adalah beberapa contoh kasus Plagiarisme yang terjadi di
Indonesia yang datang dari kalangan akademisi menurut
[CITATION Kum18 \l 1033 ]:
 Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas
Gadjah Mada (UGM), Anggito Abimanyu
Anggito Abimanyu terjerat dalam kasus plagiarisme yang
terungkap pada tahun 2014 lalu, artikel karya dosen tersebut
telah diterbitkan dalam sebuah surat kabar/koran dengan
judul “Gagasan Asuransi Bencana”yang telah menjiplak
karya tulis dosen dari Universitas Indonesia (UI) yang
berjudul “Menggagas Asuransi Bencana”oleh Hotbonar
Sinaga, pada 21 Juli 2006.
Anggito merupakan dosen Universitas Gadjah Mada, dosen
lulusan PhD dari University of Pennsylvannia ini telah
menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak yang
telah merasa dirugikan olehnya. Dan pada pertengahan
Februari 2014, secara resmi telah mengakui telah melakukan
kesalah dalam pengutipan referensi dalam computer
pribadinya.
 Dosen Fakultas Hubungan Internasional (UI) Universitas
Parahyangan (UNPAR) Profesor Anak Agung Banyu Perwira
Hampir serupa dengan kasus Anggito Abimanyu (dosen
UGM), beberapa kasus plagiarisme oleh Banyu Perwira
dosen UNPAR ini telah diterbitkan beberapa kali dalam satu
surat kabar/koran harian berbahasa inggris di Indonesia.
Kasusnya terungkap disaat banyaknya pembaca yang
melaporkan atas artikel dengan judul “RIs defense
Etika Dalam Penelitian

transformation” diterbitkan pada November 2009 lalu yang


telah menjiplak tulisan karya dari Richard A. Bitzinger yang
berjudul Defense Transformation and The Asia Pacific:
Implication for Regional Millitaries.
Setelah kasus tersebut Banyu Perwira pun mundur dari
jabatannya di UNPAR, dan pihak yang terkait dalam
kasuspun turut meminta maaf.
 Alumnus Program Doktoral sekolah Teknik Elektro dan
Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB),
mochammad Zuliansyah
Alumnus Doktoral STEI, Mochammad Zuliansyah angkatan
2003 telah menerima sanksi atas terbuktinya telah
melakukan plagiarisme dalam disertai karyanya yang
berjudul “3D topological relations for 3D spatial Analysis”.
Yang merupakan hasil plagiasi dari karya tulis yang berjudul
“On 3D Topological Relationship” oleh Siyka Zlatanova.
Paper Siyka yang telah pernah dipresentasikan dalam 11 th
International Workshop on Database and Expert System
application, DEXA 2000. Dan kasus plagiarisme yang pernah
dilakukan oleh Zuliansyah dikatakan masuk dalam kategori
plagiasi level 1 atau plagiasi paling berat.
Akibat dari kasus tersebut Zuliansyah sejak april 2009 sampai
dengan April 2012 telah dilarang mempublikasikan karya
dalam semua bentuk publikasi IEEE. Dan atas kejadian
tersebut Zuliansyah melalui Email telah melakukan
permohonan maaf kepada komite IEEE, kepada ketiga orang
pembimbingnya yang Zuliansyah mengaku melakukan
tindaka tercela tersebut tanpa sepengetahuan mereka dan
seluruh pemangku kepentingan ITB serta kepada Dr. Siyka
Zlatanova, akibat dari kasus tersebut ITB dengan tegas
menyatakan bahwa disertasi dan ijazah program Doktoral
Zuliansyah tidak berlaku.
 Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, Felix Kasim
Plagiarisme yang dilakukan Felix dalam karya tulis yang telah
dipublikasikannya dalam prosiding (kumpulan dari paper-
Etika Dalam Penelitian

paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu acara


seminar akademis) di Yogyakarta pada pertengahan Mei
2011 lalu.
Kasus yang dilakukakannya yaitu plagiarisme dalam
beberapa karya ilmiah mahasiswanya. Karya yang di plagiasi
oleh Felix yaitu skripsi karya dari mahasiswa bernama Andini
Dwikenia Anjani dengan judul “Studi Kasus Program
Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis di Kota Banjar”. Dan Felix
telah mengubah judul skripsi Andini tersebut pada tahun
2008 menjadi judul “A Case Study Free Basic Health
Services in Banjar City, West Java”.

3.1 Kesimpulan
Peneliti merupakan bagian penting dalam melaksanakan sebuah
penelitian. Tugas penting yang dilakukan seorang peneliti adalah
melakukan penelitian ilmiah yang berpegang teguh dengan nilai
integritas, kejujuran, dan keadilan. Agar penelitian dapat
dikembangkan dengan baik seorang peneliti harus memiliki
wawasan berpikir ilmiah terkait dengan jenis penelitian yang akan
dikerjakan.
Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang harus
dipertanggungjawabkan oleh penulisnya dengan melakukan peer
reviewed dan menjadi sebuah indeks agar terciptanya keberhasilan
suatu penelitian dengan sempurna. Seorang penulis artikel ilmiah
harus tetap menaati etika penulisan dari sebuah artikel ilmiah. Cara
penyusunan suatu artikel ilmiah haruslah dengan mengikuti semua
format, tata bahasa, kaidah yang telah ditetapkan dan juga mudah
dimengerti sehingga pembaca tidak mengalami kesulitan saat
membaca artikel ilmiah tersebut.
Dalam mempertahankan mutu dan kualitas dalam etika penelitian
maka diperlukan suatu pedoman tahapan/langkah dalam etika
penelitian sebagai landasan atau acuan bagi seorang peneliti dari
awal dimulainya penelitian hingga selesai. Tahapan dalam Etika
Penelitian yaitu:
Etika Dalam Penelitian

 Tahap Proposal (usulan penelitian)


 Tahap Pelaksanaan Penelitian
 Pengolahan dan Analisis Data
 Tahap Hasil Penelitian
Etika penelitian adalah suatu pertimbangan atau keputusan yang
bersifat rasional tentang berbagai kewajiban moral seorang peneliti
atas apa yang dikerjakannya dan dilakukannya dalam penelitian,
pemublikasian, dan pengabdiannya kepada masyarakat. Selain dari
semua riset yang melibatkan manusia sebagai subyek, harus
berdasarkan dengan empat prinsip dasar etika penelitian (EP), yaitu:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia 2. Menghormati
privasi dan kerahasiaan subyek penelitian 3. Menghormati keadilan
dan inklusivitas dan 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan.
Penelitian berpegangan pada prinsip integritas, kejujuran dan
keadilan dalam mencari kebenaran ilmiah. Dengan menegakkan
kejujuran dan menjunjung tinggi keadilan, martabat peneliti, dan
akan menghasilkan penelitian yang memiliki ciri moralitas dan etika
yang tinggi. Etika dalam penelitian memegang peranan penting
karena sehubungan dengan tata karma atau sikap dalam
bersosialisasi. Begitu juga halnya dengan mengumpulkan secara
tidak langsung atau meluli daftar pustaka, kumpulan buku yang
dibutuhkan untuk sumber atau kutipan data yang diambil untuk
menghindari penyebutan plagiat.
Pelanggaran adalah suatu perbuatan atau tindakan yang
melanggar dan menyimpang dari peraturan perundang-undangan
yang telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah dan terdapat
aturan hukum yang apabila dilakukan akan terkena hukuman
ataupun denda sesuai aturan yang telah ditetapkan. Salah satu
pelanggaran etika dalam penelitian adalah plagiarisme. Plagiarisme
adalah suatu kegiatan pemalsuan, pemanipulasian atau pengakuan
identitas kepemilikan karya seseorang atas dirinya, tanpa izin dari
penulis karya ilmiah tersebut yang mungkin akan digunakan.
Etika Dalam Penelitian

Bentuk plagiarisme yang sering terjadi adalah


pemberian nama sendiri pada hasil karya orang lain yang akan di
publikasikan. Atau tidak diberikannya sumber pada saat pengutipan
tulisan dari penulis. Atau yang sering terjadi lingkungan sosial
perkuliahan yaitu plagiarisme atas hasil skripsi mahasiswa oleh
oknum pengajar dijadikan proposal untuk hasil penelitiannya agar
mendapatkan dana penelitian dan dapat dipublikasi sebagai hasil
karyanya sendiri.

References

Binus. (2020, April 13). Kunci Keberhasilan Penelitian . Retrieved from


https://binus.ac.id/bandung/2020/04/kunci-keberhasilan-
penelitian-etika-penelitian/#:~:text=Etika%20penelitian
%20memegang%20peranan%20penting%20karena
%20berhubungan%20dengan%20tata%20krama%20dalam
%20bersosialisasi.&text=Kepada%20responden%2C%20kita
%20perl
Kumparan. (2018, Januari 30). 4 Akademisi Tanah Air yang Terjerat
Kasus Plagiarisme. Retrieved from
https://kumparan.com/kumparannews/4-akademisi-
tanah-air-yang-terjerat-kasus-plagiarisme/full
Metode Penelitian. (2020). Etika Studi Kasus, 35-36.
Pramudyo, G. N. (2017). Etika Ilmiah Dan Penelitian.
Soendoro, T. (2017, September). Pedoman Dan Standar Etik
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Nasional.
Pendahuluan, 2.
Sukaesih. (2018). Permasalahan Plagiarisme Dalam Penelitian
Kualitatif Di Indonesia . Jurnal Politikom Indonesiana, Vol.3
No. 1 juli 2018.
Etika Dalam Penelitian

Sukamerta, I., Wiswasta, I. A., Widnyana, I., Tamba, I., & Agung, I.
A. (2017). Etika Penelitian Dan Penulisan Artikel Ilmiah. (I. A.
Agung, & I. A. Arjaya, Eds.) Denpasar: UNMAS PRESS.
Suswandari. (2016). Kode Etik Penelitian Dan Karya Ilmiah.
Pendahuluan, 3.
Wikipedia. (2019, Oktober 20). Etika Penelitian. Retrieved from
Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_penelitian#:~:text=Eti
ka%20penelitian%20adalah%20sudut
%20pandang,meningkatkan%20pengetahuan%20adalah
%20melalui%20penelitian.&text=Hal%20ini%20melanggar
%20etika%20karena,terpaksa%20atau%20tidak%20secara
%20sukarela.

Anda mungkin juga menyukai