KELAS DALAM
PKR
PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR
→ Bentuk Kegiatan Belajar (BKB) apakah yang pada umumnya berlangsung di kelas
Anda?
→ Apakah Anda akan melangsungkan kegiatan belajar dalam bentuk proyek kelompok?
→ Apakah akan ada murid yang menjadi tutor kakak atau tutor sejawat?
→ Apakah Anda akan menghadapi murid secara individu atau kelompok kecil atau
kedua-duanya?
→ Apakah Anda menginginkan agar murid mampu belajar mandiri dengan sedikit saja
campur tangan dari Anda?
Bentuk Kegiatan Belajar Dapat Diciptakan Secara Lebih Bervariasi
➢ Mengerjakan soal
➢ Kerja berpasangan
➢ Diskusi kelompok
→ Yang perlu Anda perhatikan adalah mengatur ruang kelas agar BKB yang
diinginkan dapat terjadi dengan pengarahan, supervisi, dan campur
tangan yang minimum.
→ Pembatas itu dapat berupa lemari, rak buku, papan tulis dan sebagainya,
sehingga dapat mengurangi gangguan.
MENGATUR PAJANGAN
→ Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah
dikelas salah satunya adalah memasang pajangan.
→ Pajangan dapat berbentuk gambar, grafik, hasil karya murid yang
mengandung pesan kependidikan.
→ Kelas yang tanpa pajangan tampak kosong dan menimbulkan suasana
yang seram dan menyedihkan.
→ Tetapi kelas yang penuh dengan pajangan dekorasi belum tentu
mengandung kualitas pesan pendidikan.
Saransaran Yang Dapat Anda Pertimbangkan Untuk
Dilaksanakan
❑ Manfaatkanlah tempat yang ada untuk pajangan.
❑ Ciptakan lingkungan kelas yang menarik, semua murid merasa seolah-olah kelas itu miliknya.
❑ Pekerjaan murid diamati sungguh-sungguh, sehingga ada kesan Anda menghargai upaya mereka.
❑ Bila ada teman guru yang lebih ahli dalam menata pajangan, mintalah petunjuk.
❑ Diskusi kelas untuk menentukan mana benda yang lebih menarik untuk dipajang perlu dilakukan.
❑ Jagalah keseimbangan karya yang dipajang antara yang dihasilkan murid yang pintar dan kurang pintar, murid
kelas rendah dan kelas tinggi.
❑ Murid akan merasa bangga bila melihat namanya tertera pada karya yang dipajangkan.
❑ Gunakan bahan pajangan dari bahan lokal, sehingga dapat menghemat biaya.
❑ Anda dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan
pajangan baik yang dibuat oleh murid atau oleh guru.
a. Memberi informasi
1. Kelompok Belajar
2. Tutor.
KELOMPOK BELAJAR
→ Kelompok belajar merupakan salah satu forum atau tempat untuk melakukan belajar
mandiri, karena dalam kelompok belajar murid dapat berlatih dan bekerja bersama,
saling membantu dalam belajar dan saling mendorong atau memberi semangat dalam
belajar.
→ Kelompok belajar menjadi sangat penting karena tidak selamanya dapat bersama murid
murid di satu kelas.
→ Guru kadang-kadang harus pergi ke kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.
→ Pada saat itulah kelompok belajar menjadi sangat penting.
→ Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan baik-baik, agar guru dapat
menggerakkan kelompok belajar menjadi kelompok yang aktif belajar (KAB).
Cara Membentuk Kelompok Belajar
→ Setiap murid dalam kelompok tersebut diberikan materi dan tugas-tugas yang sama,
tetapi untuk setiap kelompoknya dapat diberikan tugas yang berbeda sesuai dengan
tingkat kemampuannya.
→ Keuntungan dari pengelompokan belajar seperti ini adalah bagi murid dari kelompok
cepat, mereka tidak terhambat oleh murid yang lambat.
→ Sedangkan bagi murid dari kelompok lambat tidak akan merasa terseret oleh murid yang
lebih cepat.
→ Pembentukan kelompok belajar seperti ini cocok dilakukan di tiap kelas yang dirangkap,
misalnya di kelas 5 dibentuk kelompok seperti ini, begitu pula di kelas 6.
Contoh Kelompok Belajar Berdasarkan Persamaan Kemampuan
→ Di SDN I Abepura, Bu Nurul mengajar merangkap kelas III dan kelas IV.
→ Di kelas III murid dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu A: terdiri dari anak
yang pintar, B: terdiri dari anak yang berkemampuan sedang, dan C: terdiri dari anak
yang berkemampuan kurang. Begitu pula halnya yang dilakukan di kelas IV, Bu Nurul
juga mengelompokkan murid dengan cara yang sama.
Kelompok Berdasarkan Kemampuan yang Berbeda
→ Dalam kelompok belajar seperti ini, → Keuntungan dari kelompok seperti ini
murid-murid terdiri dari anak yang adalah, bagi murid yang
kemampuannya berbeda satu sama lain. kemampuannya kurang dapat
melaksanakan tugas bersama.
→ Kelompok seperti ini cocok untuk
kegiatan bersama misalnya → Di samping itu murid yang pandai dapat
pengamatan, kunjungan wisata, olah membimbing murid yang kurang dan
raga, kesenian dan sebagainya, dimana mereka ini akan lebih berkembang.
guru dan tutor bekerja bersama-sama → Kelompok seperti ini cocok dilakukan
dengan murid-murid untuk memberikan
dalam satu kelas atau gabungan dari
pengarahan dan membantu bila kelas misalnya terdiri dari kelas VI saja
diperlukan.
atau dari kelas VI dan kelas V.
Contoh Kelompok Berdasarkan Kemampuan yang Berbeda
→ Bu Ida mengajar di kelas VI, ada tugas yang harus diselesaikan murid secara
kelompok.
→ Bu Ida membagi kelas menjadi tiga kelompok, setiap kelompok terdiri dari murid
yang kemampuannya berbeda yaitu pintar, sedang dan kurang.
→ Cara lain misalnya Bu Ida mengajar merangkap kelas V dan kelas VI, maka
kelompok yang dibentuk terdiri dari campuran murid kelas V dan kelas VI dengan
pembagian berdasarkan kemampuan yang berbeda serara merata dan seimbang
Pengelompokan Sosial
→ Jenis kelompok ini didasarkan pada → Kelompok seperti ini dibentuk berdasarkan
kecocokan antara murid-murid. pilihan dan kesukaan murid-murid untuk
→ Kelompok ini mencerminkan keharmonisan memilih teman kelompoknya.
dalam lingkungan belajar.
→ Pengelompokan ini cocok untuk kelompok
→ Kelompok seperti ini bermanfaat untuk
dalam kelas, maupun kelompok dalam kelas
meningkatkan keyakinan pada diri murid
gabungan.
yang lemah.
→ Mereka tidak akan ragu atau segan untuk → Misalnya dalam mata pelajaran PKK, olah
mengeluarkan pendapatnya, karena teman raga, dan kesenian.
sekelompoknya adalah teman akrabnya.
Contoh Pengelompokan Sosial
→ Apabila tutor dipilih dari murid, tentu saja murid yang lebih pandai dari murid
lain, meskipun begitu bukan berarti harus murid yang paling pandai.
→ Oleh karena itu anak yang lamban dapat dibantu, sedangkan anak yang pandai
bisa lebih berkembang, maka anak yang pandai dapat dimanfaatkan membantu
temannya yang lamban, misalnya memberi petunjuk, bagaimana hasil yang benar,
mendiskusikan kesulitan dan sebagainya.
→ Disiplin kelas yang dimaksud disini adalah guru menciptakan aturan dan
kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat
lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin
kelas.
→ Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Kegiatan Kelas” (ARK) dan
“Kegiatan Siap” (KS).
ATURAN RUTIN KELAS (ARK)
→ Jadi memiliki aturan yang jelas dan bagaimana cara untuk melakukannya,
merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru PKR.
Contoh ARK Bagi Guru
Papan tulis Papan tulis harus sudah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. Anda sudah membuat tugas-
tugas sebelum kelas dimulai. Kalau Anda mengajar merangkap dua kelas dalam satu
ruangan, maka papan tulis dibagi dua, dan tugas untuk kedua kelas tersebut sudah tersedia di
papan tulis. Sehingga pada saat mulai masuk kelas, mereka sudah siap untuk mengerjakan
tugas.
Alat tulis Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus sehingga pada saatnya Anda
tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis.
Sumber Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga pada saatnya
bahan Anda tidak repot mencarinya.
Tutor Sudahkah Anda mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang memerlukan
bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja diperlukan. Oleh karena itu
Anda sebagai guru harus sudah mempersiapkannya dengan baik.
KEGIATAN SIAP (KS)
→ Kegiatan siap atau stand by activities adalah suatu kegiatan yang sudah
disiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan masalah maka
KS dapat digunakan.
→ Berikut ini adalah KS yang dapat digunakan dalam kelas PKR, dimana
murid dapat mengerjakannya baik secara individual, secara kelompok,
atau secara klasikal.
→ KS ini harus Anda simpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat Anda gunakan
apabila Anda menghadapi keadaan seperti yang digambarkan di atas, misalnya ada
murid atau kelompok murid yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang
Anda perkiraan.
→ Sebagai contoh KS, antara lain adalah di kelas telah ada sumber belajar, sudut IPA dan
sebagainya.
→ Apabila murid lebih cepat menyelesaikan tugasnya, maka guru dapat memberikan tugas
baru dengan memanfaatkan sumber belajar. Misalnya: “ Natan, selesaikan gambar yang
belum selesai kemarin!”, “Ambil kartu huruf di lemari, susunlah menjadi beberapa
kalimat Tanya”, “Adi, amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh dari sinar
matahari!” dan sebagainya.
Pembelajaran Secara Klasikal
→ Pembelajaran klasikal sangat mudah untuk dilaksanakan, karena selama ini Anda
melaksanakan pembelajaran seperti ini.
→ Pembelajaran klasikal biasanya sangat berpusat pada guru, dimana guru banyak
bicara, sedikit Tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis.
→ Dengan pembelajaran klasikal ini membuat murid dalam posisi kurang aktif,
perbedaan murid yang pintar dengan yang lambat jauh, sedangkan perlakuan
terhadap perbedaan ini disamakan.
→ Akibatnya bagi murid yang maju akan kehilangan semangat, dan murid yang
tertinggal menjadi semakin bosan.
→ Namun demikian, pembelajaran secara klasikal ini tetap penting dalam PKR
karena dapat digunakan sebagai kunci dalam melaksanakan PKR.
→ Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat digunakan antara lain dalam hal seperti
berikut: pengajaran percakapan, pengajaran bercerita, pelajaran olah raga,
pelajaran kesenian, studi lingkungan dan presentasi kelas.
→ Dalam pembelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap bermanfaat karena
disini diperlukan kebersamaan antara murid dalam bekerja.
→ Dalam suasana ini tidak diperlukan persaingan dalam belajar, namun diperlukan
tukar pendapat, dan pengalaman sehingga dapat memperkaya pengetahuan
mereka.
→ Yang penting bagi Anda, gunakan setiap jenis pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan topiknya.
Pembelajaran Individual
→ Dalam pembelajaran ini guru bekerja dengan murid secara individual.
→ Untuk ini Anda harus sudah mengetahui murid mana yang memerlukan bantuan.
→ Pengertian memberi bantuan bukan hanya bagi murid yang mendapat kesulitan dalam
belajar, tetapi berlaku juga bagi murid yang maju, yang dapat menyelesaikan
pekerjaannya lebih cepat dari yang lain.
→ Murid ini memerlukan bantuan, berupa perhatian Anda apakah diberi pekerjaan lain, atau
diminta untuk membantu temannya.
→ Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antara sesame murid.
→ Menjadi catatan bagi Anda bahwa pada pembelajaran individual ini Anda tidak harus
membantu satu per satu, tetapi hanya diberikan pada yang membutuhkan saja agar Anda
tidak repot dan menghabiskan waktu.
Pembelajaran dalam Kelompok
→ Dengan adanya KB, Anda harus membuat persiapan pembelajaran dan tugas tugas yang berbeda
satu sama lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran.
→ Namun Anda tidak dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok ini setiap saat.