BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orientasi siswa baru merupakan salah satu kegiatan proses
penerimaan peserta didik baru. Ada beberapa beberapa istilah
yang digunakan untuk memberi nama kegiatan ini. Istilah istilah
itu diantaranya ialah Orientasi siswa (OS), Pekan Orientasi Studi
(POS), Orientasi Program Studi dan terakhir dikenal dengan
istilah Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus, yang
disingkat menjadi OSPEK.Tujuan orientasi siswa baru ialah
memperkenalkan para guru dan staf sekolah , memperkenalkan
peserta didik baru dengan siswa lama dan pengurus Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS), menjelaskan tentang tata tertib
sekolah, serta mengenal dan meninjau fasilitas-fasilitas sekolah.
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
diantaranya:
C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan
yaitu:
1. Untuk mengetahui alasan pentingnya pelaksanaan orientasi
peserta didik baru
2. Untuk memahami tujuan dan fungsi dari pelaksanaan orientasi
peserta didik baru
3. Untuk mengetahui dan memahami hari-hari pertama peserta
didik baru di sekolah serta pekan orientasinya.
Orientasi Siswa 3
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah peserta didik mendaftar ulang, mereka memasuki masa orientasi peserta
didik di sekolah. Orientasi dilakukan pada mulai hari-hari pertama masuk sekolah.
Alasan diadakannya orientasi peserta didik di sekolah adalah agar peserta didik siap
Orientasi Siswa 4
menghadapi kondisi dan situasi sekolah yang baru. Bagaimanapun juga, kondisi dan
situasi sekolah yang baru, akan berbeda dengan kondisi dan situasi sekolah yang
lama. Dengan orientasi tersebut, peserta didik akan siap menghadapi lingkungan
dan budaya baru di sekolah, yang dapat saja berbeda jauh dengan sebelumnya.
Kian tinggi jenjang lembaga pendidikan, kian berat tuntutan-tuntutan yang harus
dipenuhi oleh peserta didik. Orientasi peserta didik baru diharapkan dapat
menghantarkan peserta didik pada suasana baru yang berbeda dengan
sebelumnya. Dengan demikian, peserta didik akan sadar bahwa lingkungan baru di
mana ia akan memasukinya, membutuhkan pikiran, tenaga dan waktu yang relatif
lebih banyak dibandigkan dengan lingkungan sekolah sebelumnya.
program sekolah, cara belajar yang efektif dan efisien di sekolah dan organisasi
peserta didik.
memberikan layanan kepadanya. Peserta didik akan tahu, kapada guru mana ia
harus mengadu mata pelajaran dan personalia sekolah ini. Orientasi terhadap
guru dan personalia sekolah ini juga menyangkut struktur-struktur mereka dalam
organisasi sekolah. Pemahaman mengenai struktur organisasi sekolah ini juga
menghantarkan peserta didik pada pemahaman mengenai lalu lintas hubungan
organisasi di sekolah. Dengan demikian peserta didik tidak kehilangan peta
dalam memanfaatkan layana-layanan pendidikan yang disediakan oleh sekolah.
3. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah ini juga harus diperkenalkan kepada peserta didik.
Peserta didik perlu diperkenalkan berapa jumlah koleksi bahan pustaka yang
dipunyai perpustakaan sekolah, macam-macam dan jenis koleksi buku, dari
mana koleksi yang dipunyai selama ini. Peserta didik juga diperkenalkan dengan
layanan yang dapat diberikan oleh perpustakaan, misalnya saja layanan baca,
peminjaman, pemesanan, dan pengembalian.
Agar peserta didik dapat menggunakan semaksimal mungkin tanpa
mengganggu keberlangsungan penyelenggaraan perpustakaan sekolah, peserta
didik perlu diberi informasi mengenai persyaratan menjadi anggota
perpustakaan, tata cara peminjaman, pemesanan dan pengembalian koleksi
bahan pustaka. Pada saat ini, peserta didik juga dijelaskna tentang tata tertib
berkunjung, membaca di ruangan, peminjaman, pemesanan dan pengembalian
buku atau koleksi bahan pustaka berikut sangsi atas pelanggaran-
pelanggarannya.
4. Laboratorium Sekolah
Tidak berbeda dengan perkenalan perpustakaan, peserta didik terlebih dahulu
diperkenalkan kepada para petugas laboratorium berikut tugas dan tanggung
jawabnya. Lebih lanjut peerta didik diberi informasi mengenai macam-macam
laboratorium yang dimiliki oleh sekolah berikut macam-macam saran prasarana,
perlengkapan dan atau fasilitas yang ia punyai. Tata cara meenggunakan
masing-masing laboratorium beserta dengan petunjuknya teknisnya, perlu juga
disampaikan kepada peserta didik baru ini. Demikian juga bahaya-bahaya dari
sebagian peralatan yang ada dengan sejumlah resiko yang dipunyai perlu
diketahui oleh peserta didik baru.
5. Bengkel Sekolah
Tujuan dan fungsi diadakannya bengkel harus dijelaskan kepada peserta
didik. Tata cara pemanfaatan bengkel oleh peserta didik juga perlu dijelaskan
kepada mereka. Oreintasi mengenai bengkel ini sangat penting, agae peserta
didik mendapat gambaran yang jelas.
6. Kafetaria Sekolah
Kafetaria sekolah diadakan dalam rangka membantu peserta didik yang
membutuhkan snack ketika sedang bersekolah. Kafetaria sengaja disediakan,
oleh karena tidak jarang ketika peserta didik bersekolah merasa haus dan lapar.
Jika peserta didik membeli makanan dan minuman di luar sekolah, dikhawatirkan
Orientasi Siswa 7
dengan adanya asrama ini hendaknya diinformasikan kepada para peserta didik
baru pada saat pecan orientasi peserta didik. Aktivitas-aktivitas yang ada di
asrama, persyaratan-persyaratan bertempat tinggal di asrama, peraturan dan
tata tertib bertempat tinggal di asrama, sistem pembayaran dan layanan yang
dapat dibberikan oleh asrama serta jangka waktu tinggal di asrama, haruslah
diinformasikan semuanya kepada peserta didik.
DAFTAR RUJUKAN
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Tim Dosen AP UPI. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Imron, Ali. 1994. Manajemen Peserta Didik Jilid 1. Malang: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek Operasi dan
Perawatan Fasilitas.