Dosen Pengampu:
Muhammad Nashihin, M. Pd.
Oleh:
Septi Cahyati Shifa
Usmakrifah
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan salah satu
tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh
mata kuliah Al Quran Hadits MI.
Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang isi kandungan QS Al-Ashr
menghargai waktu dan kandungan hadits tentang kebersihan. Terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari sumbangsih para orang-orang terdekat penulis, karena
itu dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Al Quran Hadits MI IAI TABAH
Kranji Paciran Lamongan yang telah membimbing kami dalam
menjelaskan gambaran tentang materi makalah yang kami tulis.
2. Kedua orang tua dan teman-teman program Pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah yang telah membantu kami dalam menjalankan kegiatan
diskusi tentang makalah ini.
3. Para petugas perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan
yang telah menyediakan buku-buku referensi.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun
tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Hal
itu dikarenakan kelemahan dan keterbatasan kemampuan penulis semata. Saran
dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari peserta diskusi yang
budiman. Akhirnya semoga makalah ini membawa manfaat tidak hanya bagi
penulis, namun juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
A. Isi kandungan Qs Al-Ashr menghargai waktu............................ 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.Demi masa,
َّ صوْ ا بِال
)٣(صب ِْر ِّ صوْ ا بِ ْال َح
َ ق ۙە َوت ََوا َ ت َوت ََوا ّ ٰ اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال
ِ صلِ ٰح
Ada penjelasan dari ahli tafsir lain "Al-Asr" itu diartikan dengan "Demi
waktu asar", waktu petang hari (sore hari). Syekh Muhammad Abduh
menerangkan bahwa telah menjadi adat bagi bangsa Arab apabila hari telah sore,
mereka duduk bercakap-cakap membicarakan soal kehidupan dan cerita-cerita
lain yang berkenaan dengan urusan sehari-hari. Karena banyak percakapan yang
2
melantur, sering terjadi pertengkaran, saling menyakiti hati, sehingga
menimbulkan permusuhan. Lalu ada yang mengutuki waktu asar (petang hari),
mengatakan waktu asar waktu atau naas, banyak bahaya terjadi di waktu itu.
Maka datanglah ayat ini memberi peringatan "Demi asar", perhatikanlah waktu
asar.
Bukan waktu asar yang salah, yang salah adalah manusia-manusia yang
menggunakan waktu itu dengan salah. Mempergunakannya untuk bercakap-cakap
yang tidak tentu ujung pangkalnya. Misalnya, bermegah-megahan dengan harta,
memuji diri, menghina, merendahkan orang lain. Tentu orang yang dihina tidak
terima dan terjadilah sengketa.
Lalu kamu salahkan waktu asar, padahal kamulah yang salah. Padahal
kalau kamu bercakap-cakap yang berfaidah dengan tidak menyinggung teman
dudukmu tentulah waktu asar akan menjadi waktu yang bermanfaat pula bagimu.
Ayat Ketiga
َّ صوْ ا بِال
)٣(صب ِْر ِّ صوْ ا بِ ْال َح
َ ق ۙە َوت ََوا َ ت َوت ََوا ّ ٰ اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال
ِ صلِ ٰح
Mereka yang tidak akan merasakan kerugian dalam masa hanyalah orang-
orang yang beriman. Orang-orang yang mempunyai keyakinan atau kepercayaan
bahwa hidupnya ini adalah atas kehendak Yang Mahakuasa. Hidup di dunia ini
sifatnya sementara, namun masa yang sementara dapat diisi dengan baik karena
ada kepercayaan, ada tempat berlindung.
3
kehidupan lain. Itulah hidup yang sebenarnya, hidup yang baqa' atau kekal. Di
sana kelak, segala sesuatu yang kita lakukan selama masa hidup di dunia akan
diberikan nilainya oleh Allah. "Beramal saleh", bekerja yang baik dan berfaidah,
merupakan perbuatan terpuji. Hal buruk adalah merugikan diri sendiri dan orang
lain. Sinar iman yang telah tumbuh dalam jiwa seseorang dengan sendirinya
menimbulkan perbuatan yang baik.
Kalau kita beramal saleh pada masa hidup, maka setelah mati, amal
perbuatan, tingkah laku, sepak terjang kita akan dikenang orang. Kadang-kadang
kenangan itu hidup lebih lama dari kehidupan jasmani kita. Setelah meninggal
dunia, manusia akan menghadapi dua kenyataan. Kenyataan pertama adalah
sepeninggalnya yaitu kenangan-kenang an orang yang ditinggalkan. Dan
kenyataan yang kedua adalah bahwa ia kembali ke hadirat Tuhan. Sebagai
mukmin kita percaya bahwa amal yang kita tinggalkan itulah kekayaan yang akan
kita hadapkan ke hadirat Ilahi. Sebab itu, tidaklah rugi masa hidup kita.1
Itulah waktu yang tidak bisa dilihat tetapi sangat terasa dalam Orang yang
ingin meraih kejayaan hendaknya memulai usahanya sedini mungkin di awal
waktu. Dalam sebuah puisi dari rimba Afrika, digambarkan bahwa semua orang
harus mulai berlari setiap fajar terbit di ufuk timur. Artinya sejak permulaan hari
1
Abd. Wadud, Al-Qur'an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, (Bandung:Toha Putra), 58-60.
4
tersebut, seseorang harus me manfaatkannya dengan berusaha semaksimal
mungkin.2
كoٍ oِهُ ع َْن أَبِي َمالo َُور َح َّدثَنَا َحبَّانُ بْنُ ِهاَل ٍل َح َّدثَنَا أَبَانُ َح َّدثَنَا يَحْ يَى أَ َّن َز ْيدًا َح َّدثَهُ أَ َّن أَبَا َساَّل ٍم َح َّدث ٍ ق بْنُ َم ْنص ُ َح َّدثَنَا إِس َْح
ُدoط ُر اإْل ِ ي َما ِن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ تَ ْمأَل ُ ْال ِميزَ انَ َو ُسب َْحانَ هَّللا ِ َو ْال َح ْم
ْ الطهُو ُر َش
ُّ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا
َ َي قَا َل ق ِّ اأْل َ ْش َع ِر
ْكَ أَوooَرْ آنُ ُح َّجةٌ لoُيَا ٌء َو ْالقoض ِ ْب ُرoالص ٌ َدقَةُ بُرْ هoالص
َّ ان َوoَ َّ و ٌر َوooُاَل ةُ نoالص
َّ ض َو ِ هَّلِل ِ تَ ْمآَل َ ِن أَوْ تَ ْمأَل ُ َما بَ ْينَ ال َّس َما َوا
ِ ْت َواأْل َر
اس يَ ْغدُو فَبَايِ ٌع نَ ْف َسهُ فَ ُم ْعتِقُهَا أَوْ ُموبِقُهَا
ِ َّك ُكلُّ الن
َ َعلَ ْي
2
Didik Andriawan, Mengubah Nasib dengan Al-Quran: Kumpulan Ayat Al-Quran yang Memotivasi Hidup,
(Jakarta: Media Pressindo, 2018), 81-82.
5
juga mengisyaratkan bahwa menjaga kebersihan sangatlah penting dan utama
sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, sedekah dan sabar (Latifatur, 2018).3
BAB III
PENUTUP
3
Anita Agustina, “Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan”, Bandung. Jurnal Penelitian
Ilmu Ushuluddin, 1(2) April 2021, 100-101.
6
A. Kesimpulan
Surat al-Ashr mengaitkan waktu dan kerja, sekaligus memberi petunjuk bagaimana
seharusnya menghargai waktu, mengisi waktu, dan kerugian bagi orang yang menyia-
nyiakan waktu. Di dalam perputarannya, masa terisi dengan beraneka ragam kejadian dan
peristiwa. Ada bahagia ada sengsara, ada schat ada sakit, ada kaya ada miskin, ada tawa
ada sedih, ada santai ada sibuk, ada damai ada huru-hara, ada hidup ada mati, dan
seterusnya. Semua itu terjadi dari masa ke masa.
Allah Swt mengingatkan manusia agar senantiasa menjaga kebersihan karena bersih
sangat penting bagi manusia. Hidup bersih dapat mencakup jasmani dan rohani, fisik dan
mental yang sehat, keimanan dan ketaqwan yang mantab, perilaku terpuji serta lingkungan
yang nyaman dan menyenangkan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Wadud, Abd. Al-Qur'an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX. Bandung:Toha Putra.
7
Andriawan, Didik. 2018. Mengubah Nasib dengan Al-Quran: Kumpulan Ayat Al-Quran
yang Memotivasi Hidup. Jakarta: Media Pressindo.
Agustina, Anita. Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan. Bandung.
Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2) April 2021.