Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Atika Nurul Maslakhah

NIM : 19101608

Kelas : 3 PAI A

Makul : Ulumul Hadits

Dosen Pengampu : Dr. H. Munjahid, M.Ag.

1. Jelaskan pengertian dan fungsi al-Jarh wa al-Ta’dil!


Jawab : Al-Jarh wa al-Ta’dil adalah ilmu yang membahas mengenai sifat perawi, kedhabitan
perawi, keadilan perawi, dan tentang syarat hadits yang terpenuhi atau tidak sehingga
mengakibatkan hadits itu dapat diterima atau ditolak. Fungsi dari al-Jarh wa al-Ta’dil yaitu :
a. Ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil berguna untuk mengetahui apakah periwayatan seorang
perawi itu diterima atau ditolak. Apabila seorang perawi dinilai cacat baik dari sifatnya
maupun hadisnya maka periwayatannya ditolak sebaliknya jika perawi itu dipuji dan
syarat-syaratnya terpenuhi maka hadisnya diterima.
b. Ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil berguna untuk mengetahui kualitas hadis. Jika kita ingin
mengetahui sanadnya maka harus mempelajari ilmu Jarh wa Ta’di mengenai syarat-
syarat perawi yang dapat diterima, cara menetapkan keadilan dan kedhabitan perawi
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan syarat-syarat diterimanya hadits.
2. Jelaskan perbedaan antara hadits shahih, hasan, dhaif, berikan contoh masing-masing!
Jawab : Hadits Shahih adalah hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sanadnya bersambung, perawinya yang adil, kuat ingatannya atau kecerdasannya, tidak ada
cacat atau rusak. Contoh hadits shahih yaitu
‫يل هَّللا ِ أَ ْو‬
ِ ‫ َولَغ َْد َوةٌ فِي َس ِب‬،‫ (( َم ْوضِ ُع َس ْوطٍ فِي ْال َج َّن ِة َخ ْي ٌر م َِن ال ُّد ْن َيا َو َما فِي َها‬:ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُول‬
َ َّ‫ت ال َّن ِبي‬
.ُ ْ‫ َسمِع‬:‫َعنْ َسه ٍْل َقا َل‬
‫َر ْو َح ٌة َخ ْي ٌر م َِن ال ُّد ْن َيا‬

Artinya : Dari Sahl bin sa'ad As-Sa'idy ia berkata, Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:" Tempat cemeti di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Berpagi hari
atau sore hari di jalan ALLAH lebih baik daripada dunia dan seisinya."
(HR. Al-Bukhari )
Hadits Hasan adalah hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sanadnya
bersambung, perawinya yang adil, namun kedhabitannya dinilai kurang dhabit, tidak ada illat.
Contoh hadits hasan yaitu

.ُ ْ‫ َسمِع‬: ‫ْن أَ ِبي م ُْو َسي اأْل َ ْش َع ِريْ َقا َل‬


ِّ‫ت أَ ِبي ِب َحضْ َر ِة ال َعدُو‬ ِ ‫ان ْال َج ْونِي َعنْ أَ ِبي َب ْك ِر ب‬
ِ ‫ض َبعِي َعنْ أَ ِبيْ عِ مْ َر‬ َ ‫ح َّد َث َنا قُ َت ْي َب ُة َح َّد َث َنا َجعْ َف ُر بْنُ ُسلَ ْي َم‬
ُّ ‫ان ال‬
َ ‫ إِنَّ أَب َْو‬: ‫هللا ص م‬
ِ‫اب ْال َج َّن ِة َتحْ تَ ظِ الَ ِل ال ُّسي ُْوف‬ ِ ‫ َقا َل َرس ُْو ُل‬: ‫َيقُ ْو ُل‬

….. ‫“ الحديث‬
Artinya : “Telah menceritakan kepada kamu qutaibah, telah menceritakan kepada kamu ja’far
bin sulaiman, dari abu imron al-jauni dari abu bakar bin abi musa al-Asy’ari ia berkata: aku
mendengar ayahku berkata ketika musuh datang : Rasulullah Saw bersabda : sesungguhnya
pintu-pintu syurga dibawah bayangan pedang…”( HR. At-Tirmidzi ).
Hadis Dhaif adalah hadis yang sanadnya terputus, terdapat illat, perawinya tidak dhabit dan
tidak adil. Contoh hadis dhoif yaitu
ِ ‫َعنْ أَ ِبي َت ِم ْي َم ِة اله َُج ْيمِي َح ِكي ِْم األَ ْث َر ِم َماأَ ْخ َر َج ُه ال ِّترْ ِم ْيذِيْ مِنْ َط ِري‬
‫ْق َعنْ أَ ِبي ه َُري َْر َة َع ِن ال َّن ِبيِّ ص م َقال َمنْ أَ َتي َحائِضا ً أَ ْو اِمْ َرأ ًة فِي‬
‫ُدب ُِر َها أَ ْو َكا ُه َنا َف َق ْد َك َف َر ِب َما أَ ْن َز َل َعلَى م َُح ِّم ٍد‬

Apa yang diriwayatkan oleh tirmidzi dari jalur hakim al-atsrami “dari abi tamimah al-
Hujaimi dari abi hurairah dari nabi saw ia berkata : barang siapa yang menggauli wanita haid
atau seorang perempuan pada duburnya atau seperti ini maka sungguh ia telah mengingkari
dari apa yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad saw.

3. Jelaskan hukum beramal dengan bersandar pada hadis dhaif !


Jawab : hukum beramal dengan bersandar pada hadis dhaif itu haram karena hadis dhaif
adalah hadis yang cacat baik dari perawi maupun sanadnya yang menjadikan hadis itu tertolak
dan tidak boleh dijadikan sandaran namun jika hadis dhoif itu terdapat hadis yang menguatkan
dan kualitasnya lebih baik maka hadis itu boleh dijadikan sandaran.
4. Jelaskan perbedaan antara hadis mutawattir, masyhur, aziz, dan gharib, berikan contoh
masing-masing!
Jawab : hadis mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang banyak pada setiap
tingkatan sanadnya menurut ajak tidak mungkin perawi tersebut sepakat untuk berdusta dan
memalsukan hadits, dan mereka bersandarkan dalam meriwayatkan pada sesuatu yang dapat
diketahui dengan seperti pendengaran dan semacamnya.
Contoh hadis mutawatir yaitu
‫ من كذب علي متعمد فليتبوأ مقعده من النار‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

Barang siapa yang berbuat dusta kepadaku dengan sengaja maka hendakalah dia menempati
tempat duduknya di neraka. (H.R. Bukhari)

Hadis masyhur adalah Masyhur adalah yang diriwayatkan oleh tiga perawi atau lebih pada
setiap thabaqat ( tingkatan ) dan belum mencapai tingkat mutawatir.
Contoh hadis masyhur yaitu :
‫عن أنس أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أن رسول هللا قنت شهرا بعد الركوع يدعو على رعل وذكوان‬

Dari Anas ra, “Sesungguhnya Rasulullah Saw melakukan qunut selama sebulan setelah ruku’
berdoa atas kebinasaan kabilah Ri’lin dan Zakwan (kalibah Arab).” (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis aziz adalah suatu hadits yang diriwayatkan dengan minimal dua sanad yang berlainan
rawinya. Contoh hadis aziz yaitu
‫ اليؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين‬:‫أن الرسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah kalian beriman sampai aku menjadi yang
paling ia cintai dari kedua orang tuanya, anaknya dan semua manusia.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hadis gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi secara sendiri. Dan tidak
dipersyaratkan periwayatan seorang perawi itu terdapat dalam setiap tingkatan periwayatan,
akan tetapi cukup terdapat pada satu tingkatan atau lebih. Dan bila dalam tingkatan yang lain
jumlahnya lebih dari satu, maka itu mengubah statusnya sebagai hadits gharib.
Contoh hadis gharib yaitu
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم د ََخ َل َم َّك َة َو َعلَى َر ْأسِ ِه ْالم ِْغ َف ِر‬
َ ‫س َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه أَنَّ ال َّنب َِّي‬
ٍ ‫َعنْ أَ َن‬
“Dari Anas r.a bahwa Nabi Saw masuk ke kota Makkah diatas kepalanya mengenakan igal.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadis mutawattir, hadis masyhur, hadis aziz, dan hadis gharib perbedaannya terletek pada
jumlah perawi dan kualitas hadisnya.
5. Jelaskan perbedaan antara hadis, sunnah, khabar, atsar, dan hadis qudsi, berikan contoh
masing-masing!
Jawab : hadis adalah semua perkataan, perbuatan, dan ketetapan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW, setelah diangkat menjadi nabi. Sedangkan sunnah adalah semua perkataan,
perbuatan dan ketetapan yang dilakukan nabi dari sebelum diangkat menjadi nabi sampai
menjadi nabi.

Khabar adalah segala berita yang berasal dari selain nabi sedangkan atsar adalah segala sesuatu
yang berasal dari sahabat dan nabi. Sedangkan hadis qudsi adalah hadis yang lafadnya dari Allah
dan artinya dinukilkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai