Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR MODUL 5

Nama Peserta : I Gede Widhiadnyana, S.Pd.


Nomor Peserta : 19220102710153
Bidang Studi Sertifikasi : 027 - Guru Kelas SD
Sekolah Asal : SD Negeri 5 Tejakula

1. Dari peristiwa Tsunami di Jawa Barat, Guru IPS bisa menyusun RPP
untuk menyiapkan pembelajaran dengan Tema Kepedulian Sosial.
Buatlah RPP IPS di kelas tinggi dengan tema yang sesuai dengan
fenomena alam tersebut!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N 5 Tejakula


Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : VI / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit ( 1 x Pertemuan)
Pokok Bahasan : Cara-cara menghadapi bencana alam

A. Standar Kompetensi
1. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya

B. Kompetensi Dasar
1.2. Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam

C. Indikator
1.2.1 Menyebutkan macam-macam bencana alam
1.2.2 Menganalisis gejala awal terjadinya bencana alam
1.2.3 Menerapkan sikap peduli terhadap lingkungan sosial akibat dari adanya bencana
alam.
1.2.4 Menjelaskan cara-cara menghadapi bencana alam

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melaui media poster, siswa dapat menyebutkan macam-macam bencana alam
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menganalisis gejala awal terjadinya bencana alam
3. Melalui tanya jawab, siswa dapat Menjelaskan cara-cara menghadapi bencana alam
4. Melalu diskusi kelompok, siswa dapat sikap peduli terhadap lingkungan sosial
akibat dari adanya bencana alam.
E. Materi Pembelajaran
Cara-cara menghadapi bencana alam

Berbagai upaya untuk menghadapi bencana alam telah dilakukan. Upaya-upaya tersebut
disesuaikan dengan jenis bencana alam yang menimpanya. Adapun hal -hal secara umum
yang perlu di perhatikan ketika menghadapi bencana alam seperti bersikap tenang atau tidak
panik, mencari tempat lebih aman dan meminta pertolongan.

Bencana Tsunami di Jawa Barat

Desember lalu, Gunung Anak Krakatau bersama laut Selat Sunda atas seizin Allah
menciptakan gelombang Tsunami yang cukup dasyat. Menimbulkan kerugian jiwa maupun
materil yang tidak sedikit. Ratusan orang meregang nyawa, ribuan mengungsi karena takut
dan kehilangan tempat tinggal.
Syukur kita kepada Allah, masih banyak manusia yang tidak terlena dalam
kenyamanannya, sehingga dalam waktu yang singkat, bantuan berdatangan untuk
meringankan beban dari para penyintas bencana Tsunami.
Lembaga-lembaga keagamaan, ormas-ormas, organisasi Mahasiswa, komunitas
motor, dan lain sebagainya bahu membahu untuk menanggulangi bencana alam tersebut. Tak
peduli apakah mereka saling mengenal, tak peduli apakah mereka pendukung cebong maupun
kampret. Semua bergerak, atas dasar kemanusiaan.
Namun, ditengah-tengah iklim duka tersebut, masih terdapat oknum-oknum yang
menjadikan penderitaan saudaranya itu sebagai tempat “rekreasi”. Dan yang saya lihat secara
obyektif, tidak sedikit yang seperti itu.
Mereka datang ke lokasi bencana, memang membawa bantuan untuk para penyintas.
Namun, apa yang mereka lakukan selanjutnya, bukan seperti orang yang berbelasungkawa
atas musibah yang terjadi.
Mereka berfoto ria diatas puing rumah yang berserakan, mereka bercengkrama
didepan anak yang sedang melamun karena masih trauma. Bukan, saya bukan melarang
untuk berfoto dan bercanda, tapi lihatlah situasi dan kondisinya.
Saya bersama teman-teman HMI (MPO) pernah mengantar salah satu lembaga
pendidikan, bisa dibilang lembaga pendidikan yang cukup terkenal. Mereka meminta untuk
diantarkan ke lokasi yang Sangat membutuhkan, dan ingin bantuannya tepat sasaran. Kami
tak menolak, kami antar lembaga tersebut ke lokasi yang memang membutuhkan, yaitu
kecamatan Sumur.
Bukan memperolok, namun nyatanya, mereka lebih banyak membawa orang daripada
bantuannya. Tak tanggung-tanggung, bus pariwisata mereka bawa. Yang jika dijadikan uang,
bisa mencapai 3jutaan (dari Jakarta). Tidak menjadi soal jika mereka memang berniat untuk
membantu seperti Trauma Healing dsb.
Namun yang terjadi sebaliknya. Mereka justru malah ‘merepotkan’. Ada yang
menangis, ada yang merengek minta pulang karena katanya terlalu jauh, dan ada yang besok
punya acara lain. Seolah-olah, mereka yang butuh trauma healing.
Parahnya lagi, mereka tidak puas ketika kami antar ke posko yang memang tempatnya
tidak terdampak secara fisik, MEREKA MAU TEMPAT YANG LULUH LANTAK karena
terjangan Tsunami untuk dijadikan tempat foto. Hingga mereka memaksa untuk ketempat
yang memang hancur, meskipun sudah dirapihkan puing-puingnya.
Ya, saya tau mereka butuh dokumentasi. Namun, tidak seperti itu juga. Toh, sampai
lokasi yang terdampak hancur pun mereka hanya berselfie ria. Berburu sunset sambil
berteriak “Iiih sunsetnya baguus, fotoin dong fotoin”. Padahal saat itu, Askar Kauny dan FPI
sedang melakukan Trauma Healing kepada anak-anak kecil.
Memang benar apa kata media luar negeri, Penderitaan seseorang memang selalu
menjadi obyek unggahan medsos yang menjanjikan.
Dan saran bagi yang masih ingin mengirimkan bantuan untuk para penyintas bencana,
luruskanlah niat. Agar kalian disambut dengan Spanduk “Selamat datang para PEJUANG
KEMANUSIAAN”, bukan dengan spanduk ” Selamat datang para WISATAWAN
BENCANA ALAM”. InsyaaAllah.

F. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran
Kooperatif type GI
2. Metode pembelajaran
Diskusi
Penugasan
Tanya jawab
Ceramah

G. Kegiatan Pembelajaran
a) Kegiatan Awal (± 2 menit)
1) Guru mengucapkan salam
2) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum belajar.
3) Guru mengecek daftar hadir sebelum memulai pembelajaran
4) Guru menyiapkan siswa agar siap belajar. (Variasi suara)
5) Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal siswa dengan
menanyakan “Apakah anak-anak suka melihat bencana alam di televisi atau
disekitar kita? Bencana alam yang seperti apakah itu? “ Dari jawaban siswa, guru
mengarahkan pada tujuan pembelajaran.(Kesenyapan & mengadakan kontak
pandang)
6) Guru mengaitkan apersepsi yang telah dilakukan dengan materi pembelajaran

b) Kegiatan Inti (± 6 menit)


1) Guru menjelaskan materi tentang kenampakan alam secara umum.(pemusatan
perhatian)
2) Guru memperlihatkan gambar (poster) macam-macam bencana alam.(variasi
penggunaan alat bantu pembelajaran)
3) Siswa memperhatikan penjelasan guru.
4) Guru membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4
siswa. (variasi pola interaksi dan kegiatan)
5) Setiap kelompok berbeda pembahasan. Ada yang membahas tentang gejala-
gejala awal sebelum terjadi bencana alam, dan ada juga yang membahas tentang
cara menghadapi bencana alam.
6) Guru memberikan LDS sesuai pembahasan setiap kelompok.
7) Hasil dari diskusi siswa di tulis di LDS yang telah dibagikan
8) Setelah diskusi masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya kedepan kelas.
9) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang telah berhasil melaporkan
hasil kerjanya.
10) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hasil kerja kelompok siswa dan
materi yang belum dimengerti.
c) Kegiatan Akhir (± 2 menit)
1) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran hari ini
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dengan meminta siswa
menggemukakan materi yang telah di pelajari.
2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
3) Guru memberikan tindak lanjut/ PR kepada siswa
4) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pulang
5) Guru mengucapkan salam

H. Sumber dan alat


1. Sumber
Buku IPS kelas VI SD karangan Tim Bina Karya Guru, Penerbit Erlangga
Silabus KTSP IPS Kelas VI SD
2. Alat
Poster ( Gambar tentang macam-macam bencana alam)

I. Penilaian:

1. Teknik dan Bentuk Instrumen:

Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

· Sikap Lembar Pengamatan Sikap

· Unjuk kerja Lembar Pengamatan Kinerja

· Tes tertulis Tes uraian singkat

2. Instrumen Penilaian:

Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)

Skor Ket.
Penilaian Skor
No Aspek yang Dinilai Rubrik
Ideal
1 2 3 Penilaian

1 Peduli Lingkungan 3 1. Rendah

3 Tanggung Jawab 3 2. Sedang

Jumlah Skor 6 3. Tinggi

Rumus Penilaian: (Jumlah skor yang dicapai : Skor ideal) x 100 = Nilai

Lembar Pengamatan Keterampilan (Psikomotor)

Skor
Penilaian Skor Ket. Rubrik
No Aspek yang Dinilai
Ideal Penilaian
1 2 3

1 Kemampuan dalam menyajikan informasi 3 1. Rendah


Kemampuan dalam melakukan tindakan 2. Sedang
3 3
simulasi
3. Tinggi
Jumlah Skor 6

Rumus Penilaian: (Jumlah skor yang dicapai : Skor ideal) x 100 = Nilai

Instrumen Penilaian Pengetahuan (Kognitif):

No. Indikator Soal Uraian Soal Kunci Jawaban skor

1 Menyebutkan 1. Tuliskan 2 jenis Bencana yang terjadi


macam-macam bencana alam yang sering karena oleh faktor alam
bencana alam terjadi di Indonesia itu sendiri seperti
kebakaran hutan akibat 4
kemarau panjang dan
2 Menganalisis gejala bencana akibat ulah
awal terjadinya manusia yang tidak
bencana alam bertanggung jawab
seperti banjir

2. Tuliskan 2 contoh 1. Ikut aktif menjadi


Tindakan yang relawan
mencerminkan sikap 4
peduli terhadap 2. Memberi sumbangan
lingkungan social akibat semampunya terhadap
dari bencana alam. saudara – saudara kita
yang tertimpa musibah

3.Tuliskan tanda-tanda Gempa di pesisir


apa saja bila akan terjadi panayai, air laut surut
Tsunami. tiba-tiba, tercium bau 4
amis

Total Skor 12

Kriteria penilaian: Jika tepat skor 4, jika kurang lengkap skor 2-3, dan jika salah skor 1

Rumus Penilaian: (Skor perolehan: Total Skor) x 100 = Nilai

Pertemuan ke 2

No. Indikator Soal Uraian Soal Kunci Jawaban skor

3 Menerapkan 1. Tuliskan 3 contoh cara Berlindung di bwah meja


sikap peduli menghadapi bencana alam yang kokoh, keluar lwat
terhadap gempa bumi tangga darurat bila dilantai
lingkungan atas, keluar ke tempat lbih
sosial akibat luas 4
dari adanya
bencana alam 2.Tuliskan 2 contoh sikap Tidak panik, mencari
yang dapat dilakukan pada tempat yang lebih tinggi
Menjelaskan saat menghadapi bencana 4

4 cara-cara Tsunami
menghadapi
bencana alam 3.Tuliskan alasan mengapa Karena kita sebagai
kita harus peduli terhadap manusia merupakan
lingkungan sosial mahluk social, sudah 4
menjadi kewajiban kita
peduli terhadap sesama

Total Skor 12

Kriteria penilaian: Jika tepat skor 4, jika kurang lengkap skor 2-3, dan jika salah skor 1

Rumus Penilaian: (Skor perolehan: Total Skor) x 100 = Nilai

Mengetahui,
Kepala SD N 5 Tejakula Guru Kelas

Ni Nyoman Sritami, S.Pd. I Gede Widhiadnyana, S.Pd.


NIP. 195910291982012008 NIP. -
Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Ketua kelompok :
Anggota : 1. ...................... 3. ..........................
2. ..................... 4. ..........................
Petunjuk : Diskusikanlah kepada teman kelompokmu gejala-gejala awal apa saja yang timbul
sebelum terjadinya bencana alam.
No Jenis Bencana Alam Gejala Awal

1. Banjir 1.
2.
3.

2. Longsor 1.
2.
3.

3.
Letusan Gunung Api 1.
2.
3.
4.

4. Tsunami 1.
2.

5. Gempa Bumi 1.
Kunci Jawaban (LDS)
Petunjuk : Diskusikanlah kepada teman kelompokmu gejala-gejala awal apa saja yang timbul
sebelum terjadinya bencana alam.
No Jenis Bencana Alam Gejala Awal

1. Banjir 1. Curah hujan tinggi


2. Hujan berlangsung lama
3. naik-nya permukaan air

2. Longsor 1. Curah hujan tinggi


2. Hujan berlangsung lama
3. mun-culnya retak-retak pada tanah di
lereng atas, tiang istrik/pohon menjadi
miring

3.
Letusan Gunung Api 1. Naiknya suhu air kawah
2. perubahan komposisi kimiawi air dan gas
kawah
3. guguran kubah lava
4. adanya lindu/gempa

4. Tsunami 1. Terjadinya gempa bumi


2. air laut surut

5. Gempa Bumi 1. Peningkatan tremor pada seismograf


(yang umum-nya sangat singkat ke gejala
utama)
Lembar Diskusi Siswa (LDS)
Ketua kelompok :
Anggota : 1. ...................... 3. ..........................
2. ..................... 4. ..........................

Petunjuk : Diskusikanlah kepada teman kelompokmu bagaimana cara menghadapi bencana


alam
No Jenis Bencana Alam Cara-cara Menghadapinya

1. Banjir 1.
2.
3.

2. Longsor 1.
2.
3.

3.
Letusan Gunung Api 1.
2.
3.
4.

4. Tsunami 1.
2.

5. Gempa Bumi 1.

Anda mungkin juga menyukai