Oleh:
Kelompok 2
0
A. PENDAHULUAN
ت َأ َّن لَهُ ْم َأجْ رًا َكبِيرًا َّ ٰ ين ٱلَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ ٱل
ِ صلِ ٰ َح Lَ ِِإ َّن ٰهَ َذا ْٱلقُرْ َءانَ يَ ْه ِدى لِلَّتِى ِه َى َأ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْٱل ُمْؤ ِمن
1
Kementrrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi Dengan Kajian Ushul
Fiqih, (Bandung : PT Sygma Examedia Arkanleema, 2011), h. 283
2
Abuddin Nata, M.A., Al-Qur'an dan Hadits, (Jakarta Utara, PT RajaGrafindo Persada,,1993,
hal. 55-56.
1
Kewajiban umat Islam untuk menuntut ilmu tercantum dalam hadits. Rasulullah saw.
bersabda:
Artinya : “Mencari ilmu adalah fardhu bagi setiap orang Islam,...” (H.R Ibnu Majah).3
Salah satu naluri manusia yang terbentuk dalam jiwanya secara individual
adalah kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sosial sebagai instink
gregorius (naluri untuk hidup berkelompok) atau hidup bermasyarakat. Dan dengan
naluri ini, tiap manusia secara individual ditinjau dari segi antropologi sosial disebut
homo socius artinya makhluk yang bermasyarakat, saling tolong menolong dalam
rangka mengembangkan kehidupannya di segala bidang.6
3
Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah, Terjamah Sunan Ibnu Majah Jilid 1,
(Semarang: CV. Asy Syifa’, 1993), h. 181-182.
4
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta: 1997
5
Husen, Torsten. Masyarakat Belajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta 1995
6
Umar Tirta Raharja dan Lasula. Pengantar Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta: 1995
2
manusia itu sendiri. Manusia itu adalah makhluk yang dinamis, dan bercita-cita ingin
meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti yang luas, baik lahirian
maupun batiniah, duniawi dan ukhrowi. Namun cita-cita demikian tak mungkin
dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras meningkatkan kemampuannya
seoptimal mungkin melalui proses kependidikan, karena proses kependidikan adalah
suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk
mencapai tujuan atau cita-cita tersebut.7
Dari beberapa uraian di atas cukuplah untuk dijadikan sebagai alasan untuk
menulis lebih dalam mengenai masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan
Fungsi Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup Sekaligus Dasar Penyelenggaraan
Pendidikan dari sudut pandang tafsir dan beberapa hadist terkait topik ini.
3
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan
dalam makalah ini adalah:
1. Manfaat Praktis
a. Memberikan pemikiran bagi instansi pendidikan untuk menanamkan fungsi
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar penyelenggaraan
pendidikan.
b. Memberikan pengetahuan dan wawasan baru khususnya bagi kepala sekolah,
guru serta seluruh masyarakat yang ada didalam lembaga pendidikan.
5. Mahasiswa bahagia karena mampu belajar serta mampu menghayati fungsi
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam suatu lembaga pendidikan.
2. Manfaat Teoritis
Setelah manfaat praktis, Penulisan makalah ini juga memiliki manfaat teoritis
yaitu mambu menjadi landasan bagi para penulis/peneliti selanjutnya yang tertarik
4
dengan makalah dengan topik serupa untuk meningkatkan keahlian dalam penulis
karya ilmiah.
B. PEMBAHASAN
5
1.
2.
2.1. Fungsi Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Sekaligus Dasar
Penyelenggaraan Pendidikan.
a. Ayat-ayat Tematik
1. Qs. Al- An’am/6: Ayat 91
ب الَّ ِذيْ َج ۤا َء بِ ٖه ُموْ ٰسى نُوْ رًا هّٰللا َّ َو َما قَ َدرُوا هّٰللا َ َح
َ ق قَ ْد ِر ٖ ٓه اِ ْذ قَالُوْ ا َمٓا اَ ْن َز َل ُ ع َٰلى بَ َش ٍر ِّم ْن َش ْي ۗ ٍء قُلْ َم ْن اَ ْن َز َل ْال ِك ٰت
﴾ ْس تُ ْب ُدوْ نَهَا َوتُ ْخفُوْ نَ َكثِ ْير ًۚا َو ُعلِّ ْمتُ ْم َّما لَ ْم تَ ْعلَ ُم ْٓوا اَ ْنتُ ْم َوٓاَل ٰابَ ۤاُؤ ُك ْم ۗقُ ِل هّٰللا ُ ۙثُ َّم َذرْ هُ ْم
َ اس تَجْ َعلُوْ نَهٗ قَ َرا ِطيِ ََّّوهُدًى لِّلن
َض ِه ْم يَ ْل َعبُوْ ن
ِ ْ﴿ فِ ْي َخو٩١
Allah SWT berfirman, bahwa mereka sama sekali tidak menghormati Allah
dengan penghormatan yang semestinya karena mereka mendustakan rasul-rasul-Nya
yang ditujukan kepada mereka.
8
https://mjna.my.id/alquran
9
As-Suyuþi, Jalaluddin dan Jalaluddin Muhammad ibn Ahmad al-Mahalliy.Tafsir Jalalain.
Damsyik: Dâr al-Jail, tt.
6
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Abdullah ibnu Kasir mengatakan bahwa ayat ini
diturunkan berkenaan dengan orang-orang Quraisy. Kemudian dipilih oleh Ibnu Jarir.
Pendapat lain mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan segolongan
kaum Yahudi. Menurut pendapat yang lainnya, ayat ini diturunkan berkenaan dengan
Fanhas, salah seorang lelaki kaum Yahudi. Sedangkan menurut pendapat yang
lainnya lagi, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Malik Ibnus Saif.10
10
https://mjna.my.id/alquran. Hadits. Ibnu Abbas, Mujahid, dan Abdullah ibnu Kasir
11
M. Quraish Shihab, Wawasan Al Quran, Bandung : PT. Mizan Pustaka 2007.
7
﴾ ق الَّ ِذيْ بَ ْينَ يَ َد ْي ِه َولِتُ ْن ِذ َر اُ َّم ْالقُ ٰرى َو َم ْن َحوْ لَهَ ۗا َوالَّ ِذ ْينَ يُْؤ ِمنُوْ نَ بِااْل ٰ ِخ َر ِة يُْؤ ِمنُوْ نَ بِ ٖهُ ص ِّد
َ ك ُّم ٌ َو ٰه َذا ِك ٰتبٌ اَ ْن َز ْل ٰنهُ ُم ٰب َر
َ ﴿ َوهُ ْم ع َٰلى٩٢
َصاَل تِ ِه ْم ي ُٰحفِظُوْ ن
Dan ini (Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah;
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi
peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di
sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman
kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara salatnya.
Tafsir Jalalain
12
https://mjna.my.id/alquran. Al-An'am, [6:92]
8
Tafsir Surah Al-An`am Ayat: 92
(Dan ini) Alquran ini (adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkahi,
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya) yaitu kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya (dan agar kamu memberi peringatan) dengan memakai ta dan ya
diathafkan kepada makna kalimat sebelumnya, yang artinya, Kami menurunkan
Alquran untuk diambil keberkahannya, dipercayai dan agar kamu memberi
peringatan dengannya (kepada penduduk Umul Qura/Mekah dan orang-orang yang
ada disekitarnya) yaitu penduduk kota Mekah dan umat lainnya (dan orang-orang
yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya, dan
mereka selalu memelihara salatnya) karena takut akan siksaan akhirat.13
Tafsir Muyassar
Al Qur'an ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu wahai Rasul,
manfaatnya agung, bersaksi atas kebenaran kitab-kitab yang mendahuluinya yang
diturunkan dari Allah. Kami menurunkannya agar kamu memberi peringatan
dengannya orang-orang Makkah dan orang-orang di sekitarnya dari penduduk bumi
terhadap siksa dan azab Allah. Orang-orang yang membenarkan kehidupan akhirat,
membenarkan bahwa Al Qur'an adalah Kalam Allah, dan menjaga shalat dengan
menegakkannya pada waktunya dengan sebaik-baiknya.14
9
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan
menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
﴾ َك ۚ َوبِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم يُوْ قِنُوْ ۗن َ ﴿ َوالَّ ِذ ْينَ يُْؤ ِمنُوْ نَ بِ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي٤
َ ِك َو َمٓا اُ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبل
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.
15
https://mjna.my.id/alquran. Qs. Al- Baqarah/2: Ayat 4
16
https://mjna.my.id/alquran.Ibnu Juraij
10
Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa isyarat tersebut ditunjukkan kepada
ALIF LAM MIM, sebagaimana yang terdapat di dalam firman-Nya yang lain:
Masih banyak lagi contoh isyarat memakai lafaz ( dzālika ) dengan pengertian
seperti yang telah disebutkan. Sebagian kalangan ahli tafsir berpegang kepada apa
yang diriwayatkan oleh Al-Qurtubi dan lain-lainnya, bahwa isyarat tersebut ditujukan
kepada Al-Qur'an yang telah dijanjikan kepada Rasulullah SAW akan diturunkan
kepadanya, atau isyarat ditujukan kepada kitab Taurat atau Injil atau hal yang
semisal; semuanya ada sepuluh pendapat. Akan tetapi, pendapat ini dinilai lemah oleh
kebanyakan ulama.17
17
https://mjna.my.id/alquran.
18
https://mjna.my.id/alquran. Al-Baqarah Ayat: 4
11
surga. neraka, hisab, dan mizan (timbangan amal perbuatan); sesungguhnya hari
kemudian dinamakan hari akhirat karena terjadi sesudah kehidupan di dunia.
( (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. ) (Al-Baqarah,
[2:3]). Atau "mereka adalah orang-orang lainnya? Menurut Ibnu Jarir, ada tiga
pendapat ulama mengenai masalah ini, yaitu:19
Allah SWT berfirman bahwa yang dimaksud dengan mereka itu ialah orang-
orang yang mempunyai ciri-ciri khas terdahulu, yaitu iman kepada yang gaib,
mendirikan salat, memberi nafkah dari rezeki yang diberikan Allah kepada mereka,
iman kepada kitab yang diturunkan kepada Rasulullah SAW dan kitab-kitab yang
diturunkan kepada rasul-rasul sebelumnya, dan yakin kepada kehidupan akhirat, yang
hal ini menuntut persiapan sebagai bekal guna menghadapinya, yaitu mengerjakan
amal-amal saleh dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan.
( yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, ) (Al-Baqarah, [2:5]) tetap beroleh
cahaya penjelasan dan petunjuk dari Allah SWT
19
https://mjna.my.id/alquran. Al-Baqarah, [2:3].
12
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad ibnu Abu Muhammad,
dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa makna firman-Nya:
( Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, ) (Al-Baqarah, [2:5])
ialah tetap beroleh nur dari Tuhan mereka dan tetap istiqamah (berpegang teguh)
kepada Al-Qur'an yang disampaikan kepada mereka. ( dan merekalah orang-orang
yang beruntung. ) (Al-Baqarah, [2:5]) yakni orang-orang yang memperoleh apa yang
mereka minta dan selamat dari kejahatan yang mereka menghindar darinya.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna firman-Nya, ( Mereka itulah yang tetap
mendapat petunjuk dari Tuhannya, ) (Al-Baqarah, [2:5]) ialah "Sesungguhnya mereka
tetap memperoleh nur (cahaya) dari Tuhannya, pembuktian, istiqamah, dan
bimbingan serta taufik Allah buat mereka.
﴾ َص ِّدقًا لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه َوهُدًى َّوبُ ْش ٰرى لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين هّٰللا َ ِ﴿ قُلْ َم ْن َكانَ َع ُد ًّوا لِّ ِجب ِْر ْي َل فَاِنَّهٗ نَ َّزلَهٗ ع َٰلى قَ ْلب٩٧
َ ك بِا ِ ْذ ِن ِ ُم
20
M. Quraih Shihab, Membumikan Al Quran, Bandung : Mizan 1992.
13
5. Qs. Al- Baqarah/2: Ayat 185
Allah SWT memuji bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia
telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-
Qur'an yang agung. Sebagaimana Allah mengkhususkan bulan Ramadan sebagai
bulan diturunkan-Nya Al-Qur'an, sesungguhnya telah disebutkan oleh hadis bahwa
pada bulan Ramadan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada para nabi Sebelum
Nabi Muhammad SAW
Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu
Sa'id maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Imran Abul Awwam, dari
Qatadah, dari Abul Falih, dari Wasilah (yakni Ibnul Asqa), bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda:
14
َ ضانَ َوااْل ِ ْن ِج ْي ُل لِثَاَل
َث َع َش َرة َ ض ْينَ ِم ْن َر َم
َ ت َمٍّ ت التَّوْ َراةُ ل ِسِ َ َواَ ْن ِزل. َضان
َ ص ُحفُ اِ ْب َرا ِه ْي َم فِ ْي اَ َّو ِل لَ ْيلَ ٍة ِم ْن َر َم ُ ت ْ َاُ ْن ِزل
َضان َ ت ِم ْن َر َم ْ َضانَ َواَ ْن َز َل هّٰللا ُ ْالقُرْ ٰانَ اِل َرْ بَ ٍع َو ِع ْش ِر ْينَ َخل َ ت ِم ْن َر َم ْ َخَ ل
Telah diriwayatkan pula melalui hadis Jabir ibnu Abdullah yang di dalamnya
disebutkan, bahwa kitab Zabur diturunkan pada tanggal dua belas Ramadan, dan kitab
Injil diturunkan pada tanggal delapan belasnya. Sedangkan kalimat selanjutnya sama
dengan hadis di atas. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Murdawaih.
Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil, masing-
masing diturunkan kepada nabi yang bersangkutan secara (|sekaligus|). Lain halnya
dengan Al-Qur'an, diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit dunia; hal
ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar.
Tafsir Jalalain
15
dengan diumumkannya 'menyaksikan bulan' (Allah menghendaki kemudahan bagimu
dan tidak menghendaki kesempitan) sehingga oleh karenanya kamu diperbolehkan-
Nya berbuka di waktu sakit dan ketika dalam perjalanan. Karena yang demikian itu
merupakan `illat atau motif pula bagi perintah berpuasa, maka diathafkan padanya.
(Dan hendaklah kamu cukupkan) ada yang membaca 'tukmiluu' dan ada pula
'tukammiluu' (bilangan) maksudnya bilangan puasa Ramadan (hendaklah kamu
besarkan Allah) sewaktu menunaikannya (atas petunjuk yang diberikan-Nya
kepadamu) maksudnya petunjuk tentang pokok-pokok agamamu (dan supaya kamu
bersyukur) kepada Allah Taala atas semua itu.21
16
pengertiannya, tiada seorang pun yang mempunyai pemahaman yang keliru
tentangnya. Bagian yang lain dari kandungan Al-Qur'an adalah ayat-ayat mutasyabih
(yang samar) pengertiannya bagi kebanyakan orang atau sebagian dari mereka.
Barang siapa yang mengembalikan hal yang mutasyabih kepada dalil yang jelas dari
Al-Qur'an, serta memutuskan dengan ayat yang muhkam atas ayat yang mutasyabih,
maka sesungguhnya dia mendapat petunjuk. Barang siapa yang terbalik, yakni
memutuskan yang mutasyabih atas yang muhkam, maka terbaliklah dia. Karena
itulah Allah SWT berfirman:
Yaitu pokok dari isi Al-Qur'an yang dijadikan aijukan di saat menjumpai yang
mutasyabih.
Imam Bukhari meriwayatkan pula hadis ini dalam tafsir ayat ini, sedangkan
Imam Muslim meriwayatkannya di dalam Kitabul Qadar dari kitab sahihnya, dan
Abu Daud di dalam kitab sunnahnya; ketiganya meriwayatkan hadis ini dari Al-
Aqnabi, dari Yazid ibnu Ibrahim At-Tusturi dari Ibnu Abu Mulaikah dari Al-Qasim
17
ibnu Muhammad dari Siti Aisyah¥. yang menceritakan bahwa Rasulullahﷺ
membaca ayat berikut, yaitu firman-Nya: ( Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-
Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat. ) (Ali Imran,
[3:7]), sampai dengan firman-Nya: ( Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)
melainkan orang-orang yang berakal. ) (Ali Imran, [3:7])
﴾ت اَ َّن لَهُ ْم اَجْ رًا َكبِ ْير ًۙا ّ ٰ ﴿ اِ َّن ٰه َذا ْالقُرْ ٰانَ يَ ْه ِديْ لِلَّتِ ْي ِه َي اَ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ الَّ ِذ ْينَ يَ ْع َملُوْ نَ ال٩
ِ صلِ ٰح
18
Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa
mereka akan mendapat pahala yang besar,
Allah SWT memuji kitab-Nya yang Dia turunkan kepada Rasul-Nya Nabi
Muhammad SAW, yaitu kitab Al-Qur'an; bahwa kitab Al-Qur'an itu memberikan
petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan lebih terang.
ّ ٰ َويُبَ ِّش ُر ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ الَّ ِذ ْينَ يَ ْع َملُوْ نَ ال
ِ صلِ ٰح
ت
( dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal
saleh. ) (Al-Isra, [17:9]) sesuai dengan apa yang dikandung di dalam kitab Al-Qur'an.
( bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. ) (Al-Isra, [17:9]) kelak di hari kiamat.
Tafsir Jalalain
Tafsir Muyassar
19
Islam. Al Qur'an memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang
mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan meninggalkan apa
yang dilarang-Nya dari mereka bahwa mereka mendapatkan pahala yang besar.
ٰ ﴿ ونُن َِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْلمْؤ من ْي ۙنَ واَل يز ْي ُد٨٢
﴾الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل َخ َسارًا ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan
menambah kerugian.
Adapun orang kafir, yaitu orang yang menganiaya dirinya sendiri dengan
kekafirannya, tiadalah mendengarkan Al-Qur'an menambahkan kepadanya melainkan
20
hanya kejauhan dan kekufuran serta bencana akibat kekafirannya, bukan karena Al-
Qur'annya.
1. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Sa’id ibnuz-Zubair bahwa seorang pria
Yahudi yang bernama Malik ibnush-Shaif datang lalu mendebat Nabi Saw,
Maka Nabi bertanya kepadanya, “Demi Tuhan yang telah menurunkan Taurat
kepada Musa, apakah kamu dapati di dalam Taurat bahwa Allah membenci
pendeta yang gemuk? Kebetulan dia seorang pendeta yang gemuk, maka dia
pun marah dan berkata, “Allah tidak menurukan sesuatu pun kepada
manusia!” Mendengar itu kawan-kawannya berteriak,” Celaka kamu! Apakah
Allah juga tidak menurunkan sesuatu pun kepada Musa a.s.?” Maka Allah
menurunkan firman-Nya, “Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana
mestinya ketika mereka berkata, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada
manusia”. Ibnu Jarir meriwayatkan hal senada dari ‘Ikrimah. Ada hadits lain
yang telah disebutkan sebelumnya dalam surah an-Nisaa”. Ibnu Jarir
meriwayatkan dari Ibnu Abi Thalhah dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang
Yahudi berkata, “Demi Allah, Allah tidak menurunkan kitab apa pun dari
langit.” Maka turunlah ayat ini (QS. Al- An’am/6: Ayat 91).
21
tidur." Kata mereka pula:"Terangkan bagaimana terjadinya anak perempuan
dan anak laki-laki?" Kata beliau:"Kedua cairan mani berjumpa, maka jika
cairan mani laki-laki naik diatas mani perempuan, maka jadilah laki-laki.
Jikalau mani perempuan yang naik bertambah dahulu diatas mani laki-laki
jadilah anak perempuan. " Kata mereka lagi:" Terangkan apa yang
diharamkan Isra'el atas dirinya? " Kata beliau: " Dahulu dia mengeluhkan
sakit rheumatik dan tidak menemukan sesuatu yang berdasarkan kecuali susu
ini dan ini. Kata Abdullah: "Kata ayahku: "Diantara mereka mempunyai yang
mengatakan:"yaitu unta" maka beliaupun mengharamkan dagingnya. Kata
mereka: "Engkau berlaku." Mereka bertanya:"Apa guntur itu?" Kata beliau:
"Salah seorang malaikat Allah yang ditugaskan mengiring awan, dengan
tangannya atau ditangannya terdapat pecut dari api yang dengan itu dia
menggiring awan tsb kemana saja diperintahkan Allah." Kata mereka:" Lalu
suara apa itu?" Dia mengatakan:" Itulah suaranya." Merekapun
berkata:"Engkau berlaku. Tinggal satu lagi, jikalau engkau terangkan kepada
kami, tentu kami akan membai'atmu. Tidak mempunyai satu Nabipun
melainkan mempunyai bersamanya malaikat yang membawa berita
kepadanya, maka terangkan kepada kami siapa temanmu?" Dia berkata:
"Jibril." Kata mereka:"Jibril, yang membawa peperangan, pertempuran dan
adzab, dia itu musuh kami, Jikalau engkau katakan Mikail, yang turun
membawa rahmat, tumbuhan dan hujan tentulah sah (kami akan
membai'atmu)”. Maka Allah turunkan: "Katakanlah: "Barangsiapa yang
menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Quran) ke
dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjadi nasihat serta berita gembira bagi orang-orang yang
beriman (Qs. Al- Baqarah/2: Ayat 97)."22,23
22
Ash-Shahihul Musnad Min Asbabin Nuzul, 1415 H, Karya Syekh Muqbil bin Hadi Al-
Wadi'i.
23
Khalqu Af'alil 'Ibad (hal 54), karya Imam Bukhari
22
c. Syair
( Perbuatan baik akan menghasilkan kebaikan; dan jika jahat, maka balasannya jahat
pula; dan kejahatan itu tidakakan terjadi kecuali jika kamu menghendakinya. )24
Penyair mengatakan:
( "Dan jika jahat, maka balasannya jahat pula. Kejahatan itu tidaklah
dikehendaki kecuali jika kamu menghendakinya).25 Kedua lafaz tersebut cukup
dimengerti hanya dengan menyebutkan huruf fa dan ta dari kedua kalimat tersebut.
Hanya saja pengertian ini dapat diterka melalui konteks kalimat.
("Barang siapa yang ikut membantu membunuh seorang muslim dengan sepotong
kalimat) hingga akhir hadis. Menurut Sufyan, makna yang dimaksud ialah "bila
seseorang mengatakan "uq dengan maksud uqtul (bunuhlah dia).
24
https://mjna.my.id/alquran
25
Ibid…
23
baik, yaitu: Kami makan siang bersama Rasulullah Saw Di antara kami terdapat Abu
Ubaidah ibnul Jarrah. Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ada seseorang yang
lebih baik daripada kami? Kami masuk Islam di tanganmu dan kami berjihad
bersamamu. Rasulullah SAW menjawab, "Ya, suatu kaum dari kalangan orang-orang
sesudah kalian; mereka beriman kepadaku, padahal mereka tidak melihatku.
ة فِى ْال ُم ْز َد َح ْمLِ َث ْال َكتِيب َ ك ْالقَرْ ِم َوا ْب ِن ْالهُ َم ِام
ِ ولَ ْي.. ِ ِاِلَى ْال َمل
( Kepada Raja Al-Qarm, yaitu Ibnul Hammam alias singa pasukan dalam perang yang
sengit. ). Dalam ungkapannya ini suatu sifat di-'ataf-kan kepada sifat lain, sedangkan
mausuf-nya sama.
2.2. Peran Dari Suatu Lembaga Pendidikan Berdasarkan Aspek Tafsir Al-
Qur’an.
Suatu perencanaan yang matang akan menghasilkan hasil yang baik dan
maksimal, bagitu juga sebaliknya perencanaan yang kurang matang atau tidak baik
maka akan membuahkan hasil yang tidak maksimal juga. Begitu pula dengan niat,
26
Wahid, Ramli Abdul. Studi Ilmu Hadis. Bandung: Citapustaka Media. 2005.
24
ketika niat seorang mu’min tidak baik maka hasil yang dikeluarkan dari perbuatannya
tentu tidak baik. Maka dari itu perencanaan atau persiapan atau dapat dikatakan
sebagai nai adalah sanagat mutlak adanya. Tanpa adanya niat atau perencanaan atau
persiapan, maka aktifitas seseorang tidak akan berhasil dan sia-sia belaka. Begitu juga
di dalam perencanaan pendidikan harus direncanakan dengan baik dan matang agar
hasil yang dikeluarkan dapat memenuhi tujuan pendidikan.27
27
As-Sijistaniy, Abu Daud Sulaiman Ibnu al-Asy‘ats Ibnu Ishaq. Sunan Abu Daud. Ttp.:
Muhammad Ali as-Said, 1969/1970.
28
Abdurrahman saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an. terj. h. m.
Arifim dan Zainuddin, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1994
29
Hadis-Hadis Pendidikan _____________________________________
25
keadaan, politik, kebudayaan, sosial ekonomi, kepercayaan dan upaya lain yang
dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan.
1. Pendidikan Dasar
2. Pendidikan Menengah
30
Ibrahim, Abdul Mun’im. Tarbiyah al-Banat Fil-Islam. Iskandariyah: Maktabah Aulad Lith
Thurts, 1423H/2002M.
31
Abu Abdullah Muhammad Ibn Ahmad al-Qrthubi, Tafsir Qurthubi, Kairo : Dar al-kitab al-
Mishri, 1964.
26
Pendidikan Menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan
timbal balik dengan lingkungan sosil budaya dan alam sekitar, serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan.
3. Pendidikan Tinggi
1. Al-Huda (Petunjuk)
32
An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung:
Diponegoro, 1989.
27
Dalam Al Quran ada tiga posisi Al Quran yang fungsinya sebagai petunjuk.
Al Quran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang
yang bertakwa dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
2. Al-Furqon (Pemisah)
Fungsi Al Quran sebagai pemisah adalah dapat memisahkan antara yang hak
dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. Di dalam Al Quran dijelaskan
beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang baik, dan yang tidak boleh
dilakukan atau yang buruk.
3. Al-Asyifa (Obat)
Al Quran bisa menjadi obat penyakit mental di mana membaca Al Quran dan
mengamalkannya daoat terhindar dari berbagai hati atau mental. Meskipun Al Quran
hanya sebatas tulisan saja, namun membacanya dapat memberikan pencerahan bagi
stiap orang yang beriman.
4. Al-mau'izah (Nasihat)
a. Sebagai petunjuk jalan yang lurus: Al Quran memberikan petunjuk agar umat
manusia dapat terus berjalan di jalan yang lurus. Hal yang di maksud adalah
manusia harus hidup dengan baik dan benar atau dalam istilahnya adalah di jalan
yang luru. Di dalam Al Quran sudah dijelaskan mana yang salah dan mana yang
benar, serta peringatan-peringatan agar terus bertakwa kepada Allah.
28
b. Merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW: Al-Qur’an adalah mukjizat
yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan nabi-nabi
lainnya yang diberikan mukjizat seperti berbicara dengan binatang,
menyembuhkan penyakit, dan lain sebagainya. Al Quran merupakan sumber dari
segala sumber hukum dan penyempurna dari kitab-kitab yang terdahulu.
c. Menjelaskan kepribadian manusia: Fungsi Al-Qur’an selanjutnya adalah
menjelaskan kepribadian manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya yang
ada di bumi. Manusia adalah makhluk yang diberikan akal, bisa membedakan
baik dan buruk dan membuatnya berbeda dengan binatang yang sama-sama
ciptaan Allah.
d. Merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya: Sebelum Al Quran ada
beberapa kitab Allah yang juga diturunkan kepada para nabi seperti Injil, Taurat
dan Zabur. Kitab-kitab Allah sebelumnya ditujukan hanya pada umat pada zaman
tersebut saja, berbeda dengan Al Quran yang digunakan sampai akhir zaman.
e. Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya: Di dalam
Al Quran terdapat cerita-cerita dari masa lalu yang kemudian berdasarkan kisah
umat terdahulu kita bisa belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah
mereka buat sebelumnya.
f. Al Quran memantapkan iman Islam: Dengan membaca Al Quran,
mempelajarinya dan mengamalkannya, kita bisa memantapkan iman kita. Isi Al
Quran akan membuat kita semakin yakin bahwa agama Islam adalah agama yang
memang harus dianut.
g. Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan: Al Quran berisi tentang hukum
dan juga tuntunan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Di dalam Al
Quran mengatur bagaimana tentang berhubungan dengan orang lain, berdagang,
warisan, zakat, dan masih banyak lagi.33
29
1. Ilmu tauhid
Ilmu tauhid merupakan ilmu kalam dalam Islam yang membahas pengokohan
keyakinan dalam agama Islam sehingga dapat memperkuat dan menghilangkan
keraguan.
2. Ilmu hukum
Di dalam Al Quran juga terdapat ilmu hukum yang dibahas. Contohnya saja
terdapat hukum pernikahan, warisan, zakat, dan lain sebagainya.
3. Ilmu tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu cara untuk mensucikan jiwa, menjernihkan akhlak
dan batin.
30
adalah kitab bagi orang Islam, yang didalamnya berisi berbagai penjelasan mengenai
hukum dan tata cara yang Islam ajarkan untuk menjalani kehidupan di dunia.34
C. PENUTUP
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah Tafsir Tematik Al-Qur’an
mengenai fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar penyelenggaraan
pendidikan sebagai berikut:
1. Al-quran sebagai pedoman hidup telah di jelaskan oleh allah dalam surat
Qs. Al- An’am/6: Ayat 91, Qs. Al- An’am/6: Ayat 92, Qs. Al- Baqarah/2:
Ayat 1-5 terkait sebagai pedoman hidup dan sesuai dengan beberapa
tafsir dan juga hadist.
34
Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Prenada Media, 2003.
31
2. Alquran sebagai petunjuk bagi umat islam dan juga merupakan salah satu
mukjizat Rasulullah Saw.
3. Sebagai penolong di hari kiamat kelak.
4. Alquran sebagai bukti bahwa sejarah peradaban islam merupakan sejarah
yang benar berlandaskan asbabul nuzulnya.
5. Hadist menjelaskan keterkaitan alquran dan juga asbabul nuzulnya serta
peristiwa lainnya dalam masyarakat.
3.2. Saran
Adapun saran dalam penulisan makalah ini sebaiknya setiap surat dan ayat di
kaji lebih luas mengenai keterkaitan isi dan juga jenis tafsir. Seta tidak ada
pembatasan jumlah halaman dalam setiap kajian keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
32
As-Sijistaniy, Abu Daud Sulaiman Ibnu al-Asy‘ats Ibnu Ishaq. Sunan Abu Daud.
Ttp.: Muhammad Ali as-Said, 1969/1970.
As-Suyuþi, Jalaluddin dan Jalaluddin Muhammad ibn Ahmad al-Mahalliy.Tafsir
Jalalain. Damsyik: Dâr al-Jail, tt.
Hadis-Hadis Pendidikan _____________________________________
https://mjna.my.id/alquran.
https://mjna.my.id/alquran.
https://mjna.my.id/alquran.
https://mjna.my.id/alquran. Al-An'am, [6:92].
https://mjna.my.id/alquran. Al-Baqarah Ayat: 4.
https://mjna.my.id/alquran. Al-Baqarah, [2:3].
https://mjna.my.id/alquran. Hadits. Ibnu Abbas, Mujahid, dan Abdullah ibnu Kasir.
https://mjna.my.id/alquran. Ibnu Juraij.
https://mjna.my.id/alquran. Qs. Al- Baqarah/2: Ayat 1-5.
https://mjna.my.id/alquran. Qs. Al- Baqarah/2: Ayat 4.
https://mjna.my.id/alquran. Qs. Ali Imran/3: Ayat 7.
https://mjna.my.id/alquran. Tafsir Jalalain, Surah Al-An`am Ayat: 92.
Husen, Torsten. Masyarakat Belajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta 1995
Ibid…
Ibrahim, Abdul Mun’im. Tarbiyah al-Banat Fil-Islam. Iskandariyah: Maktabah
Aulad Lith Thurts, 1423H/2002M.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta: 1997.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta: 1997.
Kementrrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi Dengan Kajian
Ushul Fiqih, (Bandung : PT Sygma Examedia Arkanleema, 2011), h. 283.
Khalqu Af'alil 'Ibad (hal 54), karya Imam Bukhari.
M. Quraih Shihab, Membumikan Al Quran, Bandung : Mizan 1992.
M. Quraish Shihab, Wawasan Al Quran, Bandung : PT. Mizan Pustaka 2007.
Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Prenada Media, 2003.
Nizar, Samsul. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2001.
Umar Tirta Raharja dan Lasula. Pengantar Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta:
1995
Wahid, Ramli Abdul. Studi Ilmu Hadis. Bandung: Citapustaka Media. 2005.
33