Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN KURIKULUM

“PERENCANAAN KURIKULUM”
Dosen Pembimbing : Atika Zuhrotus Sufiyana S.Pd.I , M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Bunga Vanda Meillynia (21801011131)


2. Lamya Zulfiana (21801011188)
3. Hduih
4. sb

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019/2020
1

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat inayah-
Nya Makalah Perencanaan Kurikulum ini dapat diselesaikan. Sholawat dan Salam
tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang insyaallah dapat
memberikan Syafa’at di hari akhir. Makalah ini disusun dengan harapan dapat
memenuhi ujian mata kuliah Pengembangan Kurikulum.

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu
pembimbing mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI Universitas Islam
Malang, Ibu Atika Zuhrotus Sufiyana yang telah membekali kami dalam
menyusun makalah ini sehingga cepat terselesaikan. Kedua, saya berterimakasih
kepada beberapa pihak yang telah menyediakan beberapa referensi buku dan
internet beserta jurnal. Ketiga, kepada orangtua yang selalu mendukung saya
dalam menyusun makalah ini. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan
balasan yang lebih banyak. Aamiin.

Saya mohon maaf apabila dalam makalah ini banyak sekali sekalahan
maka dari itu saya juga membutuhkan saran dan kritik dalam penyusunan
makalah ini. Semoga pembaca berpuas hati dengan adanya makalah ini.

Akhir kalam kepada Allah kami mohonkan taufiq dan hidayah-Nya, dan
kepada pembaca semoga makalah ini memberikan manfaat.

Malang, 17 November 2019


2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
A. Pengertian Perencanaan Kurikulum ........................................................................ 5
B. Prinsip-prinsip Perencanaan Kurikulum ................................................................. 6
C. Karakteristik Perencanaan Kurikulum .................................................................... 6
D. Kerangka Kerja Perencanaan Kurikulum ................................................................ 7
E. Komponen Perencanaan Kurikulum ....................................................................... 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan............................................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 13
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional haruslah dikelola dengan tepat
agar sebagai subsistem sebagai pembangunan nasional, tujuan sisdiknas seperti
yang diminta dalam pasal Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 dapat tercapai
secara efisien dan efektif.

Khususnya pada Pendidikan Dasar perlu mendapat perhatian


khusus.Kurikulum yang ada sekarang bukan saja terlalu “overload”. Sebagai
konsekuensi logis dari kurikulum yang sentralistik, juga karena proses
penyusunan sampai pada pelaksanaan dan evaluasi kurikulum masih steril dari
jamahan masyarakat. Dalam hal ini kurikulum menjadi salah satu penentu
kesuksesan dunia pendidikan.

Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Dengan perencanaan kurikulum diharapkan memberi kesempatan belajar-


mengajar untuk membina siswa/ peserta didik ke arah perubahan tingkah laku
yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa/ peserta didik.
4

B. Rumusan Masalah
A. ApaPengertian Perencanaan Kurikulum?
B. Apa saja Prinsip-Prinsip Perencanaan Kurikulum?
C. Apa saja Karakteristik perencanaan Kurikulum?
D. Bagaimana Kerangka Kerja Kurikulum?
E. Apa saja Komponen Perencanaan kurikulum?

C. Tujuan
A. Menjelaskan Pengertian Perencanaan Kurikulum
B. Menjelaskan Prinsip-Prinsip Perencanaan Kurikulum
C. Menjelaskan Karakteristik perencanaan Kurikulum
D. Menjelaskan Kerangka Kerja Kurikulum
E. Menjelaskan Komponen Perencanaan kurikulum
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Kurikulum


Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan merupakan proses
awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara pencapaiannya.
Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam kenyataanya
perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan.Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya hanya
merupakan pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan.

Kurikulum menurut para ahli mempunyai makna yang berbeda-


beda.Lazimnya rencana yang disusun untuk melancarkan kegiatan yang hendak
dicapai baik dalam lingkungan formal maupun non formal.

Menurut Glatorn kurikulum adalah perencanaan yang disiapkan sebagai


pedoman belajar dalam sekolah yang pada umumnya dimunculkan dalam
dokumen dan diterapkan dalam kelas.1

Di dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.2

Menurut Romine dalam Oemar Hamalik bahwa kurikulum mencakup


semua temu pembelajaran, aktivitas dan pengalaman yang diikuti oleh anak didik
dengan arahan dari sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.3

Penulis menyimpulkan bahwa kurikulum adalah Seperangkat rencana dan


pengaturan yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar baik di
dalam kelas maupun luar kelas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari pengertian perencanaan dan kurikulum di atas bahwa perencanaan


kurikulum menurut Oemar Hamalik yakni suatu proses ketika peserta dalam
banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan

1
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008),hlm8.
2
Eko Supriyanto, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas Istimewa, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012),hlm48.
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi aksara, 2007),hlm18.
6

tersebut melalui situasi mengajar-belajar serta penelaahan keefektifan dan


kebermaknaan metode.

B. Prinsip-prinsip Perencanaan Kurikulum


Secara umum, sebuah perencanaan kurikulum yang realitas disusun berdasarkan
prinsip-prinsip berikut :
1. Prinsip 1
Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa.
2. Prinsip 2

Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten


dan proses.
3. Prinsip 3

Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu


dan topik.
4. Prinsip 4
Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
5. Prinsip 5
Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan (level).
6. Prinsip 6
Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan.

C. Karakteristik Perencanaan Kurikulum


Dalam perencanaan kurikulum, terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan. Aspek-aspek yang menjadi karakteristik perencanaan kurikulum
tersebut sebagai berikut:

1. Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang


berbagai hal yang menjadikan kehidupan lebih baikkarakteristik masyarakat
sekarang dan masa depan, serta kebutuhan dasar manusia.

2. Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang


komprehensif , yang mempertimbangkan dan mengoordinasi unsur esensial
belajar mengajar efektif.
7

3. Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasif. Pendidikan


harus responsif terhadap kebutuhan siswa, untuk membantu siswa tersebut menuju
kehidupan yang baik.

4. tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan


kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
5. Rumusan berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi
konkrit, agar dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum yang
spesifik .jika tidak, persepsi yang muncul kurang jelas dan kontradiktif.

6. Dalam perencanaan kurikulum, harus diadakan evaluasi secara kontinue


terhadap semua aspek pembuatan keputusan kurikulum, yang juga meliputi
analisis terhadap proses dan konten kurikulum.

7. Berbagai jenjang sekolah, dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan


Tinggi, hendaknya merespon dan mengakomodasi perubahan, pertumbuhan, dan
perkembangan siswa. untuk itu, perlu direfleksikan organisasi dan prosedur secara
bervariasi.4

D. Kerangka Kerja Perencanaan Kurikulum


Dalam perencanaan kurikulum, diperlukan adanya kerangka kerja umum,
agar perencanaan kurikulum tersebut tersusun secara sintematis dan terorganisasi.
Kerangka ini, seperti yang terlihat pada gambar 13.1, berisi semua interelasi yang
terdapat dalam perencanaan kurikulum. Kerangka kerja (frame work) ini
mencakup model, ide, dan harapan sebuah perencanaan kurikulum. Berdasarkan
pemikiran dan teori Tyler (1950), Henrick (1950), Edward King (1950, 1957), dan
Robert Harnack (1968), kerangka kerja perencanaan kurikulum dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Fondasi
Pendidikan berdasarkan tiga daerah fondasi yang luas, yaitu filsafat, sosiologi,
dan psikologi, yang berhubungan dengan kebutuhan indevidu maupun
masyarakat. Perencanaaan kurikulum berhubungan dengan fokus spesifik dari
subjek daerah fondasi tersebut.
2. Tujuan (Goals)
Area yang paling luas dari kerangka kerja kurikulum adalah definisi tujuan
pendidikan secara menyeluruh. Berdasarkan tiga daerah fondasi tadi, tujuan
umum (goals) menyajikan tujuan purpose) yang dikembangkan pada berbagai
jenjang wilayah (nasional, provinsi, kabupaten, atau kotamadya, dan masyarakat
luas). Rumusan tujuan tersebut merefleksikan tingkat atau daerah satu dengan
8

yang lainnya. Tingkat nasional memberikan petunjuk bagi pengembangan lokal,


dan sebaliknya. Masalahnya, perencanaan kurikulum yang spesifik tidak
mempertimbangkan rumusan tujuan yang luas atau rumusan tujuan umum
berkelanjutan.
3. General Objectivies
Tujuan umum menyajikan berbagai tujuan yang mengalihkan kegiatan belajar
mengajar sejalan dengan tigkat perkembangan siswa (dari anak-anak sampai
dewasa) sehingga program pendidikan pun sejalan dengan tingkat perkembangan
siswa tersebut.
4. Decision Screen
Guru atau pihak perencana kurikulum perlu mempertimbangkan lima daerah
yang akan mempengaruhi keputusan (decision) mereka, yaitu :
a. Karakteristik siswa yang menggunakan kurikulum tersebut;
b. Refleksi prinsip-prinsip belajar;
c. Sumber-sumber umum penunjang;
d. Jenis pendekatan kurikulum (terpisah, terkorelasi, dan sebagainya)
e. Pengorganisasian pengelolaan disiplin spesifik yang digunakan dalam
perencanaan situasi belajar-mengajar.
5. Komponen Perencanaan Kurikulum
Komponen ini terdiri atas :
a. Perumusan tujuan belajar atau hasil tujuan yang digunakan
b. Konten yang terdiri atas fakta, dan konsep yang berhubungan dengan
tujuan
c. Kegiatan yang mungkin digunakan untuk mencapai tujuan
d. Sumber-sumber yang mungkin digunakan untuk mencapai tujuan
e. Alat pengukuran untuk menentukan derajat pencapaian tujuan.

E. Komponen Perencanaan Kurikulum


Secara umum dalam perencanaan kurikulum harus
dipertimbangkan kebutuhan masyarakat, karakteristik pembelajaran, dan lingkup
pengetahuan menurut hierarki keilmuan (Taba dalam Saylor, et al., 1981). Siswa
dengan karakteristik tersebut memiliki dua kemungkinan, meneruskan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, atau terjun ke dunia kerja serta masyarakat. Oleh
karena itu, pengelolaan komponen perencanaan kurikulum harus memperhatikan
faktor tujuan, konten, kegiatan (aktivitas), sumber yang digunakan, dan instrumen
evaluasi (pengukuran).
1. Tujuan
Perumusan tujuan belajar diperluksebagan untuk meningkatkan
kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat, dalam mengadakaan hubungan
timbal balik dengan lingkungan sosial, buadaya dan alam sekitarnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, penyelenggara sekolah berpedoman sekolah
berpedoman pada tujuan pendidikan nasional. Sumber dari tujuan ( aim, goal,
9

maupun objective ) ini adalah sumber empiris, sumber filosofis, sumber mata
pelajaran, konsep kurikulum, analisis situasional, dan tekanan pendidikan.
Implikasi tujuan (objective) adalah sebagai berikut :
a. Suatu pengertian tentang arah (sasaran) bagi setiap orang yang tertarik
dengan proses pendidikan, seperti siswa, guru, administrator, orang tua,
penilik, pengawas dan sebagainya.
b. Basis perencanaan kurikulum yang rasional dan logis; dan
c. Memberikan suatu bisnis untuk penilaian siswa.

2. Konten
Konten atau isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran
untuk mencapai tujuanpendidikan nasioanl, yang meliputi bahan kajian dan mata
pelajaran.
Isi kurikulum adalah mata pelajaran pada proses belajar mengajar, seperti
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diasosiakan dengan mata
pelajaran. Pemilihan isi menekankan pada pendekatan mata pelajaran
(pengetahuan) atau pendekatan proses (keterampilan). Untuk itu, terdapat kriteria
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan isi kurikulum ini, yaitu:
a. Signifikansi, yaitu seberapa penting isi kurikulum pada suatu displin atau
tema studi;
b. Validitas, yang berkaitan dengan keotentikan dan keakuratan isi kurikulum
tersebut;
c. Relevansi sosial, yaitu keterkaitan isi kurikulum dengan nilai moral dan
cita-cita, permasalahan sosial, isu kontroversial dan sebagainya, untuk
menjadi siswa anggota efektif dalam masyarakat.
d. Utility atau kegunaan ( daya guna ), berkaitan dengan kegunaan isi
kurikulum dalam mempersiapkan siswa menuju kehidupan dewasa.
e. Learnability atau kemampuan untuk dipelajari, yang berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam memahami isi kurikulum trsebut; dan
f. Minat, yang berkaitan dengan minat siswa terhadap isi kurikulum tersebut.

3. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai berbagai aktivitas yang
diberikan pada pembelajar dalam situasi belajar-mengajar. Aktivitas belajar ini
didesain agar memungkinkan siswa memperoleh muatan yang ditentukan,
sehingga berbagai tujuan yang ditetapkan, terutama maksud dan tujuan kurikulum
dapat tercapai.
Berkaitan dengan aktivitas belajar, harus diperhatikan pula strategi belajar-
mengajar yang efektif, yang dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Pengajaran exspository
10

Pengajaran exspository atau penjelasan rinci ini melibatkan pengiriman


informasi dalam arah tunggal, dari suatu sumber ke pembelajar. Contoh dari
pengajaran ini adalah ceramah, demonstrasi, tugas membaca dan presentasi audio
visual.
b. Pengajaran interaktif
Pada hakikatnya, pengajaran ini sama dengan pengajaran expository.
Perbedaannya , dalam pengajaran interaktif terdapat dorongan yang disengaja
ketika terjadi interaksi antara guru dan pembelajar, yang biasanya berbentuk
pemberian pertanyaan. Pada dasarnya, dalam pendekatan ini pembelajar lebih
aktif, dan keterampilan berpikir ditingkatkan melalui unsur interaktif.
c. Pengajaran atau diskusi kelompok kecil
Karakteristik pokok dari strategi ini melibatkan pembagian kelas ke dalam
kelompok-kelompok kecil yang bekerja relatif bebas, untuk mencapai suatu
tujuan. Peran guru berubah, dari seorang pemberi pengetahuan menjadi
koordinator aktivitas dan pengarah informasi.

d. Pengajaran inkuiri atau pemecahan masalah


Ciri utama setrategi ini adalah aktifnya pembelajaran dalam penentuan
jawaban dari berbagai pernyatan serta pemecahan masalah. Pengajaran inkuiri
biasanya melibatkan pembelajaran dengan aktivitas yang dilaksanakan secara
bebas, berpasangan atau dalam kelompok yang lebih besar.
e. Strategi belajar mengajar lainnya
Adalah cooperative learning, comunity service project, mastered learning
dan project approach.

4. Sumber
Sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan teersebut
antara lain:
 Buku dan bahan tercetak
 Perangkat lunak komputer
 Film dan kaset video
 Kaset
 Televisi dan proyektor
 CD ROOM interaktif dan masih banyak lagi.

5. Evaluasi
Evaluasi atau penilaian dilakukan secara bertahap, berkesinambungan dan
bersifat terbuka. Dari evaluasi ini diperoleh keterangan mengenai kegiatan dan
kemajuan belajar siswa, dan pelaksanaan kurikulum oleh guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
11

Dalam pelaksanaan evaluasi ini terdapat banyak instrumen pengukuran


yang dapat dipergunakan oleh pendidik, antara lain:
a) Tes standar
b) Tes buatan guru
c) Sampel hasil karya
d) Tes lisan
e) Observasi sistematis
f) Wawancara
g) Kuesioner
h) Daftar cek dan skala penilaian
i) Kalkulator anekdotal serta
j) Sesiogram dan pelaporan
Selain itu, dalam evaluasi kurikulum ini terdapat prosedur yang harus diikuti,
yang meliputi tujuh langkah berurutan yang berhubungan secara integral yaitu:
1. Penanda evaluasi, sebagai pemecahan terhadap konteks ukur
2. Spesifikasi tugas, yang menggambarkan cakupan evaluasi
3. Desain evaluasi, sebagai penyusunan pelaksanaan untuk melaksanakan
evaluasi
4. Pengumpulan data, untuk memperoleh data baik dari sumber data yang
ada maupun menggunakan teknik yang dirancang dalam tahapan desain
5. Analisis data, sebagai analisis, sintesis, dan interpretasi data seperti yang
diatur dalam tahapan desain
6. Kesimpulan untuk mempersiapkan kesimpulan yang didasarkan pada hasil
dan persiapan laporan dan
7. Menghadirkan kesimpulan dan rekomendasi pada audiens.
12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak
tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan
tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta penelaahan keefektifan dan
kebermaknaan metode tersebut. Kurikulum memiliki enbam prinsip yaitu
Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa,
perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten
dan proses, perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang
berbagai isu dan topik, perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok,
perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan (level), dan
perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Perencanaan
kurikulum memiliki lima komponen yaitu tujuan, konten, aktivitas belajar, sumber
dan evaluasi.

B. Saran
13

DAFTAR RUJUKAN
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.

Hamalik,Oemar. 2010. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group

Supriyanto, Eko. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas Istimewa.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar
.

Anda mungkin juga menyukai