A. Hasil Penelitian
terhadap materi segi empat, diperoleh bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia
hanyalah buku paket yang diterbitkan oleh pemerintah saja. Dari segi isi buku
pelajaran tersebut sudah cukup lengkap, khususnya pada materi segi empat.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar juga sudah sesuai dengan kurikulum 2013,
Dari segi perencanaan pembelajaran, RPP yang dirancang guru juga belum
68
matematika. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMP N 23
Purworejo, sebagian besar siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam
pembelajaran. Menurut keterangan guru, hal ini disebabkan karena bahan ajar yang
digunakan oleh guru kurang beragam. Mengingat bahan ajar hanya menggunakan
buku pegangan dari Pemerintah saja. Kemudian tidak terbiasanya siswa pada
langsung ke dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut bahwa guru kurang
tersebut. Ternyata ketika menginjak pada kegiatan latihan soal-soal, sebagian besar
banyaknya rumus yang harus dihafal oleh siswa dan kurang pahamnya siswa
c. Analisis Kurikulum
69
pada materi segi empat. Pemaparan kompetensi inti, kompetensi dasar serta
penjabaran indikator pencapaian kompetensi materi segi empat untuk siswa kelas
VII SMP secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran A.10. Penelitian ini bertujuan
pendekatan PMRI.
ajar yang dirancang berupa RPP dan LKS dengan pendekatan PMRI yang
berorintasi kepada pemahaman konsep segi empat untuk siswa kelas VII SMP.
Setelah itu, disusun pula instrumen penilaian perangkat pembelajaran untuk menilai
kualitas perangkat pembelajaran. Secara rinci kegiatan yang dilakukan peneliti pada
2) Menentukan KI dan KD
langsung dari Standar Isi pada Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar
proses
70
Indikator dirumuskan dari KD. Kemudian tujuan pembelajaran diturunkan
dari indikator.
Matematika SMP Kelas VII untuk siswa oleh Kementrian Pendidikan dan
peserta didik secara fisik dan mental, apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan
PMRI. Kegiatan inti juga disesuaikan dengan standar proses yang tercantum pada
71
sedangkan pengetahuan dan keterampilan dinilai dari pengerjaan LKS baik dalam
Garis besar isi LKS berisi tentang penyajian materi segi empat. Penyajian
materi segi empat disesuaikan dengan hasil analisis kurikulum. Tabel berikut
adalah :
a. As’ari, A.R. (2016). Matematika Untuk SMP Kelas VII Semester 2. Jakarta:
KEMENDIKBUD
72
gambar-gambar tersebut dari internet dan membuat secara manual dengan aplikasi
Coreldraw X7.
a) Sampul LKS
Sampul LKS memuat tulisan pendekatan PMRI, judul LKS, nama penulis,
identitas pemilik LKS. Tampilan sampul LKS dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.
73
b) Fitur atau Bagian-bagian pada LKS
Ada beberapa hal yang terdapat dalam LKS di antaranya: KD, indikator
pencapaian kompetensi, apersepsi, apa yang akan dipelajari, judul setiap kegiatan,
dan belajar menemukan konsep-konsep baru), dan latihan soal. Keunggulan LKS
berikut.
pada Gambar 5. Bagian ini merupakan salah satu langkah pembelajaran PMRI,
74
dimana pada awal pembelajaran disajikan masalah konteks yang dapat
3. Pada setiap kegiatan LKS disajikan judul LKS dan petunjuk pengerjaan LKS.
berguna untuk memberikan arahan dan hal apa saja yang perlu dilakukan oleh
75
Gambar 6.Tampilan Judul Setiap Kegiatan, Petunjuk
Pembelajaran, dan Kegiatan
4. Setiap kegiatan yang terdapat pada LKS disertai dengan kolom kesimpulan,
76
Gambar 7. Tampilan Kesimpulan
5. Latihan soal digunakan untuk evaluasi dan meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam memahami materi. Tampilan latihan soal disajikan pada Gambar 8
berikut.
77
c) Daftar Isi
Daftar isi ditulis untuk memudahkan pembaca dalam mencari materi yang
pembaca menemukan halaman yang tercantum pada daftar isi. Tampilan nomor
78
e) Footer LKS
Footer LKS diletakkan pada pojok bawah setiap halaman pada samping
nomor halaman. Tampilan footer LKS dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.
pembelajaran, yaitu:
Lembar penilaian ini ada dua macam, yaitu lembar penilaian RPP dan
terdiri dari 5 kategori, yaitu skor 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang),
Jumlah butir pada angket penilaian RPP adalah 38 butir. Kisi-kisi, deskripsi
butir, serta angket penilaian RPP dapat dilihat selengkapnya pada lampiran.
79
Instrumen penilaian LKS dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan
yang terdiri dari 5 kategori, yaitu skor 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2
Angket penilaian LKS terdiri dari dua aspek penilaian yaitu aspek materi
dan aspek teknis LKS dengan pendekatan PMRI. Pada aspek materi diajabarkan
menjadi tiga indikator yaitu kualitas materi, kesesuaian dengan syarat didaktik, dan
kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi. Jumlah butir pada angket penilaian LKS
adalah 29 butir. Kisi-kisi, deskripsi butir, serta angket penilaian LKS dapat dilihat
menggunakan skala bertingkat yang terdiri dari 5 kategori, yaitu skor S (sangat
setuju), S (setuju), N (netral), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).
Jumlah butir pada angket respon siswa adalah 13 butir. Sedangkan angket
Soal ini digunakan diakhir pembelajaran. Hasil tes prestasi ini digunakan
konsep siswa.
80
Penyusunan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui keefektifan
perangkat pembelajaran berjumlah 6 butir soal uraian. Kisi-kisi tes hasil belajar,
soal tes hasil belajar, serta kunci dan rubrik penyekoran tes hasil belajar dapat
pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang diujikan. Data dari lembar ini
perencanaan awal yang telah disusun. Pada tahap ini, diperoleh produk awal
kepada pemahaman konsep segi empat untuk siswa kelas VII SMP. Perangkat
pembelajaran yang dimaksud berupa RPP dan LKS. Perangkat pembelajaran yang
dibuat pada tahap design. Berikut spesifikasi pengembangan RPP dan LKS.
81
1) Pengembangan RPP
Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses yang memuat identitas,
pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan teknik penilaian pembelajaran.
2) Pengembangan LKS
LKS dikembangkan sesuai dengan draft yang disusun pada tahap design.
didik berdasarkan pendekatan PMRI. LKS tersebut dapat dilihat secara lengkap
b. Validasi
Setelah RPP dan LKS dikembangkan tahap selanjutnya adalah validasi ahli
82
Terdapat dua validator dosen dan satu validator guru matematika. Validator
matematika yang telah dikembangkan. Lembar hasil penilaian oleh ketiga validator
pembelajaran direvisi untuk mendapatkan produk yang lebih baik sesuai masukan
dan saran validator. Berikut revisi produk berdasarkan masukan dan saran validator
83
Gambar 13. Tampilan RPP Setelah Revisi
2) Kesalahan penulisan pada RPP dan LKS.
Kesalahan penulisan pada RPP dan LKS ditunjukkan pada Gambar 14 & 15
berikut
84
Gambar 15. Tampilan kunci jawaaban RPP setelah revisi
3) Terdapat beberapa kegiatan pada LKS yang belum diberi kolom kesimpulan
Berikut adalah Gambar 16 & 17 tentang tampilan kegiatan yang belum diberi
kolom kesimpulan dan sesudah diberi kolom kesimpulan
85
Gambar 17. Tampilan kegiatan pada LKS setelah revisi
4) Kecermatan terkait realitas pada RPP dan LKS yang sesuai dengan pendekatan
PMRI.
86
Gambar 19. Tampilan latihan soal pada LKS setelah revisi
penyekoran angket dapat dilihat pada secara lengkap pada Lampiran A.1.
Berdasarkan hasil perhitungan, penilaian RPP oleh ahli media dan materi
termasuk dalam katagori sangat valid dengan skor rata-rata penilaian 169,67.
Berdasarkan hasil perhitungan, penilaian LKS oleh ahli media dan materi
87
4. Tahap Implementasi (Implementation)
diujicobakan. Uji coba produk dilaksanakan di SMP Negeri 23 Purworejo kelas VII
oleh 32 peserta didik pada tanggal 9 -18 Mei 2017. Tabel berikut menunjukkan
Mengenal Segi Empat. Sebelum masuk pada pembelajaran, peserta didik terlebih
penggunaan LKS. Peserta didik belajar mengenai Pengertian Segi Empat dan
Membedakan bangun segi empat dan bangun bukan segi empat. Pada kegiatan ini
peserta didik bekerja secara individu mengerjakan kegiatan di LKS dengan bantuan
88
Gambar 20. Peserta didik mengerjakan kegiatan dalam LKS secara individu
dengan bantuan secukupnya oleh peneliti
keliling, dan luas persegi panjang dan persegi. Pada pembelajaran kali ini peserta
didik mengalami kesulitan dalam menemukan definisi persegi panjang dan persegi
keliling, dan luas persegi panjang dan persegi peserta didik membentuk kelompok
89
Dalam mengerjakan kegiatan berkelompok awalnya peserta didik kurang kondusif,
tentang uji kompetensi persegi panjang dan persegi, sehingga mereka dapat belajar
di rumah.
jajargenjang dan belah ketupat. Pada pembelajaran kali ini peserta didik kembali
definisi, sifat-sifat, keliling, dan luas jajargenjang dan belah ketupat yang termuat
pada LKS. Ketika menentukan luas belah ketupat peserta didik sedikit kesulitan
kepada peserta didik untuk menentukan luas belah ketupat tersebut. Kemudian
Gambar 22 berikut.
90
Gambar 22. Peserta didik sedang mempresentasikan hasil diskusi
pada LKS halaman 29 dan 38 tentang uji kompetensi materi jajargenjang dan belah
ketupat.
masih salah dalam menjawab soal nomor 2 halaman 38. Alasan sebagian besar
peserta didik ternyata soal yang terlalu panjang dan rumit. Selanjutnya peserta didik
trapesium. Pada pembelajaran kali ini peserta didik kembali membentuk kelompok
91
keliling, dan luas layang-layang dan trapesium berjalan dengan lancar. Tetapi
seperti biasa sebagian besar peserta didik masih kesulitan untuk menentukan luas
layang-layang dan trapesium, tetapi kali ini ada beberapa siswa yang mampu
menuliskan hasil jawaban mereka di papan tulis, ketika diminta untuk menjelaskan
mereka tidak mau menjelaskan dikarenakan tidak biasa berbicara di depan kelas.
sehingga mereka dapat belajar secara individu di rumah. Selain itu, pembelajaran
kelima juga digunakan untuk meluruskan hal-hal yang masih kurang tepat terkait
sebelumnya. Pada pertemuan ini peserta didik juga belajar mengenai klasifikasi segi
peserta didik “Adakah di kelas ini yang bisa mengelompokkan bangun-bangun segi
empat yang telah kita pelajari kemarin?” ternyata tidak ada satupun peserta didik
yang mampu menjawabnya. Hal ini sudah diduga oleh peneliti, karena hal ini
merupakan hal yang baru bagi peserta didik. Akhirnya peneliti pelan-pelan bersama
akhir pertemuan guru memberi informasi bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keenam, diadakan tes hasil belajar
92
pengisian angket respon untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran oleh
Kegiatan tersebut diadakan pada tanggal 18 Mei 2017. Banyak peserta didik yang
mengikuti tes hasil belajar dan mengisi angket respon adalah 32 orang.
telah dilakukan terhadap perangkat pembelajaran berbentuk RPP dan LKS dengan
1) Kevalidan RPP
Tabulasi penilaian RPP oleh validator dapat dilihat pada Lampiran D1.
Secara umum hasil rata-rata penilaian sebesar 169,67 dengan skor maksimal 190.
Berdasarkan klasifikasi penilaian, RPP tersebut masuk dalam kategori sangat baik.
93
Oleh karena itu, RPP dinyatakan valid dan layak untuk digunakan dalam
pembelajaran.
2) Kevalidan LKS
Tabulasi penilaian LKS oleh validator dapat dilihat pada Lampiran D2.
Secara umum hasil rata-rata penilaian sebesar 127,67 dengan skor maksimal 145.
Berdasarkan klasifikasi penilaian, LKS tersebut masuk dalam kategori sangat baik.
Oleh karena itu, LKS dinyatakan valid dan layak untuk digunakan dalam
pembelajaran.
b. Kepraktisan LKS
Analisis kepraktisan didasarkan pada hasil data angket respon siswa dan
angket respon siswa. Contoh pengisian angket respon siswa dapat dilihat pada
Lampiran C.4. Angket respon siswa terdiri dari 13 butir pernyataan yang terbagi ke
dalam tiga aspek, yaitu aspek keterbantuan 3 butir pernyataan, aspek kemudahan 7
butir pernyataan, dan aspek kemenarikan 3 butir pernyataan. Dari ketiga aspek
tabulasi angket respon siswa terdapat pada Lampiran D.3, sedangkan hasil
perolehan rata-rata skor angket respon siswa adalah 57,56 dengan skor maksimal
94
65. Berdasarkan pedoman penilaian, angka tersebut termasuk kategori sangat baik.
mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar UNY. Contoh pengisian lembar
pernyataan pada setiap pertemuan terdapat dalam Lampiran D.5, sedangkan hasil
c. Keefektifan LKS
Dari hasil analisis tes hasil belajar diketahui bahwa persentase ketuntasan
ketuntasan belajar klasikal diketahui bahwa kriteria yang didapatkan baik, sehingga
B. Pembahasan
PMRI melalui tahap pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design
95
(perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan
bahan ajar terutama pada materi segi empat di SMP N 23 Purworejo hanya
menggunakan buku pelajaran yang diterbitkan oleh Pemerintah saja. Dari segi isi,
buku pelajaran tersebut sudah cukup lengkap, khususnya pada materi segi empat.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar juga sudah sesuai dengan kurikulum 2013,
tetapi masih ditemukan beberapa kesalahan penulisan dalam buku tersebut. Hal ini
karakteristik siswa hasil yang diperoleh bahwa sebagian besar siswa kelas VII F
SMP N 23 Purworejo siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan
karena bahan ajar yang digunakan oleh guru kurang beragam, mengingat bahan ajar
dan rumus-rumus secara langsung kepada siswa, tanpa melibatkan siswa untuk
tidak sesuai dengan karakteristik siswa. Hal tersebut berdasarkan hasil observasi
96
dimana guru hanya memberikan definisi-definisi dan rumus-rumus secara langsung
tanpa melibatkan peran siswa, sehingga siswa seakan-akan dipaksa untuk berfikir
secara formal dalam pembelajaran. Terbukti bahwa ketika guru memberikan soal-
soal latihan kepada siswa hampir sebagian besar siswa bingung bagaimana cara
pemikir operasional konkret bahkan baru memulai untuk berfikir secara formal.
Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari
sesuatu yang realistik. Salah satu pendekatan yang sesuai adalah Pendidikan
yang berorientasi kepada pemahaman konsep segi empat siswa kelas VII SMP.
ialah kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator pencapaian kompetensi
perangkat pembelajaran pada materi segi empat. Materi ini cocok dikembangkan
materi pelajaran yang abstrak dengan kehidupan nyata yang dekat dengan siswa.
97
Berdasarkan tahap perancangan (design), dilakukan perancangan RPP dan
Kompetensi inti dan KD. Kemudian menentukan indikator yang diturunkan dari
pembelajaran yang dihasilkan. RPP dan LKS yang dihasilkan merupakan satu
(Darmodjo & Kaligis, 1992:41). LKS disusun secara urut dengan memperhatikan
materi prasyarat yang diberikan terlebih dahulu untuk memudahkan peserta didik
dalam mempelajari materi LKS selanjutnya. Misal peserta didik diharapkan mampu
menentukan luas jajargenjang, maka peserta didik perlu mengetahui bahwa luas
LKS berdasarkan Darmodjo dan Kaligis (1992:41) bahwa LKS harus memenuhi
tiga syarat, yaitu (1) Syarat didaktik; (2) Syarat konstruksi; dan (3) Syarat teknis.
98
Kemudian untuk menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat, sesuai dengan
syarat didaktik yaitu menganalisis karakteristik siswa terlebih dahulu. Pada tahap
ini siswa yang dianalisis adalah siswa SMP kelas VII yang masuk dalam tahap
yang dirujuk dari pendekatan RME De Lange (dalam Hadi, 2005:37) sebagai
berikut,
Setiap awal materi pada LKS selalu memunculkan konteks yang dapat
dibayangkan oleh siswa seperti pada Gambar 24. Karena konteks merupakan
pijakan awal dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut merupakan hal yang
99
2. Memberikan kegiatan yang dapat mengonstruksi kemampuan siswa
“Ayo kita menggali informasi”seperti pada Gambar 25. Salah satu kegiatannya
produk jadi yang siap dipakai oleh siswa, akan tetapi merupakan produk yang
dibangun oleh siswa. Dalam hal ini siswa diperlakukan sebagai subjek belajar.
pengetahuannya sendiri.
Belajar bukan saja merupakan proses individu, tetapi juga proses sosial.
100
siswa mampu saling bertukar pikiran dan mengomunikasikan hasil pekerjaan
adalah dengan diskusi kelompok. Hampir setiap kegiatan yang ada pada LKS ini
Pada awalnya siswa dihadapkan pada masalah kontekstual. Lalu masalah tersebut
dipecahkan oleh siswa berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Pada LKS
ini memodelkan masalah juga diberikan pada saat latihan soal yang dilaksanakan
konsep lain yang telah dipelajari sebelumnya. Pada LKS langkah ini biasanya
luas bangun segi empat. Contohnya pada kegiatan menentukan luas jajargenjang
101
Gambar 26 Contoh kegiatan keterkaitan antar materi
kemudian pada kegiatan pembelajaran RPP merujuk pada LKS yang telah
dikembangkan.
pendekatan PMRI yang berorientasi kepada pemahaman konsep ini adalah soal
102
2. Dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang tidak dapat diukur oleh soal
melihat seberapa jauh peserta didik memahami dan menggunakan konsep yang
siswa kelas VII F SMP Negeri 23 Purworejo yang terdiri dari 32 anak. Uji coba
tanggapan peserta didik bahwa mereka senang menggunakan LKS PMRI dan
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut juga didukung dari
hasil tes belajar siswa dan angket respon siswa. Sesuai dengan pendapat Suherman
masukan dari siswa maupun hal-hal yang peneliti temukan selama proses uji coba.
103
keefektifan. Uraian dari masing-masing hasil analisis tiap aspek adalah sebagai
berikut:
dikembangkan divalidasi oleh ahli yaitu dua dosen dan satu guru matematika.
diujicobakan dengan beberapa revisi. Berdasarkan penilaian oleh ahli, RPP dan
LKS berturut-turut memiliki skor rata-rata 169,67 dan 127,67. Hal tersebut
konsep segi empat dengan pendekatan PMRI valid. Dengan demikian, perangkat
syarat praktis berdasarkan data hasil angket respon siswa dan lembar observasi
57,56. Hasil ini termasuk dalam kategori praktis. Artinya siswa merasa lebih mudah
104
respon peserta didik butir ke-10 yaitu (Setelah mengikuti pembelajaran dengan
LKS, pemahaman saya terhadap materi segi empat meningkat) dengan skor 58.
berkelompok mereka mampu menemukan ide-ide baru terkait materi segi empat hal
ini sejalan dengan pendapat De Lange (dalam Hadi, 2005:37) Pembelajaran secara
Hal ini pula ditunjukkan pada perolehan skor rata-rata butir ke-7 (Kegiatan
kelompok dalam LKS ini membantu saya berdiskusi dengan teman untuk
menemukan ide-ide baru) yaitu 55. Begitu pula baiknya dengan hasil aspek-aspek
yang lainnya.
persentase rata-rata 98,04% yang termasuk dalam katagori sangat baik. Hal tersebut
pembelajaran yang telah dikembangkan, maka diperoleh suatu produk akhir berupa
105
perangkat pembelajaran matematika berbasis PMRI yang berorientasi kepada
pemahaman konsep segi empat siswa SMP kelas VII yang berkualitas. Serta adanya
respon positif siswa yang meliputi, hasil tes yang baik, dan penilaian yang baik
C. Keterbatasan Penelitian
pendekatan PMRI yang berorientasi kepada pemahaman konsep segi empat adalah
sebagai berikut.
alokasi waktu yang telah dicantumkan pada RPP karena adanya keterbatasan
waktu.
106