Anda di halaman 1dari 24

Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

MODUL 2
Landasan dan Pendekatan
Pengembangan Kurikulum
Disusun oleh: Kelompok 2

Astrie Primasari 857189182


Ika Kartika 857189057
Saonah 857189096
Sarvita Zulaeha 857189089
Siti Sulaeha 857189168
Yati Mandasari 857189129

Tutor : Bapak Cahyani Mulyadi, M.Pd.


KB 1 – Landasan Pengembangan Kurikulum
 Pengembangan kurikulum  Landasan-landasan tersebut adalah faktor-
membutuhkan landasan-landasan faktor yang harus diperhatikan dan
yang kuat dan didasarkan atas hasil- dipertimbangkan.
hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam.
Your Picture Here

Model Eklektik
oleh Robert S.
Zais
Suggestions
Landasan from Subject
kurikulum Specialists

menurut Studies of
Studies of
Contemporary
R. W. Tyler. Learners Life
SCHOOL
Purposes

Use of Use of
Philosophy Psychology of
Learning
LANDASAN-LANDASAN UMUM PENGEMBANGAN
KURIKULUM
LANDASAN
FILOSOFIS
01

LANDASAN
LANDASAN UMUM LANDASAN
02 PENGEMBANGAN 04 TEKNOLOGIS
PSIKOLOGIS
KURIKULUM

LANDASAN 03
SOSIOLOGIS
A. Landasan Filosofis
 Landasan filosofis berkaitan  Tujuan dan isi kurikulum pada
dengan pentingnya filsafat dalam dasarnya bergantung pada
membina dan mengembangkan pertimbangan-pertimbangan
kurikulum pada suatu satuan filosofis.
pendidikan.

 Aspek filsafat menjadi rujukan  Filsafat pendidikan pada dasarnya


utama bagi landasan lainnya merupakan penerapan dari
dalam pengembangan pemikiran-pemikiran filosofis
kurikulum. untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan.
Beberapa pendapat dari S. Nasution (1982) tentang peranan filsafat
dalam pengembangan kurikulum.

1 Filsafat pendidikan dapat 2 Dengan adanya tujuan 3 Filsafat dan tujuan


menentukan arah akan ke pendidikan, kita mendapat pendidikan menentukan
mana anak-anak harus gambaran yang jelas cara dan proses untuk
dibawa. tentang hasil yang harus mencapai tujuan.
dicapai.
.

4 Filsafat dan tujuan 5 Tujuan pendidikan 6 Tujuan pendidikan


pendidikan memberi memungkinkan pendidik memberikan motivasi atau
kesatuan yang bulat kepada menilai usahanya, apakah dorongan bagi kegiatan-
segala usaha pendidikan. tujuan itu tercapai. kegiatan pendidikan.
 Tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia
 Kurikulum adalah alat bersumber pada pandangan dan cara hidup
untuk mencapai tujuan manusia Indonesia, yaitu Pancasila. Ini
pendidikan. berarti pendidikan harus mampu membawa
peserta didik menjadi manusia Pancasila.
Karena tujuan pendidikan sangat
dipengaruhi oleh filsafat atau
pandangan hidup suatu bangsa,  Hal ini telah diwujudkan dalam rumusan
maka kurikulum yang tujuan pendidikan nasional yang tertuang
dikembangkan juga harus
dalam :
mencerminkan falsafah atau
pandangan bangsa tersebut. - UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
- UUD Negara RI Tahun 1945 (Pasal 2).
B. Landasan Psikologis
 Psikologi  ilmu yang  Kurikulum  upaya
mempelajari tingkah laku menentukan program
manusia. pendidikan untuk mengubah
perilaku manusia.

 Jadi, pengembangan  Ada 2 cabang psikologi yang


kurikulum harus dilandasi oleh sangat penting di dalam
psikologi sebagai acuan pengembangan kurikulum, yaitu:
dalam menentukan apa dan - Psikologi Perkembangan
bagaimana perilaku itu harus (developmental psychology)
dikembangkan. - Psikologi Belajar (learning
psychology).
 Psikologi perkembangan diperlukan dalam
1) Kurikulum dan menentukan materi kurikulum yang diberikan
Teori kepada siswa agar tingkat keluasan dan
kedalaman materi sesuai dengan taraf
Perkembangan perkembangan siswa.
Siswa
 Implikasi teori perkembangan siswa dalam
pelaksanaan kurikulum:
a) Tujuan pembelajaran berpusat pada perubahan
tingkah laku siswa.
b) Materi sesuai dengan kebutuhan, minat dan
perhatian siswa.
c) Strategi pembelajaran sesuai dengan taraf
perkembangan siswa.
d) Media pembelajaran dapat menarik perhatian
dan minat siswa.
e) Sistem evaluasi yang terpadu.
2) Kurikulum dan Teori Belajar
 Psikologi belajar membantu menyampaikan kurikulum
kepada siswa dan membantu siswa mempelajarinya.

 Rumpun psikologi/teori belajar.

Teori Disiplin Mental / Teori


01
Daya (Faculty Theory)

Teori Behaviorisme 02

Teori Organismik /
03
Cognitive Gestalt Field
Prinsip-Prinsip Teori Gestalt
Belajar itu berdasarkan Belajar adalah
keseluruhan. b pembentukan
a
kepribadian.
Belajar
dihubungkan g c Belajar berkat
dengan minat, Content Title
Here pemahaman.
perhatian dan
kebutuhan siswa. Belajar
d berdasarkan
Belajar adalah f pengalaman.
proses kontinu. Belajar itu adalah suatu proses
e
perkembangan.
C. Landasan Sosiologis

 Mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang


dikaitkan dengan aspek masyarakat dan kebudayaan.

 Pendidikan harus memberikan bekal pengetahuan,


keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan
mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
Karena itu kurikulum harus dilandasi dan mengacu
pada kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.
a) Kurikulum dan Masyarakat b) Kebudayaan dan Kurikulum
Kurikulum sebagai program, Kebudayaan adalah hasil dari cipta,
pendidikan harus menjawab rasa, dan karsa manusia yang
tantangan dan tuntutan diwujudkan dalam tiga hal yaitu,
masyarakat, bukan hanya dari ide, kegiatan dan benda hasil karya
segi isi programnya, tetapi juga manusia. Kurikulum sebagai salah
dari segi pendekatan dan satu alat pencapaian pendidikan
strategi pelaksanaannya agar bermuatan kebudayaan yang
relevan dan berguna bagi bersifat umum serta mencakup
kehidupan di masyarakat nilai, sikap, pengetahuan,
dengan memperhatikan kecakapan dan kegiatan penting
kebutuhan dan perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat.
masyarakatnya di lingkungan Karena itu, dalam mengembangkan
setempat. suatu kurikulum perlu memahami
kebudayaan.
D. Landasan Teknologis
 Mengarahkan kajian  Perkembangan IPTEKS
mengenai kurikulum cukup luas, meliputi segala
yang dikaitkan dengan bidang kehidupan, seperti
perkembangan ilmu politik, ekonomi, sosial,
pengetahuan, teknologi, budaya, keagamaan,
dan seni (IPTEKS). keamanan, dan pendidikan.

 Ilmu pengetahuan dan  Beberapa bidang ilmu dan


teknologi  dua hal teknologi memiliki pengaruh
yang tidak dapat sangat kuat terhadap
dipisahkan. pendidikan, terutama ilmu
dan teknologi informasi dan
komunikasi
 Kemajuan di bidang informasi
dan komunikasi sangat Your Picture Here

berpengaruh terhadap
pendidikan.

Contohnya:
Perkembangan media
massa saat ini sebagai alat
informasi dan komunikasi
yang telah banyak
dimanfaatkan dalam
dunia pendidikan karena
media massa juga
merupakan media
pendidikan.
KB 2 – Pendekatan Pengembangan Kurikulum
 Menurut Wina Sanjaya (2008:77),  Pendekatan pengembangan kurikulum
pendekatan dapat diartikan sebagai menunjuk pada titik tolak atau sudut
titik tolak atau sudut pandang pandang secara umum tentang proses
seseorang terhadap suatu proses pengembangan kurikulum.
tertentu.

 Proses pengembangan kurikulum berkenaan dengan:


a) Pengembangan kurikulum yang sifatnya sama sekali baru (curriculum
construction);
b) Penyempurnaan atau perbaikan dari kurikulum yang telah atau sedang
dilaksanakan saat ini (curriculum improvement).
A. Pendekatan dari Sudut Pandang
Kebijakan Pengembangan Kurikulum
Ada 2 pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum dari
sudut pandang ini, yaitu :

1. Pendekatan Administratif 2. Pendekatan Akar Rumput


(administrative approach) (grassroots approach)
 Menggunakan sistem komando dari atas ke  Dinamakan juga pendekatan pengembangan
bawah (pendekatan top-down). kurikulum dari bawah ke atas (bottom-up).
 Pengembangan kurikulum atas inisiatif dan  Diawali dengan inisiatif dari bawah (guru dan
gagasan para pemegang kebijakan pendidikan sekolah) yang selanjutnya disebarluaskan pada
atau administrator pendidikan di tingkat pusat tingkat yang lebih luas.
dengan menggunakan prosedur administratif.  Inisiatif tersebut muncul karena adanya
keresahan tentang pelaksanaan kurikulum yang
diberlakukan sehingga menimbulkan adanya
keinginan untuk memperbaharui kurikulum yang
ada.
B. Pendekatan dari Sudut Pandang
Pengorganisasian Isi Kurikulum
Ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan dalam
pengembangan kurikulum dari sudut pandang ini, yaitu:

1. Pendekatan Mata Pelajaran (subject)

2. Pendekatan Interdisipliner

3. Pendekatan Terpadu (Integrated)


 Bertitik tolak dari mata pelajaran sebagai suatu disiplin keilmuan yang
Pendekatan
terpisah antara satu dengan lainnya.
Mata  Polanya terpisah-pisah di mana implementasinya juga terpisah-pisah dengan
Pelajaran sistem pembagian tanggung jawab guru sebagai “guru mata pelajaran”.
 Dikenal dengan istilah separated subject centered curriculum atau isolated
(subject)
curriculum.

Pendekatan Interdisipliner Pendekatan Terpadu (Integrated)


 Berawal dari masalah-masalah sosial yang ada
 Bertitik tolak dari suatu keseluruhan atau suatu
dalam kehidupan nyata yang tidak mungkin
kesatuan yang bermakna dan berstruktur.
ditinjau hanya dari satu segi/aspek saja.
 Ada 3 jenis pendekatan interdisipliner, yaitu :
 Berasumsi bahwa setiap bagian yang ada dalam
a) Pendekatan struktural  bertitik tolak dari
keseluruhan itu berada dan berfungsi dalam
struktur suatu disiplin ilmu.
suatustruktur tertentu.
b) Pendekatan fungsional  bertitik tolak pada
suatu masalah tertentu yang terjadi dalam
 Kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar
masyarakat atau lingkungan sekolah.
mampu mengembangkan pribadi yang utuh.
c) Pendekatan daerah  bertitik tolak dari
pemilihan suatu daerah tertentu sebagai
subjek pelajaran.
C. Pendekatan dari Sudut Pandang
Orientasi Penyusunan Kurikulum

1 2 3

Pendekatan Pendekatan Pendekatan Pendekatan


yang yang yang
ini dibedakan
Berorientasi Berorientasi Berorientasi
menjadi tiga, pada Tujuan pada Bahan pada
yaitu: Ajar Kegiatan
Belajar-
Mengajar
Pendekatan yang Berorientasi Pendekatan yang Berorientasi
pada Tujuan pada Bahan Ajar
 Penyusunan kurikulum didasarkan pada tujuan-tujuan  Penyusunan kurikulum didasarkan pada bahan
pendidikan yang telah dirumuskan secara jelas, ajar yang akan diajarkan.
misalnya dalam bentuk standar kompetensi.  Yang harus diperhatikan dalam menentukan
 Keuntungan: materi yang harus diajarakan adalah seberapa
a) Memberikan kejelasan bagi para penyusun penting materi itu serta manfaat dan
kurikulum tentanga apa yang akan dicapai; relevansinya dengan kebutuhan masyarakat.
b) Memberikan arahan yang jelas dalam  Keuntungan  kebebasan dalam memilih bahan
menetapkan hal-hal yang akan digunakan ajar.
dalam pembelajaran  Kekurangan :
a) Bahan ajar kurang jelas arah dan tujuannya;
b) Adanya ketidakjelasan dalam memilih
metode dan yang dinilai.

Pendekatan yang  Menitikberatkan pada bagaimana siswa belajar, serta cara dan langkah-langkah
apa yang perlu dilakukan agar siswa menguasai keterampilan untuk mendapatkan
Berorientasi pada pengetahuan.
Kegiatan Belajar-  Keuntungan  sangat mementingkan kebutuhan siswa.
Mengajar  Kekurangan  sulit mengukur ketercapaian hasil belajar yang diharapkan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai