Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS BERBASIS


WEB UNTUK SISWA SMA SEBAGAI BAHASA ASING

Dosen Pengampu:

Dr. Drs. Dwiyanto Djoko Pranowo M.pd.

Disusun Oleh:

Sebastian Martin Hibatullah 20204241033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di Era Revolusi Industri 4.0, media pembelajaran berbasis teknologi yang dikenal
dengan e-learning kini menjadi trend dalam proses belajar mengajar. Hal itu karena
dampak revolusi industri 4.0 membentuk pendidikan 4.0. salah satu cirinya adalah
penggunaan teknologi pintar dan platform pembelajaran digital (Keser & Semerci:
2019). Secara sederhana e-learning dapat didefinisikan sebagai penggunaan teknologi
digital sebagai media pembelajaran untuk proses belajar mengajar. Penggunaan e-
learning dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi terbukti memberikan dampak
positif antara lain proses pembelajaran berlangsung lebih cepat, lebih efisien dari segi
waktu dan biaya, cocok untuk pembelajaran mandiri; dan mampu mengaktifkan siswa
(Ali,dkk: 2018). Selain itu, kemungkinan e-learning menggunakan berbagai teknologi
membawa pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa (Derlina,dkk: 2018). Khusus
untuk pembelajaran bahasa asing, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa
penerapan e-learning dapat membantu proses pembelajaran bahasa asing.
E-learning dapat meningkatkan keterlibatan siswa, kehadiran, dan motivasi belajar
siswa yang belajar bahasa asing. Penggunaan e-learning dalam pembelajaran juga telah
terbukti mampu membuat pembelajaran lebih efisien dari segi waktu dan mampu
membantu siswa untuk menguasai bahasa asing lebih cepat dan efektif (Ahmad &
Ahmad: 2019). Untuk kemampuan mendengarkan, penggunaan podcast dilaporkan
dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan dan berbicara dalam bahasa asing
(Yoestara& Putri: 2018; Ahmad & Ahmad: 2018). Dalam hal peningkatan
keterampilan membaca, penggunaan perangkat online terbukti efektif dalam
meningkatkan kemampuan membaca siswa (Zarei & Amani: 2018). Sementara itu,
penggunaan media sosial dan website dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam
bahasa asing (Wil,dkk: 2019).
Maraknya penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran bahasa asing
menimbulkan banyak orang berlomba-lomba untuk menyediakan media pembelajaran
tersebut, khususnya di bidang website. Seperti larousse.fr, fluentu.com,
beshcerelle.com, francaisfacile.com, dll.

B. FOKUS PERMASALAHAN
Dari latar belakang permasalahan diatas, peneliti ingin mengetahui seberapa
efektif media pembelajaran berbasis web sebagai media pembelajaran bahasa prancis
untuk siswa SMA

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini berdasarkan masalah diatas adalah untuk mengetahui
seberapa efektivitasnya media pembelajaran bahasa prancis berbasis web pada siswa
SMA.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
tentang penggunaan media pembelajaran berbasis web media
pembelajaran yang tepat, inovatif, dan efektif untuk pembelajaran bahasa
prancis.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca dan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengetahui efektivitas
penggunaan media pembelajaran berbasis web terhadap motivasi belajar
siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran secara individual,
interaktif, dan kreatif dengan sumber belajar yang luas (open source)
2) Guru dapat memfasilitasi pengembangan potensi, gaya belajar, serta
kebutuhan belajar siswa yang beragam.
3) Guru termotivasi untuk mengembangkan E-Learning .
4) Guru dapat berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1) Siswa dapat melakukan pembelajaran di mana pun dan kapan pun jika
E-Learning ini dimanfaatkan secara optimal.
2) Siswa dapat belajar menurut kemampuan dan minatnya.
3) Siswa memiliki sumber belajar yang luas.
c. Bagi Sekolah
1) Tersedianya sumber belajar alternatif yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran secara interaktif.
2) Mendukung pengembangan teknologi di lingkungan sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORI
1. Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, kegiatan dilakukan antara dua pihak yaitu guru
dan siswa. Dalam menyampaikan atau mentransmisikan pesan berupa
pengetahuan (kognitif),keterampilan (psikomotor), dan penanaman nilai sikap
(afektif) kepada siswa, perantara diperlukan. Perantara dalam menyampaikan
pesan antara lain melalui media pembelajaran.
Media pembelajaran itu sendiri diartikan sebagai perantara atau pengantar
sumber pesan kepada penerima pesan dengan tujuan agar dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan sehingga mendorong timbulnya
keinginan untuk terlibat dalam proses pembelajaran (Abi,dkk, 2020).
Media pembelajaran digunakan sebagai sarana penunjang proses
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media pembelajaran
diartikan sebagai alat bantu dalam bentuk fisik dan non fisik yang digunakan guru
dalam menyampaikan materi kepada siswa menjadi lebih efektif dan efisien.
Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa secara utuh serta menarik
siswa untuk belajar lebih banyak (Musfiqon, 2012).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan suatu pesan sehingga dapat merangsang perasaan siswa, pikiran,
kemauan, dan perhatian serta mendorong terjadinya proses belajar (Abi, dkk.,
2020). Sementara itu, Menurut Musfiqon (2012), media pembelajaran dapat
diartikan sebagai alat yang berupa fisik dan non fisik digunakan guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa agar lebih efektif dan efisien. Menggunakan
Media pembelajaran diharapkan dapat lebih cepat menerima materi pembelajaran
siswa serta menarik siswa untuk belajar.
Jadi media pembelajaran dapat diartikan sebagai perangkat keras atau
perangkat lunak yang digunakan dalam penyampaian materi-materi yang
disampaikan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran,
media diharapkan dapat membuat lebih banyak proses pembelajaran yang efektif
dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Media Web
a. Definisi web
World Wide Web atau web adalah ruang informasi yang sangat berguna
dan diakses oleh user melalui browser. Dengan adanya web kita bisa
menerima berbagai macam informasi (Juju 2009:3). Rusman, dkk (2013: 265)
menyatakan bahwa web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya.
Sehingga lingkungan belajar tersebut disediakan oleh web sehingga dapat
mendukung proses pembelajaran antara lain forum diskusi, chat, penilaian
online dan sistem administrasi.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa web merupakan
ruang informasi yang berguna sebagai lingkungan belajar maya dan sangat
mendukung proses pembelajaran siswa.

b. Jenis-jenis web
Menurut Haughey (1998) menjelaskan ada 3 pembagian jenis-jenis web
untuk pembelajaran, yaitu:
1. Web course Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan
pendidikan, yang mana peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah
dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran
lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain
model ini menggunakan sistem jarak jauh.
2. Web centric cours Web centric course adalah penggunaan internet
yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka
(konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet, dan
sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.
Dalam model ini guru bisa memberikan petunjuk kepada peserta didik
untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya.
Peserta didik juga diberikan arahan untuk mencari sumber-sumber lain
dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka guru dan peserta didik
lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari
melalui internet tersebut.
3. Web enhanced course Web enhanced course adalah pemanfaatan
internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan
pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan guru, sesama
peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan
narasumber lain. Oleh karena itu, peran guru dalam hal ini dituntut
untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing
peserta didik mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan
bahan pelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan
diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan
kecakapan lain yang diperlukan.

c. Kelebihan dan kekurangan web


Rusman, dkk (2013: 271) menyatakan kelebihan media pembelajaran
berbasis web sebagai berikut:
1. Memungkinkan setiap orang di manapun, kapanpun, untuk
mempelajari apapun.
2. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya
dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat
pembelajaran menjadi bersifat individual.
3. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pembelajar dapat
mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di
luar lingkungan belajar.
4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak
memiliki cukup waktu untuk belajar.
5. Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri dalam
belajar.
6. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk
memperkaya materi pembelajaran.
7. Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari
informasi yang mereka butuhkan.
8. Isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.

Kemudian, kekurangan media pembelajaran berbasis web yang


disampaikan oleh Rusman, dkk (2013: 274) adalah sebagai berikut:

1. Keberhasilan pembelajar berbasis web bergantung pada kemandirian


dan motivasi pembelajar
2. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web
seringkali menjadi masalah bagi pembelajar
3. Pembelajar dapat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak
mengakses informasi, dikarenkan tidak terdapat peralatan yang
memadai dan bandwith yang cukup
4. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajaran
berbasis web, pembelajar kadang merasa terisolasi, terutama jika
terdapat dalam fasilitas komunikasi

3. Keterampilan Bahasa
Bahasa adalah karunia ilahi tuhan. Bahasalah yang membedakan manusia dari
binatang. Bahasa adalah aset terbaik manusia. Bahasa memang berarti kumpulan
kata yang dirangkai dalam kalimat tetapi setiap kata memiliki identitas dan makna
tersendiri. Faktanya, kata-kata itu disatukan dalam cara khusus untuk memberikan
urutan yang sangat sistematis dari mana kita mendapatkan makna. Bahasa tidak
perilaku acak tetapi sistematis di mana urutan tertentu diterima sebagai telah
ditentukan arti. Misalnya, "Matahari bersinar" tidak sama dengan "Apakah
matahari bersinar".
Bahasa pada dasarnya adalah keterampilan. Ini bukan subjek berbasis konten
seperti Sains, Ilmu Sosial, Perdagangan, Matematika, dll, yang bertujuan untuk
menyampaikan informasi dan mengisi pikiran manusia dengan pengetahuan.
Karena bahasa adalah keterampilan, secara alami ia berada di bawah domain
psikomotorik. Kemampuan bisa disebut kemampuan untuk melakukan sesuatu
dengan baik. Berenang, bermain, dll. adalah keterampilan yang dilakukan orang
setelah memperolehnya. Mengetahui tentang hal-hal ini adalah latihan intelektual
(kognisi) dan menggunakan atau melakukannya adalah keterampilan (tindakan).
Bahasa adalah keterampilan kompleks yang melibatkan empat sub-
keterampilan, yaitu sebagai berikut.

Empat dan keterampilan bahasa dasar, yaitu mendengar, berbicara,


membaca, dan menulis dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi dua bagian,
mendengarkan dan membaca adalah kemampuan reseptif (menerima pengertian)
karena kita tidak perlu memproduksi bahasa. Kedua keterampilan berbahasa ini
menempatkan kita untuk menerima dan memahami bahasa. Keterampilan ini
sifatnya adalah keterampilan pasif.
Sebaliknya, keterampilan berbahasa yang keduanya bukan bersifat reseptif,
melainkan keterampilan berbahasa produktif, yaitu berbicara dan menulis karena
seseorang memproduksi bahasa. Dua keterampilan ini memiliki sifat
keterampilan aktif.

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Berikut hasil penelitian tentang efektivitas media pembelajaran berbasis web:

1. Penelitian yang dilakukan Nurul Adha dan Merrieayu Puspita pada tahun 2018
yang berjudul “Analisis Efektivitas Penggunaan Web-Based-Learning pada
Matakuliah Praktikum Struktur Data”
2. Penelitian yang dilakukan oleh Weni Dwi Susanti dan Suripah pada tahun 2021
yang berjudul “Efektivitas Website sebagai Media Pembelajaran Matematika
Selama Masa Pembelajaran Daring”
3. Penelitian yang dilakukan oleh Risma pada tahun 2018 yang berjudul
“Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Web
Enhanced Learning terhadap Motivasi Siswa Kelas X Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di SMA Negeri 8 Pinrang”
BAB III
METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN PENELITIAN
Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini
mendeskripsikan, dan menganalisis efektivitas media pembelajaran yang digunakan
selama pembelajaran online dengan melakukan survei melalui Google Form kepada
siswa kelas 2 SMA. Menurut Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah
metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan
secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif.
Deskriptif kualitatif didefinisikan sebagai istilah yang digunakan dalam penelitian
kualitatif sederhana untuk studi deskriptif dengan aliran induktif. Aliran induktif ini
dengan maksud penelitian deskriptif kualitatif diawali dengan proses atau peristiwa
yang menjelaskan yang akhirnya dapat ditarik suatu generalisasi yang merupakan
kesimpulan dari proses atau peristiwa. Pengambilan data dilakukan dengan cara
mendistribusikan pertanyaan melalui Google Form yang selanjutnya akan dianalisis
menggunakan model deskriptif.

B. DATA PENELITIAN
Data penelitian dalam penelitian ini membantu jalannya penelitian. Adapun data
dalam penelitian yang terkumpul berupa 9 hasil kuisioner dari pertanyaan yang
meliputi identitas diri dan pertanyaan yang mengandung kendala yang dihadapi selama
pembelajaran, media pembelajaran apa yang efektif digunakan saat pembelajaran,
persentase pemahaman dari materi selama pembelajaran, hingga sumber belajar yang
mudah dipahami selama pembelajaran.
C. SUMBER DATA
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMAN 3
Yogyakarta, dan semua yang terlibat dalam penelitian ini. Informasi-informasi yang
diambil adalah dari hasil beberapa kuisioner yang telah diberikan.

D. PENGUMPULAN DATA
Abdurrahmat (2006) mengatakan bahwa Prosedur pengumpulan data merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang mana data
tersebut sangat berguna atau mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penelitian. Secara metodologis dikenal beberapa macam teknik pengumpulan data,
diantaranya:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Angket
4. Studi dokumentasi

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik
pengumpulan data angket. Menurut Sugiyono (2016:142) angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Tipe pertanyaan dalam angket dibagi menjadi dua, yaitu: terbuka dan tertutup.
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk
menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Sebaliknya pertanyaan
tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan
responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang
telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data
nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup Sugiyono
(2016:143). Jenis kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tertutup, Karena responden hanya memberikan jawaban pada salah satu jawaban yang
dianggap benar.

E. INSTRUMEN PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2016:102), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur kejadian (variabel penelitian) alam maupun sosial yang diamati.
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuisioner yang berupa daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis yang bertujuan
untuk memperoleh data berupa jawaban para responden. Skala yang digunakan dalam
instrumen penelitian ini adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena social. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini yaitu minimum skor
1 dan maksimum skor 4, dikarenakan akan diketahui secara pasti jawaban responden,
apakah cenderung kepada jawaban yang setuju maupun yang tidak setuju. Sehingga
hasil jawaban responden diharapkan lebih relevan, Sugiyono (2016:58).

F. TEKNIK PENENTUAN KEHANDALAN DAN KEABSAHAN DATA


Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian, setiap penelitian membutuhkan
adanya standar untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenaran terhadap hasil
penelitian. Penentuan keabsahan data merupakan suatu langkah untuk mengurangi
kesalahan dalam proses perolehan data penelitian yang berefek pada kevalidan hasil
akhir sebuah penilitian. Penentuan ini dilakukan oleh peneliti untuk menghasilkan data
yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya secara ilmiah serta memenuhi
tingkat kredibilitas.
Menurut Taufan (2016) penelitian kualitatif dapat dinyatakan sah jika memiliki
tingkat kepercayaan (Credibility), Keteralihan (transferability), Kebergantungan
(dependability), dan Kepastian (confirmability). Berdasarkan keempat syarat tersebut,
uji keabsahan data dalam penelitian selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Uji kredibilitas
Saryono (2013) mengatakan, kredibilitas merupakan kriteria untuk memenuhi
nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil
penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari
responden sebagai informasi. Derajat kepercayaan diperiksa melalui
kelengkapan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Untuk memperoleh
tingkat kredibilitas, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Sugiyono (2016) mengatakan bahwa triangulasi merupakan pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagi pembanding terhadap data tersebut.

2. Uji transferabilitas
Sugiyono (2016) mengatakan kriteria ini digunakan untuk memenuhi kriteria
bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks (setting) tertentu dapat
ditransfer ke subjek lain yang memiliki tripologi yang sama. Untuk
mendapatkan derajat transferabilitas yang tinggi itu tergantung pada
kemampuan peniliti dalam mengangkat makna esensial dari temuan
penelitinya. Transferabilitas dalam penelitian ini disajikan melalui uraian
secara rinci. Uji transferabilitas di dalam penelitian ini bertujuan agar orang
lain dapat memahamil hasil penelitian ini.

3. Uji dependabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu
konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan
peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial,
status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti
dengan responden (Sugiyono:2016). Teknik yang dapat diguvakan dalam uji
dependabilitas ini adalah dependability audit yaitu dengan meminta dependent
dan independent auditor untuk meninjau aktifitas peneliti.
Teknik ini bertujuan untuk membuktikan bahwa hasil penelitian ini dapat
mencerminkan kemantapan dan konsistensi dalam keseluruhan proses
penelitian, baik dalam kegiatan pengumpulan data, interpretasi temuan
maupun dalam melaporkan hasil penelitian.

4. Uji konfirmabilitas
Konfirmabilitas merupakan kriteria untuk menilai mutu tidaknya hasil
penelitian. Jika dependabilitas digunakan untuk menilai kualitas dari proses
yang ditempuh oleh peneliti, maka konfirmabilitas untuk menilai kualitas hasil
penelitian (Sugiyono:2016). Standar konfirmabilitas berarti seorang peneliti
melaporkan hasil penelitian yang telah ia lakukan di lapangan. Uji
konfirmabilitas diperlukan karena untuk mengetahui apakah data yang
didapatkan obyektif atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan audit trail.
Audit trail adalah melakukan pemeriksaan terhadap data guna meyakinkan
bahwa hal-hal yang dilaporkan memang demikian adanya sehingga bisa
dilacak ataupun diikuti (Moleong:2013). Adapun caranya yaitu menyusun
catatan lapangan; menyusun deskripsi data; analisis, sintetis, dan tafsiran;
melaporkan proses pengumpulan data.

G. ANALISIS DATA
Menurut dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian
kualitatif, maka analisis data ini menggunakan metode analisis data kualitatif Analisis
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain
(Moleong:2013).
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penyajian data
Penyajian data penelitian ini berupa hasil kuisioner yang telah diisi oleh siswa.
Bentuk penyajian data dalam penelitian ini meliputi:
a. Statistik deskriptif
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah
analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri,
baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau
variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan
mencari hubungan dengan variabel lain.
Analisis deskriptif ditunjukkan untuk menggambarkan dan
mendeskripsikan data dari variabel independen berupa Bauran Pemasaran.
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisa data untuk
menjelaskan data secara umum atau generalisasi, dengan menghitung nilai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi (Sugiyono,
2017:147).
b. Penyajian hasil kuisioner
Hasil kuisioner bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifnya media
pembelajaran berbasis web. Hasil kuisioner ini dianalisis berdasarkan
pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti.
2. Menarik kesimpulan
Pada tahap ini, peneliti menarik kesimpulan dengan melihat hasil kuisioner-
kuisioner yang telah diisi oleh para siswa. Kemudian peneliti menarik
kesimpulan dari setiap kuisioner yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2006), hal. 104
Abi Hamid, M., Ramadhani, R., Masrul, M., Juliana, J., Safitri, M., Munsarif, M., dan
Simarmata, J. (2020). Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis. Medan.
Ahmad, I., & Ahmad, S. (2018). “Multiple Skills and Medium Enterprises’
Performance in Punjab Pakistan: A Pilot Study”. Journal of Social Sciences
Research, 7(4)
Ahmad, I, & Ahmad, S (2019). "The Mediation Effect of Strategic Planning on The
Relationship Between Business Skills and Firm’s Performance: Evidence from
Medium Enterprises in Punjab, Pakistan". Opcion, 35(24).
Ali, M, Hossain, Sm, & Ahmed, T (2018). "Effectiveness of E-learning for university
students: evidence from Bangladesh". Asian Journal of Empirical Research,
8(10).
Derlina, J, Hadi, S, Mutalib, AA, & Sumantri, C (2018). "Signaling principles in
interactive learning media through expert's walkthrough". Turkish Online
Journal of Distance Education. 19(4).
Haughey, M. dan Anderson, T. 1998. Networking Learning: The Pedagogy of the
Internet. Montreal: Cheneliere/ McGraw-Hill.
Keser, H, & Semerci, A (2019). "Technology trends, Education 4.0 and beyond".
Contemporary Educational Researches Journal, 9(3).
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
M. Taufan B, Sosiologi Hukum Islam: Kajian Empirik Komunitas Sempalan,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016), hal. 108.
Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Rusman, Kurniawan, &Riyana. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Saryono dan Mekar Dwi Anggraeni, Metodologi Penelitian Kuatitatif dan Kuantitatif
dalam Bidang Kesehatan, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), hal.72.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Wil, CS, Yunus, MM, & Suliman, A (2019). "The Use of Social Media to Assist
Writing Skills among Secondary Pupils". International Journal of Academic
Research in Progressive Education and Development, 8(3).
Yoestara, M, & Putri, Z (2018). "PODCAST: An alternative way to improve EFL
students’ listening and speaking performance". English, 6(1).
Zarei, AA, & Amani, MA (2018). "The Effect of Online Learning Tools on L2 Reading
Comprehension and Vocabulary Learning". Journal of Teaching Language
Skills, 37.

Anda mungkin juga menyukai