MAKALAH
DOSEN PEMAMPU :
DR. H. M. SYADELI HANAFI, M.PD
Disusun Oleh :
Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya, saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik, tepat pada waktunya. Makalah ini disajikan dengan pola dan bahasa
yang sistematis dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan berperan aktif dalam menyelesaikan tugas makalah ini, yang berjudul tentang
“PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP” khususnya bapak Dr. H. M. Syadeli
Hanafi, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Oriantasi baru dalam psikologi
pendidikann dan pembelajaran. Sehubungan dengan makalah ini, kepada para
pembaca saya tak lupa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
bilamana dalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan demi perbaikan
cetak ulang dimasa datang.
Karena bagaimanapun juga manusia itu tempat kesalahan dan kelalaian
sebagai mana tiada gading yang tak retak, sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Akhirnya kepada Allah saya bertawakal dan berserah diri.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan .....................................................................................................5
B. Saran ............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecakapan hidup merupakan orientasi pendidikan yang mensinergikan mata
pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang, dimanapun ia
berada, bekerja atau tidak bekerja, apapun profesinya.Kecakapan hidup (Life Skill)
yaitu kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan,
kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk
mengatasinya.
Pengertian kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional atau
keterampilan untuk bekerja. Orang yang tidak bekerja, misalnya ibu rumah tangga
atau orang yang sudah pensiun, tetap memerlukan kecakapan hidup. Seperti halnya
orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus
dipecahkan. Orang yang sedang menempuh pendidikan pun memerlukan
kecakapan hidup , karena mereka tentu juga memiliki permasalahannya sendiri.
Bukankah dalam hidup ini, di manapun dan kapanpun, orang selalu menemui
masalah yang memerlukan pemecahan?
Dengan bekal kecakapan hidup yang baik, diharapkan para lulusan akan
mampu memecahkan problema kehidupan yang dihadapi, termasuk mencari atau
menciptakan pekerjaan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya.
Untuk mewujudkan hal ini, perlu diterapkan prinsip pendidikan berbasis luas
yang tidak hanya berorientasi pada bidang akademik atau vokasional semata, tetapi
juga memberikan bekal learning how to learn sekaligus learning how to unlearn,
tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktekkannya untuk memecahkan
problema kehidupan sehari-hari (Bently, 2000). Pendidikan yang mengitegrasikan
empat pilar pendidikan yang diajukan oleh UNESCO, yaitu learning to know,
learning to do, learning to be, and learning to live together.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka kelompok kami
menyusun makalah dengan judul“LATAR BELAKANG LAHIRNYA
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN
KECAKAPAN HIDUP DALAM SISTEM NASIONAL (UUD 1945)” sebagai
sebuah atensi dalam membumikan Pembelajaran Pendidikan kecakapan hidup di
Indonesia pada umumnya dan khususnya di lembaga-lembaga pendidikan itu
sendiri.
B. Identifikasi Masalah
Dari rumusan masalah di atas maka penulis dapat merumuskan rumusan
masalah menjadi?
1. Bagaimana Latar Belakang Lahirnya Pendidikan Kecakapan Hidup?
2. Apa Saja Pentingnya Pendidikan Kecakapan Hidup?
3. Bagaimana Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Sistem Nasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Latar Belakang Lahirnya Pendidikan
Kecakapan Hidup.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Pentingnya Pendidikan Kecakapan Hidup.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Sistem
Nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2. KECAKAPAN HIDUP
Sebagaimana dijelaskan dalam Kurikulum 2004, kecakapan hidup adalah
"Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mampu memecahkan permasalahan
hidup secara wajar dan menjalani kehidupan secara bermartabat tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif mencari serta menemukan solusi, sehingga
akhirnya mampu mengatasinya".
Berdasarkan pengertian di atas, kecakapan hidup (life skills) merupakan
kecakapan untuk memecahkan masalah secara inovatif dengan menggunakan
fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari. Pemecahan masalah
tersebut dapat berupa proses maupun produk yang bermanfaat untuk
mempertahankan, meningkatkan, atau memperbaharui hidup dan kehidupan
siswa.
Kecakapan hidup tersebut diharapkan dapat dicapai melalui berbagai
pengalaman belajar siswa. Dari berbagai pengalaman mempelajari berbagai
mata pelajaran, diharapkan siswa memperoleh hasil sampingan yang positif
berupa upaya memanfaatkan pengetahuan, konsep, prinsip dan prosedur untuk
memecahkan masalah baru dalam bentuk kecakapan hidup.
Di samping itu, kecakapan hidup tersebut hendaknya diupayakan
pencapaiannya dengan mengintegrasikannya pada topik dan pengalaman belajar
yang relevan (Depdiknas, 2003). Kecakapan hidup memiliki arti yang luas,
karena dalam menjalani hidup dan kehidupan, seseorang memerlukan suatu
keterampilan untuk dapat mempertahankan hidupnya. Hal demikian secara
sengaja maupun tidak, telah ada sejak manusia ada. Karena semua manusia pasti
menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan.
Seorang ibu misalnya, telah mendidik anaknya sejak kecil untuk mencuci
tangan sebelum makan, untuk berhati-hati dengan melihat ke kiri dan ke kanan
apabila akan menyeberangi jalan, dan sebagainya. Dengan kata lain hal tersebut
dilakukan agar anak dapat mempertahankan hidupnya.
Selain itu adapun pengertian kecakapan hidup menurut para ahli,
diantaranya sebagai berikut:
a. Brolin
Brolin mengatakan bahwa Life skills atau kecakapan hidup adalah sebagai
kontinum pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar
menjadi independen dalam kehidupan. Pendapat lain mengatakan bahwa life
skill merupakan kecakapan yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat
bahagia dalam kehidupan.
b. Malik Fajar
Malik Fajar mengatakan bahwa life skills adalah kecakapan yang
dibutuhkan untuk bekerja selain kecakapan dalam bidang akademik.
c. Slamet PH
Slamet PH mendefinisikan life skills adalah kemampuan, kesanggupan
dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan
dengan nikmat dan bahagia. Kecakapan tersebut mencakup segala aspek sikap
perilaku manusia sebagai bekal untuk menjalankan kehidupannya.
Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Kecakapan Hidup
(life skills) diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan
berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya.