(Makalah)
(Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Filsafat Sains dan
Bioetika)
Dosen Pengampu:
OLEH :
KELOMPOK 4
No Nama NPM
1. Ade Gunawan 17232009
2. Meita Dwi Solviana 17232014
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2017
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Filsafat Sains dan Bioetika”
dengan baik dan tepat pada waktu yang diharapkan. Penulis menyadari bahwa
tanpa kerjasama dan dukungan dari sesama anggota dan rekan-rekan
seperjuangan, tugas ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Achyani, M.Si., Dr. Muhfahroyin, S.Pd., M.T.A. selaku dosen
pengampu mata kuliah Filsafat Sains dan Bioetika.
2. Rekan-rekan dan semua pihak baik langsung atau tidak langsung telah
membantu dan mendukung dalam penyelesaian tugas ini.
apabila terdapat kesalahan ataupun kekurangan, penulis memohon maaf dan
bersedia menerima kritik/saran yang membangun untuk bahan perbaikan
selanjutnya. Demikianlah makalah ini dibuat, penulis berharap kiranya tugas ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI
3
COVER ........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Simpulan ....................................................................................16
B. Saran ..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
4
kita perlu berperan serta secara aktif mencari solusi yang terbaik dalam
menghadapi masalah global yang dihadapi saat ini. Oleh sebab itu, makalah
ini dibuat guna mengetahui dan memahami pendekatan monodisiplin,
multidisiplin, interdisiplin, transdisiplin, dan implikasinya dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu pendekatan monodisiplin?
2. Apa itu pendekatan multidisiplin dan interdisiplin?
3. Apa itu pendekatan transdisiplin?
4. Apa saja implikasi pendekatan monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin,
dan transdisiplin dalam pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mengetahui dan
memahami:
1. Pendekatan monodisiplin.
2. Pendekatan multidisiplin dan interdisiplin.
3. Pendekatan transdisiplin.
4. Implikasi pendekatan monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin, dan
transdisiplin dalam pembelajaran.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah guna:
1. Memenuhi tugas mata kuliah filsafat sains dan bioetika tepat pada waktu yang
diharapkan.
2. Mengetahui dan memahami apa saja yang berkaitan dengan filsafat sains dan
bioetika, yang telah dipaparkan sebelumnya pada bagian tujuan dari
makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Pendekatan Monodisiplin
juga ilmu sosial, teknologi, dan humaniora. Kita sering kali berbicara tentang
disiplin yang kita miliki. Jika kita melakukan pendekatan monodisiplin, ada
dua kelemahan yang muncul, kita hanya memahami disiplin tersebut dan
tidak memahami disiplin yang lain. Kita tidak dapat memahami konsep-
konsep penting yang terdapat dalam disiplin lain, walaupun konsep-konsep
tersebut terlihat sama, namun pada dasarnya banyak mengandung
perbedaan (Rachmat, 2011: 48-49).
melakukan pengkajian dan analisa terhadap suatu fakta atau obyek studi
dimana masing-masing pendekatan tersebut kemudian menjadi suatu
kumpulan yang membentuk suatu cabang pengetahuan baru. Sebagai
contohnya adalah ilmu kepolisian, yang merupakan ilmu yang disusun
dengan pendekatan dari cabang ilmu lain seperti hukum, sosiologi,
kriminologi, kedokteran dan lain-lain untuk membentuk suatu cabang ilmu
baru yaitu ilmu kepolisian, dimana ilmu baru yang bernama ilmu
kepolisian ini diarahkan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari ilmu
sosial dalam upaya melakukan penegakan hukum dan keadilan serta
teknik-teknik penyelidikan dan penyidikan.
C. Pendekatan Transdisiplin
Contoh studi yang membutuhkan lintas bahasan antar disiplin ilmu ini
adalah pembahasan mengenai otak manusia. Masing-masing disiplin ilmu
dalam menyikapi masalah ini memiliki sudut pandang dan kajian yang
mendukung sudut pandang tersebut secara mandiri yang kesemuanya
didasarkan pada kekuatan metode ilmiah masing-masing disiplin.
Ternyata benturan antardisiplin pengetahuan telah terjadi dalam
memaknai perkembangan dan pertumbuhan otak manusia. Para filosuf,
ahli biologi dan psikologi masing-masing memiliki argumentasi ilmiah
dalam menterjemahkan masalah ini sampai seorang tokoh yang bernama
Changeux melontarkan ide agar para ilmuwan dari masing-masing disiplin
ilmu tersebut duduk satu meja untuk membuka dialog bahwa
sesungguhnya tidak terdapat benturan ilmu pengetahuan dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan global.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini, antara lain:
1. Pendekatan monodisiplin atau sering juga disebut sebagai
pendekatan struktural, yaitu suatu bentuk atau model pendekatan
yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu, tanpa
menghubungkan dengan struktur ilmu lain. Jadi, pengembangan
materi berdasarkan ciri dan karakterisitik dari bidang studi
bersangkutan.
2. Ilmu pengetahuan multidisiplin merupakan ilmu pengetahuan yang
menggunakan pendekatan dari banyak cabang ilmu lain dalam
melakukan pengkajian dan analisa terhadap suatu fakta atau
obyek studi dengan tidak membentuk suatu cabang ilmu
pengetahuan baru.
3. Ilmu pengetahuan interdisiplin merupakan ilmu pengetahuan yang
menggunakan pendekatan dari banyak cabang ilmu lain dalam
melakukan pengkajian dan analisa terhadap suatu fakta atau
obyek studi dimana masing-masing pendekatan tersebut
kemudian menjadi suatu kumpulan yang membentuk suatu
cabang pengetahuan baru.
4. Transdisiplinaritas merupakan suatu strategi penelitian dengan
tujuan untuk memahami suatu masalah dan memecahkannya
secara holistik dengan melibatkan lebih dari dua disiplin (lintas
disiplin). Secara sederhana, “transdisiplinaritas didefinisikan
sebagai suatu proses yang dicirikan dengan adanya integrasi
upaya dari berbagai disiplin (multi-disciplines) untuk memahami
isu atau masalah.
19
B. Saran
Belajar dari konsep transdisiplin, nampaknya sistem pendidikan
nasional perlu dibenahi, baik dari sisi kurikulum, sumber daya
tenaga pendidikan kependidikan, sarana dan prasarana, kebijakan
dan lain-lain yang selaras dengan semangat memanusiakan
manusia sebagai khalifah dimuka bumi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Rachmat, Aceng. 2011. Filsafat Ilmu Lanjutan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 254 hlm.