Anda di halaman 1dari 14

MENGANALISIS BERAGAM TARI NUSANTARA

Guru Pembimbing :I Gst Ayu Putu Yuliasih, S.Pd

Oleh Kelompok: 2

Lalu Sirdi Zunistira

Kurniawan Aditya Saputra

Kadek Bimasena Putra Wiguna

Lukman Harianto

Muhammad Irsyadul Ibad

Muhammad Addin Fathoni

Ahmad Handika

I Gede Wira Aditya Tanaya

I Gusti Ayu Gita Sasmita Widyaswari

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Ucapan terima kasih juga
kami ucapkan kepada ibu guru mata pelajaran seni budaya karena berkat bimbingan beliau
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sudilah kiranya diberikan kritik serta
saran. Semoga makalah ini bermanfaat dalam proses pembelajaran dan mampu membangun
kualitas generasi penerus di masa mendatang.

Gerung, 23 Januari 2019

Ketua Kelompok 2

Lalu Sirdi Zunistira

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………

1.3 Tujuan ……………………………………………………………

1.4 Manfaat ……………………………………………………………

BAB II ISI (KAJIAN TEORI)

2.1 Pengertian Tari …………………………………………………………..

2.2 Asal - Usul Tari …………………………………………………………..

2.3 Tata Gerak ………………………………………………………….

2.4 Tata Busana ………………………………………………………….

2.5 Iringan Musik ………………………………………………………….

2.6 Fungsi Tari …………………………………………………………

2.7 Hasil Analisis ………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….....

3.2 Kritik dan Saran ………………………………………………………….

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai bathin melalui gerak yang indah dari
tubuh/fisik dan mimik. Seni tari cara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis,
keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memiliki unsur-unsur ruang, tenaga, dan
waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkat, dan jangkauan. Posisi berhubungan
dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang,
serong kanan, dan serong kiri. Arah gerak contohnya menuju kedepan, kebelakang,
memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi duduk dan
level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncat-loncat. Jangkauan
berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, dan gerak yang besar atau kecil.
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragamannya. Dimulai dari suku
bangsa.ras, bahasa, agama, adat istiadat, budaya, dan sebagainya. Salah satunya dalam
bidang seni tari ini. Tarian daerah dengan beranekaragam jenis membuat Indonesia kaya
akan adat kebudayaan keseniannya. Dengan mengenal lebih banyaktarian adat di seluruh
provinsi di Indonesia akan membuat kita lebih mencintai dan bangga dengan Ibu Pertiwi
ini. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli di Indonesia, yang merupakan warisan
turun temurun nenek moyang bangsa Indonesia. Bersyukurlah kita sebagai generasi
penerus bangsa yang lahir di tanah yang kental akan budaya leluhur yang masih
dilestarikan keberadaannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini:
1. Apa nama gerak, kostum, tata rias, serta jenis iringan musik yang ada dalam Tari
Oncer dan Tari Pendet?
2. Mengapa dinamakan Tari Oncer dan Tari Pendet?
3. Bagaimana bentuk kostum, tata rias dan iringan musik
4. Siapakah yang mempopulerkan Tari Oncer dan Tari Pendet
5. Bagaimana cara melakukan gerak tari oncer dan pendet

4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini guna memenuhi tugas di KD 3.3 oleh guru Seni
Budaya kami yaitu Ibu I Gusti Ayu Putu Yuliasih,S.Pd.. Selain itu juga makalah ini kami
susun dengan tujuan untuk mengetahui asal-usul dari tari Oncer dan tari Pendet serta
unsur-unsur yang ada di dalam tariannya.

1.4 Manfaat
1. Agar siswa mampu menganalisis unsur dasar dalam tari Oncer dan tari Pendet;
2. Sebagai pengasah kemampuan siswa dalam menganalisis ragam unsur tari;
3. Mengenal ragam gerak dasar tari nusantara.

5
BAB II

ISI (KAJIAN TEORI)

2.1 Pengertian Tari

a) Tari Oncer

Tari Oncer adalah salah satu tari tradisional dari pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tarian ini merupakan tarian bersama yang terdiri atas tiga kelompok, yaitu enam atau delapan
orang pembawa kenceng disebut penari kenceng, dua orang pembawa gendang disebut penari
gendang, dan satu orang pembawa petuk disebut penari petuk. Masing-masing kelompok ini
membawakan gerakanya masing-masing. Biasanya tarian ini dapat kita saksikan saat
mengunjungi desa adat Sasak di Rembitan.

b) Tari Pendet

Tari pendet adalah tarian khas dari daerah Bali. Tari Pendet pada awalnya merupakan
tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya Dewata ke alam dunia. Namun lambat-
laun seiring berjalannya waktu, tarian ini dijadikan sebagai tarian selamat datang untuk para
tamu atau orang-orang penting di suatu acara. Pendet merupakan pernyataan dari sebuah
persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukan
yang memerlukan latihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria
dan wanita, dewasa maupun gadis. Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis
daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya
ditampilkansetelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci
(pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa
sangku, bokor lengkap dengan sampyan dan perlengkapan upacara lainnya.

2.2 Asal-usul Tari


a) Tari Oncer

Kata Oncer dalam tari Oncer berasal dari kata “Ngoncer” yang memiliki arti
berenang. Tarian ini merupakan tarian yang gerakannya lincah seperti gerakan ikan sepat
yang sedang berenang di air (pepait ngoncer). Tarian yang memiliki kaitan erat dengan
6
Gendang Beleq ini merupakan karya dari Lain Muhammad Tahir pada tahun 1960 di desa
Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

b) Tari Pendet

Menurut sejarah, tarian ini dulunya diciptakan oleh seorang Maestro yang berasal dari
Bali bernama I Wayan Rindi pada tahun 1967. Dahulunya tari Pendet merupakan tarian yang
bersifat sakral dan hanya dipentaskan di Pura pada saat ada ritual keagamaan tertentu. Oleh I
Wayan Rindi seni tari ini di ubah menjadi kesenian yang dapat dipentaskan tidak hanya pada
saat kegiatan ritual keagamaan saja. Dengan dibantu Ni Ketut Reneng, keduanya menciptakan
Tari Pendet sebagai tarian penyambutan dengan empat orang penari. Kemudian, tari ini
dikembangkan dan disempurnakan oleh I Wayan Baratha dengan menambahkan jumlah
penari menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang. Walaupun sudah
menjadi tarian selamat datang, Tari Pendet ini masih terdapat unsur-unsur regilius yang
menjadi ciri khas masyarakat Bali.

2.3 Tata Gerak


Pada tari Oncer, gerakan tarinya terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Bagian pertama menggambarkan peperangan, semua penari menari bersama-sama
dengan gerak-gerak tari berturut-turut sebagai berikut:
 Gerak Tinduk, yaitu gerak melangkah yang menggambarkan keberangkatan ke
medan perang. Di sini ditonjolkan gerak menganggkat kaki.
 Gerak Bukaq Jebak, artinya gerakan membuka pintu. Bukaq = buka, jebak =
pintu (biasanya pintu halaman). Di sini kelihatan formasi membuka barisan
oleh penari kenceng membentuk sudut menyerupai sorok (alat untuk
menangkap ikan) sehingga formasi ini disebut Bucu Sorok (sudut alat
penangkap ikan).
 Gerak Kadal Nengos artinya kadal yang menengok. Ini berarti suatu tanda
kewaspadaan terhadap musuh dengan selalu melihat ke kiri dan ke kanan serta
ke depan dan ke belakang.
 Gerak Rebek Taping atau gerak menangkap hurting tapong di tengah sawah.
 Gerak Tereng Repoq. Tereng (bambu), Repoq (tumbang). Dalam bagian ini
diperagakan gerak bambu yang setengah tumbang karena ditiup angin.

7
Dimaksudkan bahwa sewaktu-waktu prajurit bersembunyi sambil mengintip
musuh.
2. Pada bagian kedua semua penari duduk kecuali penari petuk dengan lincah dan
lucunya bergerak-gerak membawa petuknya kian kemari sambil bernyanyi. Pada saat
inilah juga penari kenceng duduk menari sambil belakaq (berpantun) bersahut-sahutan
dengan penari petuk.
3. Pada bagian ketiga ini melukiskan keadaan setelah selesai peperangan. Gerak-gerak
tersebut adalah:
 Gerak Cempaka panclang artinya bunga cempaka yang berguguran
mengibaratkan prajurit yang gugur, bangunan yang rusak dan sebagainya.
 Gerak Keroton Kombol atau kembang sepatu kuncup, menggambarkan
dimulainya kembali pembangunan setelah kehancuran akibat peperangan.
 Gerak Sandal kebak atau kembang sandat yang mekar, menggambarkan bahwa
pembangunan telah dilakukan dan keadaan telah pulih kembali.

Dan tarian ditutup dengan penghormatan bersama dalam formasi sate bersap dengan
meletakkan kedua tangan terkatup di depan wajah.

Sedangkan dalam Tari Pendet, gerakan tarinya dibagi berdasarkan bagian tubuhnya.
Gerakan tersebut terbagi menjadi 7 macam, yaitu:

 Gerakan kaki atau disebut gegajalan terdiri atas gerak telapak kaki sama
serong (tampak sirangpada), berjalan (ngembang), berjalan ke muka
(ngandangarep), berjalan cepat (milpil), dan bergeser cepat (nyregseg).
 Gerakan tangan atau disebut pepiletan terdiri atas gerak haluan tangan
berputar kedalam (luk nagastru) dan haluan tangan seiring (luk nerudut).
 Gerakan jari atau disebut tetangan terdiri atas gerak jari dicakup
(nyakupbawa) dan melambai-lambai (ulap-ulap).
 Gerakan badan atau disebut leluwesan terdiri atas gerak pangkal lengan
bergetar (ngejatpala).
 Gerakan mimik atau disebut entiah-tjerengu terdiri atas gerak riang gembira
(luru) dan tersenyum (kenjung manis).
 Gerakan leher atau disebut dedengkek terdiri atas leher bergeleng halus
(uluwangsul) dan menggelengkan leher dengan keras (ngotag).

8
 Gerakan mata terdiri atas gerakan kiri dan kanan (nyeledet) dan gerak mata
berputar (ngelier).

Secara umum, semua gerakan tari Pendet tersebut dapat dilakukan dengan ritme dan
tempo yang berbeda-beda, bisa cepat, sedang maupun lambat menyesuaikan bunyi musik
pengiringnya.

2.4 Tata Busana


Secara umum, pakaian penari Oncer merupakan pakaian adat khas sasak yang biasa
digunakan diacara-acara adat. Terdiri atas; sapuq, slimping, bapang, tangkong (baju),
leang, teken ima (gelang tangan), dan teken nae (gelang kaki). Properti yang biasanya
digunakan berupa dua buah gendang besar, enam buah kenceng, dan sebuah petuk.
Tari Pendet juga memiliki perlengkapan yang beraneka ragam, yang membuat
tariannya lebih anggun dan indah. Diantaranya:
 Mahkota sebagai hiasan kepala.
Mahkota merupakan sebuah hiasan yang dikenakan oleh penari di atas
kepala menyerupai mahkota yang dikenakan penari jaipongan. Yang
membedakannya yakni hiasan yang ada di dalamnya, hiasan pada mahkota
tersebut identik dengan bunga-bungaan seperti kamboja, mawar, bunga
cempaka,dan lain sebagainya. Hiasan yang dikenakan di atas kepala dan
mayoritas berwarna emas ini tentu akan menambah keeksotisan para penari
Pendet. Pada beberapa pertunjukan para penari juga menghiasi rambutnya
dengan bunga kamboja berwarna putih.
 Tapih
Tapih merupakan pakaian berbentuk kaain jarik yang dikenakan
sebagai bawahan para penari, biasanya tapih tersebut dihiasi dengan motif
batik crapcrap yang kemudian dikasih sabuk stagen sebagai
pengencang/talinya.
 Kemben
Kemben merupakan pakaian yang digunakan sebagai penutup badan
mulai dari dada hingga pinggang. Warna yang digunakan dalam kemben juga
terlihat sangat mencolok dan kontras, biasanya berwarna merah dan emas atau
warna lainnya yang serasi dengan keseluruhan property Tari Pendet.
9
 Selendang
Selendang adalah bagian dari kostum yang digunakan dengan cara
melilitkan pada tubuh penari. Selendang ini biasa disebut dengan nama kacrik
prade dengan warna dominan merah ataupun kuning.
 Gelang pergelangan tangan
Meskipun tidak dalam semua pementasan terlihat para penari
mengenakannya, namun gelang yang dikenakan pada pergelangan tangan si
penari akan menambah keserasian dan kecantikan nan mempesona. Gelang ini
biasanya terbuat dari perak yang dilapisi dengan warna emas.
 Bokor
Property lain yang mencirikan tari Pendet ialah bokor yang dibawa
pada tangan kanan penari. Bokor yang berhiaskan janur kuning tersebut
berisikan bunga berwarna-warni yang nantinya akan ditaburkan di depan para
tamu undangan sebagai salah satu ucapan selamat datang.

2.5 Iringan Musik


Iringan musik pada saat pementasan tari Oncer adalah tetabuhan Gendang Beleq
sebagai ciri khas tarian ini. Alat musik yang digunakan tetabuhan Gendang Beleq adalah
ceng-ceng, suling, rincik, gong, reong, dan gendang.
Sama halnya dengan tari Oncer, tari Pendet juga memiliki iringan musik yang khas.
Dalam pertunjukkannya, tari Pendet juga diiringi bunyi tetabuhan sebagai musik
pengiring. Seperangkat gamelan Bali yang disebut Gong Kebyar dimainkan untuk
memperindah nuansa seni dalam gerak tari yang dipertunjukkan. Iringan musik Gong
Kebyar pada tari Pendet dimainkan sesuai dengan ritme tarian. Saat gamelan Bali
dimainkan cepat, maka penari Pendet juga bergerak dengan cepat. Begitupun sebaliknya.
Gambelan Gong Kebyar, terdiri dari :
a. Gangsa dan Kenyur
Ø 4 buah gangsa Pemade,
Ø 4 buah gangsa Kantil,
Ø 2 buah gangsa Ugal,
Ø 2 buah kenyur,
Ø 2 buah gangsa Jublag, dan
Ø 2 buah gangsa Jegogan.

10
b. Gambelan lainnya
Ø 1 Tungguh Reog,
Ø 1 Tungguh Tropong,
Ø 2 buah kendang lanang dan wadon. ( lanang untuk pria dan wadon untuk
perempuan),
Ø 1 buah Kajar,
Ø 1 buah Pangkon,
Ø 1 cengceng ricik,
Ø 2 buah gong lanang dan wadon,
Ø 1 buah Kempur,
Ø 1 buah Kenong,
Ø 5 buah Suling,
Ø 2 buah Rebab, dan
Ø 1 buah bebende.

2.6 Fungsi Tari


Fungsi dari tari Oncer dan tari Pendet adalah sebagai tarian selamat datang atau
penyambutan orang orang penting atau tamu yang datang disuatu acara. Biasanya tari
Oncer di pentaskan di desa Rembitan. Sedangkan tari pendet biasa di pentaskan di pura-
pura sebagai tarian pembuka suatu upacara adat.

2.7 Hasil Analisis

Dari analisis yang dilakukan oleh kelompok kami mengenai Tari Oncer dan Tari
Pendet dapat deperoleh beberapa hal yakni Tari Oncer merupakan tarian yang berasal dari
kata oncer (Bahasa Sasak) yang memiliki arti berenang, hal tersebut dikarenakan penari
dalam tari ini menari dengan gerakan yang lincah menyerupai seekor ikan, sedangkan Tari
Pendet merupakan tarian yang berasal dari daerah Bali yang dulunya bersifat sakral,
namun seiring dengan berkembangnya zaman tari ini telah mengalami perubahan dan
sekarang tari ini dapat diamati tidak hanya sebagai ritual keagamaan saja.

Untuk gerakannya, Tari Oncer lebih dominan kea rah gerakan peperangan. Dengan
kata lain tari ini terdiri atas tahapan – tahapan peperangan, tidak seperti Tari Pendet yang
gerakannya di bagi atas bagain tubuhnya. Karena menggambarkan peperangan, Tari

11
Oncer menggunakan tata rias berupa sapuq, slimping, bapang, tangkong (baju), leang,
teken ima (gelang tangan), dan teken nae (gelang kaki) hal tersebut dikarenakan Tari
Oncer ditarikan oleh laki – laki. Sedangkan untuk Tari Pendet tata rias yang digunakan
adalah tata rias untuk wanita seperti mahkota, tapih, kemben, selendang, gelang tangan,
dan bokor. Untuk iringan musiknya, Tari Oncer menggunakan musik khas sebagai
pengiringnya yakni tetabuhan Gendang Beleq, sama halnya dengan tari bali yang
menggunakan iringan yang hampir serupa yakni seperangkat Gamelan Bali.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tari Oncer merupakan tarian khas Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat yang
kerap dimainkan di Sade, Desa Rembitan. Tarian Oncer diciptakan oleh Muhammad Tahir
dari desa Puyung, Lombok Tengah pda tahun 1960. Merupakan tarian bersama yang
terdiri dari tiga kelompok. Yaitu, 6-8 orang pembawa kenceng atau disebut sebagai penari
kenceng. Lalu dua orang pembawa gendang disebut penari gendang dan satu orang
pembawa petuk disebut penari petuk. Tarian Oncer tidaklah berdiri sendiri karena diakhir
bagian ada gamelan Gendang Beleq dipukul sambil menari. Tarian Oncer terdiri atas tiga
bagian yakni bagian pertama menggambarkan peperangan. Semua penari menari bersama-
sama dengan gerakan-gerak tari tertentu. Yang pertama adalah gerak tinduk. Kedua adalah
gerak bukaq jebak,. Gerakan ketiga adalah kadal nengos Tari Oncer dapat ditarikan oleh
laki-laki atau perempuan, tetapi perannya tetap laki-laki.

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan dipura,
tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman
Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (?
- 1967). Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk
yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang saya
temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet.
Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali. Namun saat
ini tarian ini dijadikan tari penyambutan tamu-tamu/orang penting dalam suatu acara.

3.2 Kritik dan Saran


Kritik
Tari Oncer dan Tari Pendet tidak mengalami perubahan dalam segi geraknya
dari zaman ke zaman sehingga kedua tari ini terkesan klasik dan menarik.

13
Saran
 Dengan telah dibuatnya makalah yang berjudul Menganalisis Beragam Tari
Nusantara semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun dan
para pembaca umumnya.
 Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian tradisional dan tentunya
dapat menyusun makalah yang lebih baik dari makalah yang kami buat.
 kebudayaan berharga yang patut kita jaga dan kita lestarikan sebagai aset dan
kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain untuk menjaga identitas bangsa, jgn
sampai pula kebudayaan negara kita di klaim oleh negara tetangga maupun
negara-negara lain. oleh sebab itu, ada baiknya kita menghargai warisan
budaya bangsa ini sebaik-baiknya. Dan dapat menanamkan rasa cinta terhadap
kesenian tradisional Bangsa Indonesia, mempererat tali persatuan dan
kesatuan.

14

Anda mungkin juga menyukai