Oleh Kelompok: 2
Lukman Harianto
Ahmad Handika
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Ucapan terima kasih juga
kami ucapkan kepada ibu guru mata pelajaran seni budaya karena berkat bimbingan beliau
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sudilah kiranya diberikan kritik serta
saran. Semoga makalah ini bermanfaat dalam proses pembelajaran dan mampu membangun
kualitas generasi penerus di masa mendatang.
Ketua Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini guna memenuhi tugas di KD 3.3 oleh guru Seni
Budaya kami yaitu Ibu I Gusti Ayu Putu Yuliasih,S.Pd.. Selain itu juga makalah ini kami
susun dengan tujuan untuk mengetahui asal-usul dari tari Oncer dan tari Pendet serta
unsur-unsur yang ada di dalam tariannya.
1.4 Manfaat
1. Agar siswa mampu menganalisis unsur dasar dalam tari Oncer dan tari Pendet;
2. Sebagai pengasah kemampuan siswa dalam menganalisis ragam unsur tari;
3. Mengenal ragam gerak dasar tari nusantara.
5
BAB II
a) Tari Oncer
Tari Oncer adalah salah satu tari tradisional dari pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tarian ini merupakan tarian bersama yang terdiri atas tiga kelompok, yaitu enam atau delapan
orang pembawa kenceng disebut penari kenceng, dua orang pembawa gendang disebut penari
gendang, dan satu orang pembawa petuk disebut penari petuk. Masing-masing kelompok ini
membawakan gerakanya masing-masing. Biasanya tarian ini dapat kita saksikan saat
mengunjungi desa adat Sasak di Rembitan.
b) Tari Pendet
Tari pendet adalah tarian khas dari daerah Bali. Tari Pendet pada awalnya merupakan
tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya Dewata ke alam dunia. Namun lambat-
laun seiring berjalannya waktu, tarian ini dijadikan sebagai tarian selamat datang untuk para
tamu atau orang-orang penting di suatu acara. Pendet merupakan pernyataan dari sebuah
persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukan
yang memerlukan latihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria
dan wanita, dewasa maupun gadis. Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis
daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya
ditampilkansetelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci
(pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa
sangku, bokor lengkap dengan sampyan dan perlengkapan upacara lainnya.
Kata Oncer dalam tari Oncer berasal dari kata “Ngoncer” yang memiliki arti
berenang. Tarian ini merupakan tarian yang gerakannya lincah seperti gerakan ikan sepat
yang sedang berenang di air (pepait ngoncer). Tarian yang memiliki kaitan erat dengan
6
Gendang Beleq ini merupakan karya dari Lain Muhammad Tahir pada tahun 1960 di desa
Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
b) Tari Pendet
Menurut sejarah, tarian ini dulunya diciptakan oleh seorang Maestro yang berasal dari
Bali bernama I Wayan Rindi pada tahun 1967. Dahulunya tari Pendet merupakan tarian yang
bersifat sakral dan hanya dipentaskan di Pura pada saat ada ritual keagamaan tertentu. Oleh I
Wayan Rindi seni tari ini di ubah menjadi kesenian yang dapat dipentaskan tidak hanya pada
saat kegiatan ritual keagamaan saja. Dengan dibantu Ni Ketut Reneng, keduanya menciptakan
Tari Pendet sebagai tarian penyambutan dengan empat orang penari. Kemudian, tari ini
dikembangkan dan disempurnakan oleh I Wayan Baratha dengan menambahkan jumlah
penari menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang. Walaupun sudah
menjadi tarian selamat datang, Tari Pendet ini masih terdapat unsur-unsur regilius yang
menjadi ciri khas masyarakat Bali.
7
Dimaksudkan bahwa sewaktu-waktu prajurit bersembunyi sambil mengintip
musuh.
2. Pada bagian kedua semua penari duduk kecuali penari petuk dengan lincah dan
lucunya bergerak-gerak membawa petuknya kian kemari sambil bernyanyi. Pada saat
inilah juga penari kenceng duduk menari sambil belakaq (berpantun) bersahut-sahutan
dengan penari petuk.
3. Pada bagian ketiga ini melukiskan keadaan setelah selesai peperangan. Gerak-gerak
tersebut adalah:
Gerak Cempaka panclang artinya bunga cempaka yang berguguran
mengibaratkan prajurit yang gugur, bangunan yang rusak dan sebagainya.
Gerak Keroton Kombol atau kembang sepatu kuncup, menggambarkan
dimulainya kembali pembangunan setelah kehancuran akibat peperangan.
Gerak Sandal kebak atau kembang sandat yang mekar, menggambarkan bahwa
pembangunan telah dilakukan dan keadaan telah pulih kembali.
Dan tarian ditutup dengan penghormatan bersama dalam formasi sate bersap dengan
meletakkan kedua tangan terkatup di depan wajah.
Sedangkan dalam Tari Pendet, gerakan tarinya dibagi berdasarkan bagian tubuhnya.
Gerakan tersebut terbagi menjadi 7 macam, yaitu:
Gerakan kaki atau disebut gegajalan terdiri atas gerak telapak kaki sama
serong (tampak sirangpada), berjalan (ngembang), berjalan ke muka
(ngandangarep), berjalan cepat (milpil), dan bergeser cepat (nyregseg).
Gerakan tangan atau disebut pepiletan terdiri atas gerak haluan tangan
berputar kedalam (luk nagastru) dan haluan tangan seiring (luk nerudut).
Gerakan jari atau disebut tetangan terdiri atas gerak jari dicakup
(nyakupbawa) dan melambai-lambai (ulap-ulap).
Gerakan badan atau disebut leluwesan terdiri atas gerak pangkal lengan
bergetar (ngejatpala).
Gerakan mimik atau disebut entiah-tjerengu terdiri atas gerak riang gembira
(luru) dan tersenyum (kenjung manis).
Gerakan leher atau disebut dedengkek terdiri atas leher bergeleng halus
(uluwangsul) dan menggelengkan leher dengan keras (ngotag).
8
Gerakan mata terdiri atas gerakan kiri dan kanan (nyeledet) dan gerak mata
berputar (ngelier).
Secara umum, semua gerakan tari Pendet tersebut dapat dilakukan dengan ritme dan
tempo yang berbeda-beda, bisa cepat, sedang maupun lambat menyesuaikan bunyi musik
pengiringnya.
10
b. Gambelan lainnya
Ø 1 Tungguh Reog,
Ø 1 Tungguh Tropong,
Ø 2 buah kendang lanang dan wadon. ( lanang untuk pria dan wadon untuk
perempuan),
Ø 1 buah Kajar,
Ø 1 buah Pangkon,
Ø 1 cengceng ricik,
Ø 2 buah gong lanang dan wadon,
Ø 1 buah Kempur,
Ø 1 buah Kenong,
Ø 5 buah Suling,
Ø 2 buah Rebab, dan
Ø 1 buah bebende.
Dari analisis yang dilakukan oleh kelompok kami mengenai Tari Oncer dan Tari
Pendet dapat deperoleh beberapa hal yakni Tari Oncer merupakan tarian yang berasal dari
kata oncer (Bahasa Sasak) yang memiliki arti berenang, hal tersebut dikarenakan penari
dalam tari ini menari dengan gerakan yang lincah menyerupai seekor ikan, sedangkan Tari
Pendet merupakan tarian yang berasal dari daerah Bali yang dulunya bersifat sakral,
namun seiring dengan berkembangnya zaman tari ini telah mengalami perubahan dan
sekarang tari ini dapat diamati tidak hanya sebagai ritual keagamaan saja.
Untuk gerakannya, Tari Oncer lebih dominan kea rah gerakan peperangan. Dengan
kata lain tari ini terdiri atas tahapan – tahapan peperangan, tidak seperti Tari Pendet yang
gerakannya di bagi atas bagain tubuhnya. Karena menggambarkan peperangan, Tari
11
Oncer menggunakan tata rias berupa sapuq, slimping, bapang, tangkong (baju), leang,
teken ima (gelang tangan), dan teken nae (gelang kaki) hal tersebut dikarenakan Tari
Oncer ditarikan oleh laki – laki. Sedangkan untuk Tari Pendet tata rias yang digunakan
adalah tata rias untuk wanita seperti mahkota, tapih, kemben, selendang, gelang tangan,
dan bokor. Untuk iringan musiknya, Tari Oncer menggunakan musik khas sebagai
pengiringnya yakni tetabuhan Gendang Beleq, sama halnya dengan tari bali yang
menggunakan iringan yang hampir serupa yakni seperangkat Gamelan Bali.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tari Oncer merupakan tarian khas Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat yang
kerap dimainkan di Sade, Desa Rembitan. Tarian Oncer diciptakan oleh Muhammad Tahir
dari desa Puyung, Lombok Tengah pda tahun 1960. Merupakan tarian bersama yang
terdiri dari tiga kelompok. Yaitu, 6-8 orang pembawa kenceng atau disebut sebagai penari
kenceng. Lalu dua orang pembawa gendang disebut penari gendang dan satu orang
pembawa petuk disebut penari petuk. Tarian Oncer tidaklah berdiri sendiri karena diakhir
bagian ada gamelan Gendang Beleq dipukul sambil menari. Tarian Oncer terdiri atas tiga
bagian yakni bagian pertama menggambarkan peperangan. Semua penari menari bersama-
sama dengan gerakan-gerak tari tertentu. Yang pertama adalah gerak tinduk. Kedua adalah
gerak bukaq jebak,. Gerakan ketiga adalah kadal nengos Tari Oncer dapat ditarikan oleh
laki-laki atau perempuan, tetapi perannya tetap laki-laki.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan dipura,
tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman
Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (?
- 1967). Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk
yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang saya
temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet.
Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali. Namun saat
ini tarian ini dijadikan tari penyambutan tamu-tamu/orang penting dalam suatu acara.
13
Saran
Dengan telah dibuatnya makalah yang berjudul Menganalisis Beragam Tari
Nusantara semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun dan
para pembaca umumnya.
Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian tradisional dan tentunya
dapat menyusun makalah yang lebih baik dari makalah yang kami buat.
kebudayaan berharga yang patut kita jaga dan kita lestarikan sebagai aset dan
kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain untuk menjaga identitas bangsa, jgn
sampai pula kebudayaan negara kita di klaim oleh negara tetangga maupun
negara-negara lain. oleh sebab itu, ada baiknya kita menghargai warisan
budaya bangsa ini sebaik-baiknya. Dan dapat menanamkan rasa cinta terhadap
kesenian tradisional Bangsa Indonesia, mempererat tali persatuan dan
kesatuan.
14