Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

“MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET”

DISUSUN OLEH :

 Dinda Tri Permatasari (180210103058)


 Ifma Putri Wulandari (180210103061)
 Laily Nur Amaliah (180210103065)
 Dita Yuliana Ardi Wati (180210103070)
 Riza Eka Wijayanti (180210103081)
 Khofifah Linda P. (180210103085)
KELAS B

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
BAB I. TINJAUAN PUSTAKA
I.1 Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Gagne Dan Briggs media adalah alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi yang terdiri antara lain buku,
tape-recoder, kaset, video kamera, video recoder, film, slide, foto, gambar,
grafik, televisi dan komputer. Istilah pembelajaran berhubungan dengan
belajar dan mengajar yang terjadi bersama-sama. Pembelajaran adalah
suatu usaha yang melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional
yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum (Suardi,2016 : 7).
Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya.
Menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran  adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
I.2 Media Pembelajaran Berbasis Internet

Internet adalah rangkaian hubungan jaringan computer yang dapat


diakses secara umum diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam
bentuk paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Internet
adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan computer dunia yang
terdiri dari jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan
bisnis, jaringan pemerintahan dan lain-lain, yang secara bersama
menyediakan layanan informasi seperti e-mail, online chat, transfer file,
dan saling keterhubungan (linked) antara satu halaman web dengan sumber
halaman web yang lainnya (Yuhefizar, 2018 : 2).

Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan


komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan
melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup
seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan
dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas
tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup,
Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web
(WWW) (Oos M. Anwas: 2003).

Sedangkan pembelajaran berbasis Internet adalah suatu kegiatan


pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses
melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Web (Web Based
Learning) merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran elektronik
(E-learning). Pembelajaran berbasis Web adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses
melalui jaringan internet.

I.3 Macam-Macam Media Pembelajaran Berbasis Internet


Contoh media pembelajaran berbasis jaringan (Internet) dari website :
1. E-Learning
E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran, dalam hal penyampaian materi pembelajaran
dan juga dalam perubahan kemampuan berbagai kompetensi
peserta didik. Melalui E-Learning, peserta didik tidak hanya
mendengarkan uraian materi dari pendidik saja tetapi juga aktif
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lainnya
dengan bahan ajar yang dapat divirtualisasikan dalam berbagai
format, sehingga lebih menarik dan lebih dinamis dan mampu
untuk memotivasi peserta didik untuk lebih jauh dalam proses
pembelajaran.
2. Itis.gov
Itis.gov merupakan suatu sistem informasi teksonomi terpadu yang
dibentuk oleh lembaga-lembaga federal di Amerika Serikat dengan
tujuan untuk menyediakan informasi taksonomi biologi secara
konsisten dan terpercaya.
3. Google Scholar
Google Scholar merupakan suatu layanan google yang
memberikan kemudahan bagi pengguna internet untuk melakukan
pencarian literature dan publikasi ilmiah. Pada google scholar juga
terdapat berbagai macam bidang ilmu dan referensi dari berbagai
tempat, serta memiliki fasilitas untuk menghitung Citation Index
yang meliputiperhitungan jumlah sitasi , h-index, dan i10 index
dari sitasi pada karya penulis

I.4 Fungsi Media Pembelajaran Berbasis Internet

Menurut Deni Darmawan (2016), terdapat tiga fungsi pemanfaatan media


internet atau web dalam kegiatan pembelajaran, yaitu.

a. Suplemen (tambahan)
Fungsi ini menjadikan e-learning sebagai sumber belajar tambahan
yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan pelajar. Dalam hal ini,
pengajar tidak mewajibkan pelajar untuk mengakses materi-materi
yang terdapat pada website e-leraning, meskipun dengan
mengaksesnya pelajar dapat meningkatkan pemahaman mereka
terhadap materi yang dipelajari di kelas.
b. Komplemen (pelengkap)
Fungsi ini mengharuskan situs web e-learning memiliki konten yang
sesuai dengan kurikulum da kebutuhan pembelajaran agar konten
tersebut dapat dijadikan sebagai materi penguatan, remedial, media
latihan, atau alat bantu dalam memberikan penugasan secara online
bagi pelajar yang mengikuti pembelajaran di kelas.
c. Substitusi (pengganti)
Fungsi ini mengharuskan situs web e-learning memiliki konten
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum, lengkap dengan metode
yang terintegritasi dalam materi, dan berbagai fitur pengelolaan
kegiatan pembelajarn sehingga system pembelajaran berbasis internet
tersebut dapat digunakan untuk menggantikan sebagian dari
pembelajaran tatap muka. Model pembelajaran ini memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada pelajar dalam mengelola
kegiatan belajarnya sesuai dengan waktu yang dimilikinya. Dalam hal
ini, pembelajaran berbasis internet berfungsi untuk mengatasi
kelemahan system pembelajaran tatap muka dalam hal ruang dan
waktu pelaksanaan pembelajaran dan penyediaan sumber belajar yang
beragam. Model pembelajaran ini biasanya dikenla dengan blended
learning atau hybrid learning (Batubara, 2018 : 2-3).
I.5 Manfaat Media Pembelajarn Berbasis Internet
Manfaat media pembelajaran berbasis internet bagi peserta didik,
pendidik, dan budaya belajar, yaitu sebagai berikut :
a. Peserta Didik
 Menyediakan materi pembelajaran yang terprogram kepada
peserta didik untuk belajar diluar kelas.
 Menumbuhkan rasa percaya diri dalam bersikap santun dengan
orang yang tidak tampak fisiknya.
 Menyediakan kesempatan belajar kepada peserta didik yang
trauma sekolah, dirawat dirumah sakit dan peserta didik yang
berada diberbagai daerah bahkan luar negeri.
 Memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik yang
memiliki kesibukan atau tidak tertampung disekolah konvensional.
b. Pendidik
 Membantu pendidik dalam mengontrol kegiatan belajar peserta
didik seperti topik apa yang dipelajari, kapan peserta didik belajar
dan lain sebagainya.
 Membantu pendidik dalam mengecek kegiatan peserta didik dalam
mengerjakan soal latihan setelah mempelajari topik tertentu.
 Membantu pendidik dalam memeriksa jawaban peserta didik dan
memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
c. Budaya Belajar
 Menjadikan seseorang maju unggul untuk tujuan sendiri dengan
cara berkomunikasi dengan berbagai pihak menggunakan media
internet.
 Mengembangkan kebiasaan belajar mandiri serta meningkatkan
jumlah interaksi bagi peserta didik dan pendidik melalui fasilitas
konten belajar yang lengkap dan fitur komunikasi melalui forum
dan chat.
 Tersedianya seluruh sumber belajar yang baik dan dapat diperoleh
dengan cepat sehingga memungkinkan pendidik dan peserta didik
saling berbagi sumber belajar.
 Meningkatkan kreativitas siswa karena penggunaan komputer dan
multimedia yang terhubung dengan internet.
I.6 Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web
1. Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam salah satu tulisannya yang
berjudul “using the web for learning” yang dimuat dalam
situs www.elearningguru.com mengemukakan bahwa pembelajaran
berbasis Web sering kali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta
didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran
berbasis web bias menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki
unsure interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat
lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional
yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran (contohnya uang jajan/biaya transportasi sekolah).
2. Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis web
dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan
materi pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi
tergantung pada medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM.
Materi pembelajaran kini berbentuk data yang bias di decode (diuraikan)
melalui perangkat elektronik seperti computer, smartphone, telepon seluler
atau piranti elektronik lainnya.
3. Disamping beberapa keunggulan tersebut, pembelajaran berbasis web juga
memiliki kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung antara siswa dan
guru yang disebabkan oleh banyak factor teknis. Menyikapi hal tersebut,
kruse berpandangan, dengan semakin majunya teknologi internet dan
jaringan, dengan semakin lebarnya bandwidth dan semakin cepatnya
koneksi internet beberapa tahun belakangan ini, maka kelemahan terbesar
dari pembelajaran berbasis web ini bias diminimalisasi dalam beberapa
tahun kedepan.
I.7 Kelebihan dan Kekurangan Media Internet
 Kelebihan Media Internet
Media pembelajaran berbasis internet memberikan banyak keunggulan
dan manfaat baik dari sisi peserta didik maupun dari sisi pendidik.
Kelebihan tersebut diantaranya adalah:
1. Fleksibilitas dari segi waktu dan tempat, pembelajaran dengan
media internet/ online dirasa cukup efisien dikarenakan peserta didik
dan pendidik melaksanakan pembelajaran tanpa perlu bertatap muka
secara langsung. Hal ini tentunya sangat menghemat waktu dan biaya
karena peserta didik dan pendidik dapat melaksanakan pembelajaran
dimana saja tanpa harus berada di ruangan yang sama.
2. Efisien biaya. Tersedianya informasi yang dapat diperoleh oleh
peserta didik melalui E-book, artikel ilmiah, dan berapa situs-situs
yang menyediakan informasi yang dapat diakses oleh peserta didik
dengan cepat dan mudah juga merupakan salah satu kelebihan yang
diunggulkan dari media pembelajaran berbasis internet. Selain murah
biaya, hal ini juga merupakan upaya dalam mendukung gerakan
menjaga alam melalui lesspaper.
3. Menjangkau geografis yang luas, seringkali beberapa keadaan
mengharuskan pendidik maupun peserta didik tidak berada dalam
wilayah geografis yang sama. Sebelum adanya media pembelajaran
berbasis internet, kejadian tersebut dapat mengambat kegiatan
pembelajaran karena proses pembelajaran terhentikan. Namun
sekarang, dengan adanya media pembelajaran berbasis internet hal
tersebut tidak lagi menjadi masalah. Telah tersedianya E-learning yang
menyediakan banyak fitur termasuk roomchat dan portal upload materi
dan tugas, memudahkan pendidik untuk tetap melaksanakan
pembelajaran meskipun antara pendidik dan peserta didik berada
dalam wilayah geografis yang berjauhan.
4. Media pembelajaran internet dirasa sesuai untuk semua karakteristik
peserta didik. Dalam suatu kelas, pasti akan ditemui beragam
karakteristik dari peserta didik. Pembelajaran seringkali tidak berjalan
optimal karena tidak dapat menjangkau seluruh karakteristik dari
peserta didik. Model pembelajaran berbasis internet seperti E-learning
yang tidak mengharuskan adanya tatap muka dengan peserta didik
dapat menjadi salah satu ruang untuk peserta didik bebas
mengekspresikan diri dalam memahami materi pembelajaran dan
pengerjaan tugas, sehingga media ini dirasa dapat menghimpun
seluruh karakteristik peserta didik baik yang tergolong introvert
maupun extrovert.
5. Menjadi salah satu media pembelajaran yang mendukung
peningkatan kemandirian belajar. Materi dan tugas yang diberikan oleh
peserta didik melalui E-learning contohnya, dapat menjadi salah satu
jembatan untuk menuntun peserta didik dalam meningkatkan
kemandirian belajarnya. Tidak adanya tatap muka secara langsung,
mengharuskan peserta didik harus lebih giat dalam memperoleh
pemahaman mengenai suatu materi yang sedang ditempuh. Namun, hal
ini juga tetap harus diimbangi dengan adanya dukungan dari guru/
pendidik untuk tetap memberikan klu-klu mengenai maateri
pembelajaran yang harus dipelajari agar peserta didik tetap berada di
jalur pembelajaran yang tepat.

 Kekurangan Media Internet


1. Dari sisi kebutuhan investasi jaringan pendukung dengan
perangkat lunaknya. Untuk dapat memperoleh manfaat yang
optimal dari e-learning dibutuhkan dukungan jaringan yang tepat
dan stabil.
2. Guru banyak yang belum siap menggunakan metode e-learning dan
masih belum terampil menggunakan fasilitas seperti video dan
komputer.
3. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini belum bisa diterapkan.
4. Keterbatasan jumlah Komputer yang dimiliki oleh Sekolah juga
menghambat pelaksanaan e-learning.
5. Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara
langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang
elektronik E-Learning ini.
6. Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun
tidak semuanya di butuhkan.
7. Internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali link-
link menuju situs tertentu yang terkadang membuat kita menggoda
untuk mengkliknya yang justru membuat pencarian informasi kita
terbengkalai dan lepas kendali.
8. Salah satu kelemahan internet yang sangat terasa dan sangat
mengganggu adakah resiko terkena virus komputer yang mudah
menyebar, baik melalui email maupun melalui file-file yang
diunduh.
9. Internet memiliki ketergantungan pada jaringan telepon dan ISP
yang berdampak pada kecepatan akses dan biaya pemakaian.
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Hamdan Husein. 2018. Pembelajarn berbasis web dengan versi 3.4.
Yogyakarta : Deepublish.

Suardi. 2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Geudang


Penerbit.
Yuhefizar. 2018. Teknologi Dan Aplikasinya. Jakarta : Gramedia.

https://www.kompasiana.com/hariyono21/55003ff4a33311c271510187/pemanfaatan-
internet-sebagai-alternatif-sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh

http://mardiahdhya.blogspot.com/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
PERTANYAAN DAN DISKUSI PRESENTASI
1. Rafael Wahyu Wijaya (180210103077)
Bagaimana cara guru menilai siswa dalam aspek afektif dan psikomotorik
apabila media pembelajaran berbasis internet digunakan dalam jangka
waktu yang lama?
Jawab :
Suatu media pembelajaran memang tidak bisa digunakan dalam skala
panjang, perlu ada variatif media pembelajaran menyesuaikan dengan
topik materi yang akan diajarkan. setiap media pembelajaran memang
tidak bisa diunggulkan dalam setiap aspek, sehingga untuk penilaian
afektif dan psikomotorik mengharuskan pendidik untuk menggunakan
media pembelajaran yang lain. Apabila dalam keadaan tertentu, yang
memang mengharuskan pendidik untuk menggunakan media pembelajaran
berbasis internet, pendidik dapat memberikan tugas project yang
membubuhkan langkah/skema kerja yang disertai dengan gambar dari
peserta didik sendiri sehingga penilaian afektif dan psikomotorik tetap
dapat dilaksanakan.
2. Nadilla Zahwa Jamaludin (180210103073)
Bagaimana cara untuk meningkatkan interaksi antara guru dan peserta
didik karena sering menggunakan media internet atau e-learning dan
bagaimana cara mengetahui siswa mampu bersikap sopan dengan adanya
media pembelajaran ini?
Jawab :
Penggunaan internet tidak mengurangi interaksi antara pendidik dan
peserta didik , tetapi hanya mengurangi kesempatan dalam tatap muka
saja, maka dari itu tatap muka dan penggunaan media internet harus
seimbang.
Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa, maka guru dapat menilainya
saat siswa menjawab pertanyaan yang diberikan. Peserta didik juga akan
berdiskusi untuk memecahkan persoalan yang diberikan guru.
3. Siti Nur Khofifah (180210103084)
Bagaimana cara mengurangi sifat individualis pada siswa karena sering
menggunakan media pembelajaran berbasis internet?
Jawab :
Dalam soal elearning tidak semuanya individu, jadi guru bisa memberikan
tugas berupa tugas kelompok, sehingga peserta didik harus bertemu untuk
menjawab soal dari tugasnya

Anda mungkin juga menyukai