1. Latar belakang
Berbicara tentang Bali, tidak akan bisa terlepas dari wisata. Sebagai tujuan wisata
populer Bali memiliki banyak hal yang bisa dijadikan modal untuk mengembangkan
pariwisata itu sendiri. Kekayaan budaya, adat istiadat, keindahan alam membuat Bali sangat
menarik masyarakat dunia untuk berkunjung.
Buleleng sebagai bagian dari pulau Bali memiliki potensi dan keunikan tersendiri
yang membuat Buleleng menarik untuk dikunjungi.
Tejakula merupakan salah satu potensi besar bagi perkembangan pariwisata di
buleleng. Tejakula merupakan wilayah di kabupaten Buleleng yang memiliki kekayaan
budaya, adat istiadat dan kesenian. Secara topografi, Tejakula terletak diantara bukit dan
laut yang dikenal dengan istilah Nyegara Gunung. Hal tersebut membuat Tejakula memiliki
potensi alam yang luar biasa.
Wayang wong, merupakan kesenian khas Tejakula yang telah diakui UNESCO
sebagai warisan budaya tak benda. Wayang Wong diperkirakan telah ada sejak pertengahan
abad ke-17. Dengan keunikan tersebut wayang wong merupakan salah satu asset bagi
perkembangan pariwisata Tejakula kedepan. Selain wayang wong, banyak bentuk kesenian
dan budaya yang terdapat di tejakula.
Kecak, sebagaimana daerah lain di Bali, Tejakula juga memiliki kesenian kecak.
Yang membuat unik adalah, Tejakula merupakan satu-satunya desa di Bali utara yang
memiliki kelompok kecak dengan formasi lengkap atau yang biasa disebut “ Sebunan
Kecak”. Kelompok kecak di Tejakula telah tampil di berbagai pertunjukan khususnya di Vila
serta hotel di wilayah tejakula.
Sebagai daerah seni, Tejakula memiliki banyak seniman yang bisa menarikan
berbagai tarian tradisional bali. “Ni Luh Menek”, adalah salah satu seniman senior yang
menjadi penari pertama tarian Truna Jaya ciptaan Maestro tari Pan Wanres dan di
sempurnakan oleh I Gede Manik. Kebesaran nama Ni Luh Menek kini akan dilanjutkan oleh
seniman seniman muda yang terus bermunculan di desa Tejakula.
Dilihat dari sejarahnya, Tejakula merupakan salah satu desa tua yang memiliki
peradaban luar biasa sejak jaman dulu. Dalam piagam Raja Janasadhu Warmadewa yang
memerintah tahun 975 Tejakula di sebut dengan nama Hiliran. Sejarah peradaban desa
Tejakula ditunjukan oleh berbagai peninggalan sejarah yang masih ada dan di manfaatkan
saat ini. Kayoan jaran menjadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakat Tejakula
dijaman dahulu. Selain itu pura-pura yang memiliki nilai sejarah juga terdapat di Tejakula.
Dilihat dari potensi alam, berdekatan dengan perbukitan, membuat Tejakula
memiliki sumber air yang melimpah. Memiliki garis pantai yang Panjang membuat tejakula
memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata. Tejakula juga memiliki keindahan
bawah laut yang luarbiasa. Banyak spot selam yang bisa dinikmati para penyelam untuk
menikmati kekayaan bawahlaut Tejakula. Kekayaan jenis dan bentuk terumbu karang, dan
biota laut lainnya merupakan daya Tarik luar biasa bagi wisatawan. Diluar itu, saat pagi hari
diperairan wilayah Tejakula wisatawan bisa menikmati panorama matahari terbit dan
atraksi lumba-lumba di laut lepas.
Pertanian garam tradisional adalah salah satu kegiatan unik dari masyarakat
Tejakula. Membuat garam dengan cara tradisional, dengan memanfaatkan bahan-bahan
alami sehingga menghasilkan garam dengan manfaat yang luar biasa. Hasil pertanian garam
ini sendiri sudah di pasarkan ke beberapa negara Asia dan Eropa.
Paparan diatas merupakan sebagian kecil dari gambaran potensi wisata desa
Tejakula. Sebagai masyarakat Tejakula, hal tersebut merupakan modal untuk membangun
kesadaran terhadap besarnya potensi wisata di Tejakula yang bermuara pada kesejahteraan
Masyarakat Tejakula.
Sebagai upaya pengembangan pariwisata, dibutuhkan pembangunan kesadaran
bagi masayarakat tentang pentingnya kelestarian alam dan budaya. Bagaimana masyarakat
berperan aktif menjaga linkungannya, dan mendukung segala bentuk pelestarian budaya.
Hal yang tidak kalah penting bagi perkembangan pariwisata adalah promosi wisata untuk
mengenalkan potensi wisata yang ada di Tejakula. Dengan sasaran yang tepat, promosi
wisata diharapkan efektif mendongkrak kunjungan wisatawan asing maupun local ke
Tejakula
Selaras dengan hal tersebut hal tesebut Karang Truna yang ditunjuk sebagai Tim
Pelaksana Kegiatan dari Program Pemerintah desa Tejakula tentang Festival wisata Desa,
telah merumuskan kegiatan festifal wisata desa ke 2 tahun 2019.