Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KONSEP PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik dan
psikologi pendidikan

Tugas Mandiri Kelompok 1:

Arida Meri Yolanda : 2130103012 (MPI.4A)

Dosen Pengampu :
Alfi Rahmadini, M.Psi., Psikolog

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (A)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.

Makalah ini berjudul “Konsep Psikologi Pendidikan dan Perkembangan”.


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan Psikologi Pendidikan. Terima kasih
kepada Ibu Alfi Rahmadini, M.Psi., Psikolog selaku dosen pengampu pada mata
kuliah ini yang telah memberikan petunjuk dan arahan yang jelas sehingga
mempermudah penulis dalam penyajian makalah. Terima kasih juga kepada seluruh
pihak yang telah mendukung penyelesaian makalah ini.

Penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam pengkajian dan penyajian


makalah ini, namun tidak menyangkal jika makalah ini masih terdapat kekurangan,
baik dari segi penyajian maupun pembahasanya. Oleh karena itu, penulis menerima
masukan berupa kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam penulisan
makalah selanjutnya.

Batusangkar, 05 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian Psikologi Pendidikan dan Perkembangan ..................................3


B. Tujuan dan Manfaat Psikologi Pendidikan dan Perkembangan ...................7
C. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan dan Perkembangan ........................10
D. Kaitan Psikologi Pendidikan Perkembangan Terhadap Pembelajaran ..... 12
E. Review artikek jurnal …………………………………………………….14

BAB III PENUTUP ..............................................................................................23

A. Kesimpulan ...............................................................................................23
B. Saran ...........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di era saat ini kehidupan social selalu dikaitkan dengan sebuah ikatan dan
juga perasaan. Di dalam beberapa kegiatan yang dilakukan golongan
masyarakat sangat identik mencakup kepada proses mental atau perasaan.
Dapat dikatakan bahwa struktur tubuh manusia mengalami perubahan baik di
dalam perasaan ataupun perubahan secara fisik. Hal ini merupakan sebuah
proses yang disebut dengan psikologi pendidikan.

Berbicara psikologi pendidikan tidak terlepas dari yang namanya


psikologi, karena psikologi pendidikan merupakan salah satu bagian dari
psikologi dan merupakan sebuah disiplin ilmu. Psikologi pendidikan
merupakan bagian dari psikologi khusus yang membahas tentang penerapan
prinsip dan juga metode psikologi dalam mengkaji suatu perkembangan,
belajar, motivasi, pembelajaran, penilaian, dan isu-isu terkait lainnya yang
mempengaruhi interaksi dalam belajar dan mengajar. Maka dari itu psikologi
pendidikan sangat penting dalam meningkatkan proses belajar dan
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan dan perkembangan?
2. Apa saja tujuan dan manfaat psikologi pendidikan dan perkembangan?
3. Apa saja ruang lingkup psikologi pendidikank dan perkembangan?
4. Apa saja kaitan psikologi pendidikan dan perkembangan terhadap
pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari psikologi pendidikan dan
perkembangan.

1
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari psikologi pendidikan dan
perkembangan.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dari psikologi pendidikan dan
perkembangan.
4. Untuk mengetahui kaitan psikologi pendidikan dan perkembangan
terhadap pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

Psikologi yang kita pelajari berasal dari bahasa Inggris, yaitu “psychology
“, yang berpusat pada dua kata dari bahasa Yunani yaitu “psyche” berarti
jiwa, dan “ logos ” yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti
“ilmu jiwa “ atau ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas tentang
kejiwaan dan tingkah laku manusia (Nyayu Khodijah, 2014). Psikologi yang
terkait di dalam pendidikan mencangkup kepada perubahan-perubahan dan
dinyatakan sebagai suatu proses atau produk. Pendidikan sebagai suatu proses
meliputi semua bentuk kegiatan yang menguntungkan individu dalam
kehidupan sosial dan dalam hal ini dapat membantu pemindahan kebiasaan-
kebiasaan, norma-norma, kepercayaan keagamaan, bahasa, dan lembaga-
lembaga sosial dari suatu generasi kepada generasi yang lain. Hal itu
dibangun di atas pengalaman-pengalaman dari suatu generasi untuk generasi
yang akan datang. Melalui dari proses pendidikan ini individu dapat berfikir,
memberi penghargaan dan berbuat. Pendidikan sebagai suatu produk, meliputi
semua perubahan-perubahan yang berlangsung sebagai hasil dari partisipasi
individu dalam pengalaman-pengalaman belajar. Tujuan pendidikan berbeda
menurut tuntutan kebudayaan, potensi individu dan cita-cita. Dengan
demikian produk pendidikan yang merupakan hal yang representataif buat
seluruh hasil belajar berbeda antara pendukung kebudayaan dari suatu
kelompok dan antara anggota-anggota dari kelompok yang sama.

Psikologi terbagi dua macam yaitu psikologi umum dan psikologi khusus.
Psikologi umum adalah ilmu yang membahas tentang aktifitas jiwa pada
umumnya yang normal, dewasa dan beradab. Sedangkan Psikologi khusus
merupakan ilmu yang membahas tentang aktifitas manusia berdasarkan
kekhususannya. Psikologi khusus ini akan terus berkembang sesuai dengan

3
perkembangan ilmu dan teknologi. Diantara yang termasuk dalam psikologi
khusus ini adalah psikologi pendidikan.

1. Pengertian Psikologi Pendidikan

Menurut Lee Krause (2010) mengemukakan bahwa psikologi


pendidikan adalah disiplin ilmu sendiri yang menghubungkan antara
pendidikan dan psikologi. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan
penelitian-penelitian ilmiah dalam berbagai aspek dimensi belajar
mengajar tetapi juga mengutarakan prinsip-prinsip psikologi ini dapat
diaplikasikan didalam konteks pendidikan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Dapat juga dikatakan bahwa
psikologi pendidikan merupakan bagian dari psikologi khusus yang
membahas tentang penerapan prinsip dan metode psikologi untuk
mengkaji sebuah perkembangan, motivasi, pembelajaran, penilaian, dan
isu-isu terkait lainnya yang mempengaruhi interaksi belajar dan mengajar.
Adapun beberapa pengertian psikologi pendidikan yang dikemukakan
menurut para ahli, yaitu :

a. Barlow dalam Nyayu Khodijah (2014) mendefinisikan psikologi


pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis
yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu
dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses belajar
mengajar secara lebih efektif dan efesien.
b. Santrock (2007) menyatakan psikologi pendidikan adalah cabang
ilmu psikologi yang mengkhuskan diri pada cara memahami
pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
c. Thalib (2010) mengemukakan bahwa psikologi pendidikan adalah
disiplin vital atau hal penting yang memberikan kontribusi terhadap

4
pendidikan dalam memahami makna pembelajaran, peserta didik,
proses belajar, dan strategi pembelajaran.

Psikologi pendidikan sangat penting pelaksanaannya. Psikologi


pendidikan sangat peduli terhadap mutu pendidikan. Psikologi
pendidikan dapat memberikan upaya bagi seorang pendidik dalam
menentukan metode-metode pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik. Metode tersebut dapat berupa acuan dalam melancarkan
dan mempermudah proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik
dan peserta didik. Psikologi pendidikan merupakan alat bantu yang
penting bagi para penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.

Psikologi pendidikan memberikan gambaran dan penerapan


tentang pengalaman-pengalaman belajar seoarang individu sejak
dilahirkan sampai usia tua. Pokok persoalannya adalah mengenai
keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi belajar. Oleh karena itu
para guru, konselor, dan semua personal dalam sekolah perlu memiliki
pengetahuan yang lengkap dari seluk beluk manusia sepanjang yang
dapat di usahakan, dimana pokok-pokok persoalan dalam psikologi
pendidikan adalah merenungkan bagaimana menambah intensifikasi
penyelidikan-penyelidikan di lapangan (Sumardi Suryabrata, 2008).

Dapat penulis simpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah


suatu kajian ilmu pengetahuan yang memberikan penerapan prinsip-
prinsip berdasarkan metode-metode dan cara pelaksanaan psikologi di
lembaga pendidikan untuk meningkatkan sistem pembelajaran,
motivasi, pengetahuan, dan penilaian agar mempengaruhi pendidik
dalam melakukan proses belajar dan mengajar.

2. Pengertian Psikologi Perkembangan

5
Menurut Elfi Yuliani Rochmah (2014) mengatakan bahwa
perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses
yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam
perkembangan manusia banyak sekali terjadinya perubahan-perubahan
yang bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan tersebut
menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat
tetap dan maju. Psikologi merupakan ilmu yang membahas tingkah laku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tingkah laku yang
dimaksud merupakan suatu aktivitas yang meliputi proses berpikir,
beremosi, dan pengambilan keputusan. Sebagai suatu disiplin ilmu,
psikologi perkembangan merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-
konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui penelitian.
Dengan kata lain psikologi perkembangan bertumpu pada gagasan-
gagasan dialogis dengan pengalaman empiris yang terdiri atas fakta atau
informasi untuk diolah menjadi teori yang valid sebagai tempat
berpijaknya suatu ilmu pengetahuan yang ilmiah. Dengan
demikian,psikologi perkembangan membahas tentang perkembangan dan
pertumbuhan individu sepanjang hayat.

Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang membahas jiwa dan


tingkah laku manusia yang sedang dalam taraf perkembangan, mulai
konsepsi sampai tua dan selanjutnya, berdasarkan pertumbuhan,
kematangan, belajar, dan pengalaman (Elfi Yuliani, 2011).

Psikologi perkembangan mencakup kepada aspek tumbuh dan


berkembang. Beberapa hal yang meliputi sistem tumbuh dan berkembang
pada psikologi perkembangan, yaitu:

1. Sistematis, merupakan perubahan dalam perkembangan memiliki


sifat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu saling bergantung

6
dan saling mempengahi bagian – bagiannya yaitu pada spikis dan
fisiknya.
2. Progresif, perubahan yang bersifat maju, meninggkat, dan mendalam
baik secara fisik maupun psikis.
3. Berkesinambungan, perubahan atau perkembangan pada fungsi
secara berkelanjutan atau dengan berurutan (Dahlan Djawat, 2011).

Dapat penulis simpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah


sistem ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang sebuah tingkah laku
manusia dalam melakukan interaksi terhadap perubahan lingkungannya.
Tingkah laku tersebut dapat mencangkup kegiatan yang dilakukan dan
gagasan-gagasan dialogis.

B. Tujuan dan Manfaat Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan


kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan meneliti kasus spesifik.
Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi
disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan sosial, perilaku,
atau kognitif.

1. Tujuan dan Manfaat Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan pada hakekatnya memainkan peran penting


dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Tujuan dari psikologi
pendidikan yaitu memberikan arahan bagi seorang pendidik untuk
mempertimbangkan psikologisnya yang diharapkan dapat merumuskan
tujuan pendidikan, memilih strategi atau metode pembelajaran, memilih
alat bantu dan media pembelajaran yang tepat, memberikan bimbingan dan
konseling kepada peserta didik, memotivasi peserta didik, menciptakan
iklim belajar yang kondusif dan dapat berinteraksi secara bijak kepada
peserta didiknya dengan efektif dan juga efisien. Dengan tujuan tersebut

7
maka mutu suatu lembaga pendidikan dapat meningkat dengan baik yaitu
memiliki seorang pendidik yang professional dalam memeberikan
pembelajaran kepada peserta didik.

Adapun manfaat dari mempelajari psikologi pendidikan bagi


seorang pendidik diantaranya yaitu:

1. Memahami karakteristik peserta didik. Setiap peserta didik mempunyai


karakteristik yang berbeda dari satu dengan yang lainnya. Maka dari
itu, seorang pendidik harus memahami karakteristik peserta didiknya
agar mudah dalam proses pembelajaran. Dengan pemahaman yang
demikian, seorang pendidik dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan nantinya akan dapat memberikan evaluasi belajar
terhadap peserta didik tersebut sesuai dengan kemampuannya dalam
menangkap materi-materi yang diberikan selama pembelajaran
berlangsung.
2. Memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat. Memilih
metode dan strategi pembelajaran yang tepat adalah suatu hal yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Karena dengan metode
yang tepat, materi yang disampaikan oleh pendidik kepada peserta
didik akan tepat sasaran. Memilih metode ini diawali dengan pendidik
harus memahami karakteristik peserta didiknya, barulah nantinya
pendidik mengetahui metode yang paling tepat untuk proses belajar
mengajar.
3. Dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. Seorang pendidik
harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, harus dapat
mengontrol kelas. Bagaimana cara agar menjaga kelas tetap kondusif,
berinteraksi secara tepat dengan para peserta didiknya agar
pembelajaran tetap efektif.

8
4. Memberikan bimbingan kepada peserta didik. Pendidik sejatinya
adalah seorang pembimbing, harus mampu membimbing, membantu
peserta didiknya dalam menemukan jati dirinya, membantu agar
peserta didik dapat berkembang sesuai dengan potensi dan bakat yang
dimilikinya dan juga sesuai dengan apa yang diminatinya.
5. Mengevaluasi hasil belajar. Setelah proses pembelajaran yang panjang,
diakhir terdapat evaluasi belajar. Setiap peserta didik pasti memiliki
perbedaan kemampuan dalam menerima materi-materi selama
pembelajaran. Maka dari itu, pendidik harus mampu dalam
memberikan penilaian dan evaluasi secara adil kepada seluruh peserta
didiknya sesuai dengan kemampuannya selama proses belajar
mengajar.
2. Tujuan dan Manfaat Psikologi Perkembangan

Tujuan dari psikologi perkembangan yaitu mewujudkan pemahaman


dalam membantus proses tumbuh dan berkembang melalui tingkah laku
yang dimulai sejak lahir hingga masa tua yang diukur dengan pertumbuhan,
kematangan, belajar, dan pengalaman.

Banyak manfaat seseorang mempelajari psikologi perkembangan


dalam mendeskripsi, memahami serta meramalkan prilaku diri sendiri maupun
orang lain. Psikologi perkembangan sangat diperlukan apabila kita ingin
berkomunikasi dan mengenal lebih dalam sifat seseorang. Berikut adalah
manfaat dari psikologi perkembangan antara lain:

1. Untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan


pertumbuhan anak pada tiap-tiap dapat munculkan sikap senang bergaul
dengan orang lain terutama anak-anak, remaja dengan penuh fasenya.
2. Memberikan perhatian terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan
lingkungan masyarakat.

9
3. Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku yang
selaras dengan tingkat perkembangan.
4. Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan bimbingan
kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga
proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai
tujuannya (Husdarta, 2012).

Dapat penulis simpulkan bahwa tujuan dan manfaat dari psikologi


pendidikan dan psikologi perkembangan mencakup kepada aspek yang
tertanam pada diri sendiri yang mampu memberikan sebuah pemahaman
terhadap tindakan dan tingkah laku dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan.

C. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

Ruang lingkup psikologi dapat dipelajari secara praktis dan dipraktekkan


dalam bermacam-macam bidang, misalnya dalam bidang pendidikan dikenal
psikologi pendidikan, dalam bidang industri dikenal psikologi industri dan
organisasi, dan dalam bidang klinik dikenal psikologi klinis.

1. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan berusaha untuk


menerangkan masalah belajar menurut prinsip-prinsip dan fakta-fakta
mengenai prilaku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah. Adapun
ruang lingkup dari psikologi pendidika yaitu :

a. Mengetahui faktor-faktor pembawaan dan lingkungan yang


berpengaruh terhadap proses belajar.
b. Sifat-sifat dari proses belajar dan mengajar.
c. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar
(learning readiness).

10
d. Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam
kecepatan dan keterbatasan belajar.
e. Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi dalam belajar.
f. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.
g. Pengaruh atau akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan
dengan pengalaman-pengalaman belajar insidental dan informal
terhadap suatu individu.
h. Nilai dan manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil
sekolah serta akibat dan pengaruh psikologi yang ditimbulkan oleh
konsidi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa (Ahmad Fauzi,
2004).

Psikologi pendidikan dituju kepada seorang pendidik dan


memahami tentang kondisi dan proses di dalam sistem belajar dan
mengajar. Ruang lingkup psikologi pendidikan mencangkup kepada
tujuan pendidikan yang berkualitas dan dapat berjalan dengan efektif
dan efesien.

2. Ruang Lingkup Perkembangan Psikologi

Ruang lingkup perkembangan psikologi di dasari pada pengertian


perkembangan psikologi tersebut. Adapun ruang lingkup dari
perkembangan psikologi yaitu:

1. Cabang dari ilmu psikologi.


2. Objek kajian dan objek pembahasan mengenai perilaku, tingkah laku
dan gejala jiwa seseorang.
3. Memiliki sebuah tahapan yang dimulai dari masa kanak-kanak hingga
masa dewasa.

Perkembangan psikologi sangat membantu dalam mendeskripsikan


sesuatu, memahami serta meramalkan perilaku diri sendiri maupun orang

11
lain. Maka dapat penulis simpulkan bahwa ruang lingkup perkembangan
psikologi terjadi untuk membantu proses pemahaman tingkah laku dan
segala aspek perbuatan.

D. Kaitan Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Terhadap


Pembelajaran

Dari berbagai macam aspek pendidikan, hal yang paling penting dalam
penidikan adalah aspek psikologinya. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku manusia baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungan. Di sisi lain cara berperilaku manusia
dipengaruhi oleh jenjang pendidikannya. biasanya, orang yang jenjang
pendidikannya tinggi maka perilaku nya akan lebih baik dan memiliki wibawa
dibandingkan orang yang jenjang pendidikannya lebih rendah. Adanya kaitan
yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar, maka
tidak mengheran apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan
bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah masalah belajar
dengan kata lain psikologi pendidikan memusatkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan tindakan belajar. Dengan adanya keterkaitan antar
psikologi pendidikan terhadap pembelajaran, terdapatlah beberapa kontribusi
psikologi pendidikan terhadap pembelajaran diantaranya yaitu:

a. Psikologi pendidikan memberikan minat belajar pada peserta didik agar


memiliki satu tujuan.
b. Tujuan itu harus berasal dari yang berkaitan dengan kebutuhan hidup dan
tidak boleh dipaksakan oleh orang lain.
c. Psikologi pendidikan memberikan perubahan perilaku terhadap gaya
belajar peserta didik.

12
d. Psikologi memberikan intuisi untuk belajar maksudnya apa yang telah
peserta didik pelajari harus benar-benar bisa dipahami dan belajar lebih
dari sekedar mengingat fakta secara verbal.
e. Tidak hanya mengejar tujuan pembelajaran akan tetapi psikologi
pendidikan juga mengajarkan untuk mengejar tujuan yang lain.
f. Psikologi pendidikan juga menanamkan kemauan untuk belajar dan minat
belajar bagi peserta didik melalui latihan dan tes (Akhmad Sudrajat,
2009).

Psikologi perkembangan juga diperlukan dan sangat erat kaitannya


terhadap pembelajaran. Psikologi perkembangan memberikan proses
pembelajaran tentang perilaku atau tingkah laku terhadap keluarga, sekolah
dan lingkungan sekitar. Kaitan dan faedah mempelajari psikologi
perkembangan terhadap pembelajaran yaitu :

a. Untuk memahami dasar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan


anak pada tiap-tiap fasennya.
b. Dapat memunculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama
anak-anak, remaja, dengan penuh perhatian kepada mereka baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyakat.
c. Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku yang
selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.

Dapat penulis simpulkan bahwa psikologi pendidikan sangat erat


kaitannya di dalam proses mencapai mutu pendidikan. Psikologi pendidikan
memberikan proses pembelajaran yang berhubungan dengan pendidik dan
peserta didik. Sedangkan perkembangan psikologi memberikan pembelajaran
kepada diri sendiri bagaiman cara menerapkan dan mengarahkan perilaku.
Akan mudah dimaklumi, jika seorang pendidik tidak mengetahui psikologi
perkembangan, maka tidak perlu terlalu banyak berharap akan keberhasilan

13
pendidikan yang diushakannya, sebab boleh jadi akan berakibat fatal terhadap
anak didik.

E. Review Artikel Jurnal

1.Berdasarkan jurnal yang berjudul “PENTINGNYA PSIKOLOGI


PENDIDIKAN BAGI GURU” .

Yaitu Jurnal AoEJ: Academy of Education Journal Volume 12 Nomor 2,


Juli 2021.
Disampaikan bahwa Bidang pendidikan membutuhkan pengetahuan
tentang psikologi, karena bidang pendidikan dihadapkan pada karakteristik
perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi, perhatian, persepsi, kemampuan
berpikir, kecerdasan, fantasi, dan aspek psikologis lainnya yang bervariasi
dari siswa ke siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, setiap guru di kelas
yang berperan sebagai pendidik dan pengajar harus memahami perbedaan
karakteristik psikologis siswa. Dengan memahami karakteristik psikologis
setiap siswa, maka guru sekolah akan dapat melakukan pembelajaran yang
dipersonalisasi berdasarkan karakteristik psikologis peserta didik. Oleh karena
itu, sifat heterogenitas (tidak sama) suatu kelas perlu menjadi perhatian utama
bagi guru. Selain pembelajaran yang bersifat individual, guru perlu juga
melakukan pembelajaran secara kelompok jika karakteristik psikologis peserta
didik yang ada di suatu kelas dianggap relatif sama (homogen).
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru sering menghadapi siswa
dengan disabilitas perhatian, sehingga perhatian siswa tersebut untuk
mengikuti proses pembelajaran di kelas menjadi lemah, dan mengakibatkan
rendahnya prestasi akademik siswa tersebut. Gejala gangguan atensi
merupakan faktor psikologis yang dialami siswa di dalam kelas, hal tersebut
harus dikenali dan dipahami oleh guru sebagai pengajar dan pendidik di kelas
untuk mencegah dan mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam

14
proses mengikuti pembelajaran di kelas. Guru di kelas dapat melakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah attention deficit yang dihadapi
siswa di kelas Guru hendaknya mengadopsi metode dan strategi pembelajaran
yang menarik perhatian pembelajaran sehingga siswa dapat merasa sangat
nyaman dari awal hingga akhir kelas.
Dengan memahami psikologi pendidikan, diharapkan para guru dapat
melewati pertimbangan psikologis:
a. Tetapkan tujuan pembelajaran dengan tepat. Dengan pemahaman
psikologi pendidikan yang tepat, diharapkan guru dapat lebih tepat dalam
menentukan bentuk perubahan perilaku yang dibutuhkan sebagai tujuan
pembelajaran. Misalnya dengan mencoba mengaplikasikan pemikiran
Bloom pada klasifikasi perilaku pribadi dan mengaitkannya dengan teori
pengembangan diri.
b. Pilih strategi atau metode pembelajaran yang tepat. Diharapkan dengan
memahami psikologi pendidikan yang sesuai, guru dapat menentukan
strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan mengaitkannya dengan
karakteristik dan keunikan pribadi, jenis dan metode pembelajaran, serta
tingkat perkembangan yang dialami siswa.
c. Memberi bimbingan bahkan memberikan konseling Selain pembelajaran,
tanggung jawab dan peran guru juga diharapkan dapat membimbing
siswa. Tentunya dengan memahami psikologi pendidikan, diharapkan
para guru dapat memberikan bantuan psikologis yang tepat dan benar
melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan
keakraban.
d. Mempromosikan dan memotivasi pembelajaran siswa. Promosi artinya
bekerja keras mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa, seperti
bakat, bakat dan minat. Sedangkan motivasi berarti mendorong siswa
untuk melakukan tindakan tertentu, terutama tindakan pembelajaran.
Tanpa pemahaman penuh tentang psikologi pendidikan, guru akan

15
kesulitan untuk menunjukkan bahwa mereka adalah fasilitator dan
promotor pembelajaran siswa.
e. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Efek pembelajaran
membutuhkan suasana belajar yang menyenangkan. Guru yang sangat
memahami psikologi pendidikan dapat menciptakan suasana sosial dan
emosional yang baik di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dengan
nyaman dan bahagia.
f. Berinteraksi dengan siswa secara tepat. Pemahaman guru tentang
psikologi pendidikan memungkinkan untuk berinteraksi dengan siswa
secara lebih bijak dan lebih pengertian serta menjadi karakter yang
menarik di hadapan siswa.
g. Menilai hasil belajar yang adil. Pemahaman guru tentang psikologi
pendidikan dapat membantu guru melakukan evaluasi yang lebih adil
terhadap pembelajaran siswa dalam hal evaluasi teknis, realisasi prinsip
evaluasi, dan penentuan hasil evaluasi.

Siswa yang menunjukkan sikap dan perilaku acuh tak acuh atau apatis
dalam proses pembelajaran di kelas juga menunjukkan bahwa siswa tersebut
mengalami ketidakmampuan belajar dan motivasi belajar yang rendah. Untuk
mengatasi gejala rendahnya minat dan motivasi belajar yang ditunjukkan
siswa di dalam kelas, faktor psikologis tersebut akan mempengaruhi proses
pembelajaran dan kualitas siswa di kelas, guru harus mampu memilih dan
menerapkan metode, strategi dan metode pembelajaran yang dapat
dikembangkan untuk menuumbuhkan minat belajar dan motivasi belajar
peserta di kelas.

Adapun strategi, metode dan metode pembelajaran yang dapat


digunakan guru saat mengajar siswa dengan minat dan motivasi belajar
rendah adalah metode Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang menggunakan
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP), pendekatan konstruktivistik, metode

16
diskusi,metode pembelajaran koperatif, metode penemuan dan penyelidikan
(discovery and inquiry learning), metode Contextual Teaching Learning
(CTL), metode eksperimen,dan berbagai metode, strategi, dan pendekatan
pembelajaran yang menuntut aktivitas belajar peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran di kelas, di laboratorium dan di tempat belajar lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa penguasaan terhadap ilmu psikologi


pendidikan merupakan suatu tuntutan terhadap orang yang bergelut dalam
dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian pendidik.Sebab, seorang
pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat individu
orang lain (siswa-siswi) belajar dan kualitas seorang pendidik memberi
pengaruh terhadap peningkatan kompetensi peserta didik. Arti penting
Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi
pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni
kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar
mengajar peserta didik”.

2. Berdasarkan jurnal yang berjudul “PERAN PSIKOLOGI


PENDIDIKAN BAGI PEMBELAJARAN”.

Oleh Umi Kalsum Yaitu Jurnal Mubtadiin, Vol. 7 01 Januari -Juni 2021.

1.Kajian Psikologi Pendidikan

Dalam kajian psikologi ini penulis akan memberikan batasan dan


klarifikasi pengertian dasar psikologi dalam artikel ini. Dari etimologi
yang telah dibahas penulis diatas, jelas bahwa psikologi menyangkut
dengan persoalan jiwa dan aktivitas-aktivitas kejiwaan seseorang dalam
hubungannya dengan pendidikan sebagai sebuah proses interaksi dalam
pengembangan individu.

17
1.) Kajian Biologis
Pada dasarnya peristiwa psikologis berkaitan dengan aktivitas
otak dan sistem saraf. Otak manusia memiliki lebih dari sepuluh
miliar sel saraf dan jumlah interkoneksi yang hampir tidak
terbatas. Pendekatan biologis untuk mempelajari manusia dan
spesies lain berupaya mengkaitkan perilaku yang terlihat terhadap
peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Kajian
biologis menghasilkan perkembangan dalam penelitian belajar dan
memori. Pendekatan biologis dimaksudkan untuk mempelajari
manusia dan spesies lain dengan mengaitkan perilaku yang terlihat
terhadap peristiwa di dalam otak dan sistem saraf. Pendekatan ini
mencoba menentukkan neurobiologis24 yang mendasari perilaku
dan mental.
2.) Kajian Perilaku
Dengan pendekatan perilaku dapat dipelajari seseorang melalui
perilakunya dan bukan pada otak dan sistem sarafnya. Intropeksi
terhadap perilaku memiliki kualitas tersendiri yang
membedakannya dari observasi dalam bidang ilmu pengetahuan
lain. Dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh seseorang yaitu
perilakunya maka ilmu psikologi yang objektif dapat
dikembangkan. Behaviorisme adalah sebutan yang ditujukan pada
kajian psikologi tentang perilaku, yang di dalamnya memuat
tentang peran stimulus-respon yang mempelajari stimulus-respon
yang masih relevan di lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh
stimuli tersebut dan hadiah atau hukuman yang terjadi setelah
respon tersebut. Pendekatan perilaku tidak memutuskan
perkembangan mental seseorang tanpa mempertimbangkan antara
stimulus dan respon. Melalui stimulus-respon tersebut kajian

18
perilaku dapat mengambil suatu kesimpulan yang objektif
mengenai aktivitas mental seseorang.
3.)_Kajian Kognitif
Kajian kognitif merupakan reaksi terhadap behaviorisme.
Penelitian kajian kognitif ini didasarkan pada asumsi bahwa (1)
hanya dengan mempelajari proses mental secara objektif maka
manusia dapat memperoleh pemahaman sepenuhnya tentang apa
yang dilakukan oleh seseorang. (2) menggunakan analogi antara
pikiran dan dan komputer. Informasi yang masuk diproses dengan
berbagai cara, dipilih, dibandingkan dan dikombinasikan dengan
informasi yang lain. Perspektif kognitif berkembang sebagai reaksi
terhadap sempitnya pandangan stimulus-respon. Memahami
tindakan manusia semata-mata dalam pengertian stimulus dan
respon mungkin telah memadai untuk meneliti bentuk perilaku
yang sederhana, tetapi pendekatan ini telah mengabaikan sangat
banyak bidang penting fungsi manusia.
4.) Kajian Psikoanalitik.
Konsep psikoanalitik tentang perilaku manusia dikembangkan
oleh Sigmud Freud. Asumsi dasarnya adalah bahwa sebagian besar
perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar. Dengan proses
bawah sadar Freud meyakinkan bahwa ada rasa takut dan
keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang yang sangat
mempengaruhi perilakunya. Kajian psikoanalitik melihat bahwa
semua tindakan memiliki suatu penyebab tetapi penyebab itu lebih
merupakan suatu motif bawah sadar ketimbang penalaran rasional
yang menggerakkan perilaku manusia. Kajian psikoanalitik
memberikan cara baru untuk memandang beberapa masalah dalam
kejiwaan seseorang.
2. Memahami Peran Psikologi Pendidikan

19
Penyertaan pendidikan dalam usaha pembangunan di berbagai bidang
jelas diperlukan. Stimulasi dan penyertaan upaya pendidikan pada
masyarakat yang sedang membangun ternyata membuka hasil yang
memuaskan di dalam mengatasi persoalan-persoalan baik itu persoalan
di bidang politik, sosial, ekonomi maupun sosial budaya.41 Posisi
pendidikan adalah posisi yang sentral dan dan universal yang mutlak
ada dan harus diperhatikan secara khusus, karena ujung tombak akan
setiap kebijakan keputusan yang akan diambil suatu pribadi atau
instansi akhirnya harus ditentukan kembali kepada tingkat tinggi
rendahnya pengetahuan yang telah diperoleh seseorang, dan juga
kepada para pendidik di mana para pendidik dituntut unutk
memberikan perhatian sebesar-besarnya bagi mutu pendidikan.
Khoron Rosyadi menyatakan:
“Dengan demikian ada hubungan fungsional antara dunia
pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, dan hal ini merupakan
hubungan kemesraan antara dunia pendidikan dengan pembangunan di
mana keduanya saling mengisi. Dalam UUD 1945 dengan jelas
dinyatakan bahwa keberhasilan kita membangun republik ini
tergantung pada kualitas para pelaksana atau aktor-aktor yang
membangun... di mana para pelakasana atau aktor pembangunan akan
terlahir melalui proses pematangan yang cukup lama dari rahim dunia
pendidikakan sebagai pabrik”.
Penguasaan prinsip kejiwaan peserta didik dalam hal belajar
dapat menolong dan merangsang semangat peserta didik untuk belajar
dengan lebih efisien dan lebih produktifitas lagi. Produktivitas dan
efisiensi pembelajaran dapat dinilai berdasarkan kepada keseluruhan
proses perencanaan, penataan dan pendayagunaan sumber daya untuk
merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.Dan dalam
proses perencanaan, penataan serta pendayagunaan sumber daya

20
tersebut seorang pendidik haruslah menciptakan proses atau suasana
dan kegairahan belajar yang sesuai dengan keadaan psikis peserta
didik. Pengajar dituntut bukan hanya mentransferkan pelajaran kepada
peserta didik, tetapi juga dituntut untuk melakukan tindakan dan cara
hidup yang sesuai dengan apa yang diajarkan. Oleh karena itu seorang
pendidik haruslah seorang yang telah mengerti tentangkepribadiannya
sendiri sebagai seorang pengajar sebelum ia mengerti kepribadian
peserta didiknya.
Para pendidik memandang psikologi sebagai sumber
pengetahuan mengenai manusia agar dapat membuat praktek
pendidikan dan hipotesis atau penunjuk dalam praktek-praktek
pendidikan, dalam hubungan ini psikologi pendidikan dapat membantu
tugas para pendidik untuk memilih metode belajar yang tepat agar
pendidikan dapat berjalan secara efektif.Tugas seorang pendidik tidak
hanya terletak pada penyiapan bahan pengajaran dan penyajiannya
tetapi meliputi juga perencanaan dan pengarahan evaluasi belajar dan
kegaiatan mengajar. Dan dalam perencanaan serta evaluasi ini maka
diperlukan beberapa pendekatan agar pendidik mengukur kemajuan
atau kegagalan peserta didik dan juga berusaha menilai segi-segi lain
yang berkaitan dengan interaksi belajar-mengajar. Pendekatan tersebut
harus didasarkan kepada pemahaman kan kepribadian peserta didik.
Dari uraian diatas maka penulis merumuskan bahwa tugas
psikologi pendidikan dalam proses belajar-mengajar tidak hanya
mencakup peningkatan mutu belajar peserta didik dalam kaitan dengan
perkembangan psikisnya namun juga mempelajari perkembangan
peserta didik dalam interaksinya dengan pelajaran dan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pembelajaran dalam pendekatanpendekatan
yang dapat mempengaruhi pembelajaran

21
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas


tentang kejiwaan dan tingkah laku manusia. Psikologi pendidikan adalah
suatu kajian ilmu pengetahuan yang memberikan penerapan prinsip-prinsip
berdasarkan metode-metode dan cara pelaksanaan psikologi di lembaga
pendidikan untuk meningkatkan sistem pembelajaran, motivasi, pengetahuan,
dan penilaian agar mempengaruhi pendidik dalam melakukan proses belajar
dan mengajar. Psikologi perkembangan adalah sistwm ilmu pengetahuan yang
mengkaji tentang sebuah tingkah laku manusia dalam melakukan interaksi
terhadap perubahan lingkungannya. Tingkah laku tersebut dapat mencangkup
kegiatan yang dilakukan dan gagasan-gagasan dialogis.

Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan


kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan meneliti kasus spesifik.
Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi
disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan sosial, perilaku,
atau kognitif. Psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan berusaha untuk
menerangkan masalah belajar menurut prinsip-prinsip dan fakta-fakta
mengenai prilaku manusia yang telah ditentukan secara ilmiah.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat membaca makalah ini


dengan sebaik mungkin supaya materi ini dapat dipahami dengan jelas dan
kepada pemakalah berikutnya agar dapat lebih baik lagi terimakasih.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dkk. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.


Akhamad Sudrajat. 2009. Psikologi Pendidikan. Kuningan : PE-AP Press.
Dahlan, Djawad. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :
Rosdakarya
Elfi Yuliana Rochmah. 2014. “Psikologi Perkembangan(Sepanjang Rentang
Hidup)”. Ponorogo: STAIN Po Press,Ponorogo.
Elfi Yuliani Rocmah. 2011. “Perkembangan anak”. Ponorogo : STAIN Ponorogo
Press.
Fauzi, Ahmad. 2004. Psikologi Umum. Jakarta : CV Pustaka Setia.
Husdarta, dkk. 2012.“Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik” . Bandung :
CV Alfabeta
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi pendidikan. Jakarta ; PT Raja Grafindo Persada
Lee Krause, K., Bochner. S., Duschesne, S., McMauch, A. 2010. Uducational
Psychology For Learning and Teaching, third edition. Australia: Cengage
Learning.
Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Group.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan.. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Thalib, Syamsul Bachri .2010. Psikologi Pendidikan berbasis Analisis Empiris
Aplikatif. Jakarta : Kencana Prenada Group.

23

Anda mungkin juga menyukai