Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II

TAHUN 2019

NAMA : Rahmatul Khadijah


NPM : 3061656020
PROGRAM STUDI : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD)
SEMESTER : VII (Tujuh)
TEMPAT OBSERVASI : SDN Inti Pengambangan 3
Banjarmasin
KEPALA SEKOLAH : Abdan Muniro, S.Pd
DOSEN PEMBIMBING : Rahidatul Laila Agustina, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

2019
LAPORAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II

TAHUN 2019

Hari, tanggal : 14 Agustus – 12 Oktober 2019

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Rahidatul Laila Agustina, M.Pd Ahmad Rofi, S.Pd


NIK. 150101114
NUPTK. 2441770671130043

Mengetahui,
Plt. Kepala SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin

Abdan Muniro, S.Pd


NIP. 19860214 200903 1 005

i
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dalam
pembuatan laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II) yang bertempat
di SDN Pengambangan 3 Banjarmasin dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan
PLP II ini merupakan hasil praktik secara langsung di lapangan, tepatnya pada
SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin.
PLP II ini berlangsung selama dua bulan, yaitu pada tanggal 14 Agustus
2019 dan berakhir pada tanggal 12 Oktober 2019. Dalam menyelasaikan laporan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II) ini, penulis banyak mendapat
bimbingan serta pengetahuan sebagai calon guru dan informasi yang bermanfaat
dalam penulisan laporan ini.
Dengan terlaksananya Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II) ini
penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dr. Hj. Dina Huriaty, M.Pd selaku ketua STKIP PGRI Banjarmasin.
2. Dr. Benny N. Trisna, M.Pd selaku ketua Pusat Pengembangan dan
Peningkatan Aktivitas Instruksional (P3AI) yang telah memberikan petunjuk
pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II).
3. Muhammad Saufi, M.Pd selaku Kepala UPPS Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
4. Rahidatul Laila Agustina, M.Pd selaku Dosen pembimbing laporan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II) dari STKIP PGRI Banjarmasin.
5. Abdan Muniro, S.Pd selaku Plt. kepala SDN Inti Pengambangan 3
Banjarmasin.
6. Ahmad Rofi, S.Pd selaku Guru Pamong Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP II) SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin.
7. Dewan Guru beserta, Staf dan Tata Usaha, serta seluruh Siswa-Siswi SDN
Inti Pengambangan 3 Banjarmasin.

ii
8. Rekan-rekan Mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin yang bersama-sama
melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II) di SDN Inti
Pengambangan 3 Banjarmasin.
9. Semua pihak yang telah memberikan petunjuk, bantuan, dan bimbingan serta
bahan-bahan masukan dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP
II) ini belum sepenuhnya sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran guna
perbaikan di masa yang akan datang
Pada kesempatan ini penulis berharap semoga laporan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP II) ini dapat bermanfaat bagi sekolah dan semua pihak yang
memerlukannya.

Banjarmasin, Oktober 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 2
B. Tujuan......................................................................................................... 2
C. Waktu Pelaksanaan dan Tempat Pelaksanaan............................................ 2
D. Bidang Studi yang Diajarkan...................................................................... 3

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN PLP II......................................................... 4


A. Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan
Guru............................................................................................................ 4
B. Telaah Terhadap Strategi/Metode Pembelajaran yang Digunakan
Guru............................................................................................................ 5
C. Telaah Sistem Evaluasi yang Digunakan Guru.......................................... 5
D. Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar dan
Perangkat Evaluasi ..................................................................................... 6
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran............................................................................................... 13
F. Latihan Mengajar........................................................................................ 17
G. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler...................... 24
H. Tugus-tugas Administrasi Guru.................................................................. 25

iv
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 29
A. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru................ 29
B. Strategi/Metode Pembelajaran yang Digunakan Guru............................... 29
C. Sistem Evaluasi yang Digunakan Guru...................................................... 31
D. Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar dan
Perangkat Evaluasi ..................................................................................... 32
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran............................................................................................... 37
F. Latihan Mengajar........................................................................................ 40
G. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler...................... 59
H. Tugus-tugas Administrasi Guru.................................................................. 61

BAB IV PENUTUP............................................................................................. 71
A. Kesimpulan................................................................................................. 71
B. Saran........................................................................................................... 73

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Latihan Praktik Mengajar Terbimbing


Tabel 2. Jadwal Latihan Praktik Mengajar Mandiri
Tabel 3. Data KKM Satuan dan KKM Mata Pelajaran
Tabel 4. Data Inventaris Kelas VA
Tabel 5. Data Buku Perpustakaan SDN Inti Pengambangan 3

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Sekolah


Lampiran 2. Bagan Struktur
Lampiran 3. Data Guru, Karyawan dan Pembagian Tugas Guru
Lampiran 4. Data Siswa
Lampiran 5. Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakurikuler
Lampiran 6. Denah Sekolah
Lampiran 7. Kalender Pendidikan
Lampiran 8. Program Tahunan (PROTA)
Lampiran 9. Program Semester (PROMES)
Lampiran 10. SK PLP II
Lampiran 11. Daftar Hadir PLP II
Lampiran 12. Jurnal Aktivitas Mahasiswa PLP II
Lampiran 13. Jadwal Pelaksanaan Praktik Mengajar
Lampiran 14. Lembar Monotoring Pelaksanaan PLP II
Lampiran 15. Silabus
Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 17. Data Siswa Kelas IIA dan VA
Lampiran 18. Dokumentasi

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Tinggi Kerguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru
Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin, merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang mengupayakan terciptanya tenaga kependidikan
yang berkualitas dan mampu terjun dalam kehidupan masyarakat. Dalam
rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga profesi kependidikan,
mahasiswa di wajibkan mengikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini sebagai salah satu kegiatan
kurikulum yang dilakukan mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin mencakup
latihan mengajar dan tugas pendidikan di luar mengajar secara terbimbing
dan terpadu dilakukan untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi
kependidikan. Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) terbagi menjadi
dua, yaitu PLP I dan PLP II. Pada PLP I mahasiswa hanya melakukan
observasi atau pengamatan mengenal keadaan lingkungan sekolah dan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas, serta mengetahui
keadaan administrasi sekolah. Sedangkan PLP II mahasiswa melakukan
kegiatan mengajar di dalam kelas untuk praktik mengajar secara langsung dan
menerapkan ilmu yang diperoleh.
Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) merupakan salah satu
tahap kegiatan mengajar dan latihan tugas kependidikan lainnya yang
dilaksanakan terintegrasi dan dalam situasi nyata di sekolah, baik latihan
secara terbimbing maupun mandiri. Kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan II (PLP II) ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa STKIP PGRI
Banjarmasin sebagai calon guru memperoleh pengetahuan serta pengalaman
pendahuluan mengenai keadaan sekolah, agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap serta cakap dan tepat menggunakannya dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar
sekolah.

1
2

Oleh karena itu, sebagi calon guru dilatih cara mengajar yang baik
dengan mempersiapkan materi, mengelola kelas dan keterampilan lainnya,
serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul selama
berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.

B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan PLP II para mahasiswa diharapkan dapat
memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang
disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi melalui kegiatan-kegiatan berikut.
1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
2. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru.
3. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru.
4. Membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran,
bahan ajar, dan perangkat evaluasi.
5. Menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran.
6. Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing, dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran,
serta pemantapan jati diri calon pendidik.
7. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan
ekstrakurikuler.
8. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi
guru.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Waktu Pelaksaan
Pelaksaan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II)
dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai tanggal 14 Agustus s.d 12
Oktober 2019. Pelaksanaaan kegiatan belajar mengajar dimulai pukul
08:00-13:00 WITA untuk hari senin sampai kamis. Untuk hari jum’at
kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 08.00-11.30 WITA. Sedangkan
3

untuk hari sabtu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada 08.00-


12.30 WITA.
2. Tempat Pelaksanaan
Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pusat
Pengembangan dan Peningkatan Aktifitas Instruksional (P3AI) STKIP
PGRI Banjarmasin kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP
II) dilaksanakan di SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin yang
beralamat di Jl.Keramat Raya Rt. 02 Rw. 02 Pengambangan, Kecamatan
Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kode Pos
70237.

D. Bidang Studi yang Diajarkan


Bidang studi yang diajarkan pada Pengenalan Lapangan Persekolahan II
(PLP II) ini adalah semua mata pelajaran (Tematik) yang ada di Sekolah
Dasar mulai dari kelas I, II, III, IV, V dan VI.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN PLP II

A. Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru

Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) merupakan salah satu


tahap kegiatan mengajar dan latihan tugas kependidikan lainnya yang
dilaksanakan terintegrasi dan dalam situasi nyata di sekolah, baik latihan
secara terbimbing maupun mandiri. Pada kegiatan PLP II selain untuk praktik
mengajar kita juga harus menelaah kurikulum yang digunakan dan perangkat
yang digunakan guru. Di SDN Inti Pengambangan 3 mereka menggunakan
Kurikulum 2013 (K 13) dan sudah diterapkan disemua kelas dari kelas I
sampai dengan kelas VI.

Kurikulum 2013 (K 13) merupakan kurikulum operasional yang


dilaksnakan oleh SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin atas tujuan
pendidikan sekolah, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan,
silabus dan RPP. Kurikulum yang dilaksanakan pada sekolah dasar
diberlakukan oleh pemerintah sejak tahun 2013/2014 dengan memilih
beberapa sekolah sebagai poloting project Kurikulum 2013. Namun seiring
dengan perkembangan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014/2015,
pemerintah mengambil kebijakan untuk memberlakukan Kurikulum 2013 di
semua sekolah se-Indonesia. Pada tingkat SD berlaku untuk kelas I, II, III, IV,
V dan VI.

Perubahan kurikulum disekolah mengacu pada aturan dari mendikbud.


Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum perubahan dari Kurikulum KTSP.
Pebedaan kurikulum 2013 dengan KTSP yaitu salah satunya pada sistem
penilaiannya dimana KTSP lebih dominan menekankan aspek kognitif tes
siswa sedangkan Kurikulum 2013 lebih menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional. Perangkat pembelajaran yang digunakan

4
oleh guru yaitu Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program
Tahunan (PROTA), Program Semester (PROMES), Buku Absen, Jurnal
Harian, Media dan lain sebagainya.

5
6

E. Telaah Terhadap Strategi/Metode Pembelajaran yang Digunakan Guru

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru disekolah berdasarkan


metode atau teknik pembelajaran yang ada di RPP. Metode pembelajaran
yang digunkan oleh guru yang paling sering digunakan yaitu ceramah, tanya
jawab, pengamatan, diskusi dan penugasan. Strategi pada Kurikulum K13
lebih sering menggunkan model kooperatif, karena didalam buku pedoman
guru terkadang guru diminta untuk mengelompokkan siswa dan
mengerjakannya secara bersama-sama. Strategi ini boleh saja tidak selalu
digunakan ketika mengajar, guru bisa juga menggunakan strategi lain agar
pembelajaran tidak membosankan bagi para siswa. Sebelum menggunakan
model kooperatif guru sebaiknya melihat bahan ajar atau materi yang akan
diajarkan, jika guru merasa kurang efektif guru bisa mengganti strategi
tersebut. Pendekatan yang digunakan sesuai dengan Kurikulum K13 yaitu
pendekatan Scientific, selain scientific guru juga bisa menggunakan
pendektan lain seperti CTL dll sesuai dengan keperluan dan materi yang
diajarkan.
Metode itu dibagi menjadi 3 bagian yakni tahap kegiatan awal (pre
activities), yang dilakukan pada tahap ini yaitu guru memberikan motivasi
terlebih dahulu agar siswanya tertari untuk belajar serta memperkenalkan
materi apa yang akan dipelajari pada hari itu. Tahap kegiatan inti (main
activities), yang dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan materi pembelajaran,
membaca, mengamati, berlatih, berkreasi dan penugasan. Tahap kegiatan
akhir (post activities), yang dilakukan yaitu menyimpulkan hasil kegiatan
belajar agar mendapat feedback antara guru dan siswa. Selain itu guru juga
bisa melakukan penilain akhir pembelajaran untuk mengetahui hasil
pembelajaran selama 1 hari.

F. Telaah Sistem Evaluasi Yang Digunakan Guru

Sistem evaluasi pembelajaran merupakan tahap akhir dari suatu


pembelajaran berfungsi untuk mengetahui pemahaman dan ketercapaian
7

peserta didik dalam belajar. Guru melakukan evaluasi pembelajaran secara


individu waktu yang digunakan bisa ketika diakhir pembelajaran dalam 1 hari
atau diakhir pekan dalam 1 minggu. Sistem evaluasi yang digunakan oleh
guru yaitu test seperti penugasan, menjawab pertanyaan, UTS dan UAS. Non-
tes seperti praktek. Evaluasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa
dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Pada saat pelaksanaan di SDN Inti
Pengambangan 3 kami bisa melihat langsung sistem evaluasi yang digunakan
yaitu penugasan, menjawab pertanyaan, UTS dan praktek.

G. Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar dan Perangkat


Evaluasi
1. Pengembangan RPP

Silabus dan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) saling berkaitan


dan 2 komponen ini sangat penting ada sebelum mengajar. Setiap
kurikulum pasti meliliki silabus dan RPP, kalau tidak ada kedua
komponen ini rasanya perangkat pembelajaran itu belum lengkap.
Silabus yang digunakan oleh guru bisa membuat sendiri atau melihat
reverensi di internet, didalam silabus memuat identitas sekolah, kelas,
tema, sub tema, kompetansi dasar dan materi pembelajaran. Setelah
silabus sudah dibuat barulah kita dapat merangcang Rencana Pelaksaan
Pembelajaran (RPP).
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru
mengacu pada Silabus dan Kurikulum K13, yang didalam RPP tersebut
memuat Identitas Sekolah, Kelas, Semester, Tema, Subtema,
Pembelajaran Ke, Alokasi Waktu, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi
Dasar (KD), Indiktor Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran,
Karakteristik yang diharapkan, Materi Pembelajaran, Pendekatan,
Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, Media
Pembelajaran dan Penilaian Hasil Pembelajaran. Hal itu bisa dilihat
melalui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan selama proses
8

pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti sampai penutup. Namun


alangkah lebih baik jika pada kegiatan awal guru memberikan motivasi
kepada siswa agar semagat dalam proses pembelajaran dikelas.
Di dalam pengembangan RPP untuk implementasi Kurikulum 2013,
perlu diperhatikan dan diikuti beberapa langkah berikut ini. Langkah-
langkah pengembangan RPP meliputi:
a) Pengkajian silabus
Secara umum, pada tiap materi pokok disetiap silabus yang
diberikan telah terdapat 4 Kompetensi Dasar (KD) yang bersesuaian
dengan aspek Kompetensi Inti (KI) (sikap kepada Tuhan, sikap diri
dan terhadap lingkungan, pengetahuan dan keterampilan). Untuk
memperoleh percapaian bagi ke 4 KD tersebut, pada silabus telah
dirumuskan kegiatan siswa secara umum saat mengikuti
pembelajaran yang didasarkan pada standar proses. Kegiatan-
kegiatan siswa ini sebenarnya adalah rincian dari tahap eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi yaitu: melakukan pengamatan, bertanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan selanjutnya
mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian
dijabarkam secara lebih mendetail pada RPP yang akan
dikembangkan. Bentuknya adalah berupa langkah-langkah yang
akan dikerjakan guru dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi
terlibat untuk aktif belajar. Pengkajian silabus selain hal tersebut
diatas, juga dengan merumuskan indikator KD dan lengkap dengan
penilaiannya.
b) Identifikasi materi pembelajaran
Guru selanjutnya mengidentifikasi materi pembelajaran yang
sesuai untuk menunjang tercapainya KD. Pengidentifikasian materi
pembelajaran untuk siswa ini harus mempertimbangkan beberapa
hal, yaitu:
1) Potensi yang dimiliki siswa.
2) Ada tidaknya relevansi terhadap karakteristik daerah.
9

3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosiaonal, sosial dan


spiritual yang dimiliki siswa.
4) Manfaat untuk siswa.
5) Struktur keilmuan.
6) Aktualitas kedalam dan keluasan materi pembelajaran.
7) Ada tidaknya relevansi terhadap kebutuhan siswa serta tuntunan
lingkungan.
8) Alokasi waktu yang disediakan/tersedia.
c) Penentuan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran bisa diorganisasikan sedemikian sehingga
mencakup semua KD atau dapat pula tujuan pembelajaran
diorganisasikan untuk tiap-tiap pertemuan. Tujuan pembelajaran
harus beracuan kepada indikator yang sudah diberikan atau tujuan
pembelajaran tersebut harus mengandung aspek ABCD, yaitu:
Audience (peserta didik), Behavior (aspek kemampuan), Condition
(kondisi) dan Degree.
Misalnya kegiatan pembelajaran: mendapatkan informasi
tentang bangun datar. Maka tujuan pembelajaran: boleh salah satu
atau keseluruhan tujuan pembelajaran, seperti: melalui pertanyaan
lisan dari guru, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis bangun datar
dengan tepat.
d) Menentukan metode pembelajaran
Pada bagian ini selain menentukan metode pembelajaran guru
juga menentuan pendekatan pembelajaranyang diintegrasikan dalam
satu kegiatan pembelajaran.
- Pendekatan yang digunakan misalnya: saintifik, kontektual,
pembelajaran langsung dan sebagainya.
- Metode yang digunakan misalnya: ceramah, inkuiri, tanya jawab
dan sebagainya.
e) Pengembangan kegiatan pembelajaran
Setiap kegiatan pembelajaran di dalam RPP didesain sedemikian
rupa sehingga akan dapat memberikan suatu pengalaman belajar
yang bermutu. Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus
diperhatian guru melakukan pengembangan kegiatan pembelajaran:
10

- Kegiatan pembelajaran didesain agar dapat memberi bantuan


kepada guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
- Kegiatan pembelajaran harus dijabarkan untuk kegiatan
manajerial yang dilakukan guru, sehingga nantinya siswa akan
dapat melakukan kegiatan yang diharapkan sebagaimana telah
tertulis di silabus.
Kegiatan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan adalah
skenario langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sehingga
merangsang siswa untuk aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan
menjadi kegiatan: pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan inti
dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan oleh
guru dalam bentuk pemodelan/demonstrasi oleh guru, peniruan oleh
siswa, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru.
f) Penentuan alokasi waktu
Menentukan alokasi waktu untuk tiap KD harus didasarkan pada
jumlah minggu efektif fan alokasi waktu mata pelajaran setiap
minggu yang tersedia dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan kepentingan KD. Alokasi
waktu yang telah dituliskan di dalam silabus adalah perkiraan waktu
rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD oleh siswa yang
beragam. Karena itu alokasi dapat dirinci dan disesuaikan kembali di
dalam RPP yang dikembangkan guru.
g) Penentuan sumber belajar (media dan alat)
Sumber belajar yang dimaksud di dalam kurikulum 2013 harus
dikembangkan di dalam RPP merupakan rujukan, objek alat dan
bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa
media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,
11

alam, sosial dan budaya. Pemilihan sumber belajar mengacu pada


perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan.
h) Penjabaran jenis-jenis penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil kerja berupa tugas, proyek atau produk, penggunaan
portofolio dan penilaian diri. Pada setiap pembelajaran siswa dipacu
agar menghasilkan karya, maka penyajian portofolio adalah cara
penilaian yang wajib dilakukan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
2. Pengembangan Media dan Bahan Ajar Pembelajaran

Kurikulum K13 adalah kurikulum yang menganjurkan guru ketika


dalam proses belajar mengajar agar menggunakan pendekatan saintific,
pendekatan ini diharapkan menciptakan kondisi pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk mencari tahu informasi dari berbagai
sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu. Sehingga dalam
pembelajaran peserta didik akan mencari tahu sendiri dan guru sebagai
pemancing agar peserta didik aktif dalam pembelajaran. Agar
mendukung proses pembelajaran tersebut juga diperlukan media
pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
SDN Inti Pengambangan 3 sudah menggunakan Kurikulum K13 dalam
kegiatan belajar mengajar mereka menggunakan buku siswa dan buku
guru, untuk siswa memiliki 2 buku yaitu buku modul dan buku siswa.
Buku siswa memuat materi pembelajaran dan buku modul memuat
rangkuman pembelajaran dan soal-soal latihan. Sedangkan untuk guru
memili 2 buku yaitu buku guru dan buku modul, buku guru memuat
kegiatan pembelajaran serta penilaian hasil pembelajaran dan buku
modul memuat rangkuman, soal-soal latihan dan kunci jawaban.
Penggunakan buku guru dan buku siswa biasanya digunakan oleh
guru wali kelas. Sedangkan guru mata pelajaran kebanyakan tidak
12

menggunakan buku guru atau buku siswa. Bahan ajar yang digunakan
guru tidak hanya buku siswa dan buku guru saja, untuk mata pelajaran
lain seperti Agama Islam, Baca Tulis Al-Qur’an, PJOK, Muatan Lokal
dan Bahasa Inggris biasanya menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS),
modul dan buku paket. Karena keterbatasan buku pembelajaran
terkadang guru mata pelajaran membeli sendiri untuk bahan ajar mereka
ada juga guru yang mencari bahan dan materi di internet.
Media pendukung lainnya juga digunakan seperti LCD, laptop,
speaker dan lain sebagainya. Media yang digunakan disesuaikan dengan
materi apa yang dipelajari, media disini berfungsi agar memudahkan
peserta didik lebih cepat dan tepat memahami materi yang diajarkan.
Selain itu media juga berfungsi untuk menarik perhatian peserta didik
serta menciptakan suasana baru sehingga pembelajaran tidak selalu
terpacu pada buku dan tidak membosankan.
3. Pengembangan Perangkat Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran. Evaluasi


atau penilaian dapat dilihat di dalam buku pedoman guru disana akan ada
evaluasi mengenai hasil belajar siswa mulai dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Ketiga aspek ini menentukan keberhasilan siswa dalam
memahami suatu materi pembelajaran. Selain itu evaluasi dilakukan
melalui dua cara, yaitu dengan teknik tes dan teknik nontes.
a) Alat penilaian dengan teknik tes
Teknik tes merupakan salah satu alat, cara dan langkah-langkah
yang sistematik untuk digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku
tertentu siswa. Berdasarkan cara pelaksanaanya, teknik tes
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Tes tertulis, yaitu alat penilaian yang bentuk pelaksanaannya
dilakukan secara tertulis.
2) Tes lisan, yaitu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya
dilakukan secara lisan.
13

3) Tes perbuatan, yaitu alat penilian yang baik pertanyaan maupun


jawabannya dilakukan secara tertulis maupun lisan.
b) Alat penilaian dengan teknik Non Tes
Teknik nontes adalah penilaian yang prosedurnya tidak
sistematis sebagaimana teknik tes. Akan tetapi, teknik nontes
dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik
minat, sikap atau kepribadian siswa. Berdasarkan cara
pelaksanaannya teknik nontes dikelompokkan sebagai berikut:
1) Skala sikap, yaitu alat penilaian yang digunakan untuk
mengungkapkan sikap siswa melalui tugas tertulis. Sikap artinya
pendirian seseorang terhadap suatu peristiwa atau objek. Skala
sikap alat penilaian yang mengukur pendirian seseorang seperti
sangat setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat tidak setuju.
2) Check list, yaitu alat penilaian yang pengisiannya dilakukan
oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa. Dalam
tes pengamatan, siswa tidak perlu selalu diberitahu sebelumnya
bahwa perilaku mereka sedang diamati. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga kealamiahan perilaku siswa.
3) Kuesioner, yaitu alat penilaian yang menyajikan maupun
pengerjaannya dilakukan secara tertulis. Penyusun angket
diarahkan untuk menyaring informasi mengenai berbagai faktor
belajar.
4) Catatan harian, yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa
yang dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan
kepribadiannya. Misalnya catatan mengenai siswa yang
memperhatikan perilaku khusus seperti suka terlambat,
mengambil milik tenam, suka mengganggu atau berbuat gaduh.
5) Portofolio, yaitu penilaian berdasarkan koleksi atau kumpulan
bahan piihan yang dikembangkan oleh guru, berfungsi untuk
menelaah proses, usaha, perbaikan dan pencapaian kinerja siswa
secara objektif.
14

H. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam


Pembelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran


memiliki peran dan fungsinya dalam pembelajaran, selain sebagai penunjang
pembelajaran seperti media pembelajaran dan lain sebagainya. Pemanfaatan
TIK tergantung dari guru yang menggunakannya, karena apabila guru ingin
menggunakan TIK dalam pembelajaran guru harus menyiapkan materi serta
bahan yang sesuai dengan TIK yang akan digunakan. Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi
antar media.
Adapun peranan TIK dalam pembelajaran adalah :
1. TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan.
TIK dimanfaatkan sebagai sebagai referensi ilmu pengetahuan
terkini, manajemen pengetahuan, jaringan pakar beragam bidang ilmu,
jaringan antar institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar,
wahana pengembangan kurikulum, dan komunitas perbandingan standar
kompetensi.
2. TIK sebagai alat bantu pembelajaran.
Terdapat 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam
proses belajar-mengajar, yaitu :
15

a. TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: animasi peristiwa, alat uji
siswa, sumber referensi ajar, evaluasi kinerja siswa, simulasi kasus,
alat peraga visual, dan media komunikasi antar guru.

b. TIK sebagai alat bantu interaksi guru-siswa yang meliputi:


komunikasi guru-siswa, kolaborasi kelompok studi, dan manajemen
kelas terpadu.

c. TIK sebagai alat bantu siswa meliputi: buku interaktif , belajar


mandiri, latihan soal, media illustrasi, simulasi pelajaran, alat karya
siswa, dan media komunikasi antar siswa.
3. TIK sebagai fasilitas pembelajaran.
TIK dapat dimanfaatkan sebagai: perpustakaan elektronik, kelas
virtual/betul, aplikasi multimedia, kelas teater multimedia, kelas jarak
jauh, papan elektronik sekolah, alat ajar multi-intelejensia, pojok internet,
dan komunikasi kolaborasi kooperasi (intranet sekolah).
4. TIK sebagai infrastruktur pembelajaran.
TIK kita temukan dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran
dalam skala menengah maupun luas yang meliputi: ragam teknologi
kanal distribusi, ragam aplikasi dan perangkat lunak, bahasa
pemrograman, sistem basis data, komputer personal, alat-alat digital,
sistem operasi, sistem jaringan dan komunikasi data, dan infrastruktur
teknologi informasi (media transmisi).

SDN Inti Pengambangan 3 sudah memiliki fasilitas dalam hal TIK


seperti LCD, Laptop, Speaker dan lain sebagainya. Dangan adanya fasilitas
untuk penunjung TIK guru bisa menggunakannya dalam pembelajaran.
Dengan perencanaan yang matang, guru bisa mengembangkan TIK secara
bertahap di sekolah dasar agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program
yang dibuat harus dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi
pergantian kepala sekolah atau sarana prasarana yang tidak memadai. Ada hal
16

penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media


pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode
pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran diantaranya:

1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, peralatan
yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah
komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita
memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film,
sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa
untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling
banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan
presentasi,diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar
d. Jangan terlalu banyak animasi
e. Pilihlah pewarnaan dan tulisan yang sesuai
f. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan
di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film cara-
cara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran
dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang
penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk
melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari
kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita
bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita
ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
17

3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan
laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Metode ini bisa
digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap
atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.

Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di dalam


kelas menjadi wewenang dan tanggung jawab guru. Sumber-sumber belajar
apa saja yang akan dimanfaatkan di dalam kelas adalah sepenuhnya berada di
tangan guru. Metode pembelajaran yang bagaimana yang akan diterapkan di
dalam kelas untuk menyajikan materi pelajaran tertentu adalah juga menjadi
tanggung jawab guru. Sekalipun sudah ada panduan tentang metode
pembelajaran yang ditetapkan untuk digunakan guru dalam menyajikan
materi pelajaran, namun tetap saja guru memiliki kewenangan untuk memilih
dan menetapkan metode pembelajaran yang akan digunakannya di dalam
kelas.
Seperti yang kita ketahui bahwa TIK adalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi, selain membahas tentang teknologi juga membahas tentang
komunikasi. Komunikasi yang dimaksud disini adalah komunikasi yang
dipakai guru ketika mengajar seperti bahasa yang digunakan guru, gaya guru
dalam mengajar dan lain sebagainya. Dalam berkomunikasi terdapat pola-
pola komunikasi yang harus diperhatikan guru yaitu:

1. Pola Komunikasi Satu Arah


Pola komunikasi satu arah yaitu pola komunikasi yang hanya
memperhatikan penyampaian materi adanya interaksi.
2. Pola Komunikasi Dua Arah
Pola komunikasi dua arah merupakan pola komunikasi yang juga
memperhatikan aspirasi murid.
3. Pola Komunikasi Tiga Arah
Pola komunikasi tiga arah merupakan pola komunikasi yang terjadi
antara guru dengan murid dan murid dengan murid.
18

Komunikasi yang biasa dipakai guru ada beragam tergantung dari situasi
dan kondisi kelas, guru bisa saja mengubah pola komunikasi dari yang satu
arah menjadi tiga arah. Selain berkomunikasi guru juga harus menggunakan
bahasa yang baik agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru.
Bahasa yang dipakai guru biasanya bahasa daerah, bahasa ibu dan bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa pun juga harus diperhatikan kapan guru akan
menggunakan bahasa ibu dan kapan guru harus menggunakan bahasa
Indonesia, disini guru harus bisa mengontrol dan mengatur komunikasi apa
yang digunakan beserta bahasa yang dipakainya.

I. Latihan Mengajar
1. Persiapan

Keberhasilan suatu kegiatan sangat bergantung dari persiapannya.


Persiapan yang baik akan berimplikasi pada pelaksanaan dan hasil yang
baik pula. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
untuk dapat mengikuti kegiatan PPL II. Sebelum melaksanakan PPL II,
terlebih dahulu dilakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui
kondisi kelas. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengamati
karakteristik siswa, hambatan, dan cara menyikapinya. Selain kegiatan di
atas, ada lagi beberapa kegiatan yang berhubungan dengan PPL II.
Kegiatan itu antara lain:

a) Observasi Sekolah

Observasi sekolah dilakukan sebelum mahasiswa melakukan PPL


II. Kegiatan observasi dilakukan di SDN Inti Pengambangan 3 selama
tujuh hari. Tujuan melakukan observasi antara lain:
1) Mengenal dan memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan
pembelajaran di sekolah baik di kelas dan di lapangan.
2) Melihat suasana dan kondisi, sarana prasarana, serta kurikulum
yang terdapat di SDN Inti Pengambangan 3.
19

3) Mendata perangkat pembelajaran (silabus, RPP, kalender


pendidikan, dan perangkat pembelajaran lainnya serta perilaku
siswa di dalam dan di luar kelas), alat dan media yang dapat
digunakan untuk menunjang pembelajaran.
Selain observasi sekolah juga ada beberapa kegiatan observasi
lainnya yang dilakukan yaitu :

1) Observasi Pembelajaran di Kelas


Sebelum praktik mengajar di kelas mahasiswa terlebih
dahulu melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas
yang bertujuan untuk mengenal dan memperoleh gambaran
nyata tentang penampilan guru dalam proses pembelajaran dan
kondisi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi
perlu dilaksanakan oleh mahasiswa agar memperolah
gambaran bagaimana cara menciptakan suasana belajar
mengajar yang baik di kelas sesuai dengan kondisi kelas masing-
masing.
Observasi ini dilakukan dengan mengamati cara guru dalam:
a. Cara membuka pelajaran.
b. Memberi apersepsi dalam mengajar.
c. Penyajian materi.
d. Bahasa yang digunakan dalam KBM.
e. Memotivasi dan mengaktifkan siswa.
f. Memberikan umpan balik terhadap siswa.
g. Penggunaan media dan metode pembelajar.
h. Penggunaan alokasi waktu.
i. Pemberian tugas dan cara menuntup pelajaran.

Melalui kegiatan observasi ini mahasiswa praktikan dapat:

a. Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung.


20

b. Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam


menerima pembelajaran.
c. Mengetahui metode, media, dan prinsip mengajar yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran.
Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan sebelum
pelaksanaan PPL II. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa
mendapat gambaran awal mengenai kondisi dan situasi
komunikasi sekolah. Informasi tersebut dijadikan sebagai
petunjuk/bimbingan mahasiswa dalam melaksanakan praktik
mengajar.
2) Observasi Lingkungan Fisik Sekolah
Kegiatan observasi lingkungan fisik sekolah bertujuan
untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi
sekolah yang bersangkutan. Objek yang dijadikan sasaran
observasi lingkungan fisik sekolah meliputi;
a. Letak dan lokasi gedung sekolah.
b. Kondisi ruang kelas.
c. Kelengkapan gedung dan fasilitas yang menunjang kegiatan
kegiatan belajar mengajar (KBM).
d. Keadaan personal, peralatan serta organisasi yang ada di
sekolah.
Observasi Lapangan merupakan kegiatan pengamatan
dengan berbagai karakteristik komponen pendidikan, iklim dan
norma yang berlaku di lingkungan sekolah tempat PPL II.
Pengenalan lapangan ini dilakukan dengan observasi
langsung fisik sekolah antara lain pengamatan pada:
a. Administrasi persekolahan.
b. Fasilitas pembelajaran dan manfaatnya .
c. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
d. Lingkungan fisik di sekitar sekolah
21

b) Kegiatan Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar sangat diperlukan sebelum dan sesudah


mengajar. Melalui persiapan yang matang, mahasiswa PPL II
diharapkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai. Persiapan
yang dilakukan untuk mengajar antara lain :
1. Konsultasi dengan guru pamong
2. Mengumpulkan Alat, Bahan, dan Materi Ajar
3. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Penguasaan Materi
5. Pembuatan Media Pembelajaran
2. Pelaksanaan

Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting atau


merupakan tahapan utama untuk mengetahui kemampuan praktikan
dalam mengadakan pembelajaran di lapangan. Setiap praktikan
diwajibkan mengajar minimal empat kali tatap muka dan maksimal 8 kali
dengan 6 kali teknik mengajar mandiri dan 2 kali teknik mengajar
terbimbing. Mengajar terbimbing adalah mengajar yang dilakukan
dibawah bimbingan guru pomong yang dilakukan di lapangan
sebagaimana layaknya seorang guru bidang studi.
Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiwa dibimbing oleh
guru pamong sesuai dengan jurusan masing-masing. Mahasiswa
mengajar dengan pedoman kepada silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan kurikulum yang telah
ada. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar diusahakan
agar terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu yang
tersedia.
Kegiatan yang dilakukan selama PPL II, antara lain:
22

a) Persiapan Mengajar

Kegiatan praktik mengajar pada dasarnya merupakan wahana


latihan mengajar sekaligus sarana membentuk kepribadian guru
atau pendidik. Dalam kegiatan mengajar ini mahasiswa
diharapkan dapat menggunakan keterampilan dan kemampuan
yang telah diterima untuk menyampaikan materi. Kegiatan yang
dilakukan dalam praktik mengajar adalah kegiatan sebelum
mengajar, kegiatan selama mengajar, media pemebelajaran yang
digunakan dan evaluasi pembelajaran.

b) Pelaksanaan Praktik Mengajar

Pelaksanaan praktik mengajar terdiri dari dua tahap, yaitu :


1) Latihan Praktik Mengajar Terbimbing
Latihan praktik mengajar terbimbing adalah latihan praktik
mengajar lengkap dengan persiapan menggunakan fasilitas yang
ada, serta mengembangkan metode dan keterampilan mengajar
di kelas, dengan bimbingan guru pembimbing/guru pamong dan
dosen pembimbing.
2) Ujian Praktik
Ujian praktik mengajar merupakan kegiaan akhir dalam
pelaksanaan praktik mengajar. Adapun ujian praktik mengajar
adalah untuk mengukur kemampuan mengajar dan menetapkan
keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan praktik mengajar.
b. Materi Ujian Praktik Mengajar
Materi Ujian Praktik Mengajar meliputi dua aspek:
1. Persiapan mengajar.
2. Kinerja ujian praktek mengajar.
c. Prosedur Ujian Praktek Mengajar
Prosedur ujian praktek mengajar adalah sebagai berikut :
23

1. Ujian Praktek mengajar dilakukan dengan 2 kali


pertemuan dan dalam waktu masing-masing 1 kali
pertemuan 3x 35 menit.
d. Penilaian Ujian Praktik Mengajar
Penilaian ujian praktek mengajar meliputi :
1. Persiapan ujian praktek mengajar.
2. Kinerja ujian praktek mengajar.
e. Penguji
Penguji ujian praktek mengajar adalah guru pamong dan
Dosen Pembimbing

f. Deskripsi Ujian Mengajar


Pelaksanaan ujian praktek mengajar sesuai dengan jadwal
masing-masing mahasiswa.
3) Latihan Praktik Mengajar Mandiri
Latihan praktik mengajar mandiri adalah latihan praktik
mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai guru kelas.
Terdapat dua jenis mengajar mandiri yaitu mengajar mandiri
untuk satu bidang studi dan mengajar mandiri dari jam pertama
sampai jam terakhir. Tujuan dilakukannya praktik mengajar
mandiri adalah agar mahasiswa memliki kemampuan mengajar
secara penuh sebagai guru kelas SD.
a. Kegiatan Praktik Mengajar Mandiri
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh mahasiswa
dalam kegiatan praktik mengajar mandiri ini adalah :
1. Mempelajari standar kompetensi Kurikulum 2013.
2. Mengembangkan materi ajar dari bahan yang diperoleh.
3. Menyusun rencana pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
5. Melaksanakan evaluasi baik lisan maupun tertulis.
24

b. Prosedur
1. Sebelum melaksanakan praktik mengajar mandiri
mahasiswa harus dinyatakan layak mengajar mandiri
oleh guru pamong, kepala sekolah dan dosen
pembimbing.
2. Mahasiswa menyusun rencana pembelajaran secara
mandiri.
3. Melaksanakan tugas mengajar mandiri sesuai jadwal

c) Umpan Balik Pembimbing

Setelah melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa mendapat


pengarahan dari guru pamong mengenai hasil evaluasi dalam
mengajar sehingga mahasiswa mengetahui kelemahan dalam
mengajar. Pengarahan ini bertujuan agar mahasiswa dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada sehingga mampu
meningkatkan kualitas dalam mengajar. Umpan balik dilakukan
ketika sebelum praktik mengajar, proses mengajar dan setelah
mengajar.
Pelaksanaan praktik mengajar ini tidak lepas dari peranan guru
pamong. Guru pamong dari sekolah banyak memberi masukan, saran
dan kritik bagi mahasiswa terutama setelah selesai mengajar. Hal ini
bertujuan sebagai bahan perbaikan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran selanjutnya. Guru pamong dari sekolah maupun
dosen pembimbing banyak memberikan masukan kepada mahasiswa
baik mengenai penyampaian materi yang akan disampaikan,
metode yang sesuai dengan konsep yang bersangkutan, alokasi
waktu maupun cara mengelola kelas. Beberapa masukan yang
diberikan oleh guru pamong antara lain :
1. Memberikan tips dalam mengelola kelas sesuai pengalaman
beliau untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi
pembelajaran di kelas.
25

2. Membantu mahasiswa dalam menggali pemikiran kreatif


siswa dan bagaimana teknik mengaktifkan siswa dalam KBM.
3. Membimbing untuk pembuatan perangkat pembelajaran yang
benar.

d) Evaluasi

Mahasiswa dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing,


baik dalam membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas
mengajar dikelas, kepedulian terhadap peserta didik, kemampuan
penguasaan kelas. Mahasiswa juga melakukan evaluasi terhadap
peserta didik dengan memberikan tugas, baik individu maupun tugas
kelompok. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan peserta didik yang telah diajar selama pelaksanaan PPL
II dalam menyerap materi yang diberikan.

J. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan PLP II selain untuk latihan mengajar juga sebagai


pendampingan peserta didik. Pendampingan peserta didik bisa ketika saat
kegiatan pembelajaran atau mendampingi anak yang memiliki kekurangan
dalam hal fisik maupun mentalnya. Sebagai seorang pendamping kita harus
berada disekitar anak agar anak akan mudah memahami hal yang belum ia
bisa. Pedamping bisanya disebut dengan guru pendamping tujuannya selain
membantu siswa yang kesulitan dalam belajar juga membantu guru dalam hal
mengajar. Selain itu guru pendamping juga dapat mendampingi siswa apabila
ada acara kegiatan maupun lomba yang diadakan di luar atau di dalam
sekolah baik itu terkait tentang kegiatan ekstrakurikuler maupun yang lain.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran formal yang
dilakukan peserta didik sekolah, umumnya di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan
26

kepribadian, bakat, dan kemampuannya diberbagai bidang di luar bidang


akademik.

Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada


seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan
positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.

Kegiatan ekstrakurikuler di SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin


terdiri dari: pramuka, pasukan khusus (Pasus) dan menari.

a. Ekstrakurikuler Pramuka diwajibkan untuk kelas III-VI ekstrakurikuler


pramuka biasanya diadakan setiap seminggu sekali pada hari jum’at
dimulai dari jam 14.30 WITA sampai selesai. Bagi peserta didik yang
tidak hadir diwajibkan mengirim surat.
b. Ekstrakurikuler pasukan khusus (Pasus)
Ekstrakurikuler Pasus hanya memilih beberapa peserta didik yang sudah
berbakat dan akan dilatih khusus untuk mengikuti berbagai lomba dan
kegiatan upacara. Jadwal kegiatannya hari sabtu sore mulai pukul 14.00
s/d 16.30 WITA.
c. Ekstrakurikuler menari
Ekstrakurikuler menari dan drama hanya memilih peseta didik yang
berbakat dan akan dilatih khusus untuk mengembangkan bakatnya.
Jadwal kegiatannya sabtu pagi pukul 10.00 s/d 11.00 WITA.

K. Tugas-tugas Administrasi Guru

Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah


dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi inilah peran guru
sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses
perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan
dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana,
personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya.
Administrasi adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan
27

yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena
itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat. Peranan guru dalam
administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh, dengan pengalaman dan
pemahaman yang baik tentang administrasi di berbagai bidang di sekolah,
guru dapat menjadi seorang administrator yang terampil dan handal. Sehingga
dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
Fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi, maka
dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan
penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang memerlukan
pengaturan yang baik oleh para professional untuk mengeliminasi (efisiensi)
dan memaksimalkan tingkat pencapaian (keefektifan) potensi sumber daya
yang tersedia. Berikut ini diuraikan fungsi-fungsi administrasi yang juga
dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dalam
kegiaatan administrasi dan sekaligus sebagai persiapan sebelum sesuatu
usaha dilakukan. Rencana merupakan prasyarat dalam melakukan usaha
apapun.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-
orang, alat-alat, tugas. Tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah usaha memberikan bimbingan dan pengarahan
yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk
memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui orang-orang
yang terlibat baik struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatan
28

yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan


pendidikan.
4. Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan kegiatan mengatur dan mengintegrasikan
kegiatan para bawahan, metode, bantuan, ide, saran-saran dalam suatu
kegiatan yang lebih besar, secara harmonis, saling menunjang sehingga
kegiatan berlangsung lebih efektif dan terarah pada pancapaian tujuan.
5. Pengawasan
Pengawasan adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang
sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
6. Penilaian.
Fungsi penilaian berarti proses monitoring kegiatan. Untuk
menetapkan apakah satuan-satuan organisasi telah berjalan secara efektif
dalam mencapai tujuan, jika belum tercapai dapat dilakukan perbaikan.
Proses penilaian meliputi pengukuran, perbandingan dan perbaikan
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan administrasi di sekolah dapat dibedakan atas tujuan
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
1. Tujuan Jangka Pendek
Tujuannya adalah agar tersusun dan terlaksanannya suatu sistem
pengelolaan instrumental dari proses pendidikan guna pencapai
pelaksanaan pendidikan disekolah secara efektif dan efisien dan
menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
2. Tujuan Jangka Menengah
Tujuannya adalah menunjang tercapaianya tujuan institutional
msing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh
kurikulum.
3. Tujuan Jangka Panjang
29

Untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti


digariskan oleh UU Sisdiknas No.2 Tahun 1989
Administrasi guru ada banyak macamnya, saat melakukan PLP II di SDN
Inti Pengambangan 3 penulis mendapatkan ilmu dan membantu salah seorang
guru untuk melengkapi administrasinya. Sesuai dengan tujuan PLP II penulis
diminta untuk membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan
administrasi guru. Berikut macam-macam administrasi yaitu:
a. Administrasi persekolahan.
Administasi sekolah ada beberapa macam yaitu:
1) Administrasi sekolah
Administrasi sekolah yaitu segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material,
secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah secara optimal.

2) Administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas atau kegiatan
yang berkaitan dengan masalah penggunaan pegawai (tenaga kerja)
untuk mencapai tujuan.
3) Administrasi kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala
hal yang berkaitan dengan siswa, pembinaan selama siswa berada di
sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya melalui
penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses
belajar mengajar yang efektif.
4) Administrasi kelas
Adalah proses perencanaan, pengorganisasian, aktuasi dan dan
pengawasan yang dilakukan oleh guru baik individual maupun orang
lain untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien dengan
cara memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
5) Administrasi Perpustakaan
30

Administrasi perpustakaan yaitu keseluruhan proses kegiatan


yang di lakukan di perpustakaan dengan menggunakan fasilitas yang
ada untuk memperlancar dan mempercepat tercapainya tujuan
perpustakaan sekolah.
Administrasi guru sebenarnya masih banyak lagi menurut guru-guru
di SDN Inti Pengambangan 3 tetapi penulis hanya menyebutkan beberapa
saja berupa administrasi sederhana yang dikerjakan oleh guru.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru

Kurikulum adalah dokumen tujuan rencana dan tujuan untuk mencapai,


bahan mengandung dan pengalaman belajar harus dilakukan dengan siswa,
strategi dan metode dapat memperluas, perencanaan evaluasi untuk
mengumpulkan informasi, tujuan sentuh, implementasi dari dokumen riil
(Sariono, 2013:1). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Jadi, berdasarkan hasil telaah yang kami dapatkan di SDN Inti
Pengambangan 3 bahwa kurikulum yang digunakan adalah kurikulum K13
yang berpedoman pada kesesuaian silabus dengan Kompetensi Inti (KI) dan
Kopetensi Dasar (KD). Kurikulum K13 di SDN Inti Pengambangan 3 sudah
digunakan mulai dari kelas I s.d kelas VI. Kurikulum 2013 lebih menekankan
aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional. Perangkat
pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu silabus, RPP, Prota, Promes,
Buku Absen, jurnal harian, media dan lain sebagainya.
Saat kegiatan PLP II di SDN Inti Pengambangan 3 penulis akan
melakukan praktik mengajar sebelumnya penulis menelaah kurikulum yang
digunakan di SD tersebut terlebih dahulu melihat referensi perangkat
pembelajaran guru sesuai dengan kelas yang ajar, tujuannya agar penulis
dapat mengetahui proses sebelum mengajar. Pertama penulis akan melihat
silabus dan memilih pelajaran apa yang akan diambil, kedua membuat RPP
yang mengacu ke silabus, selanjutnya mencari bahan ajar dan media
pembelajaran yang akan digunakan ketika praktik mengajar.

31
B. Strategi/Metode Pembelajaran yang Digunakan Guru

Kooperatif merupakan satu model pembelajaran yang sering digunakan.


Hasilnya menunjukkan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk bekerja

32
33

bersama-sama, belajar lebih cepat dan efisien, memiliki daya ingat yang lebih
besar dan mendapat pengalaman belajar yang lebih positif. Pembelajaran
kooperatif, siswa belajar dan membentuk pengalaman dan pengetahuannya
sendiri secara bersama-sama dalam kelompoknya (Sumarni, 2014:22).
Berdasarkan hasil telaah di SDN Inti Pengambangan 3, guru terlebih
dahulu memberikan motivasi agar siswanya tertarik untuk belajar serta
memperkenalkan materi apa yang akan dipelajari pada hari itu. Tahap
kegiatan inti, yang dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan materi, membaca,
mengamati, berlatih, berkreasi dan penugasan. Tahap kegiatan akhir, yang
dilakukan yaitu menyimpulkan hasil kegiatan belajar agar mendapat feedback
antara guru dan siswa. Selain itu guru juga bisa melakukan penilain akhir
pembelajaran untuk mengetahui hasil pembelajaran selama 1 hari.
Saat proses pembelajaran berlangsung guru menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif. Untuk menciptakan suasana yang demikian,
guru menjadikan suasana yang lebih santai dan informal. Menciptakan
suasana yang lebih santai dan informal dilakukan guru dengan cara menyapa
setiap siswa yang mulai merasa bosan mengikuti pembelajaran, kemudian
ditambah lagi dengan humor-humor ringan. Selain itu untuk mengurangi rasa
kejenuhan siswa dalam belajar, guru kadang-kadang mengubah susunan
bangku kelas siswa seperti mengubah susunan bangku berbentuk huruf U.
Sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Dalam proses belajar terkadang ada siswa yang tidak aktif walaupun guru
dalam mengajar sangat aktif. siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh guru karena metode yang diterapkan oleh guru adalah metode ceramah.
Beberapa siswa kurang berani menyampaikan pendapatnya ketika proses
pembelajaran. Mereka hanya berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan
dan menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan, baik itu
pertanyaan langsung jawab maupun pertanyaan essay. Selain itu siswa
bertanya hanya jika soal latihan telah diberikan oleh guru dan mendapatkan
34

kesulitan dalam menjawab, sehingga guru sering membuat soal latihan


(metode tanya jawab) yang terkadang sulit untuk menyiasati keaktifan
bertanya siswa. Metode tanya jawab ini memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat dua arah antara guru dan siswa.
Namun, dalam suatu proses pembelajaran masih terdapat suatu masalah.
Salah satunya yaitu peserta didik yang mulai bosan dengan pembelajaran,
sehingga mereka mulai berbicara hal-hal yang tidak berhubungan dengan
pembelajaran. Masalah demikian dapat diatasi oleh guru sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, yaitu dengan cara menyapa dan mengingatkan peserta
didik serta memberikan motovasi dan humor-humor ringan, serta dengan cara
memberikan soal kepada siswa yang ribut lalu mengerjakan di papan tulis.
Dengan demikian masalah dapat segera diatasi oleh guru sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan kondusif. Terkadang pada
meteri pembelajaran tertentu guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Siswa yang dianggap mampu dikelompokkan dengan siswa yang dianggap
kurang mampu untuk memahami pembelajaran.
Saat kegiatan PLP II di SDN Inti Pengambangan 3 penulis melakukan
praktik mengajar di kelas IIA dan VA strategi/metode yang digunakan adalah
kooperatif, Kontekstual (CTL), Ceramah, tanya jawab, diskusi,
permainan/simulasi dan penugasan. Pendekatan yang digunakan adalah
scientific. Teknik yang digunakan di kelas VA adalah Example Non Example
dan untuk kelas IIA menggunakan teknik bimbingan.

C. Sistem Evaluasi yang Digunakan Guru

Evaluasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suatu


penilaian dimana penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau
yang lebih tahu kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan
strukturnya atau orang yang lebih rendah keahliannya.Sistem evaluasi yang
digunakan guru untuk melakukan evaluasi pembelajaran ada secara individu
dan kelompok. Evaluasi pembelajaran bisa dilakukan ketika diakhir
35

pembelajaran dalam 1 hari atau diakhir pekan dalam 1 minggu. Sistem


evaluasi yang digunakan oleh guru yaitu test seperti penugasan, tanya jawab,
uts, uas, dll. Non-test seperti praktek, lisan dll. Evaluasi yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan siswa serta singkron dengan tujuan pembelajaran itu
sendiri. Pada saat pelaksanaan di SDN Inti Pengambangan 3 penulis dapat
melihat langsung bagaimana sistem evaluasi yang digunakan yaitu
penugasan, tanya jawab, uts dan praktek.
Selama kegiatan PPL II di SDN Inti Pengambangan 3, melakukan
praktik mengajar sebanyak 8 kali, dengan rincian 6 kali mengajar secara
mandiri, dan 2 kali mengajar sebagai ujian PPL II. Penulis megamati perilaku
siswa selama proses pembelajaran sebagai penilaian afektif dan psikomotor.
1. Penilaian Kognitif
Penilaian kognitif ini merupakan evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui ketercapaian indikator. Evaluasi kognitif biasanya berupa
soal tes yang diberikan di akhir proses pembelajaran.
2. Penilaian Afektif
Penilaian afektif adalah penilaian terhadap sikap siswa selama proses
pembelajaran seperti kemauan siswa dalam belajar dan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran.
3. Penilaian Psikomotor
Penilaian psikomotor ini dapat dilihat dari keterampilan, kedisiplinan dan
ketelitian siswa.

D. Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar dan Perangkat


Evaluasi
1. Pengembangan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan skenario


pembelajaran dengan pokok bahasan perpangkatan dan akar yang berisi
tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, tentang
36

bagaimana menerapakan metode variasi sehingga mampu meningkatkan


minat siswa terhadap pembelajaran (Zuhratuddin, 2014:16).
37

Di dalam pengembangan RPP untuk implementasi Kurikulum 2013,


perlu diperhatikan dan diikuti beberapa langkah berikut ini. Langkah-
langkah pengembangan RPP meliputi:
a) Pengkajian silabus
Kompetensi Dasar (KD) yang ada di kurikulum 2013 ada 4
Kompetensi Dasar yang bersesuaian dengan aspek Kompetensi Inti
(KI) (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan dan keterampilan). Pengkajian silabus berguna untuk
pembuatan RPP dimana di dalam RPP terdapat beberap kegiatan
yaitu rincian dari tahap eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi yaitu:
melakukan pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi,
mengolah informasi dan selanjutnya mengkomunikasikan.
b) Identifikasian materi pembelajaran
Pengidentifikasian materi pembelajaran harus sesuai dengan KD,
indikator dan tujuan pembelajaran.
c) Penentuan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran harus beracuan kepada indikator yang sudah
diberikan atau tujuan pembelajaran tersebut harus mengandung
aspek ABCD, yaitu: Audience (peserta didik), Behavior (aspek
kemampuan), Condition (kondisi) dan Degree.
d) Menentukan metode pembelajaran
Penentuan metode juga berbarengan dengan penentuan pendekatan
yang ingin digunakan. Penentuan metode pembelajaran harus
melihat materi yang diajarkan agar dapat memelih metode dan
pendekatan yang sesuai. Pendekatan yang digunakan misalnya :
saintifik, kontektual, pembelajaran langsung dan sebagainya. Metode
yang digunakan misalnya: ceramah, inkuiri, tanya jawab dan
sebagainya.
38

e) Pengembangan kegiatan pembelajaran


Kegiatan pembelajaran adalah skenario langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: pendahuluan, inti dan penutup.
f) Penentuan alokasi waktu
Alokasi waktu yang telah dituliskan di dalam silabus adalah
perkiraan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD
oleh siswa yang beragam. Karena itu alokasi dapat dirinci dan
disesuaikan kembali di dalam RPP yang dikembangkan guru.
Misalnya dalam 1 jam pembelajaran 35 menit dapat ditulis menjadi
1x35 menit dan dalam satu hari ada 8 jam pembelajaran maka dapat
ditulis 8 x 35 menit.
g) Penentuan sumber belajar (media dan alat)
Sumber belajar yang dimaksud di dalam kurikulum 2013 berupa
buku pendoman guru dan buku siswa, adapun juga apabila guru
menggunakan sumber belajar lain seperti buku elektronik, buku
cerita dan lain sebagainya. Media yang digunakan yaitu: LCD
Proyektor, Laptop, Speaker dan lain sebagainya.
h) Penjabaran jenis-jenis penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil kerja berupa tugas, proyek atau produk, penggunaan
portofolio dan penilaian diri. Pada setiap pembelajaran siswa dipacu
agar menghasilkan karya, maka penyajian portofolio adalah cara
penilaian yang wajib dilakukan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Berdasarkan hasil telaah yang di dapatkan di SDN Inti
Pengambangan 3 bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
siswa diharapkan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan
39

mengerjakannya dengan berbagi tugas bersama rekannya dalam


kelompok, siswa melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas.
2. Pengembangan Media dan Bahan Ajar Pembelajaran
Media pembelajaran digunakan sebagai wahana mengajar,
penunjang dan pendukung pembelajaran oleh guru seperti media Buku
paket, Modul, Lks, Buku Guru, Buku Siswa, LCD, Speaker, laptop dan
lain sebagainya. Penggunaan dengan media seperti ini diharapkan dapat
memberikan pengalaman dan manfaat konkret dan motivasi belajar bagi
peserta didik serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar peserta
didik (Hasni, 2014:59).
Jadi, berdasarkan hasil telaah yang di dapatkan di SDN Inti
Pengambangan 3 bahwa dengan menggunakan media pembelajaran dapat
membantu siswa lebih cepat paham akan pelajarannya. Media yang
digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan Buku Guru dan
Buku Siswa. Namun media pendukung lainnya juga digunakan seperti
LCD, Speaker, laptop dan lain sebagainya. Media yang digunakan
disesuaikan dengan materi apa yang dipelajari, media disini berfungsi
agar memudahkan siswa lebih cepat dan tepat memahami materi yang
diajarkan dan memberikan suasana baru dalam pembelajaran. Sedangkan
untuk bahan ajar guru menggunakan buku yang sudah disediakan sesuai
kurikulum K13 yaitu buku guru dan buku siswa, adapun bahan ajar ajar
lain yang digunakan yaitu LKS, Modul dan buku paket.
Saat kegiatan PLP II ketika praktik mengajar penulis menggunakan
media elektronik seperti: laptop, speaker, LCD, Power Point dan Video.
Untuk bahan ajar penulis menggunakan buku siswa dan buku pedoman
guru yang ada diperpustakaan serta buku elekteronik.
3. Pengembangan Perangkat Evaluasi
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seseorang dalam
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
40

mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik (Jurotun,


Samsudi & Prihatin, 2014:29).
Jadi berdasarkan hasil telaah di SDN Inti Pengambangan 3 dengan
adanya sistem evaluasi sehingga seorang guru dapat mengukur
kemampuan peserta didik sampai dimana kemampuan peserta didik di
dalam proses pembelajaran berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai. Evaluasi diapat dilihat melalui 3 aspek yaitu: aspek kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Selain itu
evaluasi dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan teknik tes dan teknik
nontes.
a) Alat penilaian dengan teknik tes
1) Tes tertulis, misalnya tugas, soal latihan, pekerjaan rumah dll.
2) Tes lisan, misalnya saat pembelajaran melakukan tanya jawab,
kuis, tebak tebakan dll.
3) Tes perbuatan, melakukan simulasi, menjawab pertanyaan di
papan tulis dll.
b) Alat penilaian dengan teknik Non Tes
1) Skala sikap, sikap siswa yang muncul ketika proses
pembelajaran. Skala sikap dapat melihat sikap siswa mengenai
kedisiplinan, percaya diri dan kerjasama.
2) Check list, misalnya ketika maju kedepan untuk menunjukkan
atau menceritakan sebuah cerita guru dapat mengamati ras
percaya diri siswa dengan isi dari check list BT: Belum Terlihat,
MT : Mulai terlihat, MB: Mulai Berkembang SM: Sudah
Membudaya.
3) Kuesioner, misal guru ingin mengetahui kesulitan siswa dalam
materi pembelajaran tertentu. Guru dapat membuat kuesioner
untuk menanyakannya kepada siswa agar dapat mengetahui
kendala atau kesulitan belajarnya.
41

4) Catatan harian, misalnya catatan mengenai siswa yang


memperhatikan perilaku khusus seperti suka terlambat,
mengambil milik tenam, suka mengganggu atau berbuat gaduh.
5) Portofolio, misalnya berupa hasil kerja, karya siswa yang
dikumpulan dalam 1 minggu atau 1 bulan.
Saat kegiatan PLP II ketika praktik penulis menggunakan evalusi 3
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk alat penilaiannya
penulis menggunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan, skala sikap dan
check list. Penilaian yang dilakukan ada yang bersifat individu ada juga
yang berkelompok, untuk yang individu penulis hanya melakukan ketika
pembelajaran sudah selesai dan akan diberikan tugas berupa PR.

E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam


Pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sebuah media atau alat
bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu
data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat
digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah..
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi,
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Adapun peranan TIK dalam pembelajaran adalah :
1. TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan.
2. TIK sebagai alat bantu pembelajaran.
3. TIK sebagai fasilitas pembelajaran.
4. TIK sebagai infrastruktur pembelajaran.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran,
ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:
1. Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan
internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.
42

2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan


kultural bagi siswa dan guru.
3. Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan
alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar
mencapai standar akademik.

SDN Inti Pengambangan 3 sudah memiliki fasilitas dalam hal TIK


seperti LCD, Laptop, Speaker dan lain sebagainya. Fasilitas tersebut yang
sering digunakan oleh guru, namun karna keterbatasan banyaknya terkadang
para guru bergantian dalam menggunakannya. Berikut beberapa pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran diantaranya:

1. Presentasi
Peralatan yang digunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor.
Guru biasanya menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya
menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi
yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk
presentasi adalah Microsoft Powerpoint.
2. Demonstrasi
Kegiatan yang dilakuan misalnya eksperimen. Sebelum memasuki
kegiatan guru akan menampilkan suatu film cara-cara melakukan
eksperimen. Contohnya eksperimen mengenai sifat benda, siswa akan
memperhatikan film tersebut terlebih dahulu barulah melakukan kegaitan
eksperimen. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk
melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari
kegiatan tersebut.
3. Virtual Experiment
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA
yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang
sesungguhnya. Namun sebelum melakukan kegiatan guru bisa
menampilkan sebuah gambar atau video agar siswa mendapatkan
43

gambaran sebelum melakukan kegiatan. Misalnya melakukan


perkembangbiakan hewan dan pertumbuhan hewan. Selain itu siswa juga
bisa diminta untuk mengamati metamorfosis kupu-kupu.

Seperti yang kita ketahui bahwa TIK adalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi, selain membahas tentang teknologi juga membahas tentang
komunikasi. Komunikasi yang dimaksud disini adalah komunikasi yang
dipakai guru ketika mengajar seperti bahasa yang digunakan guru, gaya guru
dalam mengajar dan lain sebagainya. Dalam berkomunikasi terdapat pola-
pola komunikasi yang harus diperhatikan guru yaitu:
1. Pola Komunikasi Satu Arah, contohnya siswa hanya memperhatikan
penyampaian materi oleh guru.
2. Pola Komunikasi Dua Arah, contohnya guru melakukan tanya jawab
kepada siswa, guru meminta pendapat siswa.
3. Pola Komunikasi Tiga Arah, contohnya guru melontarkan pertanyan
kepada satu siswa apabila siswa tersebut tidak dapat menjawab akan
dilontarkan ke siswa lain, atau guru juga bisa melakukan kuis \
Selain berkomunikasi guru juga harus menggunakan bahasa yang baik
agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru. Bahasa yang dipakai
guru biasanya bahasa daerah, bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Bahasa yang
tergantung dari gurunya sendiri. Tetapi berdasarkan hasil yang didapatkan di
SDN Inti Pengambangan 3 bahasa digunakan adalah bahasa daerah (Banjar)
dan bahasa Indonesia. Penggunaannya menyesuaikan dari kelasnya untuk
kelas I s.d III lebih banyak menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia
diselipkan beberapa saja. Karena untuk kelas I s.d III mereka baru saja masuk
ke dunia sekolah sehingga bahasa ibu masih melekat pada mereka, jadi guru
harus menyesuaikan bahasa yang dipahami oleh perserta didik.
Sedangkan untuk kelas IV s.d VI lebih banyak menggunakan bahasa
Indonesia dan hanya beberapa saja menggunakan bahasa daerah. Karena
kelas IV s.d VI sudah mulai bisa membedakan mana bahasa daerah dan
bahasa Indonesia, namun apabila ada peserta didik yang tidak mengerti
44

beberapa kata bahasa Indonesia guru akan memberi tahu bahasa daerahnya
sehingga peserta didik dapat memahaminya.
Pengadaan media TIK untuk kegiatan pembelajaran bisa saja berasal dari
sekolah itu sendiri atau dari pihak lain. Pada dasarnya tidak menjadi masalah
dari manapun asalnya media TIK yang sampai di sekolah. Yang justru lebih
penting lagi adalah bagaimana cara menggunakan agar media TIK yang telah
tersedia di sekolah dapat dioptimalkan pemanfaatannya bagi kepentingan
pembelajaran peserta didik. Beberapa contoh media TIK yang mulai banyak
tersedia di pasaran adalah CD/kaset audio, VCD, komputer, dan internet.
Sehubungan dengan semakin banyaknya ketersediaan media TIK untuk
kegiatan pembelajaran baik di pasaran maupun disekolah yang diadakan
sekolah sendiri maupun yang diterima sekolah dari berbagai pihak, sebelum
memanfaatkannya di dalam kelas guru harus dapat menggunakan terlebih
dahulu.

F. Latihan Mengajar
1. Persiapan
Sebelum melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL II)
terlebih dahulu mengikuti pembekalan yang bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang pelaksanaan PPL II. Selain itu juga harus melakukan
beberapa persiapaan dan kegiatan untuk mendukung persiapan PLP II,
yaitu sebagai berikut:

a) Observasi Sekolah
Observasi sekolah dilakukan sebelum mahasiswa melakukan
PPL II. Kegiatan observasi dilakukan di SDN Inti Pengambangan 3
selama tujuh hari. Selain observasi sekolah juga ada beberapa
kegiatan observasi lainnya yang dilakukan yaitu :
1) Observasi Pembelajaran di Kelas
Observasi pembelajaran kelas ini dilakukan dengan mengamati
cara guru dalam:
45

a. Cara membuka pelajaran.


Cara membuka pembelajaran di kelas dimulai dengan
mengucapkan salam dan selamat pagi, menanyakan kabar
pada peserta didik, mencek kehadiran peserta didik,
menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu nasional
lainnya dan dilakukan setiap hari sebelum memulai
pembelajaran, mencek kesiapan peserta didik sebelum
belajar misalnya meminta peserta didik mengambil
perlengkapan alat tulis, buku tulis dan buku pembelajaran,
menyampaikan materi yang akan dipelajari dan melakukan
apresiasi kepada peserta didik.
b. Memberi apersepsi dalam mengajar.
Untuk menumbuhkan rasa semangat peserta didik
sebelum belajar guru melakukan apresiasi, bertanya kabar
dan melakukan permainan asah otak seperti tebak-tebakan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan minat
peserta didik setelah melakukan apresiasi guru bisa sambil
mengaitkan materi yang akan diajarkan misalkan seperti
pertanyaan kalian bernapas dengan apa? dan apakah kalian
tahu bagaimana proses udara masuk ke hidung sampai ke
paru-paru? Guru bisa saling bertanya jawab sehingga
menciptakan kondisi kelas yang aktif. Barulah dengan
sedikit demi sedikit kita masukkan materi yang akan
diajarkan ke peserta didik.
c. Penyajian materi.
Penyajian materi ketika pembelajaran mengacu pada
buku siswa, buku guru atau buku referensi lainnya. Guru
bisa mengembangkan materi yang dia ajarkan tetapi harus
sesuai dengan RPP yang dibuatnya. Selain itu apabila ada
meteri yang sulit diajarkan dan membuat peserta didik sulit
untuk memahaminya guru bisa mengubah cara penyajian
46

materi tersebut menjadi lebih sederhana dan mudah untuk


dipahami peserta didik.
d. Bahasa yang digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM)
Bahasa yang digunakan dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) tergantung dari gurunya sendiri. Tetapi
berdasarkan hasil yang didapatkan di SDN Inti
Pengambangan 3 bahasa digunakan dalam KBM adalah
bahasa daerah (Banjar) dan bahasa Indonesia.
Penggunaannya menyesuaikan dari kelasnya untuk kelas I
s.d III lebih banyak menggunakan bahasa daerah dan bahasa
Indonesia diselipkan beberapa saja. Karena untuk kelas I s.d
III mereka baru saja masuk ke dunia sekolah sehingga
bahasa ibu masih melekat pada mereka, jadi guru harus
menyesuaikan bahasa yang dipahami oleh perserta didik.
Sedangkan untuk kelas IV s.d VI lebih banyak
menggunakan bahasa Indonesia dan hanya beberapa saja
menggunakan bahasa daerah. Karena kelas IV s.d VI sudah
mulai bisa membedakan mana bahasa daerah dan bahasa
Indonesia, namun apabila ada peserta didik yang tidak
mengerti beberapa kata bahasa Indonesia guru akan
memberi tahu bahasa daerahnya sehingga peserta didik
dapat memahaminya.
e. Memotivasi dan mengaktifkan siswa.
Guru bisa melakukan motivasi kepada peserta didik
sebelum memulai pembelajaran dan sesudah pembelajaran
berakhir misalnya dengan memberikan semangat dalam
belajar rajin-rajin membaca dan lainnya. Seorang guru juga
harus bisa mengaktifkan peserta didiknya ketika dalam
pembelajaran, biasanya ada beberapa peserta didik yang
tidak aktif dalam pembelajaran dan hanya beberapa saja
47

yang aktif. Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru harus


bisa menarik perhatian peserta didik agar aktif dalam
pembelajaran misalnya dengan menggunakan strategi lain,
melakukan kuis tanya jawab, game atau media
pembelajaran agar peserta didik ikut aktif dalam
pembelajaran.
f. Memberikan umpan balik terhadap peserta didik
Tujuan dari umpan balik ini agar guru mengatahui
pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung, selain itu juga menjalin komunikasi
terhadap peserta didik. Umpan balik dapat dilakukan
dengan saling bertukar pendapat atau guru juga bisa
menunjuk secara acak peserta didik dan mengutarakan
pendapatnya.
g. Penggunaan media dan metode pembelajaran
Media pembelajaran yang ada di SDN Inti
Pengambangan 3 cukup lengkap yaitu LCD, layar LCD,
speaker dan lain sebagainya. Media pembelajaran yang
sering digunakan adalah LCD dan Speaker biasanya guru
menampilkan media Power Point, gambar dan video yang
berkaitan tentang materi pembelajaran. Selain itu speaker
digunakan untuk mendengarkan lagu atau instrumen agar
lebih jelas didengar oleh peserta didik.
h. Penggunaan alokasi waktu.
Alokasi waktu dalam proses belajar mengajar di kelas
ada 8 jam pembelajaran, 1 jam pembelajaran dengan waktu
1 x 35 menit untuk pembelajaran aktif. Awal pembelajaran
peserta didik diminta berbaris di lapangan setiap hari mulai
jam 07.30 s.d 08.00 setelah itu barulah masuk ke kelas.
Sedangkan waktu istirahat ada 2 kali, waktu istirahat
pertama jam 10.20 s.d 10.40 dengan waktu 20 menit dan
48

waktu istirahat ke dua 12.25 s.d 12.55 dengan waktu 30


menit.
i. Pemberian tugas dan cara menuntup pelajaran.
Pemberian tugas bisa dilakukan saat pembelajaran atau
sebelum pembelajaran berakhir. Pemberian tugas saat
pembelajaran yaitu seperti tugas individu dan kerja
kelompok biasanya diselesaikan saat itu juga, sedangkan
pemberian tugas sebelu pembelajaran berakhir yaitu seperti
pekerjaan rumah (PR), kerja kelompok dan tugas
keterampilan. Tujuan pemberian tugas untuk mengetahui
pemahaman peserta didik dalam pembelajaran 1 hari,
apabila ada peserta didik yang gagal tau tidak berhasil
mengerjakan tugas yang diberikan guru dapat memberikan
penjelasan materi kembali dan memeberikan tugas dengan
pertanyaan yang berbeda.
Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan sebelum
pelaksanaan PPL II. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa
mendapat gambaran awal mengenai kondisi dan situasi
komunikasi sekolah. Informasi tersebut dijadikan sebagai
petunjuk/bimbingan mahasiswa dalam melaksanakan praktik
mengajar.
2) Observasi Lingkungan Fisik Sekolah
Kegiatan observasi lingkungan fisik sekolah bertujuan
untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi
sekolah yang bersangkutan. Objek yang dijadikan sasaran
observasi lingkungan fisik sekolah meliputi;
a. Letak dan lokasi gedung sekolah.
SDN Inti Pengambangan 3 berada di Jl.Keramat Raya
Rt. 02 Rw. 02 Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin
Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kode Pos
70237. Letaknya cukup terjangkau namun untuk memasuki
49

wilayah sekolah harus melewati gang pemukiman warga


terlebih dahulu dan untuk lokasi gedung sekolah sangat baik
terawat dan terjaga selain itu lokasi sekolah sangat luas
dengan ditengahnya ada lapangan dan dikelilingi pohon-
pohon dan tanaman.
b. Kondisi ruang kelas.
Kondisi ruang kelas sangat baik dan terjaga kebersihan
kelasnya. Semua perlengkapan untuk membersihkan kelas
cukup lengkap. Ruang kelas di SDN Inti Pengambangan 3
cukup banyak yaitu ada 13 kelas dari kelas I s.d VI.
c. Kelengkapan gedung dan fasilitas yang menunjang kegiatan
kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kelengkapan gedung di SDN Inti pengambangan 3
sangat baik dengan 13 ruang kelas, 2 ruang guru, 2 ruang
untuk ekstrakulikuler seperti UKS dan pramuka, 5 buah
kantin, 1 ruang perpustakaan dan 2 ruang khusus untuk
rapat KKG. Fasilitas yang menunjang KBM di SDN Inti
Pengambangan 3 baik dengan media yang ada seperti LCD,
speaker dll dan bahan ajar yang di perpustakaan dapat
digunakan untuk menunjuang KBM.
d. Keadaan personal, peralatan serta organisasi yang ada di
sekolah.
Keadaan personal di SDN Inti Pengambangan 3 ada 1
kepala sekolah, 13 guru PNS, 7 guru honorer dan 3
karyawan. Siswa dari kelas I s.d VI berjumlah 310 orang
pada tahun 2019/2020. Oraganisasi yang ada di sekolah
yaitu gugus banua anyar persatuan dari beberapa sekolah
biasanya akan membahas masalah tentang Kurikulum, RPP,
Silabus dan Perangkat Pembelajaran lainnya bisa juga ada
membahas tentang kegiatan yang akan dilakukan ke
50

depannya. Waktu pelaksaan biasanya 1 bulan sekali dan


tempatnya bergantian dari 1 sekolah ke sekolah yang lain.

Selain observasi pembelajaran dikelas dan lingkungan


sekolah mahasiswa juga melakukan observasi lapangan.
Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan dengan
berbagai karakteristik komponen pendidikan, iklim dan
norma yang berlaku di lingkungan sekolah tempat PPL II.
Selain itu pengenalan lapangan ini dilakukan dengan
observasi langsung fisik sekolah antara lain pengamatan pada:

a. Administrasi persekolahan.
Administasi sekolah ada beberapa macam yaitu:
1) Administrasi sekolah
2) Administrasi kepegawaian
3) Administrasi kesiswaan
4) Administrasi kelas
5) Administrasi Perpustakaan
b. Fasilitas pembelajaran dan manfaatnya .
Fasilitas pembelajaran di SDN Inti Pengambangan 3
cukup memadai dan hanya beberapa saja fasilitas yang tidak
ada atau kurang aktif seperti penggunaan UKS, alat-alat
organ tubuh dan alat musik. Manfaaat adanya fasilitas
belajar ini sangat baik bagi peserta didik karna dalam
pembelajaran terkadang materi yang diajarkan bersifat
abstrak atau tidak nyata agar lebih meningkatkan
pemahaman peserta didik perlu adanya fasilitas belajar
seperti organ tubuh atau tulang manusia, jika ada contoh
konkretnya peserta didik dapat melihat secara langsung
bahkan mungkin bisa menyentuh sehingga mereka dapat
merasakan langsung dan melihat bentuk aslinya.
51

c. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.


Sarana dan prasarana di SDN Inti Pengambangan 3
sudah cukup memadai dengan adanya media pemebelajaran,
ruang guru, kantin, lapangan olahraga, ruang perpustakaan,
MCK, kantin sekolah dan dapur, ruang UKS dan gudang.
d. Lingkungan fisik di sekitar sekolah
Keadaan fisik sekolah terdiri dari beberapa ruangan
yaitu ruang kepala sekolah dan guru, ruang kelas, kamar
kecil, lapangan loncat, gudang, perpus dan UKS serta
kantin. Kondisi lingkungan sekolah yang kondusif yaitu
kebersihan, ketenangan dan sanitasi lingkungan sekolah
terjaga dengan baik.

b) Kegiatan Persiapan Mengajar


Persiapan mengajar sangat diperlukan sebelum dan sesudah
mengajar. Melalui persiapan yang matang, mahasiswa PPL II
diharapkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai. Persiapan
yang dilakukan untuk mengajar antara lain :
1. Konsultasi dengan guru pamong
Konsultasi dengan guru pamong dilakukan sebelum dan
sesudah mengajar. Sebelum mengajar guru memberikan materi
yang harus disampaikan pada saat mengajar, menetapkan
jadwal dan pengoreksian RPP dan perangkat pembelajaran yang
lain sebagai persiapan awal. Bimbingan setelah mengajar
dimaksudkan untuk memberikan evaluasi cara mengajar
mahasiswa PPL II serta memberikan pengarahan untuk
perbaikan pembelajaran setelahnya dapat lebih baik lagi.
2. Mengumpulkan Alat, Bahan, dan Materi Ajar
Sebelum melaksanakan PPL II, terlebih dahulu mahasiswa
meminta materi pelajaran kepada guru kelas sesuai dengan kelas
yang akan diajarkan. Kegiatan ini disertai dengan konsultasi
52

dengan guru pamong dan wali kelas untuk menyamakan


persepsi sebelum RPP dibuat.
3. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembuatan RPP dilakukan setiap kali akan melakukan
praktik mengajar. Pembuatan RPP ini disiapkan sebelum
kegiatan belajar mengajar berlangsung serta pembuatannya
harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yaitu
kurikulum 2013 (K13).
4. Penguasaan Materi
Materi yang akan disampaikan pada siswa harus sesuai
dengan kurikulum yang digunakan. Selain menggunakan
buku paket, buku referensi, buku pedoman guru dan buku
yang lain digunakan agar proses belajar mengajar berjalan
lancar, mahasiswa PPL II juga harus menguasai materi.
Yang dilakukan adalah menyusun materi dari buku siswa dan
buku pedoman guru serta berbagai sumber bacaan kemudian
mahasiswa mempelajari materi itu dengan baik.
5. Pembuatan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan faktor pendukung yang
penting untuk keberhasilan proses pengajaran. Media
pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan sebagai media
dalam menyampaikan materi kepada siswa agar mudah
dipahami oleh siswa.
2. Pelaksanaan
Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting atau
merupakan tahapan utama untuk mengetahui kemampuan praktikan
dalam mengadakan pembelajaran di lapangan. Setiap praktikan
diwajibkan mengajar minimal empat kali tatap muka dan maksimal 8 kali
dengan 6 kali teknik mengajar mandiri dan 2 kali teknik mengajar
terbimbing. Mengajar terbimbing adalah mengajar yang dilakukan
53

dibawah bimbingan guru pomong yang dilakukan di lapangan


sebagaimana layaknya seorang guru bidang studi.
Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiwa dibimbing oleh
guru pamong sesuai dengan jurusan masing-masing. Mahasiswa
mengajar dengan pedoman kepada silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan kurikulum yang telah
ada. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar diusahakan
agar terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu yang
tersedia.
Kegiatan yang dilakukan selama PPL II, antara lain:
a) Persiapan Mengajar
Kegiatan praktik mengajar pada dasarnya merupakan wahana
latihan mengajar sekaligus sarana membentuk kepribadian guru
atau pendidik. Dalam kegiatan mengajar ini mahasiswa praktikan
diharapkan dapat menggunakan keterampilan dan kemampuan
yang telah diterima untuk menyampaikan materi. Kegiatan yang
dilakukan dalam praktik mengajar adalah kegiatan sebelum
mengajar, kegiatan selama mengajar, media pemebelajaran yang
digunakan dan evaluasi pembelajaran.

b) Pelaksanaan Praktik Mengajar


Pelaksanaan praktik mengajar terdiri dari dua tahap, yaitu :
1) Latihan Praktik Mengajar Terbimbing dan Ujian Latihan
Mengajar
Latihan praktik mengajar terbimbing adalah latihan praktik
mengajar lengkap dengan persiapan menggunakan fasilitas yang
ada, serta mengembangkan metode dan keterampilan mengajar
di kelas, dengan bimbingan guru pembimbing/guru pamong dan
dosen pembimbing. Latihan praktik mengajar ini juga sekaligus
dengan ujian latihan mengajar.
54

a. Pelaksanaan Praktik Mengajar Terbimbing


Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing dilaksanakan
di SDN Inti Pengambangan 3 pada tanggal 01 oktober dan
10 oktober 2019 sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan dari kelas
bawah (IIA) pada tanggal 01 oktober 2019 dan kelas
tinggi (VA) pada tanggal 10 oktober 2019.
 Praktik mengajar terbimbing merupakan ujian latihan
mengajar yang harus dilakukan sebanyak 2 kali.
Selama latihan praktik mengajar terbimbing, penulis
mengajar kelas IIA sebanyak 1 kali dan kelas VA 1 kali
terdiri dari menerangkan teori, penugasan, kerja kelompok
dan latihan soal.
Jadwal latihan praktik mengajar mandiri sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Latihan Praktik Mengajar Terbimbing


No Tanggal Jam Kelas Materi Pembelajaran
Tema 1 : Hidup Rukun
Subtema 4 : Hidup Rukun di
Masyarakat
Selasa, 10.40 s.d 12.25
1 IIA Pembelajaran ke 6
01-10-2019 (Jam ke 5-7)
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia, PPkN dan Matematika

Tema 2 : Udara bersih bagi


kesehatan
Subtema 1 : Cara tubuh mengolah
Kamis, 11.30 s.d 13.30
2 VA udara bersih
10-10-2019 (Jam ke 7-8)
Pembelajaran ke 2
Mata pelajaran : IPA, Bahasa
Indonesia dan SBdP

2) Latihan Praktik Mengajar Mandiri


55

Latihan praktik mengajar mandiri adalah latihan praktik


mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai guru kelas.
a. Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri
Pelaksanaan praktik mengajar mandiri dilaksanakan di
SDN Inti Pengambangan 3 sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
 Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan dari kelas
bawah (IIA) dan kelas tinggi (VA).
 Praktik mengajar terbimbing merupakan latihan
menagajar secara mandiri yang harus dilakukan
sebanyak 6 kali.
Selama kurang lebih satu bulan, penulis mengajar kelas
IIA sebanyak 3 kali dan kelas VA 3 kali terdiri dari
menerangkan teori, penugasan, membuat keterampilan dan
latihan soal.
Jadwal latihan praktik mengajar mandiri sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Latihan Praktik Mengajar Mandiri


No Tanggal Jam Kelas Tema/Subtema
Tema 1 : Hidup rukun
Subtema 1 : Hidup rukun di
rumah
Senin, 08.00 s.d 09.10
1 IIA Pembelajaran ke 1
26-08-2019 (Jam ke 1-2)
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia, Matematika dan
SBdP
Tema 1 : Hidup rukun
Subtema 2 :Hidup rukun di
tempat bermain
Rabu, 08.00 s.d 10.20
2 IIA Pembelajaran ke 4
28-08-2019 (Jam ke 1-4)
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia, Matematika dan
SBdP
3 Kamis, IIA Tema 1 : Hidup rukun
29-08-2019 08.00 s.d 10.20 Subtema 3 : Hidup rukun di
56

sekolah
Pembelajaran ke 3
(Jam ke 1-4) Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia, Matematika dan
SBdP
Tema 1 : Organ gerak hewan
dan manusia
Senin, 08.00 s.d 09.10 Subtema 1 : Organ gerak hewan
4 VA
16-09-2019 (Jam ke 1-2) Pembelajaran ke 5
Mata pelajaran : IPA, Bahasa
Indonesia dan SBdP
Tema 1 : Organ gerak hewan
dan manusia
Subtema 2 : Manusia dan
Selasa, 08.00 s.d 10.20
5 VA lingkungan
17-09-2019 (Jam ke 1-4)
Pembelajaran ke 2
Mata pelajaran : IPA, Bahasa
Indonesia dan SBdP

Tema 2 : Udara bersih Bagi


Kesehatan
Subtema 1 : Cara tubuh
Rabu, 08.00 s.d 10.20
6 VA mengolah udara bersih
18-09-2019 (Jam ke 1-4)
Pembelajaran ke 1
Mata pelajaran : Bahasa
Indonesia dan IPA

c) Umpan Balik Pembimbing


Umpan balik ini bertujuan agar mahasiswa dapat memperbaiki
kesalahan dan kekurangan yang ada sehingga mampu meningkatkan
kualitas dalam mengajar. Dalam sekali maju praktik mengajar
setelah pembelajaran berakhir akan langsung diberikan kritikan dan
saran untuk perbaikan RPP, penggunaan metode dan strategi serta
penggunaan media pembelajaran. Pengeoreksian dilakukan oleh guru
pamong, jadi mahasiswa dapat mengetahui kekurangan dan
kelebihan saat praktik mengajar dan dapat dijadikan sebagai
pedoman ketika ingin praktik mengajar berikutnya. Umpan balik
57

dilakukan ketika sebelum praktik mengajar, proses mengajar dan


setelah mengajar.
1. Sebelum praktik mengajar
Guru pamong memberikan arahan dalam persiapan
mengajar baik sikap maupun mental. Guru memberikan saran-
saran kepada mahasiswa dalam hal pembuatan RPP, cara
menyampaikan materi, cara mengajar yang ideal. Guru
pembimbing dengan sabar membimbing mahasiswa dalam
membuat perangkat pembelajaran yang sebagian belum pernah
diajarkan di kampus. Bahkan guru selalu memberikan semangat
dan motivasi kepada praktikan mengajar dengan maksimal.
Sebelum mengajar, mahasiswa selalu mengkonsultasikan RPP.
2. Selama proses mengajar
Guru pembimbing mendampingi dan memantau jalannya
pembelajaran di kelas. Disamping mendampingi, beliau
sekaligus menilai mahasiswa dalam mengajar. Jika dalam
penyampaian materi yang disampaikan oleh mahasiswa ada
yang salah, maka guru akan memberikan klarifikasi setelah
pelajaran selesai.
3. Setelah praktik mengajar
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, maka guru pamong
akan memberikan saran-saran kepada mahasiswa. Jika
mahasiswa dalam mengajar ada kekurangan baik dari segi sikap,
teknik penyampaian, penguasaan materi dan lainnya, maka guru
pamong akan memberikan masukan demi terwujudnya
pembelajaran yang ideal. Masukan-masukan yang diberikan
berupa format RPP dan teknik mengajar.

d) Evaluasi
Mahasiswa dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing,
baik dalam membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas
58

mengajar dikelas, kepedulian terhadap peserta didik, kemampuan


penguasaan kelas. Mahasiswa juga melakukan evaluasi terhadap
peserta didik dengan memberikan tugas, baik individu maupun tugas
kelompok. Evaluasi pembelajaran yang digunakan mahasiswa adalah
penilaian kognitif, afektif dan psikomotor hal berdasarkan RPP yang
dibuat dan kurikulum K13. Untuk evaluasi praktik mengajar oleh
guru pamong dan dosen pembimbing menggunakan acuan di buku
pedoman PLP II ada 4 penilaian untuk guru pamong dan 3 penilaian
untuk dosen pembimbing dan 2 penilaian lain sebagai tahap akhir
yang dilakukan oleh dosen pembimbing.
Penilaian yang dilakukan guru pamong dan dosen pembimbing
sebagai berikut:
1. Guru pamong melakukan penilaian :
- Kompensi kepribadian dan sosial.
- Telaah kurikulum, strategi pembelaajaran, sistem evaluasi,d
dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.
- Kemampuan mahasiswa dalam membantu mengembangkan
RPP.
- Latihan mengajar.
2. Dosen pembimbing melakukan penilaian:
- Kompensi kepribadian dan sosial.
- Telaah kurikulum, strategi pembelaajaran, sistem evaluasi,d
dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.
- Latihan mengajar.
Dan untuk penilaian terakhir dosen pembimbing melakukan
penilaian tentang penilaian laporan dan penilaian ujian lisan. Hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik yang telah diajar selama pelaksanaan PPL II dalam
menyerap materi yang diberikan.
59

3. Hasil, Hambatan dan Refleksi Latihan Mengajar

a) Hasil Latihan Mengajar


Selama kegiatan PPL di SDN Inti Pengambangan 3, mahasiswa
melakukan praktik mengajar sebanyak 8 kali, dengan rincian 2 kali
mengajar terbimbing sebagai ujian PLP II dan 6 kali mengajar secara
mandiri. Untuk kelas yang diajar hanya 2 kelas yaitu kelas IIA dan
VA.
Secara ringkas rincian praktik mengajar yang telah terlaksana
adalah sebagai berikut.
1) Praktik Mengajar, praktik mengajar dimulai tanggal 26 Agustus
2019 dan seterusnya menyesuaikan dengan jadwal yang sudah
ditentukan. Mahasiswa mempunyai guru pamong dalam
kegiatan pembelajaran dikelas. Jumlah jam mengajar per
minggu disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran untuk
masing-masing mata pelajaran yang diampu.
2) Pembuatan atau Penambahan Media Pembelajaran, berupa buku
siswa, buku guru dan media pembelajaran seperti LCD dan
speaker yang dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan
belajar mengajar di kelas.
3) Administrasi Guru, mahasiswa juga belajar melaksanakan
administrasi guru dan membantu guru seperti pengisian
perangkat administrasi guru seperti presensi siswa, daftar nilai
dan rekapitulasi hasil evaluasi tes formatif.
Jumlah pertemuan atau jam praktik mengajar mahasiswa
tergantung dengan kesepakatan guru pamong. Pelaksanaannya sesuai
dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah
dirancang.
Selama pembelajaran mahasiswa megamati perilaku siswa
selama proses pembelajaran sebagai penilaian afektif dan
psikomotor. Sedangkan untuk penilaian pengetahuan termasuk
dalam penilaian kognitif.
60

1) Penilaian Kognitif
Penilaian kognitif ini merupakan evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui ketercapaian indikator. Evaluasi kognitif biasanya
berupa soal tes yang diberikan di akhir proses pembelajaran.
2) Penilaian Afektif
Penilaian afektif adalah penilaian terhadap sikap siswa selama
proses pembelajaran seperti kemauan siswa dalam belajar dan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
3) Penilaian Psikomotor
Penilaian psikomotor ini dapat dilihat dari keterampilan,
kedisiplinan dan ketelitian siswa.

b) Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL


Selama mengajar di kelas, penulis mengalami beberapa
hambatan dan ketika di awal pertemuan penulis kurang biasa
menguasai kelas karena grogi. Selain mendapatkan banyak
pengalaman, mahasiswa juga menemui beberapa hambatan selama
proses PLP II. Setelah konsultasi dengan guru pamong, penulis
mendapatkan arahan tentang metode yang biasa digunakan dengan
cara-cara menguasai kelas. Secara garis besar, peserta didik SDN Inti
Pengambangan 3 menerima dengan baik mahasiswa praktik, hanya
beberapa siswa yang kurang memperhatikan saat proses
pembelajaran. Hambatan itu antara lain:
1. Kurangnya Waktu Selama Transfer Ilmu
Waktu pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 35 menit.
Penulis biasanya mendapat waktu 2x35 sampai 4x35 menit
untuk sekali mengajar. Hal ini dirasa kurang karena harus
membagi waktu untuk penyampaian materi dan evaluasi.

2. Sulitnya Membangun Suasana Kondusif


61

Suasana pembelajaran yang kondusif adalah dambaan


semua pengajar selama melakukan proses belajar mengajar.
Namun seringkali suasana kelas kurang kondusif bahkan siswa
mudah merasa bosan dalam belajar serta beberapa siswa
melakukan kegaduhan yang menggaggu proses KBM.
3. Karakteristik dan Kemampuan Siswa yang Beragam
Tiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda sehingga
penulis kesulitan memilih metode pembelajaran yang dapat
sesuai kemampuan masing-masing siswa dan menguasai kelas.
4. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda
Ada beberapa siswa yang saat pembelajaran berlangsung
berbicara sendiri dengan temannya, ada yang aktif dalam
mengikuti pelajaran dan yang mempunyai kemampuan rendah
dalam menyerap materi yang diajarkan.
5. Terdapat beberapa peserta didik yang sangat sulit dikondisikan
dalam pembelajaran
Meskipun sebagian besar peserta didik bisa mengikuti
pelajaran dengan baik, namun ada beberapa peserta didik yang
sulit untuk diajak kerjasama dan mengganggu konsentrasi di
dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi hambatan tersebut ada beberapa hal yang
dilakukan penulis atas dari saran guru pamong agar pembelajaran
tetap berjalan dengan lancar yaitu dengan:
1. Melakukan pendekatan dengan siswa dengan menanyakan kabar
dan memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah pernah
dipelajari.
2. Menggunakan variasi metode pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan peserta didik dan dapat diikuti oleh peserta didik.
Salah satunya menggunakan metode kuis integratif dan tanya
jawab yang membuat siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
62

3. Memberikan reward (hadiah) bagi peserta didik yang bisa


menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan PLP II ini adalah
penulis dapat belajar bahwa untuk mengajar dengan baik diperlukan
penguasaan materi dan pemilihan metode yang tepat sehingga materi
yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik. Oleh karena itu,
sebelum mengajar diperlukan persiapan yang matang. Kesulitan,
hambatan dan tantangan dalam melaksanakan PLP II dapat diatasi
dengan baik melalui bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing, beserta dosen pembimbing.

c) Refleksi
1. Faktor Pendukung
- Guru pamong dan dosen pembimbing sangat perhatian,
sehingga kekurangan-kekurangan dalam proses
pembelajaran dapat diketahui. Selain itu mahasiswa
diberikan masukan-masukan untuk perbaikan.
- Guru kelas sangat rapi dalam administrasi, sehingga penulis
mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dalam
pembuatan administrasi guru.
- Media pembelajaran yang ada di SDN Inti Pengambangan 3
sangat memadai dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Media yang sering digunakan adalah media
eleltronik seperti LCD proyektor dan speaker.
- Buku acuan cukup memadai sehingga mudah untuk
mendapatkan sumber belajar.

2. Faktor Penghambat
- Terkadang ada kegiatan yang mengganggu jadwal.
63

- Pada saat PLP II di SDN Inti sempat pembelajaran


diliburkan selama 3 hari karana diganti dengan kegiatan
lomba 17an.
- Siswa yang suka berbicara sendiri dengan teman
sebangkunya diberikan perhatian lebih dan pengulangan
materi agar dapat memperhatikan pembelajaran.
- Memperbanyak latihan-latihan mulai dari diskusi,
permainan dan penggunaan media pembelajaran.
- Terkadang penulis juga menegur peserta didik yang kurang
memperhatikan pelajaran dengan memberikan pertanyaan
atau pengulangan materi yang disampaikan.

G. Pemdampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler


Pendampingan peserta didik bertujuan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam hal belajar selain itu juga membantu guru dalam
hal belajar mengajar. Peserta didik yang didampingi bukanlah sembarangan
hanya siswa tertentu saja yang perlu didampingi seperti ada kelainan fisik,
keterlambatan dalam memahami materi pembelajara dan lain sebagainya.
Pendamping disebut dengan guru pendamping, guru pendamping akan
mendampingi dan mengajarkan siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar, siswa yang didampinginya maksimal 2 orang dan minimal 1 orang.
Selama kegiatan PLP II di SDN Inti Pengambangan 3 penulis pernah
melakukan pendampingan terhadap siswa yang kesulitan dalam belajar
seperti belum bisa membaca, kesulitan dalam menulis, keterlambatan dalam
berfikir dan lain sebagainya. Untuk menangani hal tersebut penulis dalam
mendampingi peserta didik harus sabar menghadapi peserta didik, kesulitan
yang banyak dialami siswa adalah belum bisa membaca. Pendampingan
tersebut dilakukan di dalam kelas, siswa akan diperlakukan secara khusus dan
berbeda dari siswa lainnya. Selain dikelas pendampingan juga pernah
dilakukan oleh penulis saat Ulangan Tengah Semester dimana semua siswa
64

mulai dari kelas II s.d IV yang mengalami kesulitan akan dikumpulkan


diruangan khusus untuk mendampingi mereka.
Ekstrakurikuler yang di lakukan di SDN Inti Pengambangan 3, terdiri
dari: Pramuka, Menari atau Drama dan Pasukan Khusus (Pasus). Pelaksanaan
ekstrakurikuler Pramuka diwajibkan untuk kelas III-VI dan jadwal
kegiatannya dilakukan setiap satu minggu sekali pada hari jum’at sore pukul
14.30 s/d 16.30 WITA. Pelatih terdiri dari 2 orang yaitu bernama Ahmad
Rofi, S.Pd dan Putri Khatma Wardani, S.Pd, pembina pramuka ada 1 orang
bernama Hamsiah, S.Pd. Ekstrakurikuler menari dan drama tidak diwajibkan
tetapi hanya memilih siswa yang berbakat pada ekstrakurikuler tersebut
jadwal kegiatannya pada hari sabtu pagi pukul 08.30 s/d 10.00 WITA. Guru
yang melatih ekstrakurikuler menari dan drama bernama Mahdalena, S.Pd.
Ekstrakurikuler pasukan khusus (Pasus) tidak diwajibkan untuk
ekstrakurikuler ini memilih beberapa siswa saja yang berbakat dalam hal
baris berbaris dan akan di ikut sertakan dalam sebuah lomba dan kegiatan
upacara seperti upacara Hari Pendidikan Nasional, upacara 17 Agustus dll.
Jadwal kegiatan ekstrakurikuler pasukan khusus (Pasus) pada hari sabtu sore
pukul 14.00 s/d 16.30 WITA.
Untuk pendampingan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
selama PLP II penulis diminta untuk mendampingi dan melatih pramuka
setiap 1 minggu sekali untuk pasukan pramuka siaga dilakukan setiap pagi
sabtu setelah upacara pramuka. Sedangkan untuk pasukan pramuka
penggalang dilakukan setiap sore jumat bersama dengan pelatih dan pembina
pramuka di SDN Inti Pengambangan 3. Penulis juga pernah mendampingi
peserta didik dalam acara peringatan hari pramuka sedunia di lapangan kantor
walikota banjarmasin. Selain itu penulis juga mendampingi lomba yel-yel
pramuka di SMK ISFI Banjarmasin. Selama kegiatan mendampingi peserta
didik kita harus mengawasi, memberikan semanagat, mengecek
perlengkapannya dan mendampingi apabila ada sesuatu yang diperlukan oleh
peserta didik.
65

H. Tugas-tugas Administrasi Guru


Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau seluruh proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan forma
Administrasi pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan pendidikan
guna mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang di lakukan dan tidak hanya itu
dapat juga menginventaris kelengkapan media-media atau sarana belajar.
Apabila suatu sekolah tidak menggunakan administrasi pendidikan maka
sekolah itu tidak akan berhasil dan berjalan dengan lancar.
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat
berperan sebagai pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-
kegiatan pendidikan, wakil masyarakat, orang yang ahli dalam mata
pelajaran, penegak disiplin, pelaksana administrasi pendidikan, penerjemah
kepada masyarakat. Fungsi-fungsi administrasi yang juga dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan dengan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan penilaian.
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan administrasi di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
Administrasi guru ada banyak macamnya, saat melakukan PLP II di SDN
Inti Pengambangan 3 penulis membantu salah seorang guru wali kelas VA
untuk melengkapi administrasinya. Dengan bimbingan guru wali kelas VA
penulis membantu mengerjakan tugas-tugas administrasi guru yang masih
belum lengkap. Selain itu penulis juga mendapatkan ilmu tentang bagaimana
administrasi guru apa aja yang harus dibuat dan direncanakan. Selain
membantu tugas administrasi guru penulis juga membantu administrasi lain
seperti administrasi sekolah dan perpustakaan. Berikut macam-macam
administrasinya yaitu:
66

1. Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah terbagi lagi menjadi beberapa yaitu:
a. Profil sekolah, adalah data berupa identitas sekolah, data pelengkap
sekolah, riwayat singkat sekolah, data priodik dan letak geografis
sekolah.
b. Data guru, berisi tentang data-data guru yang ada di SDN Inti
Pengambangan 3. Data guru meliputi Kepala Sekolah, Guru PNS,
Guru Honorer dan Karyawan sekolah.
c. Struktur guru, adalah sebuah susunan berbagai komponen atau
unit-unit kerja dalam sebuah sekolah.
d. Absensi harian guru, digunakan untuk mencatat kehadiran pegawai
selama proses pembelajaran berlangsung setiap harinya.
e. Buku tamu, merupakan buku yang mencatat apabila ada kedatangan
tamu dari luar sekolah atau dari dalam sekolah misalnya dari
puskesmas, Dinas Pendidikan, orang tua wali murid dan lain
sebagainya.
f. Buku rapat, berisi tentang agenda kegiatan rapat dan hasil rapat
yang membahas tentang sekolah. Kegiatan rapat yang dimaksud
berupa kegiatan rapat antar satu sekolah dangan sekolah lain
namanya KKG (Kelompok Kerja Guru). KKG biasanya dilakukan 1
bulan sekali dan tempatnya secara bergantian dari satu sekolah ke
sekolah lain, perkumpulan dari beberapa sekolah disebut dengan
Gugus untuk SDN Inti Pengambangan 3 gugusnya bernama Gugus
Banua Anyar sesuai dengan kecamatannya. Selain rapat KKG juga
bisa rapat antara guru sekolah saja yang dilakukan beberapa bulan
sekali.
g. Laporan bulanan, merupakan laporan kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh sekolah misalnya seperti mengikuti lomba, adiwiyata,
pengeluaran dana, penambahan dana dan lain sebagainya.
h. Buku kegiatan ekskul, berisi tentang kegiatan ekskul yang
dilakukan di sekolah. Kegiatan ekskul yang ada di SDN Inti
67

Pengambangan 3 adalah pramuka, pasukan khusus (pasus) dan


menari.

2. Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian terbagi lagi menjadi beberapa yaitu:
a. Kurikulum, adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.
Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan
menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh. Kurikulum yang digunakan di
SDN Inti Pengambangan 3 adalah Kurikulum 2013 (K13).
b. Program tahunan (PROTA), adalah rancangan materi yang akan
diberikan kepada siswa selama satu tahun pelajaran. Program
tahunan menggambarkan berapa kali pertemuan dan siswa materi
apa saja dan jadwal ulangan harian maupun penilaian akhir semester.
Prota juaga berisi matrik Rencana Pembelajaran selama 2 semester.
Prota dibuat sendiri oleh guru dan apabila ada reverensi dari buku
pembelajaran maka rancangan materi di dalam prota juga berubah.
c. Program semester (PROMES), adalah rancangan materi yang
diberikan kepada siswa selama satu semester dalam tahun pelajaran.
Program semester akan memberikan gambaran bagi guru apa saja
yang diberikan kepada siswa dan jadwal penilaian yang dilakukan
selama satu semester.
d. Silabus, Silabus berisi tentang materi yang akan diajarkan selama
satu tahun kedepan. Komponen silabus yaitu identitas sekolah, kelas,
tema , sub tema, kompetansi dasar dan materi pembelajaran.
68

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), RPP merupakan


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
guru di kelas setiap kali ingin mengajar.
f. Kalender Pendidikan, adalah kalender yang diterbitkan oleh kepala
sekolah atau dinas pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Kalender
pendidikan penting di ketahui oleh sekolah untuk mengambil
kebijakan terkait dalam kebijakan-kebijakan di sekolah.
g. Pemetaan KD, kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran secara menyeluruh dan utuh semua kompetensi dasar,
tujuan pembelajaran dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih.
h. Jurnal pembelajaran harian, berisi tentang catatan atau jurnal
pembelajaran dalam satu hari. Jurnal pembelajaran harian dibuat
juga secara harian, karena ini memuat kelas, tahun pelajaran, hari,
tanggal, Kompetensi Dasar, Tema, Sub Tema, Pembelajaran ke-,
Indikator, Materi Pembelajaran dan penilaian pembelajaran.
i. Buku KKM, buku ini digunakan untuk menganalisis dan
menghitung KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang akan
ditetapkan pihak sekolah. Pada umumnya, KKM antara pelajaran
yang satu dengan pelajaran yang lain tidak sama. Membuat KKM
melihat dari hasil belajar siswa selama 1 semester dan tingkat
kesulitannya, KKM permata pelajaran berbeda disetiap kelasnya.
Berikut tabel data KKM kelas V di SDN Inti Pengambangan 3:
Tabel 3. Data KKM Satuan dan KKM Mata Pelajaran
KKM Satuan 60
Mata Pelajaran KKM
PPKn 65
Bahasa Indonesia 70
IPS 60
IPA 65
Matematika 60
SBdP 70
69

j. Buku analisis soal, suatu kegiatan analisis untuk menentukan


tingkat kebaikan butir-butir soal yang terdapat dalam suatu tes
sehingga informasi yang dihasilkan dapat kita pergunakan untuk
memperbaiki butir soal dan tes tersebut. Menganalisis soal dilakukan
ketika setelah selesai latihan dan setelah ulangan.
k. Jadwal jam pembelajaran efektif, adalah jadwal jam efektif dalam
mengajar, hari efektif dalam mengajar serta hari tidak efektif untuk
mengethui waktu yang efektif dan tidak efektif ketika mengajar.
Untuk 1 hari jam pembelajarannya 8 x 35 menit, hari efektifnya
mulai dari hari senin s.d sabtu. Hari yang tidak efektif hari minggu
dan hari libur lainnya sesuai dengan yang tercamtum di kalender
pendidikan.
l. Program remedial, adalah program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang belum mencapai kompentensi minimalnya
dalam satu kompetensi dasar tertentu. Untuk mengetahui siswa harus
melakukan remedial guru dapat melihat dari hasil belajarnya,
remedial dapat dilakukan 1 minggu sekali.
m. Pedoman penskoran/evaluasi pembelajaran, pedoman penskoran
dapat dilihat pada buku pedoman guru untuk menilai hasil
pembelajaran. Evaluasi yang digunakan meliputi 3 aspek yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Evaluasi pembelajaran dapat
dilakukan ketika pembelajaran sudah selesai atau dilakukan
seminggu 1 kali.
n. Bank soal dan kisi-kisi soal, bank Soal dibuat dengan sebaik-
baiknya dengan mengacu kisi-kisi soal. Guru memberikan bobot
pada setiap soal. Ada soal yang berbobot sulit, sedang dan mudah.
Soal-soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa. Pembuatan bank soal dan kisi-kisi soal bisa dibuat oleh guru
sendiri atau melalui persatuan antar gugus sekolah.
70

3. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan terbagi lagi menjadi beberapa yaitu:
a. Data siswa, berisi tentang data siswa perempuan dan laki-laki dalam
satu kelas. Nama siswa akan disusun menurut abjad A-Z dan disertai
dengan nomor induk siswa, tempat tanggal lahir, agama, alamat dan
nama orang tua. Penulis pernah mendata satu kelas yaitu kelas VA
jumlah siswa ada 23 orang dengan laki-laki 15 orang dan perempuan
10 orang.
b. Daftar nama siswa penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM),
setiap sekolah memiliki program BSM untuk membantu siswa yang
kurang mampu agar memudah siswa dalam bersekolah. Penerima
BSM tidak sembarangan hanya siswa tertentu saja yang
mendapatkan, biasanya untuk membantu siswa dalam hal
perlengkapan sekolah, buku alat tulis dan lain sebagainya.
c. Data orang tua, data orang tua siswa yang di lampiri keterangan
(alamat, status pendidikan beserta pekerjaan). Pendataan orang tua
siswa bertujuan agar memudahkan para guru berkomunikasi jika ada
hal mengait tentang anak mereka, seperti penerimaan BSM,
penulisan nama yang benar sesuai akta dan lain sebagainya.
d. Daftar berat dan tinggi badan siswa, daftar berat dan tinggi badan
dilakukan setiap pergantian semester 1 kali dalam setahun.
Pengukuran dilakukan oleh pihak puskesmas atau guru, hal ini
berguna untuk mengetahui pertumbuhan anak di setiap tahunnya
sekaligus mengenalkan anak tentang unit kesehatan sekolah.

4. Administrasi Kelas
Administrasi kelas terbagi lagi menjadi beberapa yaitu:
a. Struktur kelas, setiap kelas memiliki struktur kelas yang tertempel
di dinding kelas. Struktur kelas meliputi kepala sekolah, wali kelas,
ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, keamanan,
kebersihan dan keagamaan.
71

b. Buku data siswa, tujuannya untuk mendata siswa perkelasnya.


Kelas yang pernah didata oleh penulis adalah kelas VA dengan
jumlah siswa 23 orang, laki-laki 15 orang dan perempuan 10 orang.
c. Jadwal pembelajaran, tujuannya untuk mengetahui jadwal
pembejaran, setiap kelas memiliki jadwal pembelajaran yang
tertempel di dinding kelas. Jadwal pembelajaran dimulai dari hari
senin sampai sabtu dari pukul 08.00 s.d 13.30 untuk kelas III s.d VI.
d. Papan presensi, tujuan papan presensi agar mengetahui siswa yang
tidak hadir sekolah dalam satu hari. Pada papan presensi akan tertulis
tiga keterangan yaitu A (Alpha), I (Izin) dan S (Sakit). Biasanya
papan presensi diletakkan di dinding kelas.
e. Inventaris kelas, adalah pelengkapan yang ada di dalam kelas
untuk menunjang pembelajaran dikelas. Inventaris kelas mencakup
segala sesuatu perlengkapan yang ada di dalam kelas. Berkut tabel
data inventaris kelas VA:
Tabel 4. Data Inventaris Kelas VA
Nama Jumlah
Meja siswa 23
Kursi siswa 23
Meja guru 1
Kursi guru 1
Papan tulis 1
Sapu 3
Penghapus 2

f. Buku absensi, biasanya sudah disediakan oleh sekolah. Guru hanya


mengisi presensi dengan memberikan tanda titik atau centang pada
kolom-kolom yang disediakan. Apabila terdapat siswa yang tidak
hadir karena sakit maka tulis S, jika ijin maka tulis I, jika tanpa
keterangan maka tulis A (alpha).
g. Daftar nilai, meliputi Nilai Ulangan Harian, Tugas-tugas atau
Pekerjaan Rumah, UTS, UAS dan Portofolio berikut
Rekapitulasinya.
72

h. Buku kunjungan wali kelas, buku ini merupakan cacatan bagi wali
kelas apabila mengunjungi rumah siswa. Kunjungan wali kelas
bertujuan membentuk komunikasi kepada orang tua siswa, hal yang
dibahas tentang masalah anak di sekolah atau menjenguk siswa yang
lagi sakit. Kunjungan ini dapat dilakukan 1 bulan sekali apabila ada
hal yang perlu dibicarakan kepada orang tua siswa.
i. Denah tempat duduk, merupakan denah yang bertujuan untuk
menyusun tempat duduk siswa sesuai dengan aturan yang dibuat
guru. Penulis pernah melihat salah satu kelas yaitu kelas VA denah
tempat duduk ada yang perkelompok dan individu, untuk
perkelompok biasanya dibuat seperti mengelilingi kelas sedangkan
untuk individu dibuat berjejer menjadi 5 baris didepan dan 5 baris
kebelakang.
j. Jadwal piket, merupakan jadwal pembersihan kelas setiap hari
secara bergantian, jadwal ini dibuat guru dan ditempelkan di dinding
kelas agar siswa melihat kapan giliran mereka piket.
k. Pembagian kelompok belajar, setiap kelas memiliku kelompok
belajarnya ada yang terdiri dari 3 s.d 6 kelompok. Untuk pembagian
kelompok ini guru yang membagi siswa dan mengelompokkannya.
Salah satu contoh kelompok belajar adalah kelas VA, ada 6
kelompok belajar dengan 1 kelompok terdiri dari 4 orang. Nama
kelompok dapat diubah sesuai dengan keinginan guru bisa
menamakan kelompok sesuai materi pembelajaran seperti nama
hewan, buah-buahan, organ tubuh dan lain-lain.
l. Daftar riwayat kelakuan, merupakan catatan khusus yamh dimiliki
oleh guru catatan ini berguna untuk mencatat daftar riwayat kelakuan
siswa ketika berada di sekolah. Daftar riwayat kelakuan ini juga
termasuk kedalam penilaian sikap siswa, guru akan menilai dan
melihat kelakuan siswanya. Apabila ada siswa yang berkelahi guru
akan mencatat kapan terjadinya dan siapa saja yang terlibat dalam
perkelahian itu sebagai catatan guru akan memasukkan nama siswa
73

yang terkait perkelahian ke dalam buku bimbingan dan daftar


riwayat kelakuan. Guru akan menindak lanjuti masalah tersebut
kalau sulit diselaikan guru bisa saja berkonsultasi dengan guru dan
orang tua siswa untuk memberikan pendapat bagaimana solusi jalan
keluarnya.

5. Administrasi Perpustakaan
Administrasi perpustakaan terbagi lagi menjadi beberapa yaitu:
a. Buku peminjaman dan pengembalian, setiap perpustakaan wajib
ada namanya buku peminjaman dan pengembalian agar pustakawan
dapat mengetahui apakah buku yang dipinjam sudah dikembalikan
atau belum. Perpustakaan di SDN Inti Pengambangan 3 memiliki
buku peminjaman dan pengembalian yang tertulis nama-nama siswa
yang meminjam buku dan mengembalikan buku. Peminjaman buku
oleh siswa diberlakukan mulai dari kelas II sampai kelas VI, untuk
kelas I tidak bolehkan meminjam sendiri akan tetapi diambilkan oleh
guru wali kelasnya. Karena siswa kelas I masih belum mengerti
dengan sistem peminjaman dan pengembalian buku.
b. Kartu perpustakaan, selain kartu pelajar ada namanya kartu
perpustakaan ini menunjukkan bahwa kalian adalah anggota
perpustakaan dan kartu tersebut dapat digunakan ketika kita ingin
meminjam buku di perpustakaan. Perpustakaan di SDN Inti
Pengambangan masih belum memiliki kartu perpustakaan karna
untuk kalangan sekolah dasar masih belum terbiasa dengan kartu
perpustakaan maupun kartu pelajar. Meskipun tidak memiliki kartu
perpustakaan masih ada buku peminjaman dan pengembalian dibuku
ini semua siswa yang meminjam dan mengembalikan buku wajib
menulis nama dan kelas mereka masing-masing sebagai bukti, untuk
peminjaman dan pengembalian buku selalu diawasi oleh
pustakawan.
74

c. Data buku, setiap 1 tahun sekali buku-buku di perpustakaan SDN


Inti Pengambangan 3 akan didata agar semua buku yang dimiliki
tercatat dengan rapi. Setiap buku disusun diraknya berdasarkan
jenisnya seperti buku reverensi, sirkulasi dan pelajaran.
Berikut tabel data buku perpustakaan di SDN Inti Pengambangan 3:

Tabel 5. Data Buku Perpustakaan SDN Inti Pengambangan 3


Data Buku Tahun 2019/2020
Jenis Buku Nama Buku Jumlah
Reverensi 1. Kamus
2. Ekslopedia 1.129
3. Rujukan
Sirkulasi 1. Cerita Rakyat
2. Dongeng
2.611
3. Fiksi
4. Fantasi
Pelajaran 1. Tema dari kelas 1-6 (Buku
Guru dan Buku Siswa)
2. PJOK
3. Baca Tulis Al-Qur’an
3.748
(BTA)
4. Agama Islam
5. Muatan Lokal
6. Modul Pembelajaran
Total 7.488
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama kegitan PLP II di SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin,


penyusun dapat memberikan simpulan sebagai berikut:
1. SDN Inti Pengambangan 3 menggunakan Kurikulum 2013 (K 13) dan
sudah diterapkan disemua kelas dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Kurikulum 2013 lebih menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik
secara proporsional. Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru
yaitu silabus, RPP, Prota, Promes, Buku Absen, jurnal harian, media dan
lain sebagainya.
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di SDN Inti
Pengambangan 3 yaitu ceramah, tanya jawab, pengamatan, diskusi dan
penugasan. Model yang digunakan yaitu model kooperatif. Pendekatan
yang digunakan yaitu pendekatan Scientific, CTL dll.
3. Sistem evaluasi di SDN Inti Pengambangan 3 dapat dilakukan secara
individu dan kelompok.. Sistem evaluasi yang digunakan yaitu test
seperti penugasan, menjawab pertanyaan, uts, uas, dll. Non-test seperti
praktek. Evaluasi diapat dilihat melalui 3 aspek yaitu: aspek kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Alat
penilaiannya adalah teknik tes dan teknik non tes.
4. Di SDN Inti Pengambangan 3 Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
yang digunakan oleh guru mengacu pada Silabus dan Kurikulum K13.
Pengembangan RPP. Bahan ajar yang digunakan adalah buku yang sudah
disediakan sesuai kurikulum K13 yaitu buku guru dan buku siswa,
adapun bahan ajar ajar lain yang digunakan yaitu LKS, Modul dan buku
paket. Media pembelajaran digunakan yaitu LCD, laptop, speaker dan
lain sebagainya.

71
72

5. Selama kegiatan PLP II mahasiswa melakukan latihan mengajar yang


dilakukan dengan memulai persiapan yaitu observasi sekolah dan
menyiapkan kegiatan persiapan mengajar. Pelaksanaan dilakukan
sebanyak 6 kali dengan praktik mandiri dan 2 kali praktik terbimbing.
6. SDN Inti Pengambangan 3 terdapat namanya pendampingan peserta
didik untuk mendampingi siswa yang memiliki kesulitan dalam hal
belajar seperti ada kelainan fisik, keterlambatan dalam memahami materi
pembelajara dan lain sebagainya. Selain pendampingan peserta didik
dalam hal balajar juga ada pendampingan peserta didik dalam
ekstrakulikuler seperti pendampingan lomba pramuka dll.
7. Pengelolaan administrasi SDN Inti Pengambangan 3 telah dilaksanakan
dengan baik. Masing-masing pegawai melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik.
73

I. Saran
1. STKIP PGRI Banjarmasin
a Mahasiswa perlu pembekalan yang lebih jelas terkait pelaksanaan PLP
II sehingga tidak terjadi kebingungan.
b Selalu membangun komunikasi dan koordinasi kepada pihak sekolah
yang ada dalam kontrak kerjasama.
c Program-program yang terlaksana pada periode ini hendaknya ditindak
lanjuti, sementara program-program kerja PLP II yang belum
sempurna dapat dijadikan bahan pemikiran dan pertimbangan untuk
dapat dilaksanakan oleh tim PLP II berikutnya.
2. SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin
a Meningkatkan profesionalisme kerja seluruh elemen sekolah dalam
upaya menjadikan SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin sebagai
sekolah yang menghasilkan siswa-siswi berprestasi yang mampu
bersaing dengan siswa-siswi SD lain.
b Media pembelajaran hendaknya terus ditingkatkan agar pembelajaran
lebih menarik.
c Mengoptimalkan penggunaan media dalam proses pembelajaran
dikelas dan guna menunjang proses belajar siswa.
3. Mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP II)
a Mengadakan program PLP II sesuai kebutuhan kampus dan sekolah.
b Menyiapkan segala yang diperlukan secara matang sedini mungkin
sehingga mempermudah segala proses praktik mengajar dalam PLP II.
c Melakukan koordinasi dengan guru pembimbing untuk meminta saran
demi kelancaran pelaksanaan PLP II.
d Manfaatkan pengalaman yang didapatkan di PLP II, sebagai bekal
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai