Anda di halaman 1dari 20

KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HADITS

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi Tugas pada kuliah : Hadits II

Dosen: Pepep Saepudin Ansori, M.Pd

Oleh :

Dhiya Sauqi Sobari PAI/ 4 A 021.011.0146

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) SILIWANGI

BANDUNG

2023
ABSTRAK
Pentingnya pendidikan telah ditekankan berulang kali dalam Al-Qur'an dan hadis.
Hadis Nabi Muhammad juga menekankan nilai pengetahuan. Dalam Alquran dan
hadis dijelaskan secara eksplisit betapa pentingnya sehingga pendidikan itu
dihukumkan sebagai sebuah keawajiaban bagi tiap muslim karena dengan
pendidikan itulah dapat mengatar seseorang mendekatkan diri kepada Allah, Sang
Pencipta alam semesta ini. Dalam hadis terdapat beberapa kata yang menunjuk
kepada term pendidikan yaitu ta'lim, dari akar 'alima (untuk mengetahui,
menyadari, untuk memahami, belajar), tarbiyah, dari kata raba (meningkatkan,
tumbuh, memelihara), ta'dib, dari akar kata addaba (untuk menjadi berbudaya,
halus, santun). Hadis juga menegaskan bahwa terdapat dua elemen penting yang
diperlukan dalam perumusan dasar dan hakikat pendidikan Islam yaitu, tujuan
pendidikan dan ruang lingkup pendidikan.

Kata Kunci: Ta’lim, tarbiyah,, tujuan, dan ruang lingkup Pendidikan

ABSTRACT
The importance of education has been emphasized repeatedly in the Qur'an and
hadith. Hadiths of the Prophet Muhammad also emphasize the value of
knowledge. The Qur'an and hadiths explicitly explain how important it is that
education is punished as a duty for every Muslim because it can bring a person
closer to Allah, the Creator of this universe. In the Hadith, there are several words
that refer to the term education, namely ta'lim, from the root 'alima (to know, to
realize, to understand, to learn), tarbiyah, from the word raba (to improve, to
grow, to nurture), ta'dib, from the root word addaba (to become cultured, refined,
polite). Hadith also emphasizes that there are two important elements needed in
the formulation of the basis and nature of Islamic education, namely, the purpose
of education and the scope of education.

Keywords: Ta'lim, tarbiyah, purpose, and scope of Education

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wa rahmatullahi Wa barakatuh.

Alhamdulillahhirobbil’alamin segala puji dan syukur kami panjatkan ke


hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah
memberikan kesehatan, kemaslahatan, kelancaran berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Solawat serta
salam tak luput kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw,
kepada keluarganya, sahabatnya, serta kepada kita sebagai umatnya hingga akhir
jaman.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi membantu dan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat, menambah


pengetahuan, dan membawa kemaslahatan bagi para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jika ada kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf sebesar – besarnya.

Wassalamualaikum Wa rahmatullahi Wa barakatuh.

Bandung, 15 Maret 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.......................................................................................4

C. Tujuan..........................................................................................................5

D. Kerangka Pemikiran...................................................................................5

E. Langkah-langkah pembahasan..................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

A. Pengertian Pendidikan Islam.....................................................................7

B. Ruang Lingkup Dalam Pendidikan Islam................................................9

C. Tujuan Pendidikan Islam.........................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................16

A. Simpulan....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek dari ajaran Islam dasarnya adalah
Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw. Dari kedua sumber tersebut, para
intelektual muslim kemudian mengembangkannya dan mengklasifikannya
kedalam dua bagian yaitu: Pertama, akidah untuk ajaran yang berkaitan dengan
keimanan dan kedua, adalah syariah untuk ajaran yang berkaitan dengan amal
nyata.

Hal tersebut menggariskan prinsip-prinsip dasar materi pendidikan Islam


yang terdiri atas masalah iman, ibadah, muamalah, dan ilmu pengetahuan. Sebagai
bantahan pendapat yang meragukan terhadap adanya aspek pendidikan dalam Al-
Qur’an, Abdul Rahman Saleh Abdullah mengemukakan bahwa kata Tarbiyah
yang berasal dari kata“Rabb”(mendidik dan memelihara) banyak terdapat dalam
Al-Qur’an; demikian pula kata “Ilm” yang demikian banyak dalam Al-Qur’an
menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an tidak mengabaikan konsep-konsep yang
menunjukkan kepada pendidikan.

Hadis juga banyak memberikan dasar-dasar bagi pendidikan Islam. Hadis


sebagai pernyataan, pengalaman, takrir dan hal ihwal Nabi Muhammad saw.,
merupakan sumber ajaran Islam yang kedua sesudah Al-Qur’an. Di samping Al-
Qur’an dan hadis sebagai sumber atau dasar pendidikan Islam, tentu saja masih
memberikan penafsiran dan penjabaran lebih lanjut terhadap Al-Qur’an dan hadis,
berupa ijma’, qiyas, ijtihad, istihsan dan sebagainya yang sering pula dianggap
sebagai dasar pendidikan Islam. Akan tetapi, kita konsekuen bahwa dasar adalah
tempat berpijak yang paling mendasar, maka dasar pendidikan Islam hanyalah Al-
Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini disusun untuk menjawab
pertanyaan mengenai :

4
5

1. Bagaimana deskripsi pendidikan perspektif hadits ?


2. Apa saja ruang lingkup dalam pendidikan islam ?
3. Apa tujuan pendidikan islam ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan penelitian ini, antara lain:
1. Mengetahui apa pengertian dari pendidikan islam
2. Memahami apa saja ruang lingkup dalam pendidikan islam
3. Mengetahui apa saja tujuan dari pendidikan agama islam

D. Kerangka Pemikiran
1. Anggapan Dasar
Surat Ali Imran ayat 79
‫هّٰللا‬
‫اس ُك ْو ُن ْوا ِع َب ادًا‬ ِ ‫ش ٍر اَنْ ُّيْؤ تِ َي ُه ُ ا ْلك ِٰت َب َوا ْل ُح ْك َم َوال ُّن ُب َّو َة ُث َّم َيقُ ْول َ لِل َّن‬ َ ‫َما َكانَ لِ َب‬
‫هّٰللا‬
َ‫س ْون‬ُ ‫لِّ ْي مِنْ د ُْو ِن ِ َو ٰلكِنْ ُك ْو ُن ْوا َر َّبانِ ٖ ّينَ ِب َما ُك ْن ُت ْم ُت َعلِّ ُم ْونَ ا ْلك ِٰت َب َو ِب َما ُك ْن ُت ْم َتدْ ُر‬
Artinya:
“Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah,
serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia,
“Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia
berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu
mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!”
2. Batasan Masalah
Adapun batsan masalah dari permasalahan di atas akan diarahkan
indikator sebagai berikut:
a. Konsep Pendidikan Islam
b. Al-Qur’an dan Hadits

E. Langkah-langkah pembahasan
Langkah-langkah pembahasan yang akan digunakan adalah meliputi jenis
data, metode pembahasan, dan teknik pembahasan.
a) Jenis data
Dalam penyusunan makalah ini digunakan metode kualitatif yaitu data
6

yang diperoleh berdasarkan keputusan yang bersifat logika dan


bacaanbacaan yang mengandung filosofis.
b) Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah buku
elektronik dan internet.
c) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam makalah ini adalah studi pustaka
(library
research) atau menelaah terhadap teks-teks yang berhubungan dengan
materi pembahasan.
d) Analisis Data
Analisis data dalam masalah ini adalah dengan cara pendekatan analisa
filosofis analisa normatif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam

Firman Allah Ta’ala:


‫هّٰللا‬
‫اس ُك ْو ُن ْوا عِ َبادًا لِّ ْي‬ ِ ‫ش ٍر اَنْ ُّيْؤ تِ َي ُه ُ ا ْلك ِٰت َب َوا ْل ُح ْك َم َوال ُّن ُب َّو َة ُث َّم َيقُ ْول َ لِل َّن‬َ ‫َما َكانَ لِ َب‬
‫هّٰللا‬
َ‫س ْون‬ ٰ
ُ ‫مِنْ د ُْو ِن ِ َولكِنْ ُك ْو ُن ْوا َر َّبانِ ٖ ّينَ ِب َما ُك ْن ُت ْم ُت َعلِّ ُم ْونَ ا ْلك ِٰت َب َو ِب َما ُك ْن ُت ْم َتدْ ُر‬
“Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah
dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu
penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu
pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu
mempelajarinya!”(QS. Ali Imran: 79)
Kata rabbaniy berarti orang yang sempurna ilmu dan takwanya. Selain itu,
kata rabbaniy berkaitan erat dengan kegiatan pendidikan. Dengan demikian,
makna kata rabbaniy dalam ayat tersebut adalah orang-orang yang memiliki ilmu
pengetahuan yang mendalam dan menyampaikan ilmunya kepada orang lain.

Istilah “Pendidikan” berasal dari kata “didik” dengan awalan “pe” dan
akhiran “kan”, yang mengandung arti “perbuatan”, cara, dan sebagainya. Ia
berasal dari bahasa Yunani yaitu “pedagogie”, yang berarti bimbingan, yang
diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa
inggris, “education” yang berarti pengembangan, atau bimbingan. Dalam Islam
istilah yang dipakai untuk pendidikan yaitu Al-Tarbiyah, Penunjukkan kata al-
tarbiyyah pada pengertian pendidikan ini bisa dilihat pada hadis yang diterima abu
Hurairah yaitu:

َ ‫ار ْال ِع ْل ِم َق ْبل‬


ِ ‫اس ِبصِ َغ‬ َّ َ‫اء َو ُي َقال ُ ا‬
َ ‫لر َّبان ُِّي الَّذِى ُي‬
َ ‫ــر ِبــّى ال َّن‬ َ ‫ُك ْونـ ُ ْـوا َر َّبانِ ِّي ْـينَ ُحلَ َما َء فُ َق َها َء ُعلَ َم‬
‫ار ِه‬ ِ ‫ِك َب‬
“Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik
apabila seseorang mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit
yang lama-lama menjadi banyak.” (HR. Bukhari).

7
8

Dalam Kamus Bahasa Arab, kata al-Tarbiyah berasal dari tiga kata yaitu;
‘rabba-yarbu’ yang mengandung arti: bertambah, tumbuh, dan ‘rabbiyayarbaa’
berarti menjadi besar, serta ‘rabba-yarubbu’ yang berarti memperbaiki,
menguasai urusan, menuntun, menjaga, memelihara.

Menurut Athiyah al-Abrasyi, alTarbiyah adalah istilah yang mencakup


keseluruhan kegiatan pendidikan, yang merupakan upaya mempersiapkan
individu untuk kehidupan yang lebih sempurna etika, sistematis dalam berpikir,
memiliki ketajaman intuisi, giat dalm berkreasi, memiliki toleransi yang yang
lain, berkopetensi dalam mengungkap bahasa lisan dan tulisan, serta memiliki
beberapa keterampilan. Dengan demikian Pendidikan Islam disebut Tarbiyah al-
Islamiyah. Dalam hal ini Mushtafa al-Maraghiy membagi kegiatan al-Tarbiyah
dengan dua macam, yaitu :

1. Tarbiyat al-Khalqiyat, yaitu penciptaan, pembinaan dan pengembangan


jasmani peserta didik agar dapat dijadikan sebagai sarana bagi
pengembangan jiwanya.

2. Tarbiyat diniyat tahzibiyat, yaitu pembinaan jiwa manusia dan


kesempurnaannya melalui petunjuk wahyu Ilahi.

Adapun istilah al-ta’dib mengacu pada pengertian pembelajaran (al-ta’lim)


dan pengasuhan yang baik. Untuk itu al-ta’dib merupakan istilah yang paling
tepat dan cermat untuk menunjukkan pendidikan dalam Islam. Nabi SAW
bersabda:

‫س ٍن‬ ٍ ‫ضل َ مِنْ َأ َد‬


َ ‫ب َح‬ َ ‫َما َن َحل َ َوالِ ٌد َولَدًا مِنْ َن ْح ٍل َأ ْف‬

“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain
pendidikan yang baik”. (HR. Al-Hakim).
Nampaknya Naquib melihat “al-ta’dib” sebagai sebuah system pendidikan
Islam yang di dalamnya ada tiga sub system, yaitu pengetahuan, pembelajaran,
dan pengasuhan. Pada masa klasik, orang hanya kenal dengan sebutan “al-ta’dib”
untuk menunjuk kepada Pendidikan.
9

Pengertian semacam ini terus terpakai sepanjang masa kejayaan islam itu,
hingga semua ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh akal menusia waktu itu
disebut “adab” baik yang langsung berhubungan dengan Islam, seperti fiqh, tafsir,
tauhid, ilmu-ilmu bahasa Arab dan lain-lain; maupun yang tidak berhubungan
langsung seperti ilmu-ilmu fisika, filsafat,astronomi, kedokteran, farmasi dan dan
lain-lain. Semua buku-buku yang memuat ilmu tersebut diberi nama “Kutub al-
Adab”, maka terkenallah dengan sebutan “al-‘Adab al-Kabir” dan “al-‘Adab al-
Shaghir”yang ditulis oleh Ibnu alMuqaffa’ (w. 760 M).

Pendidikan dalam pengertian seluas-luasnya muncul dan berkembang


seiring dengan diturunkannya al-Qur’an kepada manusia melalui Nabi
Muhammad SAW. Wahyu pertama sarat dengan spirit bagaimana usaha-usaha
pendidikan dimulai. Dalam konteks masyarakat Arab, kedatangan Islam
merupakan transformasi besar. Sebab, masyarakat Arab pra-Islam pada dasarnya
tidak mempunyai sistem pendidikan formal. Dari segi historis, salah satu tugas
dari Nabi Muhammad adalah melaksanakan pendidikan Islam terhadap umatnya,
dan Allah SWT telah mendidik dan mempersiapkannya untuk melaksanakan tugas
tersebut secara sempurna, malalui pengajaran, pengenalan, serta dalam kehidupan
masyarakat dan lingkungan budayanya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

ً ‫إِنَّ اَأْل ْن ِب َيا َء لَ ْم ُي َو ِّر ُثوا دِي َن‬


‫ارا َواَل د ِْر َه ًما ِإ َّن َما َو َّر ُثوا ا ْل ِع ْل َم َف َمنْ َأ َخ َذ ِب ِه َأ َخ َذ ِب َح ٍّظ َواف ٍِر‬

“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya


mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya,
maka ia telah mengambil bagian yang banyak”. (HR. Abu Dawud dan At-
Tirmidzi)
B. Ruang Lingkup Dalam Pendidikan Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara empat hubungan yaitu hubungan manusia
dengan Allah SWT, dirinya sendiri, sesama manusia, dan makhluk lain serta
lingkungan alamnya. Pendidikan Agama Islam tercakup dalam pengelompokkan
kompetensi dasar kurikulum PAI dan Budi Pekerti yang tersusun dalam beberapa
materi pelajaran baik Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah
10

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan yang meliputi Al-Qur’an Hadis,


Aqidah, Akhlak, Fiqih, serta Tarikh dan Kebudayaan Islam.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Darajat dalam


buku Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam adalah:

1. Pengajaran keimanan

Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang berbagai


aspek kepercayaan menurut ajaran Islam. Dalam hal keimanan inti
pembicarannya adalah tentang keesaan Allah.

2. Pengajaran akhlak

Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin seseorang yang


kelihatan pada tindak-tanduknya (tingkah lakunya). Nabi Muhammad
SAW bersabda:

َ ‫س ِك ْي َن َة َوا ْل َو َقا َر َو َت َوا‬


‫ض ُع ْوا لِ َمنْ َت َت َعلّ ُموانَ ِم ْن ُه‬ ّ ‫َعلّ ُمواال ِع ْل َم َو َت َعلّ ُم ْوا لِ ْل ِع ْل ِم ال‬

“Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan, serta rendah


hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” (HR. Ath-Thabrani).
Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar
mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik.
Pengajaran akhlak membicarakan nilai sesuatu perbuatan menurut ajaran
agama, membicarakan sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama,
membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi
pembentukan sifat-sifat itu pada diri seseorang secara umum.

3. Pengajaran ibadah

Hal terpenting dalam pengajaran ibadat adalah pembelajaran ini


merupakan kegiatan yang mendorong supaya yang diajar terampil
membuat pekerjaan ibadat itu, baik dari segi kegiatan anggota badan,
11

ataupun dari segi bacaan. Dengan kata lain yang diajar itu dapat
melakukan ibadat dengan mudah, dan selanjutnya akan mendorong ia
senang melakukan ibadat tersebut.

4. Pengajaran fikih

Fiqih ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan/ membahas/ memuat


hukum-hukum Islam yang bersumber pada al-Qur’an, Sunnah dan dalil-
dalil Syar’i yang lain.

5. Pengajaran qira’at Qur’an

Nabi Muhammad SAW bersabda:

ُ‫َخ ْي ُر ُك ْم َمنْ تَ َعلَّ َم ْالقُ ْرآنَ َو َعلَّ َمه‬

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an


dan mengajarkannya”. ( HR. Bukhari )

Pengajaran ini adalah keterampilan membaca alQur’an yang baik sesuai


dengan kaidah yang disusun dalam ilmu tajwid. Pengajaran al-Qur’an pada
tingkat pertama berisi pengenalan huruf hijaiyah dan kalimah (kata),
selanjutnya diteruskan dengan memperkenalkan tanda-tanda baca. Melatih
membiasakan mengucapkan huruf Arab dengan makhrajnya yang benar
pada tingkat permulaan, akan membantu dan mempermudah mengajarkan
tajwid dan lagu pada tingkat membaca dengan irama

6. Pengajaran Tarikh

Pengajaran tarikh Islam adalah pengajaran sejarah yang berhubungan


dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Islam. Tujuan belajar
sejarah Islam adalah agar mengetahui dan mengerti pertumbuhan dan
perkembangan umat Islam. Hal ini bertujuan untuk mengenal dan
mencintai Islam sebagai agama dan pegangan hidup

Berdasarkan paparan di atas dapat dilihat bebarapa ruang lingkup


pendidikan agama Islam yang diajarkan di Sekolah, baik di Madrasah maupun di
12

Sekolah umum, jika di madrasah ruang lingkup tersebut menjadi mata pelajaran
yang berdiri sendiri, sedangkan di Sekolah umum semua menjadi satu kesatuan
dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam.

C. Tujuan Pendidikan Islam

Al-Ghazali menuliskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidup


dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu sesuai dengan filsafatnya,
memberi petunjuk akhlak dan pembersih jiwa untuk membentuk individu-individu
yang ditandai dengan sifat takwa.

Hujair AH Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi


dan misi pendidikan Islam. Menurutnya pendidikan Islam telah memiliki visi dan
misi yang ideal, yaitu rahmatan lil’alamin. Selain itu, konsep dasar filosofis
pendidikan Islam ini lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup
multidimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas
kekhalifahan manusia, atau lebih khusus sebagai penyiapan kader-kader khalifah
dalam rangka membangun kehidupan manusia yang makmur, dinamis, harmonis,
dan lestari. Sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam al-Qur’an.

Munzir Hitami berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari


tujuan hidup manusia, meskipun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan
hidup, atau keinginan lainnya. Melihat dari ayat-ayat al-Qur’an ataupun hadis
yang di dalamnya mengisyaratkan tujuan hidup manusia yang menjadi tujuan
Pendidikan.

Pendiri NU, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari menyebut bahwa


tujuan dari penyelenggaraan pendidikan agama adalah ketakwaan kepada Allah
SWT. Secara gamblang Kiai Hasyim menyebut bahwa tujuan pendidikan adalah
mengamalkan ilmu yang didapatkan, sebab amal dalah buah dari ilmu itu sendiri.
Mengamalkan ilmu juga membuat hidup lebih berguna dan menjadi bekal di
akhirat kelak. Keberuntungan tentu akan didapatkan oleh mereka yang
13

menjadikan ilmu sebagai pijakan amal, dan menjadikan amal sebagai tujuan
mencari ilmu.

Tujuan Pendidikan Agama Islam menurut Ramayulis secara umum adalah


untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dari semua tujuan di atas, Pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh tahapan
sebagai berikut:

1. Tujuan Pendidikan Islam secara Universal

Pendidikan harus ditujukan untuk menciptakan keseimbangan


pertumbuhan keperibadian manusia secara menyeluruh, dengan cara
melatih jiwa, akal pikiran, perasaan, dan fisik manusia. Dengan demikian,
pendidikan harus mengupayakan tumbuhnya seluruh potensi manusia, baik
yang bersifat spiritual, intelektual, daya khayal, fisik, ilmu pengetahuan,
maupun bahasa, baik secara perorangan maupun kelompok, dan
mendorong tumbuhnya seluruh aspek tersebut agar mencapai kebaikan dan
kesempurnaan. Tujuan akkhir pendidikan terletak pada terlaksananya
pengabdian yang penuh kepada Allah, pada tingkat perorangan, kelompok
maupun kemanusiaan dalam arti yang seluas-luasnya.

2. Tujuan Pendidikan Islam secara Nasional

Yang dimaksud dengan tujuan pendidikan Islam nasional ini adalah tujuan
pendidikan Islam yang dirumuskan oleh setiap Negara Islam. Dalam hal
ini maka setiap Negara Islam merumuskan tujuan pendidikannya dalam
mengacu kepada tujuan universal

3. Tujuan Pendidikan Islam secara Institusional


14

Pada tujuan instruksional ini bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah
kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, pola takwa itu harus
kelihatan dalam semua tingkat pendidikan Islam. Karena itu setiap
lembaga pendidikan Islam harus dapat merumuskan tujuan pendidikan
Islam sesuai dengan tingkatan jenis pendidikannya.

4. Tujuan Pendidikan Islam pada Tingkat program Studi (kurikulum)

Tujuan Pendidikan Islam pada tingkat program studi adalah tujuan


pendidikan yang disesuaikan dengan program studi. Rumusan tujuan
pendidikan Islam pada tingkat kurikulum ini mengandung pengertian
bahwa proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami olehh
siswa di sekolah, dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan
pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam
ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni terjadinya
proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa, dalam arti
menghayati dan meyakininya

5. Tujuan Pendidikan Islam pada Tingkat Mata Pelajaran

Tujuan pendidikan Islam pada tingkat mata pelajaran yaitu tujuan


pendidikan yang didasarkan pada tercapainya pemahaman, penghayatan,
dan pengalaman ajaran Islam yang terdapat pada bidang studi atau mata
pelajaran tertentu.

6. Tujuan pendidikan Islam pada Tingkat Pokok Bahasan

Tujuan pendidikan Islam pada tingkat mata pelajaran yaitu tujuan


pendidikan yang didasarkan pada tercapainya pemahaman, penghayatan,
dan pengalaman ajaran Islam yang terdapat pada bidang studi atau mata
pelajaran tertentu.

7. Tujuan Pendidikan Islam pada Tingkat Sub Pokok Bahasan


15

Tujuan pendidikan Islam pada tingkat sub pokok bahasan adalah tujuan
yang didasarkan pada tercapainya kecakapan yang terlihat pada
indikatorindikatornya secara terukur.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama


Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, pemahaman, pengahayatan dan
pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk
mencapai tujuan tersebut peserta didik sangat memerlukan sosok yang bisa
membimbing mereka dalam memahami secara keseluruhan tentang agama Islam,
sosok yang sangat mereka perlukan adalah orangtua atau keluarga yang dapat
memberikan mereka pendidikan di rumah dan guru yang dapat memberikan
pendiikan di sekolah.
16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
a. Istilah “Pendidikan” berasal dari kata “didik” dengan awalan “pe” dan
akhiran “kan”, yang mengandung arti “perbuatan”, cara, dan sebagainya.
Ia berasal dari bahasa Yunani yaitu “pedagogie”, yang berarti bimbingan,
yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam
bahasa inggris, “education” yang berarti pengembangan, atau bimbingan.
Dalam Islam istilah yang dipakai untuk pendidikan yaitu al-Tarbiyah, al-
Ta’dib, dan al-Ta’lim.
b. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara empat hubungan yaitu hubungan
manusia dengan Allah SWT, dirinya sendiri, sesama manusia, dan
makhluk lain serta lingkungan alamnya.
c. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
pemahaman, pengahayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama
Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk mencapai tujuan tersebut
peserta didik sangat memerlukan sosok yang bisa membimbing mereka
dalam memahami secara keseluruhan tentang agama Islam, sosok yang
sangat mereka perlukan adalah orangtua atau keluarga yang dapat
memberikan mereka pendidikan di rumah dan guru yang dapat
memberikan pendiikan di sekolah.

17
18
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I.
Ahmad Mustafa al-Maraghiy, Tafsir al-Qur’an al-Karim, Beirut, Dar al-Fikr.
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Moderenisasi Menuju Milenium
Baru, Jakarta.
Muhammad Abror Rosyidin, TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM
PERSPEKTIF HADIS, Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang, Indonesia.
Muhammad al-Madi al-Badri, al-Waqd al-‘Adabi, Fakultas ‘Adab IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008).
Zakiah Darajat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011)
Kumparan.com. (2021 , 8 Oktober). Pengertian Tarbiyah Berdasarkan Alquran
dan Hadist Beserta Macam-macamnya. Diakses Pada 19 Maret 2023, dari
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-tarbiyah-berdasarkan-
alquran-dan-hadist-beserta-macam-macamnya-1wgC5dwaxwM/4

19

Anda mungkin juga menyukai