Sub Unit1
A. Penataan Ruang Kelas
Salah satu unsur dari pengelolaan kelas adalah penataan kelas. Penataan kelas
memerlukan perhatian dan perencanaan yang sungguh-sungguh dalam proses
pembelajaran. Dalam PKR penataan ruang kelas penting untuk dilakukan dengan
terencana untuk mendukung proses pembelajaran. Aktivitas murid dan mobilitas belajar
sangat tinggi. Dimana murid dalam PKR dituntut untuk belajar mandiri, mengerjakan
tugas, mengambil dan mengembalikan bahan belajar, menyimpan alat, melakukan
pengamatan baik secara individual maupun kelompok, semuanya dilakukan secara
terarah dan tidak diawasi guru secara terus menerus.
Karena murid harus melakukan kegiatan sendiri dalam kelas, maka murid- murid
tersebut harus akrab dengan ruang kelasnya. Mereka harus merasa seperti ada dalam
rumahnya sendiri, proses belajar berjalan lancar karena murid telah mengenal ruang
kelas dengan baik, dimana mereka mengambil,mengembalikan, menyimpan sesuatu
yang berkaitan dengan bahan pembelajaran sudah dihafalnya.
Untuk mendukung kegiatan murid tersebut , maka ruangan kelas harus ditata dengan
sangat baik, agar tercipta suatu lingkungan yang kondusif agar para murid dapat belajar
dengan efektif.
1. Penataan ruang kelas
Pada umumnya model atau bentuk ruang kelas di SD sama, yaitu persegi. Sebaiknya
guru mengidentikasikan dan mendaftar semua benda yang ada danmenempatkan di
ruang kelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Daerah pajangan
Hasil karya murid sebaiknya dipajang di tempat yang telah ditentukan guru.
Gunakan ruang kelas yang ada dengan sebaik-baiknya. Guru dapat menempelkan karya
murid pada bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar.
b. Kemudahan bergerak
Kemudahan bergerak bagi guru dan murid juga perlu dipikirkan. Guru dan murid
dapat leluasa bergerak dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, dari murid ke
murid, dari dan ke tempat sumber belajar tanpa menimbulkan gangguan yang berarti.
e. Papan tulis
1. Penggunaan dua papan tulis dalam PKR akan lebih baik.
2. Papan tulis yang bisa dipindah-pindah untuk kerja kelompok akan sangat
berguna
3. Papan tulis dipasang pada ketinggian yang dapat dijangkau murid.
4. Jangan letakkan papan tulis yang menutup jendela atau di tempat yang biasanya
murid menjadi silau.
h. Sudut aktivitas
Pikirkan tempat sudut aktivitas, sehingga murid dapat bekerja atau belajar di
sudut itu tanpa mengganggu murid lainnya. Bila perlu buatlah penyekat dari bahan yang
sederhana, misalnya disekat dengan kayu, bambu, daun nipah/sagu.
Contoh sudut aktivitas.
1. Sudut membaca
Sudut ini harus tenang dan menyenangkan, bila mungkin
lengkapilah dengan tikar, kursi, dan bantal sebagai alas duduk.
Murid-murid datang ke tempat ini untuk mencari tempat yang
tenang dan kemudian membaca.
2. Sudut IPA
Setiap kelas sebaiknya punya sudut IPA, karena murid SD
mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan kita harus bias
menyalurkannya. Untuk mengisi sudut IPA ini guru dan murid
secara bersama-sama pengumpulkan benda-benda yang menarik
perhatian murid. Misalnya tanaman dalam pot-pot kecil, botol-
botol berisi binatang reptil, ikan dalam bak kaca, biji-bijian dan
sebagainya.
3. Sudut hasil karya murid.
Jika memungkinkan sudut hasil karya murid berupa hasil seni
dan kerajinan tangan di tempatkan di sudut tertentu. Sudut ini
penting untuk mengembangkan nilai estetika dan daya cipta murid.
4. Warung
Sudut ini berupa warung-warungan yang isinya kaleng kosong,
botol-botol,bekas – bekas bungkus sabun, odol, dan benda-benda
lain. Sudut ini digunakan oleh murid untuk bermain peran sebagai
penjual dan pembeli secara bergilir. Mereka juga menggunakan
uang-uangan dari kertas.
5. Sudut rumah tangga
Sudut ini perlu untuk mengembangkan kemampuan sosial,
kepribadian dan sikap yang positif. Murid-murid dapat bermain
peran seolah-olah mereka berada di rumah atau di rumah sakit.
Permainan seperti ini dapat dilakukan pada saat-saat tertentu saja,
misalnya saat guru rapat.
6. Gudang/tempat menyimpan peralatan
Lemari atau rak-rak dapat dimanfaatkan untuk keperluan ini.
Murid-murid dengan mudah dapat memanfaatkan sesuai dengan
keperluan Bimbinglah murid-murid secara berkala untuk
membersihkan dalamnya dan mengatur barang-barang yang
tersimpan dengan rapi.
2. Pengaturan denah
PAPAN TULIS
GURU
Sebenarnya dalam PKR pengaturan semacam ini kurang sesuai. Ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak luwes jika guru ingin beralih dari bentuk kegiatan
klasikal menjadi kegiatan kelompok kecil.
b. Sulit untuk melakukan beberapa bentuk kegiatan belajar yang
bervariasi dalam waktu yang bersamaan.
c. membatasi gerak Anda untuk melakukan supervise dan memberi
umpan balik secara individual.
Bandingkan dengan denah ruang kelas berikut ini.
RA
RA K
MEJA K BU
B KU
U
TIKAR
RA RA
K K
B B
U U
M
Tempat diskusi
EJ
A
papan tulis
Gambar tersebut disajikan bukan berarti Anda harus memilih salah satu,
tetapi agar Anda dapat membandingkannya. Dengan demikian Anda akan
mempunyai wawasan yang luas dan dapat memutuskan denah mana yang
paling sesuai dengan keperluan kelas dan murid.
Beberapa keuntungan dari denah pada gambar diatas untuk PKR antara
lain adalah:
a. Semua sumber belajar ada di ruangan, guru harus mengatur
penggunaannya secara bergilir. Pengaturan ini dengan cara membagi
murid dalam bentuk kegiatan belajar yang berbeda.
b. Supervisi mudah dilakukan, karena semua murid dan kegiatan belajar
berlangsung di dalam satu ruang. Guru dapat menentukan bentuk
bantuan atau umpan balik yang diperlukan oleh siswa atau kelompok.
c. Kegiatan belajar lebih bervariasi, sehingga membuka peluang untuk
menghasilkan iklim kelas yang positif.
Berikut penulis sajikan contoh-contoh denah untuk PKR, antara lain
RAK BUKU
Tempat sumber
MEJA
M
EJ
A
Diskusi mengajar
RAK
Papan tulis
Denah 1
Papan tulis papan tulis
GURU
Denah 2
GURU
Denah 3
GURU
Kelas I
Kelas III
Kelas II Kelas IV
Denah 4
GURU
6
6
5
2
5
2
Papan
tulis
2
6
6
Denah 5
3. Mengatur pajangan
Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah
dikelas salah satunya adalah memasang pajangan. Pajangan dapat berbentuk gambar,
grafik, hasil karya murid yang mengandung pesan kependidikan. Kelas yang tanpa
pajangan tampak kosong dan menimbulkan suasana yang seram dan menyedihkan.
Tetapi kelas yang penuh dengan pajangan dekorasi belum tentu mengandung kualitas
pesan pendidikan. Guru yang sukses adalah guru yang selalu berusaha untuk
menjadikan lingkungan kelasnya menggairahkan dan membuat murid tenang di
dalamnya. Saran - saran yang dapat Anda pertimbangkan untuk dilaksanakan antara lain
adalah:
a. Manfaatkanlah tempat yang ada untuk pajangan.
b. Ciptakan lingkungan kelas yang menarik, semua murid merasa seolah-
olah kelas itu miliknya.
c. Pekerjaan murid diamati sungguh-sungguh, sehingga ada kesan Anda
menghargai upaya mereka.
d. Bila ada teman guru yang lebih ahli dalam menata pajangan, mintalah
petunjuk.
e. Libatkan murid-murid dalam memilih benda-benda yang akan dipajang.
f. Diskusi kelas untuk menentukan mana benda yang lebih menarik untuk
dipajang perlu dilakukan.
g. Jagalah keseimbangan karya yang dipajang antara yang dihasilkan
murid yang pintar dan kurang pintar, murid kelas rendah dan kelas
tinggi.
h. Murid akan merasa bangga bila melihat namanya tertera pada karya
yang dipajangkan.
i. Hindarilah memajang karya murid dalam waktu yang terlalu lama.
Lakukan perubahan dan pergantian secara teratur.
j. Gunakan bahan pajangan dari bahan lokal, sehingga dapat menghemat
biaya.
Anda dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan
pajangan baik yang dibuat oleh murid atau oleh guru. Papan pajangan
tersebut hendaknya berfungsi sebagai alat pengajaran yaitu untuk :
a. memberi informasi
b. memamerkan karya murid
c. menampilkan soal atau teka-teki
d. mendorong murid untuk bekerja sama
Sub unit 2
B. Pengelolaan Murid
1) Kelompok Belajar
Kelompok belajar merupakan salah satu forum atau tempat untuk
melakukan belajar mandiri, karena dalam kelompok belajar murid dapat
berlatih dan bekerja bersama, saling membantu dalam belajar dan saling
mendorong atau member semangat dalam belajar. Kelompok belajar
menjadi sangat penting karena tidak selamanya dapat bersama murid-
murid di satu kelas. Guru kadang-kadang harus pergi ke kelas lain untuk
membelajarkan kelas tersebut. Pada saat itulah kelompok belajar menjadi
sangat penting. Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri
dari beberapa orang (5-6 orang) yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu yang telah ditetapkan
(dimodifikasi dari J. Snyder, 1986 : 211).
Bagaimana dengan sekolah Anda, apakah sudah ada kelompok belajar?
Segeralah membentuk kelompok belajar dulu dan perhatikan ketentuan-
ketentuan yang ada pada materi berikut ini.
Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan baik-baik,
agar guru dapat menggerakkan kelompok belajar menjadi kelompok yang
aktif belajar(KAB). Bagaimanakah cara membentuk kelompok belajar itu?
Danbagaimana pula cara merencanakan kegiatan kelompok belajar agar
kelompok tersebut dapat memanfaatkan alat/bahan, dan sumber yang
tersedia? Baiklah marilah kita lanjutkan membahas materi berikut.