Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

REKONSTRUKSIONISME
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas:
Mata kuliah: Filsafat Pendidikan
Dosen pengampu: Mujawazah, M. Pd
Semester: 2 PAI A

Disusun oleh:
Okfita Nur Aisha (19101620)
Fatimatuzzahroh (19101611)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU ALQURAN (IIQ) ANNUR
YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kenikmatan yang tiada terhingga terutama nikmat iman, nikmat
islam dan nikmat sehat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Filsafat
pendidikan dengan judul “Rekonstruksionisme” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama kepada Ibu
Mujawazah, M. Pd selaku dosen pengampu Filsafat Pendidikan ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat, bisa menambah wawasan dan
pengetahuan serta memberikan kontribusi positif dan bermakna untuk kita. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharap dan menerima kritik serta saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan di masa yang akan datang. Kami menyadari
bahwa kesempurnaan hanya milik Allah semata. Oleh sebab itu kami sebagai penyusun
makalah ini memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan makalah
ini. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bantul, 17 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Rekonstruksionisme....................................................................................................2
B. Tokoh Pencetus Rekonstruksionisme.........................................................................2
C. Ciri-Ciri Rekonstruksionisme.....................................................................................4
D. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Rekonstruksionisme............................................5
E. Implementasi Dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran.......................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari aliran progesifisme.
Aliran ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang
ada sekarang. Rekonstruksionisme ingin membangun masyarakat baru, yaitu
masyarakat yang pantas dan adil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rekonstruksionisme?
2. Siapa tokoh pencetus aliran rekronstruksionisme?
3. Apa saja ciri-ciri rekonstruksionisme?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan rekonstruksionisme?
5. Bagaimana implementasi dalam proses pengajaran dan pembeajarannya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari rekonstruksinisme.
2. Untuk mengetahui pencetus aliran rekonstruksionisme.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri rekonstruksionisme.
4. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan rekonstrukdsionisme.
5. Untuk mengetahui implementasi Rekonstruksionisme dalam proses
pengajaran dan pembelajarannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rekonstruksionisme
Rekonstrusionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.
Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada
sekarang.1
Rekonstrusionisme berasal dari kata reconstruct yang berarti menyusun
kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekostruksionisme adalah suatu
aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran ini dipelopori oleh George
Count dan Harold Rugg pada 1930. Mereka bermaksud membangun masyarakat
baru yaitu masyarakat yang dipandang pantas dan adil.2
Aliran ini memiliki pemikiran bahwa masa depan suatu bangsa merupakan
suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat secara demokratis, bukan dunia
yang dikuasai oleh golongan tertentu. Cita cita demokrasi yang sesungguhnya
tidak hanya teori, tetapi mesti diwujudkan menjadi kenyataan, sehingga mampu
meningkatkan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran serta keamanan
masyarakat tanpa membedakan warna kulit, keturunan, nasionalisme, agama
(kepercayaan) dan masyarakat bersangkutan.3
B. Tokoh Pencetus Rekonstruksionisme
a. John Dewey
Rekonstruksionisme sebagai salah satu aliran dalam filsafat
pendidikan yang pertama kali dipelopori oleh John Dewey pada tahun 1920

1
Muhammad Kristiawan, Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours, (Yogyakar: Valia Pustaka
Jogjakarta, 2016), hal 237.
2
Teguh Wangsa Gandhi HW, Filsafat Pendidikan Madzab-madzhab Filsafat Pendidikan,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), hal 189.
3
Teguh Wangsa Gandhi HW, Filsafat Pendidikan Madzab-madzhab Filsafat Pendidikan,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), hal 190.

2
melalui karyanya yang berjudul “Reconstruction in Philosophy”. Kemudian
aliran ini berlanjut dengan munculnya tokoh-tokoh lain seperti Caroline Pratt,
George Counts, Harold Rugg, John Hendrik dan Muhammad Iqbal sebagai
wakil dari tokoh intelektual muslim. 4
b. George Counts dan Harold Rugg (1930)
George Counts dan Harold Rugg sebagai tokoh penggerak aliran
rekonstrusionisme yang dipelopori John Dewey bermaksud ingin membangun
masyarakat baru yang dipandang pantas dan adil. Dalam karya klasik milik
George Counts yang berjudul “Dare the Schools Build a New Social Order”
yang terbit pada tahun 1932 sebagaimana yang dikutip Arthur K. Ellis, ia
berkeinginan menjadikan lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi
masyarakat.5
Hal yang sama dikemukakan oleh John Hendrik, bahwa
rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki budaya
modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah
sekolah membangun suatu orde sosial yang baru. Sehingga tujuan utama dan
tertinggi hanya dapat diraih melalui kerjasama antar bangsa tanpa membeda-
bedakan warna kulit, nasionalitas, dan kepercayaan supaya peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran di tatanan sosial masyarakat akan terwujud.6
c. Caroline pratt
Caroline Pratt. Caroline Pratt dilahirkan di Lound, Nottinghamshire,
23 Juni 1962, dan meninggal di Peterborough, Cambridgeshire 4 September
2004. Dia adalah salah satu dari 14 elite performance riders di Inggris, akan
tetapi dia terbunuh pada suatu kompetisi di Burghley Horse Trials pada 4
September 2004. Dia merancang unit blok yang menjadi bahan dasar di
4
Irfan Murdianto Yudistiro, Aliran Rekonstruksionisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Islam,
Jurnal Filsafat Pendidikan, hal 4.
5
Ibid.
6
Ibid.

3
sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat. Blok unit standarnya adalah
bentuk yang sama seperti blok dari Froebel. Unit blok harus kokoh dan akurat
dipotong sehingga anak-anak dapat melakukan sebuah penciptaan,
pemecahkan masalah, dan tantangan sendiri. Caroline Pratt merupakan
seorang guru muda yang inovatif. Caroline Pratt mengungkapkan ide-ide dari
Friedrich Froebel tentang sesuatu yang dapat memberikan anak-anak
kesempatan untuk mewakili dunia mereka.7
d. Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal dari kalangan intelektual muslim, dalam hal ini
beliau mengungkapkan, bahwa perubahan mendasar dalam pendidikan
merupakan suatu kebutuhan yang meliputi keseluruhan sistem pendidikan
guna untuk membentuk pandangan baru yang sesuai dengan kebutuhan
zaman. Menciptakan masyarakat baru melalui rekonstruksi pendidikan
merupakan suatu keharusan.8
C. Ciri-Ciri Rekonstruksionisme
Aliran rekonstruksionalisme, pada prinsipnya, sepaham dengan aliran
perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan modern. Aliran
rekonstruksionisme dan perenialisme memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran,
kebingungan, dan kesimpangsiuran.9
Walaupun begitu, prinsip yang dimiliki oleh aliran rekonstruksionisme
tidaklah sama dengan prinsip yang dipengan oleh aliran perenialisme. Kedua
aliran tersebut memiliki visi dan cara yang berbeda dengan dalam pemecahan
yang akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang serasi dalam
kehidupan. Aliran perenialisme memilih cara tersendiri, yaitu dengan kembali
7
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html.
8
Irfan Murdianto Yudistiro, Aliran Rekonstruksionisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan
Islam, Jurnal Filsafat Pendidikan, hal 4.
9
Muhammad Kristiawan, Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours, (Yogyakar: Valia Pustaka
Jogjakarta, 2016), hal 238.

4
kealam kebudayaan lama atau deikenal dengan regressive road culture yang
mereka anggap paling ideal. Sedangkan aliran rekonstruksionisme menempuhnya
dengan jalan berupaya membina suatu konsensus yang paling luas dan mengenai
tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan umat manusia.10
Rekonstruksionisme menginginkan pendidikan membangkitkan kemampuan
peserta didik secara konstruktif (membangun) menyesuaikan diri dengan tuntutan
perubahan dan perkembangan masyarakat sebagai dampak dari ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga peserta didik tetap berada dalam suasana bebas. 11
Ciri-ciri rekonstruksionisme:
1. Sasaran pendidikan ialah menciptakan tatanan demokratis yang
universal.
2. Bersifat revolusioner yang akan menuju kehidupan yang sejahtera
pada kurun tertentu.12
3. Pendidikan berdasarkan fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia
adalah terjadi dalam aktivitas hidup yang nyata bersama sesamanya.
4. Belajar sambil bertindak.
5. Pendidikan perlu berfikir tujuan jangka pendek dan jangka panjang.13
D. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Rekonstruksionisme

Kelebihan aliran rekonstruksionisme:

a. Aliran Filsafat Rekonstruksionisme mengikuti perkembangan jaman dan


membangun tata susunan kebudayaan baru atau membuang yang tidak
perlu, yang artinya aliran filsafat Rekonstruksionisme ini terbuka akan
perkembangan zaman, hal ini lah yang perlu di dunia pendidikan, karena

10
Ibid.
11
Amalia Puspha Rini, Orientasi Umum Dan Pemahaman Konsep Filsafat Pendidikan, Jurnal Filsafat
Pendidikan, hal 8.
12
Oong Komar, Filsafat Pendidikan Nonformal, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), hal 159.
13
https://www.google.com/amp/s/irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-
rekonstruksionisme-dal am-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/amp/. Diakses pada 13 Maret 2020
jam 11:32.

5
pada umumnya pendidikan bersifat terbuka dan fleksibel terhadap
perkembangan zaman agar tidak ketinggalan di masa mendatang.
b. Aliran Filsafat ini menekankan peran murid dan juga peran guru yang
cukup besar dalam pembelajaran, Tidak seperti pendidikan yang
terdahulu dimana guru menerangkan pelajaran dan murid hanya bertugas
dan juga memahami, serta tidak terlalu memiliki peran penting dalam
proses pembelajaran di kelas, dalam aliran rekonstruksionisme murid
ditekankan untuk juga aktif dalam pembelajaran dan guru bukan hanya
sebagai pengajar saja namun juga sebagai pembimbing yang
mengarahkan anak didiknya dalam belajar.
c. Aliran filsafat Rekonstruksionisme juga menekankan peserta didik agar
perduli kepada lingkungan sosialnya dan juga membahas akan masalah
masalah sosial di lingkungan masyarakatnya.
d. Peserta didik diharapkan selalu siap menghadapi perubahan zaman yang
serba canggih dan penuh dengan teknologi baru.14
Kekurangan dari aliran Rekonstruksionisme
a. Aliran Filsafat ini terlalu berfokus kepada sosial yang artinya Aliran
Filsafat ini terlalu berfokus kepada memperdalam ilmu sosial peserta
didik, dan mungkin malah mengorbankan ilmu pengetahuan lain seperti
ilmu alam atau sains. Padahal ilmu sains juga sangat penting di
masyarakat kita, walau mengajarkan pemahaman sosial dan toleransi itu
penting, mempelajari sains juga sama pentingnya, Aliran ini mungkin
cocok bagi yang ingin mempelajari sosial lebih dalam, tetapi semua
aspek pendidikan itu harus seimbang.
b. Aliran filsafat Rekonstruksionisme tidak terlalu fokus terhadap
perkembangan karakter anak yang sangat dibutuhkan sekarang ini,
14
https://www.kompasiana.com/annisabilqisthi/5db6df73097f3608d46a0c82/aliran-filsafat-
rekonstruksionisme-dan-penerapannya-dalam-masa-kini?page=all. Diakses pada 13 Maret 2020 jam
23:48

6
aliran ini berfokus terhadap masalah masalah global seperti politik,
sosial, dan ekonomi dan masalah masalah lainnya. padahal pada usia
sekolah sebaiknya juga memperhatikan peran dirinya terlebih dahulu
sebagai pelajar setelah itu baru kepada dunia luar dan masyarakat
seutuhnya.15
E. Implementasi Dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran

Bila dikaitkan pada sebuah implementasi pendidikan, maka


rekonstruksionisme dapat diimplementasikan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran, yang penerapan tersebut beserta metodologinya dalam
pembelajaran dapat dipetakan sebagai berikut:
Tujuan Pendidikan:
1. Siswa memiliki kesadaran akan problem sosial, politik, ekonomi
umat manusia.
2. Siswa memiliki keterampilan untuk memecahkan problem tersebut.
3. Membangun tatanan masyarakat baru.16
Kurikulum:

1. Pendidikan merupakan usaha sosial. Misi sekolah adalah untuk


meningkatkan rekonstruksi sosial.
2. Problem social dan personal dari siswa itu sendiri.17

Kedudukan siswa:

Nilai-nilai budaya siswa yang dibawa ke sekolah merupakan hal


yang berharga. Keluhuran pribadi dan tanggung jawab sosial
ditingkatkan, mana kala rasa hormat diterima semua latar belakang
budaya.

15
Ibid.
16
Irfan Murdianto Yudistiro, Aliran Rekonstruksionisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan
Islam, Jurnal Filsafat Pendidikan, hal 8.
17
Ibid.

7
Peran Guru:
Disini pendidik harus mampu membantu siswa untuk
meyadari masalah-masalah yang ada disekitarnya dan mampu
menstimulus mereke untuk tertarik memecahkan masalah tersebut.
Guru juga harus terampil dalam membantu peserta didik untuk
mampu menghadapi kontroversi dan perubahan-perubahan yang
terjadi. Guru berusaha membantu siswa dalam menentukan minat dan
kebutuhannya. Sesuai dengan minat masing-masing siswa baik
individu maupun kelompok dalam pemecahan suatu masalah.18

Peran Sekolah:

1. Perantara utama bagi perubahan sosial, politik, ekonomi dalam


masyarakat.
2. Mengembangkan insinyur sosial.19

BAB III

18
https://syariffilsafat.wordpress.com/2016/12/18/aliran-rekonstruksionisme-untuk-pendidikan/.
Diakses pada 17 Maret 2020 jam 09:18.
19
Irfan Murdianto Yudistiro, Aliran Rekonstruksionisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan
Islam, Jurnal Filsafat Pendidikan, hal 8.

8
PENUTUP
Kesimpulan

Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia


merupakan tugas bersama semua umat manusia atau bangsa. Aliran
rekonstruksionisme ini memiliki prinsip bahwa pada  masa depan suatu bangsa
merupakan suatu dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demorkatis
sehingga perubahan-perubahan untuk mencapai suatu tujuan yang lebih baik akan
selalu diadakan dan dijadikan realita, dan bukan dunia yang di kuasai golongan
tertentu, sehingga dapat diwujudkan suatu dunia dengan potensi-potensi teknologi,
yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan
kemakmuran serta keamanan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kristiawan, Muhammad. 2016. Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours. Yogyakar:


Valia Pustaka Jogjakarta.

Gandhi, Teguh Wangsa. 2017. Filsafat Pendidikan Madzab-madzhab Filsafat


Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Komar, Oong. 2006. Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: CV Pustaka Setia.
Yudistiri, Irfan Murdianto. Aliran Rekonstruksionisme Dalam Pandangan Filsafat
Pendidikan Islam. Jurnal Filsafat Pendidikan.
Rini, Amalia Puspha. Orientasi Umum Dan Pemahaman Konsep Filsafat
Pendidikan. Jurnal Filsafat Pendidikan.

https://www.google.com/amp/s/irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-
rekonstruksionisme-dal am-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/amp/.
https://syariffilsafat.wordpress.com/2016/12/18/aliran-rekonstruksionisme-untuk-
pendidikan/.

10

Anda mungkin juga menyukai