Anda di halaman 1dari 17

KONSEP ANALISIS KONTEKS SKL, KI, DAN KD PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Nurlaela, M.Ag.

Oleh :
Meiliya Halimatusa’dia (21081011076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebagaimana mestinya. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul KONSEP ANALISIS KONTEKS SKL, KI, DAN KD PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Terima kasih kami sampaikan, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah yang
senantiasa membimbing saya, dan umumnya kepada seluruh pihak yang terlibat. Semoga dapat
menjadi pembelajaran yang berharga.
Terlepas dari itu semua, saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak sekali kekurangan, maka dari itu saya menerima segala kritik dan saran
dari pembaca supaya dapat mengevaluasi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Akhir
kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun pengetahuan baru
terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Cirebon, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………... ii

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 2

B. Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Pengertian SKL, KI, dan KD ............................................................................................. 3

B. Tujuan Analisis SKL, KI, dan KD .................................................................................... 7

C. Pengertian Analisis SKL, KI, dan KD ............................................................................... 9

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran PAI .......................................................... 10

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 13

B. Saran ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan faktor penting penentu keberhasilan. Tanpa adanya
perencanaan yang baik, maka tujuan yang kita cita-citakan tidak akan mugkin bisa tercapai
dengan sebagaimana mestinya. Dalam Q.S. Al-Hasyr:18, Allah SWT berfirman yang
artinya,”Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kapada Allah dan handaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Pada aspek pendidikan, untuk menentukan hasil dari proses belajar mengajar perlu
adanya bahan acuan baku, dalam hal ini disebut sebagai kurikulum yang mana disusun pada
tingkat pusat dan dilaksanakan pada setiap tingkatan pendidikan secara menyeluruh,
begitupun pada kurikulum yang disusun dan dikembangkan oleh instansi pendidikan.
Sebagai komponen penting dalam pendidikan, kurikulum senantiasa mengalami
perubahan dan penyempurnaan sesuai perkembangan zaman, setiap kurikulum yang
dicanangkan pemerintah dari waktu ke waktu memiliki tujuan untuk menghasilkan output
yang berbeda-beda tentunya, dan yang terakhir kita kenal hari ini sebagai kurikulum
merdeka. Kurikulum ini bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan
berfokus pada materi-materi yang bersifat esensial, pengembangan karakter, dan
kompetensi peserta didik.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan untuk membina,
mengajarkan, dan mengembangkan karakter peserta didik yang berlandaskan pada Al-
Qur’an dan Hadits, agar senantiasa memahami ajaran agama secara kompleks dan
menyeluruh, yang akhirnya mampu mengamalkannya sebagai pedoman hidup. Secara
umum, tujuan dari mata pelajaran PAI di sekolah sangat sesuai dengan tujuan dari
kurikulum merdeka, maka dari itu PAI hingga saat ini menjadi mata pelajaran wajib di
setiap jenjang pendidikan, terutama instansi yang berlatar belakang Islam. Maka, dirasa
perlu adanya analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan
Kompetensi Dasar (KD) secara mendalam di setiap jenjang pendidikan, agar tujuan dari
mata pelajaran ini dapat benar-benar terwujud.

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian SKL, KI, dan KD?
2) Apa saja tujuan dari analisis SKL, KI, dan KD?
3) Bagaimana konsep analisis SK, KI, dan KD mata pelajaran PAI?
C. Tujuan Makalah
1) Mengetahui pengertian SKL, KI, dan KD
2) Mengetahui tujuan dari analisis SKL, KI, dan KD
3) Mengetahui konsep analisis SKL, KI, dan KD mata pelajaran PAI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SKL, KI, dan KD


Telah disampaikan dimuka bahwasannya untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
dan tercapainya tujuan dari pendidikan, perlu adanya perencanaan yang baik, yang mana
dalam hal ini peran pemerintah dan guru sangat diperlukan. Maka dari itu, standar
kompetensi bagi peserta didik perlu ditentukan sedari awal. Hal ini nantinya akan
dijabarkan dalam tiga komponen, yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar yang berlandaskan pada kurikulum.

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


Adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan pada setiap jenjang
pendidikan ataupun kelas yang didalamnya mencakup aspek sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Hal ini berfungsi sebagai acuan utama pengembangan standar isi, proses,
penilaian pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar ini terdiri atas kriteria-kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
studinya di satuan pendidikan.
Pada penerapan Standar Kompetensi Lulusan perlu adanya pengawasan dan evaluasi
yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaiannya. Kesesuaian Standar
Kompetensi Lulusan diawasi dan dievaluasi secara kontinyu dan berkala terhadap
kebutuhan lulusan dan peserta didik, baik lokal, nasional, maupun internasional.
Ketercapaian daripada Standar Kompetensi Lulusan diawasi dan dievaluasi secara
berkala pada setiap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi ini dilakukan
terhadap proses pembelajaran dan kesesuaian sumber daya yang dipergunakan pada satuan
pendidikan. Hasil yang diperoleh nantinya digunakan untuk bahan masukan bagi
penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

2. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Inti adalah bentuk terjemahan (operasionalisasi) Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus ada pada diri setiap peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan atau jenjang pendidikan tertentu,
kompetensi ini dikelompokkan ke dalam beberapa aspek yang didalamnya mencakup
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari setiap peserta didik

3
dalam suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi yang mengikat organisasi vertikal
dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal merupakan keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar dalam satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas atau
jenjang di atasnya sehingga pada akhirnya memenuhi prinsip-prinsip belajar yaitu
terjadinya suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta
didik. Sedangkan organisasi horizontal merupakan keterkaitan antara konten Kompetensi
Dasar pada satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran lain
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Kompetensi Inti terdiri dari 4 kelompok yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut:
• Sikap spiritual (KI 1)
• Sikap sosial (KI 2)
• Pengetahuan (KI 3)
• Penerapan Pengetahuan (KI 4)

3. Kompetensi Dasar
Merupakan kompetensi yang terdapat pada setiap mata pelajaran di setiap kelas yang
merupakan bentuk turunan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar merupakan
kompetensi yang didalamnya terdiri dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
bersumber dari kompetensi inti yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi itu
dikembangkan dengan cara memperhatikan karakter setiap peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri daripada suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sumber dari konten guna
menguasai kompetensi yang bersifat terbuka. Mata pelajaran dapat menjadi suatu
organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai macam disiplin ilmu ataupun non-
disiplin ilmu yang diperbolehkan.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi dari setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang merupakan bentuk turunan dari Kompetensi Inti.
Contohnya ialah:
Kompetensi Dasar untuk jenjang pendidikan SD/MI mencakup mata pelajaran:
• Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
• Bahasa Indonesia

4
• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
• Matematika
• Ilmu Pengetahuan Alam
• Ilmu Pengetahuan Sosial
• Seni Budaya dan Prakarya
• Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Hasil dari proses belajar sebagaimana yang dipaparkan di atas, dirumuskan dalam tiga
kelompok ranah taksonomi yang di dalamnya meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini dilakukan guna mengukur perubahan
karakteristik peserta didik selama menjalani proses belajar mengajar sampai pada
pencapaian hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku tujuan pembelajaran.
Biasanya klasifikasi perilaku hasil belajar mengacu pada taksonomi Bloom yang telah
disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl dengan pengelompokan menjadi: (1) Sikap
(affective) yang merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam berperilaku dan merasa,
(2) Pengetahuan (cognitive) adalah kapabilitas intelektual dalam bentuk pengetahuan atau
berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor) adalah keterampilan motorik dalam bentuk
melakukan pekerjaan. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 berada pada urutan pertama
dalam perumusan kompetensi lulusan, kemudian rumusan ranah pengetahuan dan
keterampilan.

1. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl:


• Menerima (accepting)
• Merespon/menanggapi (responding)
• Menghargai (valuing)
• Menghayati (organizing/internalizing)
• Mengamalkan (characterizing/actualizing)
2. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom olahan
Anderson, perkembangan kemampuan mental intelektual peserta didik dimulai dari:
• C1 (Cognitive 1), mengingat (remember): peserta didik mengingat kembali
pengetahuan dari memorinya;
• C2, memahami (understand): kemampuan mengonstruksi makna dari pesan
pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik;

5
• C3, menerapkan (apply): penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan
atau situasi baru;
• C4, menganalisis (analyse): penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan
bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam
keseluruhan struktur;
• C5, mengevaluasi (evaluate): kemampuan membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar
• C6, mengkreasi (create): kemampuan menempatkan elemen-elemen secara
bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorgani-sasikan elemen-
elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

3. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 mengarah pada pembentukan keterampilan


abstrak yang di dalamnya menggunakan gradasi dari Dyers sebagai berikut:
• Mengamati (observing)
• Menanya (questioning)
• Mencoba (experimenting)
• Menalar (associating)
• Menyaji (communicating)
• Mencipta (creating)

Pembentukan keterampilan kongkret menggunakan gradasi olahan Simpson dengan


tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan
alami, dan menjadi gerakan orisinal.

Evaluasi
SKL

KI
Materi
KD Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar

(Tabel hubungan antara SKL, KI, dan KD)

6
B. Tujuan Analisis SKL, KI, dan KD
Analisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti adalah hal yang penting
untuk dilakukan oleh pendidik sebelum melakukan proses belajar mengajar. Adapun
landasan dasar untuk melakukan analisis terhadap Standar Kompetensi Lulusan dan
Kompetensi Inti adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi.

Mengacu pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, yang dimaksud dengan Standar
Kompetensi Lulusan ialah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas
kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Kemudian berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, Kompetensi Inti
(KI) merupakan tingkat kemampuan guna mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui
kompetensi inti, sinkronisasi horizontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran
pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Sedangkan analisis Kompetensi Dasar diawali dengan menentukan Kompetensi Dasar


yang terdapat pada Permendikbud No. 37 Tahun 2018. Kemudian Kompetensi Dasar yang
telah ditentukan dianalisis sesuai dengan tingkat kognitifnya. Tidak semua Kompetensi
Dasar yang terdapat pada Permendikbud No. 37 Tahun 2018 berada pada tingkat kognitif
yang sama. Analisis ini dilakukan pada awal tahun pelajaran, bukan saat proses
pembelajaran telah berjalan. Tanpa adanya proses analisis terhadap Standar Kompetensi
Lulusan dan Kompetensi Inti, dikhawatirkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan
tidak memiliki arah gerak yang jelas tujuannya.

Tujuan dilakukannya analisis pada Standar Kompetensi Lulusan dan Kopetensi Inti adalah
sebagai berikut:
• Analisis Standar Kompetensi Lulusan
Bertujuan untuk mengetahui tujuan pencapaian setiap peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran yang ditempuh. Selama menjalani proses pendidikan
peserta didik diharuskan untuk mampu memenuhi sikap, pengetahuan, dan

7
keterampilan yang telah ditentukan pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 pada
setiap tingkat pendidikan.
• Analisis Kompetensi Inti
Bertujuan untuk mengetahui apakah Kompetensi Inti yang telah dirumuskan dapat
menunjang tercapainya Standar Kompetensi Lulusan.
• Analisis Kompetensi Dasar
Bertujuan untuk mengetahui apakah Kompetensi Dasar yang telah dirumuskan
merupakan tahapan untuk tercapainya Kompetensi Inti. Pada analisis Kompetensi
Dasar perlu adanya penentuan tingkat kompetensinya, apakah berada pada tingkat
Mengetahui (C1), Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4),
Mengevaluasi (C5), dan atau Mencipta/Mengkreasi (C6). Sesuai dengan Kata Kerja
Operasional.

Analisis Standar Kompetensi Lulsan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar menjadi
titik awal penguatan pendidikan karakter. Kita perlu memahami bahwa kerangka berpikir
terkait analisis Standar Kompetensi Lulsan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar ini agar
proses pembelajaran yang kita lakukan dapat berjalan sesuai dengan skema besar
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Sebagai contoh, kita bisa berangkat dari cita-cita
penerapan Kurikulum 2013, yaitu untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki
kompetensi yang baik, mulai dari sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan agar dapat unjuk gigi pada persaingan global abad ini nantinya. Keunggulan
tersebut ditunjang dengan mengembangkan keterampilan yang harus dimiliki oleh manusia
abad 21, seperti critical thinking, creative thinking, collaborating dan communicating (4 C).
Keunggulan-keunggulan ini sudah dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Secara tidak langsung, hal ini menuntut Pendidikan Agama Islam untuk berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman, yang mana Islam sebagai agama rahmatan lil alamiin
haruslah tetap adaptif dalam menyikapi dinamika kehidupan yang ada. Sebagaimana
ungkapan Ali bin Abi Thalib R.A:

‫غي َْر زَ َمانِ ُك ْم فَإِنَّ ُه ْم َخلَقَ ِلزَ َمانِ ِه ْم َون َح ْن ُ َخلَ ْقنَا ِلزَ َمانِنَا‬
َ ‫ْش فِى زَ َمانِ ِه ْم‬ َ ‫ع ِلّ ُم ْوا ا َ ْوالَدَكُ ْم فَإِنّ ُه ْم‬
ُ ‫سيَ ِعي‬ َ

“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman


mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya,
sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.”

8
Pada ranah operasional, proses pembentukan kompetensi lulusan dimulai dari kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik pada seluruh mata pelajaran.
Dalam hal ini, materi dan proses pembelajaran menjadi instrumen-instrumen penting guna
tercapainya Standar Kompetensi Lulusan yang dicita-citakan. Materi pembelajaran yang
tidak sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan jelas akan menjadi penyebab tidak
tercapainya kompetensi yang dirumuskan sejak awal. Demikian juga dengan proses belajar
mengajar. Terbentuknya kompetensi lulusan pada peserta didik tergantung pada proses
pembentukan kompetensi yang dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Proses ini akan
berjalan optimal jika setiap pendidik paham akan Kompetensi Dasar, serta menerapkan
kompetensi pedagogiknya agar kompetensi yang dirumuskan dapat diwujudkan pada diri
peserta didik.

Artinya, analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi


Dasar adalah wujud langkah guru untuk meluruskan dan melinierkan perencanaan proses
belajar mengajar agar dapat mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang dicita-citakan.

C. Pengertian Analisis SKL, KI, dan KD


Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar harus
dipahami oleh setiap pendidik. Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar merupakan kegiatan menguraikan keterkaitan antara Standar
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar atas berbagai bagiannya,
menelaah bagian-bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian guna memperoleh berbagai
informasi pedagogis yang berguna untuk menciptakan suatu perencanaan pembelajaran
yang baik dan benar.

Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi


Dasar menjabarkan komponen-komponen SKL (Standar Kompetensi Lulusan), KI
(Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) baik KD Pengetahuan maupun KD
Keterampilan. Selain aktivitas untuk menjabarkan bagian besar menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil, analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi
Dasar juga menjabarkan hubungan dan keterkaitan antar komponen yang di analisis
tersebut.

Dapat kita pahami bahwa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
dokumen yang diturunkan dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kemudian
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sendiri merupakan turunan dari Standar Kompetensi

9
Lulusan. Agar supaya silabus dan RPP dapat dikembangkan dengan benar-benar akurat,
maka perlu ada jaminan linieritas Kompetensi Dasar terhadap Standar Kompetensi
Lulusannya. Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar
inilah penjamin linieritas antara silabus dan RPP terhadap Standar Kompetensi Lulusan.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bentuk usaha yang bersifat sadar,
bertujuan, sistematis dan terarah untuk mencapai perubahan pengetahuan, tingkah laku atau
sikap yang sejalan dengan pedoman ajaran agama Islam. Zakiyah Daradjat berpendapat
bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama
Islam serta menjadikannya sebagai way of life.

Sebagai kaum muslimin, belajar adalah suatu kewajiban bagi kita, apalagi ilmu tentang
agama Islam. Karena dengan belajar kita akan lebih memahami setiap persoalan sehingga
dapat menyelesaikannya dengan sebagaimana mestinya. Begitu pentingnya ilmu disisi
Allah SWT, sehingga Ia mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, sebagaimana
disebutkan dalam firman-Nya:

۟ ‫ش ُز‬
‫وا َي ْرفَ ِع‬ ۟ ‫ش ُز‬
ُ ‫وا فَٱن‬ ُ ‫ٱَّللُ لَ ُك ْم ۖ َو ِإذَا ِقي َل ٱن‬
َّ ‫ح‬ ۟ ‫س ُح‬
َ ‫وا َي ْف‬
ِ ‫س‬
۟ ‫س ُح‬
َ ‫وا ِفى ْٱل َم َٰ َج ِل ِس فَٱ ْف‬ َّ َ‫َٰ َيَٰٓأ َ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا ِإذَا ِقي َل لَ ُك ْم تَف‬
‫ٱَّللُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِير‬ ٍ ‫وا ْٱل ِع ْل َم دَ َر َٰ َج‬
َّ ‫ت ۚ َو‬ ۟ ُ ‫وا ِمن ُك ْم َوٱلَّذِينَ أُوت‬
۟ ُ‫ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
َّ

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam


majlis! maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: Berdirilah kamu! maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadalah:11)

Secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk mencetak peserta didik yang
memiliki sifat dan karakteristik terpuji sesuai dengan pedoman Islam (Qur’an dan Hadits).
Lembaga pendidikan/sekolah sebagai instansi formal tentu memiliki aturan-aturan baku
yang menjadi acuannya. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita memahami mengenai Standar
Kompetensi Lulusan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di setiap jenjang pendidikan,
untuk nantinya kita terapkan, kaji, monitori dan evaluasi bersama, agar nantinya senantiasa
berkembang menjadi lebih baik.

10
Berikut adalah Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
di setiap jenjang pendidikan:

a) Sekolah Dasar (SD)


• Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek dalam
Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq
• Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah sampai
iman kepada Qadha dan Qadar
• Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta menghindari perilaku
tercela
• Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah) sampai
zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji
• Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut dan
menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam kehidupan nabi.

b) Sekolah Menengah Pertama (SMP)


• Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
remaja
• Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
• Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
• Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
• Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
sesuai dengan tuntunan agamanya
• Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung
jawab
• Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama

c) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK)


• Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
• Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi,
dan budaya dalam tatanan global

11
• Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
• Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
• Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
• Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara
termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan
• Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam
kehidupan sesuai dengan tuntunan agama
• Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung
jawab Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara
bertanggung jawab

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis Standar Kompetensi Lulusan merupakan faktor penting penentu keberhasilan
pendidikan, yang mana didalamnya membahas mengenai perencanaan-perencanaan agar
nantinya dapat mencapai tujuan daripada pendidikan itu sendiri, dalam hal ini ialah
Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian, diharapkan generasi penerus estafet
kepemimpinan Islam dapat memiliki kualitas yang sesuai dengan pedoman kita; Al-Qur’an
dan Al-Hadits. Sehingga Islam tetap berdiri tegak sesuai dengan syari’at tanpa
meninggalkan perkembangan zaman. Semoga di masa depan banyak cendikiawan-
cendikiawan dunia yang berangkat dari latar belakang Islam, dan kejayaan Islam di dunia
dapat kembali diraih.
B. Saran
Demikian makalah ini saya susun, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan
para pembaca. saya memohon maaf sebesar-besarnya, apabila terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas atau kurang dimengerti, tentu banyak
kekurangan dan kelemahan dari diri saya pribadi.
Saya juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi
kesempurnaan makalah di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat diterima
dengan baik. Terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Endrta. 2017. “Analisis SKL, KI, KD”. https://duniapendidikan.putrautama.id/analisis-


skl-ki-kd/. Diakses pada 06 Maret pukul 20.37.
Daradjat, Zakiyah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2018. Pelatihan dan Pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. 33 hal.
Musya’adah, Umi. “Peran Penting Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar”. Jurnal
Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol. 1, no. 02 (2018):12.
Permendikbud RI No. 20. (2016). Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah. In Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016.
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Zaini, H. “Karakteristik Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”.
El-Idare: Journal of Islamic Education Management, 1 no. 01 (2015): 15–31.

14

Anda mungkin juga menyukai