Anda di halaman 1dari 53

PENGELOLAAN

KELAS DALAM
PKR
PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR

→ Pengelolaan Kelas merupakan salah satu kondisi yang dapat


mendukung penerapan PKR dalam kelas. Pengelolaan kelas ini
terdiri dari dua bagian yaitu pengelolaan dalam pengertian fisik
dan dalam arti kegiatan kelas.
PENATAAN RUANG KELAS
→ Dalam PKR penataan ruang kelas penting untuk dilakukan dengan
terencana untuk mendukung proses pembelajaran. Aktivitas murid dan
mobilitaS belajar sangat tinggi. Dimana murid dalam PKR dituntut
untuk belajar mandiri, mengerjakan tugas, mengambil dan
mengembalikan bahan belajar, menyimpan alat, melakukan pengamatan
baik secara individual maupun kelompok, semuanya dilakukan secara
terarah dan tidak diawasi guru secara terus menerus.
→ Untuk mendukung kegiatan murid tersebut , maka ruangan kelas
harus ditata dengan sangat baik, agar tercipta suatu lingkungan
yang kondusif agar para murid dapat belajar dengan efektif.
Bagaimana caranya agar kita dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif dalam pembelajaran?
PENATAAN RUANG KELAS
→ Pada umumnya model atau bentuk ruang kelas di SD sama, yaitu
persegi. Sebaiknya guru mengidentikasikan dan mendaftar semua
benda yang ada dan menempatkan di ruang kelas.
→ Ada Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang
kelas.
1) Daerah Pajangan

→ Hasil karya murid sebaiknya dipajang di tempat yang telah


ditentukan guru.
→ Gunakan ruang kelas yang ada dengan sebaik baiknya.
→ Guru dapat menempelkan karya murid pada bahan yang mudah
diperoleh dari lingkungan sekitar.
2) Kemudahan Bergerak

→ Kemudahan bergerak bagi guru dan murid juga perlu dipikirkan.


→ Guru dan murid dapat leluasa bergerak dari kelompok yang satu
ke kelompok yang lain, dari murid ke murid, dari dan ke tempat
sumber belajar tanpa menimbulkan gangguan yang berarti.
3) Sinar atau Cahaya

→ Pengaturan tempat duduk murid harus diperhatiakan, pandangan


murid jangan menantang matahari.
→ Sinar atau cahaya akan lebih baik dating dari samping murid-murid.
→ Dan jika dikaitkan dengan saat belajar murid, yaitu saat menulis
atau membaca kena bayangan maka sinar dari sebelah kiri sangat
baik.
4) Panas dan Ventilasi

→ Murid jangan duduk di tempat yang langsung kena sinar


matahari.
→ Ventilasi dalam ruang kelas cukup baik.
→ Bila ada tempat yang kurang kena panas dan lembab, di sudut
misalnya berilah perhatian khusus yaitu dengan menyuruh murid
membersihkan atau jangan menaruh barang apapun di sudut itu.
5) Papan Tulis

→ Penggunaan dua papan tulis dalam PKR akan lebih baik

→ Papan tulis yang bisa dipindah-pindah untuk kerja kelompok akan


sangat berguna

→ Papan tulis dipasang pada ketinggian yang dapat dijangkau murid.

→ Jangan letakkan papan tulis yang menutup jendela atau di tempat


yang biasanya murid menjadi silau.
6) Bangku dan Kursi

→ Jangan menggunakan bangku dan kursi yang menjadi satu.


→ Hal ini akan menyulitkan dalam mengatur bangku dan kursi saat
kerja kelompok.
→ Ukuran bangku dan kursi juga harus disesuaikan dengan ukuran
besarnya murid.
7) Meja Guru

→ Meja guru diletakkan di tempat yang memungkinkan guru dapat


memandang seluruh murid saat guru duduk.
→ Tetapi guru yang efektif pasti tidak akan duduk sepanjang waktu
dikursinya, karena ia harus bergerak untuk membantu kegiatan
muridnya.
8) Sudut Aktivitas

→ Pikirkan tempat sudut aktivitas, sehingga murid dapat bekerja


atau belajar di sudut itu tanpa mengganggu murid lainnya.
→ Bila perlu buatlah penyekat dari bahan yang sederhana, misalnya
disekat dengan kayu, bambu, daun nipah/sagu.
Contoh Sudut Aktivitas
Sudut membaca Sudut ini harus tenang dan menyenangkan, bila mungkin lengkapilah dengan tikar, kursi, dan bantal
sebagai alas duduk. Murid-murid datang ke tempat ini untuk mencari tempat yang tenang dan
kemudian membaca.
Sudut IPA Setiap kelas sebaiknya punya sudut IPA, karena murid SD mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan
kita harus bias menyalurkannya. Untuk mengisi sudut IPA ini guru dan murid secara bersama-sama
pengumpulkan benda-benda yang menarik perhatian murid. Misalnya tanaman dalam pot-pot kecil,
botol-botol berisi binatang reptil, ikan dalam bak kaca, biji-bijian dan sebagainya.
Sudut hasil karya Jika memungkinkan sudut hasil karya murid berupa hasil seni dan kerajinan tangan di tempatkan di
murid. sudut tertentu. Sudut ini penting untuk mengembangkan nilai estetika dan daya cipta murid
Warung Sudut ini berupa warung-warungan yang isinya kaleng kosong, botol-botol,bekasbekas bungkus sabun,
odol, dan benda-benda lain. Sudut ini digunakan oleh muriduntuk bermain peran sebagai penjual dan
pembeli secara bergilir. Mereka juga menggunakan uang-uangan dari kertas.
Sudut rumah Sudut ini perlu untuk mengembangkan kemampuan sosial, kepribadian dan sikap yang positif. Murid-
tangga murid dapat bermain peran seolah-olah mereka berada di rumah atau di rumah sakit. Permainan seperti
ini dapat dilakukan pada saat-saat tertentu saja, misalnya saat guru rapat.
Gudang/tempat Lemari atau rak-rak dapat dimanfaatkan untuk keperluan ini. Murid-murid dengan mudah dapat
menyimpan memanfaatkan sesuai dengan keperluan Bimbinglah murid-murid secara berkala untuk membersihkan
peralatan dalamnya dan mengatur barang-barang yang tersimpan dengan rapi.
PENGATURAN DENAH
Pada Gambar 3.1

1) Tidak luwes jika guru ingin beralih dari


bentuk kegiatan klasikal menjadi kegiatan
kelompok kecil.
2) Sulit untuk melakukan beberapa bentuk
kegiatan belajar yang bervariasi dalam
waktu yang bersamaan.
3) Membatasi gerak Anda untuk melakukan
supervise dan memberi umpan balik
secara individual
Pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3
Pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3

1) Semua sumber belajar ada di ruangan, guru harus mengatur penggunaannya


secara bergilir. Pengaturan ini dengan cara membagi murid dalam bentuk
kegiatan belajar yang berbeda.
2) Supervisi mudah dilakukan, karena semua murid dan kegiatan belajar
berlangsung di dalam satu ruang. Guru dapat menentukan bentuk bantuan atau
umpan balik yang diperlukan oleh siswa atau kelompok.
3) Kegiatan belajar lebih bervariasi, sehingga membuka peluang untuk
menghasilkan iklim kelas yang positif.
❑ Pada gambar 3.4 adalah variasi
sederhana dari gambar 3.1, karena
denah tersebut termasuk denah
kelas yang tradisional.
❑ Dengan denah 3.4, Kita akan lebih
mudah mengajar seluruh kelas
pada saat yang sama, atau
mengajar dua kelompok kelas yang
terpisah.
❑ Semua murid menghadapi papan
tulis, tetapi mereka dibagi ke dalam
dua kelompok menurut kelas.
❑ Dari gambar 3.5 tersebut di atas,
dua kelompok saling membelakangi.
❑ Di tengah-tengah kelas harus cukup
ruangan untuk melakukan kegiatan
bagi para murid.
❑ Anda sebagai guru PKR harus
bergerak secara kontinyu dari
kelompok satu ke kelompok lainnya.
❑ Pada denah gambar 3.6 tampak lebih
informal.
❑ Bangku-bangku tidak diatur secara berjejer.
❑ Disini kita menciptakan peluang bagi murid
untuk melakukan interaksi sosial.
❑ Mereka duduk dalam kelompok kecil dan
saling berhadapan.
❑ Peran guru adalah mendorong mereka untuk
berdiskusi dan bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas sekolah.
❑ Ruang kelas dibagi tiga denah. Kelas I
mempunyai tempat tersendiri, papan tulis
dekat mereka, meja gurupun dekat dengan
murid kelas I.
❑ Hal ini dimaksudkan karena murid kelas I
dianggap lebih banyak memerlukan bantuan
dan pengawasan dari guru.
❑ Perhatikan pula pembatas tersebut,
pembatas bias berupa rak buku, lemari atau
tirai dari bambu, pembatas juga dapat
dipakai memajang karya murid.
❑ Guru yang menggunakan denah ini
percaya bahwa murid yang lebih tua
dapat membantu dapat membantu
murid yang lebih muda.
❑ Murid yang membantu disebut “tutor”.
❑ Dalam contoh di atas murid kelas II
selain duduk dekat dengan kelas II
lainnya, mereka juga duduk dekat
dengan murid kelas V.
❑ Seorang murid kelas II dapat berpaling
kearah murid murid kelas V bila
memerlukan bantuan, begitu juga yang
duduk dekat dengan kelas VI.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum
Andamemutuskan denah kelas mana yang akan Anda ciptakan, yaitu:

→ Bentuk Kegiatan Belajar (BKB) apakah yang pada umumnya berlangsung di kelas
Anda?

→ BKB apakah yang ingin Anda lakukan sekarang?

→ Apakah Anda akan melangsungkan kegiatan belajar dalam bentuk proyek kelompok?

→ Apakah akan ada murid yang menjadi tutor kakak atau tutor sejawat?

→ Apakah Anda akan menghadapi murid secara individu atau kelompok kecil atau
kedua-duanya?

→ Apakah Anda menginginkan agar murid mampu belajar mandiri dengan sedikit saja
campur tangan dari Anda?
Bentuk Kegiatan Belajar Dapat Diciptakan Secara Lebih Bervariasi

➢ Kegiatan tenang atau kerja perorangan/individual

➢ Mengerjakan soal

➢ Kerja berpasangan

➢ Diskusi kelompok

➢ Mendengar atau menyaksikan audio/visual


→ Dalam PKR, beberapa BKB dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan.

→ Yang perlu Anda perhatikan adalah mengatur ruang kelas agar BKB yang
diinginkan dapat terjadi dengan pengarahan, supervisi, dan campur
tangan yang minimum.

→ Dan yang perlu diingat,jangan sampai ada dua BKB yang


berlawanan/kontras, misalnya kerja perorangan perlu ketenangan
didekatkan dengan diskusi kelompok.

→ Anda juga dapat menggunakan pemisah pandang sebagai pembatas


tempat kegiatan belajar.

→ Pembatas itu dapat berupa lemari, rak buku, papan tulis dan sebagainya,
sehingga dapat mengurangi gangguan.
MENGATUR PAJANGAN

→ Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah
dikelas salah satunya adalah memasang pajangan.
→ Pajangan dapat berbentuk gambar, grafik, hasil karya murid yang
mengandung pesan kependidikan.
→ Kelas yang tanpa pajangan tampak kosong dan menimbulkan suasana
yang seram dan menyedihkan.
→ Tetapi kelas yang penuh dengan pajangan dekorasi belum tentu
mengandung kualitas pesan pendidikan.
Saransaran Yang Dapat Anda Pertimbangkan Untuk
Dilaksanakan
❑ Manfaatkanlah tempat yang ada untuk pajangan.

❑ Ciptakan lingkungan kelas yang menarik, semua murid merasa seolah-olah kelas itu miliknya.

❑ Pekerjaan murid diamati sungguh-sungguh, sehingga ada kesan Anda menghargai upaya mereka.

❑ Bila ada teman guru yang lebih ahli dalam menata pajangan, mintalah petunjuk.

❑ Libatkan murid-murid dalam memilih benda-benda yang akan dipajang.

❑ Diskusi kelas untuk menentukan mana benda yang lebih menarik untuk dipajang perlu dilakukan.

❑ Jagalah keseimbangan karya yang dipajang antara yang dihasilkan murid yang pintar dan kurang pintar, murid
kelas rendah dan kelas tinggi.

❑ Murid akan merasa bangga bila melihat namanya tertera pada karya yang dipajangkan.

❑ Hindarilah memajang karya murid dalam waktu yang terlalu lama.

❑ Lakukan perubahan dan pergantian secara teratur.

❑ Gunakan bahan pajangan dari bahan lokal, sehingga dapat menghemat biaya.
❑ Anda dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan
pajangan baik yang dibuat oleh murid atau oleh guru.

❑ Papan pajangan tersebut hendaknya berfungsi sebagai alat pengajaran


yaitu untuk :

a. Memberi informasi

b. Memamerkan karya murid

c. Menampilkan soal atau teka-teki

d. Mendorong murid untuk bekerja sama


PENGELOLAAN MURID

→ Pengelolaan Murid Mencakup Dua Hal yaitu :

1. Kelompok Belajar

2. Tutor.
KELOMPOK BELAJAR

→ Kelompok belajar merupakan salah satu forum atau tempat untuk melakukan belajar
mandiri, karena dalam kelompok belajar murid dapat berlatih dan bekerja bersama,
saling membantu dalam belajar dan saling mendorong atau memberi semangat dalam
belajar.
→ Kelompok belajar menjadi sangat penting karena tidak selamanya dapat bersama murid
murid di satu kelas.
→ Guru kadang-kadang harus pergi ke kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.
→ Pada saat itulah kelompok belajar menjadi sangat penting.
→ Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan baik-baik, agar guru dapat
menggerakkan kelompok belajar menjadi kelompok yang aktif belajar (KAB).
Cara Membentuk Kelompok Belajar

→ Kelompok belajar dibentuk dengan maksud untuk membuat murid-murid


aktif belajar secara mandiri agar mencapai hasil belajar yang diharapkan.

→ Kelompok belajar dibentuk sesuai dengan kebutuhannya.


Kelompok Belajar Berdasarkan Persamaan Kemampuan

→ Dalam kelompok belajar ini murid- Keuntungan dari kelompok


murid dikelompokkan berdasarkan belajar
tingkat kemampuannya. 1. Memungkinkan murid-murid bekerja
→ Contoh: Kelompok A terdiri dari sama dengan tingkat kemampuan yang
murid-murid yang berkemampuan sama. Yaitu cepat, sedang dan lambat.
cepat, kelompok B terdiri dari murid 2. Memudahkan guru untuk memberikan
murid yang berkemampuan sedang, materi dan tugas-tugas sesuai dengan
dan kelompok C terdiri dari murid kebutuhan dan tingkat kemampuan
murid yang lambat. murid tersebut.
Kelompok Belajar Berdasarkan Persamaan Kemampuan

→ Setiap murid dalam kelompok tersebut diberikan materi dan tugas-tugas yang sama,
tetapi untuk setiap kelompoknya dapat diberikan tugas yang berbeda sesuai dengan
tingkat kemampuannya.
→ Keuntungan dari pengelompokan belajar seperti ini adalah bagi murid dari kelompok
cepat, mereka tidak terhambat oleh murid yang lambat.
→ Sedangkan bagi murid dari kelompok lambat tidak akan merasa terseret oleh murid yang
lebih cepat.
→ Pembentukan kelompok belajar seperti ini cocok dilakukan di tiap kelas yang dirangkap,
misalnya di kelas 5 dibentuk kelompok seperti ini, begitu pula di kelas 6.
Contoh Kelompok Belajar Berdasarkan Persamaan Kemampuan

→ Di SDN I Abepura, Bu Nurul mengajar merangkap kelas III dan kelas IV.

→ Untuk mengkondisikan agar murid-murid dapat belajar mandiri, maka dibentuklah


kelompok belajar.

→ Di kelas III murid dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu A: terdiri dari anak
yang pintar, B: terdiri dari anak yang berkemampuan sedang, dan C: terdiri dari anak
yang berkemampuan kurang. Begitu pula halnya yang dilakukan di kelas IV, Bu Nurul
juga mengelompokkan murid dengan cara yang sama.
Kelompok Berdasarkan Kemampuan yang Berbeda

→ Dalam kelompok belajar seperti ini, → Keuntungan dari kelompok seperti ini
murid-murid terdiri dari anak yang adalah, bagi murid yang
kemampuannya berbeda satu sama lain. kemampuannya kurang dapat
melaksanakan tugas bersama.
→ Kelompok seperti ini cocok untuk
kegiatan bersama misalnya → Di samping itu murid yang pandai dapat
pengamatan, kunjungan wisata, olah membimbing murid yang kurang dan
raga, kesenian dan sebagainya, dimana mereka ini akan lebih berkembang.
guru dan tutor bekerja bersama-sama → Kelompok seperti ini cocok dilakukan
dengan murid-murid untuk memberikan
dalam satu kelas atau gabungan dari
pengarahan dan membantu bila kelas misalnya terdiri dari kelas VI saja
diperlukan.
atau dari kelas VI dan kelas V.
Contoh Kelompok Berdasarkan Kemampuan yang Berbeda

→ Bu Ida mengajar di kelas VI, ada tugas yang harus diselesaikan murid secara
kelompok.

→ Bu Ida membagi kelas menjadi tiga kelompok, setiap kelompok terdiri dari murid
yang kemampuannya berbeda yaitu pintar, sedang dan kurang.

→ Pembagian dilakukan secara seimbang.

→ Cara lain misalnya Bu Ida mengajar merangkap kelas V dan kelas VI, maka
kelompok yang dibentuk terdiri dari campuran murid kelas V dan kelas VI dengan
pembagian berdasarkan kemampuan yang berbeda serara merata dan seimbang
Pengelompokan Sosial

→ Jenis kelompok ini didasarkan pada → Kelompok seperti ini dibentuk berdasarkan
kecocokan antara murid-murid. pilihan dan kesukaan murid-murid untuk
→ Kelompok ini mencerminkan keharmonisan memilih teman kelompoknya.
dalam lingkungan belajar.
→ Pengelompokan ini cocok untuk kelompok
→ Kelompok seperti ini bermanfaat untuk
dalam kelas, maupun kelompok dalam kelas
meningkatkan keyakinan pada diri murid
gabungan.
yang lemah.
→ Mereka tidak akan ragu atau segan untuk → Misalnya dalam mata pelajaran PKK, olah
mengeluarkan pendapatnya, karena teman raga, dan kesenian.
sekelompoknya adalah teman akrabnya.
Contoh Pengelompokan Sosial

→ Pak Ari mengajar merangkap kelas III dan kelas IV.


→ Mata pelajaran yang diajarkan Pak Ari baik di kelas III maupun di kelas IV sama
yaitu IPS dengan pokok materi “Pemerintahan Desa”.
→ Murid dari kedua kelas tersebut digabung menjadi satu, kemudian dibentuk
menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari campuran
murid kelas III dan kelas IV.
→ Kelompok ini dibentuk atas pilihan murid sendiri berdasarkan kesenangannya.
→ Setiap kelompok dipimpin oleh seorang murid tutor.
TUTOR SEBAGAI ORGANISATOR KELAS
→ Tutor adalah orang yang dipilih dari murid atau orang lain yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar.

→ Apabila tutor dipilih dari murid, tentu saja murid yang lebih pandai dari murid
lain, meskipun begitu bukan berarti harus murid yang paling pandai.

→ Oleh karena itu anak yang lamban dapat dibantu, sedangkan anak yang pandai
bisa lebih berkembang, maka anak yang pandai dapat dimanfaatkan membantu
temannya yang lamban, misalnya memberi petunjuk, bagaimana hasil yang benar,
mendiskusikan kesulitan dan sebagainya.

→ Peran seperti ini adalah peran tutor


→ Tutor terdiri dari beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu
dari masyarakat, dan penjaga sekolah.
5 Hal yang Perlu diperhatikan dalam Perencanaan Program Tutorial
Memilih dan Mempersiapkan Tutor
Keuntungan digunakan Tutor
→ Memupuk rasa kerjasama dan saling membantu.
→ Meningkatkan kemampuan baik bagi tutor maupun yang ditutori.
→ Membentuk rasa bangga pada pada diri anak/orang yang menjadi tutor
→ Menjadi teladan bagi murid dan masyarakat lainnya.
→ Bagi murid yang ditutori akan lebih mudah karena tutor akan menjelaskan dengan bahasa yang
mudah dipahami.
→ Menularkan kemampuan yang dimiliki tutor yang selama ini hanya digunakan untuk dirinya sendiri.
→ Murid-murid yang lambat dapat dibimbing secara individual
→ Kurangnya sumber belajar di sekolah dapat teratasi dengan adanya tutor dari masyarakat.
DISIPLIN KELAS

→ Disiplin kelas yang dimaksud disini adalah guru menciptakan aturan dan
kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat
lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin
kelas.

→ Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Kegiatan Kelas” (ARK) dan
“Kegiatan Siap” (KS).
ATURAN RUTIN KELAS (ARK)

→ Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan prosedur yang


dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid, untuk mengatur
kegiatan dan perilaku sehari-hari(Ian Collingwood, h. 79), terutama dalam
kegiatan belajar.

→ Jadi memiliki aturan yang jelas dan bagaimana cara untuk melakukannya,
merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru PKR.
Contoh ARK Bagi Guru
Papan tulis Papan tulis harus sudah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. Anda sudah membuat tugas-
tugas sebelum kelas dimulai. Kalau Anda mengajar merangkap dua kelas dalam satu
ruangan, maka papan tulis dibagi dua, dan tugas untuk kedua kelas tersebut sudah tersedia di
papan tulis. Sehingga pada saat mulai masuk kelas, mereka sudah siap untuk mengerjakan
tugas.

Alat tulis Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus sehingga pada saatnya Anda
tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis.

Sumber Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga pada saatnya
bahan Anda tidak repot mencarinya.
Tutor Sudahkah Anda mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang memerlukan
bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja diperlukan. Oleh karena itu
Anda sebagai guru harus sudah mempersiapkannya dengan baik.
KEGIATAN SIAP (KS)

→ Kegiatan siap atau stand by activities adalah suatu kegiatan yang sudah
disiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan masalah maka
KS dapat digunakan.

→ Berikut ini adalah KS yang dapat digunakan dalam kelas PKR, dimana
murid dapat mengerjakannya baik secara individual, secara kelompok,
atau secara klasikal.

→ Apabila mereka telah menyelesaikan suatu pelajaran, sementara perhatian


guru masih pada murid lain yang selesai, maka murid ini sudah
mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
→ Pada umumnya KS ini disiapkan sendiri oleh guru, dan tentunya Anda harus
meluangkan waktu khusus untuk murid.

→ KS ini harus Anda simpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat Anda gunakan
apabila Anda menghadapi keadaan seperti yang digambarkan di atas, misalnya ada
murid atau kelompok murid yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang
Anda perkiraan.
→ Sebagai contoh KS, antara lain adalah di kelas telah ada sumber belajar, sudut IPA dan
sebagainya.

→ Apabila murid lebih cepat menyelesaikan tugasnya, maka guru dapat memberikan tugas
baru dengan memanfaatkan sumber belajar. Misalnya: “ Natan, selesaikan gambar yang
belum selesai kemarin!”, “Ambil kartu huruf di lemari, susunlah menjadi beberapa
kalimat Tanya”, “Adi, amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh dari sinar
matahari!” dan sebagainya.
Pembelajaran Secara Klasikal

→ Pembelajaran klasikal sangat mudah untuk dilaksanakan, karena selama ini Anda
melaksanakan pembelajaran seperti ini.
→ Pembelajaran klasikal biasanya sangat berpusat pada guru, dimana guru banyak
bicara, sedikit Tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis.
→ Dengan pembelajaran klasikal ini membuat murid dalam posisi kurang aktif,
perbedaan murid yang pintar dengan yang lambat jauh, sedangkan perlakuan
terhadap perbedaan ini disamakan.
→ Akibatnya bagi murid yang maju akan kehilangan semangat, dan murid yang
tertinggal menjadi semakin bosan.
→ Namun demikian, pembelajaran secara klasikal ini tetap penting dalam PKR
karena dapat digunakan sebagai kunci dalam melaksanakan PKR.
→ Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat digunakan antara lain dalam hal seperti
berikut: pengajaran percakapan, pengajaran bercerita, pelajaran olah raga,
pelajaran kesenian, studi lingkungan dan presentasi kelas.
→ Dalam pembelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap bermanfaat karena
disini diperlukan kebersamaan antara murid dalam bekerja.
→ Dalam suasana ini tidak diperlukan persaingan dalam belajar, namun diperlukan
tukar pendapat, dan pengalaman sehingga dapat memperkaya pengetahuan
mereka.
→ Yang penting bagi Anda, gunakan setiap jenis pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan topiknya.
Pembelajaran Individual
→ Dalam pembelajaran ini guru bekerja dengan murid secara individual.
→ Untuk ini Anda harus sudah mengetahui murid mana yang memerlukan bantuan.
→ Pengertian memberi bantuan bukan hanya bagi murid yang mendapat kesulitan dalam
belajar, tetapi berlaku juga bagi murid yang maju, yang dapat menyelesaikan
pekerjaannya lebih cepat dari yang lain.
→ Murid ini memerlukan bantuan, berupa perhatian Anda apakah diberi pekerjaan lain, atau
diminta untuk membantu temannya.
→ Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antara sesame murid.
→ Menjadi catatan bagi Anda bahwa pada pembelajaran individual ini Anda tidak harus
membantu satu per satu, tetapi hanya diberikan pada yang membutuhkan saja agar Anda
tidak repot dan menghabiskan waktu.
Pembelajaran dalam Kelompok

→ Pembelajaran KB merupakan salah satu pendekatan untuk mencapai tujuan PKR.

→ Dengan adanya KB, Anda harus membuat persiapan pembelajaran dan tugas tugas yang berbeda
satu sama lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran.

→ Namun Anda tidak dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok ini setiap saat.

→ Pilihlah topic-topik yang dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok.


→ Beberapa cara pembelajaran dalam KB :

1. Kelompok Belajar campuran


2. Kelompok sama kemampuan
3. Kelompok sosial

Anda mungkin juga menyukai