Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PENGALAMAN BELAJAR

DOSEN PEMBIMBING: ALFIAN SATRIADI,MPd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6:

1. MUH. SYAPRUDDIN ZOHRI

2. SAFITRI SAUPIATUN NUFUS

3. WAHYU UTAMI

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan akal
sehat dan pikiran yang bagus sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang
“rancangan pengalaman belajar” makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas dari
salah satu mata kuliah kami.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran dan bisa
menambah pengetahuan para pembaca khususnya kami selaku penulis. Namun, terlepas dari
itu, kami memahammi bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi. Semoga segala usaha dan kerja keras dapat balasan yang
baik dari Allah SWT dan dapat bermanfaat bagikita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2
C. TUJUAN.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengalaman Belajar..............................................................................3
2. Pengertian Pengalaman Belajar Menurut Piaget....................................................3
3. Pertimbangan-pertimbangan Menentukan Pengalaman Belajar.............................3
4. Prinsip-prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar..............................................4
5. Tahap Pengembangan Pengalaman Belajar............................................................4
BABA III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................6
B. Saran ......................................................................................................................6
C. Daftar Pustaka.........................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Pengalaman merupakan serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh seseorang
dalam kehidupannya yang terjadi pada suatu waktu. Pengalaman belajar adalah sejumlah
aktivitas siswa yang dilakukam untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Ketika kita berfikir informasi dan kemampuan seperti
apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berfikir
pengalaman belajar yang bagaimana yang harus di desain agar tujuan dan kompetensi itu
dapat diperoleh setiap siswa. Hal ini harus dipahami, karena apa yang dicapai akan
menentukan bagaimana cara mencapainya.
Pengalaman belajar erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan proses.
Makin aktif siswa secara intelektual, manual dan sosial tampaknya makin bermakna
pengalaman belajar siswa. Merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran merupakan aspek penting dalam perancangan pembelajaran. Merancang
pengalam belajar hakikatnya menyusun skenario pembelajaran sebagai pedoman guru dan
siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pengalaman belajar.?


2. Apa saja pertimbangan-pertimbangan dalam merancang dan mengembangkan
pengalaman belajar.?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam merancang dan mengembangkan pengalaman
belajar.?
4. Apa saja tahap-taham mengembangkan pengalaman belajar.?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari pengalaman belajar


2. Mengetahui apa saja pertimbangan-pertimbangan dalam merancang dan
mengembangkan pengalaman belajar
3. Mengetahui prinsip-prinsip merancang dan mengembangkan pengalaman belajar
4. Mengetahui tahap-tahap pengembangan pengalaman belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengalaman Belajar


Pada hakikatnya merancang pengalaman belajar adalah menyusun skenario
pembelajaran sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Maka, dapat disimpulkan bahwa pengalaman belajar adalah sejumlah
aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pengembangan pengalaman belajar menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga
mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar
siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan pengalaman
belajar siswa di antaranya adalah:

1. Memberikan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sebelum


kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa
3. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
4. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan.
5. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dan memberikan bimbingan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
6. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan

2. Pengalaman Belajar Menurut Jean Piaget


Pengalaman menurut Piaget berlangsung dalam diri setiap individu melalui proses
konstruksi pengetahuan. Oleh sebab itu teori belajar Piaget terkenal dengan teori
konstruktivistik.
Belajar menurut teori konstruktivitas bukanlah sekedar menghafal, akan tetapi proses
mengkrontruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil
pemberian dari orang lain seperti guru akan tetapi hasil dari proses mengkontruksi yang
dilakukan setiap individu.
Piaget berpendapat bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur kognitif
yang kemudian dinamakan skema.Skema terbentuk karena pengalaman. Proses
penyempurnaan skema dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
3. Pertimbangan-Pertimbangan Menentukan Pengalaman Belajar
Untuk merancang dan mengembangkan pengalaman belajar siswa, perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai
Dalam system perencanaan dan desain pembelajaran tujuan merupakan komponen
utama dan pertama yang harus dipikirkan oleh seorang perancang pembelajaran.
Sehingga apa yang harus dilakukan guru dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan
itu. Dilihat dari domainnya tujuan itu terdiri atas tujuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
b. Sesuai dengan jenis bahan atau materi pelajaran
Pengalaman belajar yang direncanakan dan didesain harus memerhatikan
karakteristik materi pelajaran baik dilihat dari kompleksitas materi maupun
pengemasannya.
c.   Ketersediaan Sumber Belajar
Selain pertimbangan tujuan dan isi bahan pelajaran, seorang desainer
pembelajaran dalam menentukan pengalaman belajar juga harus memerhatikan
ketersediaan sumber belajar yang dapat digunakan.
d. Pengalaman Belajar Harus Sesuai dengan Karakteristik Siswa
Kondisi dan karakteristik siswa merupakan salah satu hal pertimbangan yang harus
diperhatikan, baik menyangkut minat dan bakat siswa, kecenderungan gaya belajar maupun
kemampuan dasar yang dimiliki siswa.
4. Prinsip- prinsip Pengembangan Pengalaman Belajar
Ada sejumlah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan manakala kita akan
mengembangkan pengalaman belajar yaitu,:
a. Berorientasi pada tujuan
Dalam system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.Efektivitas
pengembangan pengalaman belajar ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai
tujuan pembelajaran.
b. Aktifitas
Pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas
melakukan sesuatu. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
c. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa.Oleh sebab itu
pengalaman belajar dirancang untuk setiap individu siswa.
d. Integritas
Oleh karena itu merancang pengalaman belajar siswa harus dapat
mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegitas.
5. Tahap Pengembangan Pengalaman Belajar
a. Tahap Prainstruksional
Tahap ini adalah tahapan yang ditempuh oleh guru pada saat ia memulai proses
belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh
siswa seperti,:
 Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir
 Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pelajaran sebelumnya.
 Mengajukan pertanyaan kepada siswa dikelas atau siswa tertentu tentang bahan
pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran
yang belum dikuasainya.
 Mengulangi kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat tapi mencakup
semua aspek yang telah dibahas sebelumnya.
Tujuan ini pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa
terhadap bahan yang telah diterimanya dan menumbuhkan kondisi belajar dalam
hubungannya dengan pelajaran hari itu.
b. Tahap intruksional
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti yakni tahapan memberikan
pengalaman belajar pada siswa. Tahap instruksional akan sangat tergantung pada
strategi pembelajaran yang akan diterapkan.
Secara umum dapat didefinisikan beberapa kegiatan yaitu:
 Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.
  Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu.

 Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi.


 Ada setiap pokok materi yang dibahas sebaliknya diberikan conto-contoh
konkret.
 Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok
materi yang sangat diperlukan.
 Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
c. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap kedua
(Instruksional). Ketiga tahap yang sudah dibahas, merupakan satu rangkaian kegiatan
yang terpadu, tidak dapat terpisahkan satu dengan yang lainnya. Guru dituntut untuk
mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga
rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk
memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Pengalaman menurut Piaget berlangsung dalam diri setiap individu melalui proses
konstruksi pengetahuan. Oleh sebab itu teori belajar Piaget terkenal dengan teori
konstruktivistik.
3. Dalaam merancang pengalaman belajar juga perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebelum merancang dan mengembangkan pengalaman
belajar.pertimbangan-pertimbangan tersebut diantaranya:
a. Harus Sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai
b. Harus Sesuai dengan jenis bahan atau materi pelajaran
c. Ketersediaan Sumber Belajar
d. Pengalaman Belajar Harus Sesuai dengan Karakteristik Siswa
4. Dalam merancang dan mengembangkan pengalaman belajar juga memeiliki
prinsip-prinsip,diantaranya:
a. Berorientasi pada tujuan
b. Aktivitas
c. Idividualitas
d. Integritas
B. Saran
Isi makalah ini belumlah lengkap dan jauh dari kata sempurna,untuk itu sebagai
penulis kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca
sebagai penyempurna di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca, khususnya bagi para pembaca yang membutuhkan ilmu dari
makalah kami.
C. Daftar Pustaka
a. https://olinlakoro.wordpres.com/2013/07/03/makalah -pengembangan-
pengalaman-belajar/
b. http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/pengembangan-pengalaman-
belajar.html
c. http://anaozen.blogspot.com/2018/03/pengembangan-pengalaman-belajar.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai