A. PENGERTIAN KURIKULUM
Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga,
berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat itu kurikulum diartikan
sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk
memperoleh medali/penghargaan.
Kemudian pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah
mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang peserta didik dari awal sampai
akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Ada defenisi kurikulum menuru para ahli diantaranya :
a) Saylor, Alexander, dan Lewis (1974)
b) Harold B.Alberty (1965)
c) S. Hamid Hasan
B. FUNGSI KURIKULUM
Ada 6 fungsi kurikulum sbb:
1. Fungsi Penyesuaian (The Adaptive Function)
2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function)
3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)
4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function)
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)
C. PERANAN KURIKULUM
Ada 3 perana kurikulum di sekolah dasar
1. peranan konservatif yang berkaitan dengan proses pewarisan nilai-nilai budaya masa
lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini
2. peranan kreatif yang berkaitan dengan pengembangan sesuatu yang baru yang
dibutuhkan masyarakat
3. peranan kritis/evaluatif yang berkaitan dengan proses pemilihan nilai, budaya, dan
pengetahuan baru yang akan diajarkan.
KEGIATAN BELAJAR 2
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
2. Isi/materi kurikulum merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri dari fakta, konsep,
prinsip, nilai, dan keterampilan yang perlu diberikan kepada siswa. Pengetahuan
ilmiah tersebut jumlahnya sangat banyak dan tidak mungkin semuanya dijadikan
sebagai isi/materi kurikulum. Oleh karena itu, perlu diadakan pilihan-pilihan dengan
menggunakan berbagai kriteria.
3. Strategi pembelajaran berkaitan dengan siasat, cara, atau sistem penyampaian isi
kurikulum. Ada dua jenis strategi pembelajaran yaitu yang berorientasi kepada guru
(teacher oriented) dan yang berorientasi kepada siswa (student oriented). Strategi
pertama mencakup model ekspositori atau model informasi, sedangkan strategi
kedua mencakup model inkuiri atau problem solving. Strategi yang digunakan atau
dipilih dalam pelaksanaan kurikulum diserahkan sepenuhnya kepada pelaksana
kurikulum dengan mempertimbangkan hakikat tujuan, sifat bahan/isi, dan kesesuaian
dengan tingkat perkembangan siswa.
MODUL 2
LANDASAN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
KEGIATAN BELAJAR 1
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan filosofis berkaitan pentingnya filsafat dalam membina dan mengembangkan
kurikulum pada suatu lembaga pendidikan. Filsafat menjadi landasan atau rujukan utama yang
melandasi aspek-aspek lainnya dalam pengembangan kurikulum. Tujuan dan isi kurikulum
pada dasarnya tergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis. Pandangan filosofis
yang berbeda akan mempengaruhi dan mendorong aplikasi pengembangan kurikulum yang
berbeda pula. Berdasarkan filosofis inilah ditentukan tujuan-tujuan pendidikan.
B. LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan teori belajar dan teori perkembangan
anak. Teori belajar memberikan konstribusi dalam hal bagaimana isi kurikulum itu
disampaikan kepada siswa dan bagaiman siswa harus mempelajarinya. Teori perkembangan
diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum yang akan diberikan kepada siswa agar
tingkat kelulusan dan kedalamannya sesuai dengan taraf perkembangan siswa
C. LANDASAN SOSIOLOGIS
Landasan sosiologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbnagkan aspek
perkembangan masyarakat dan kebudayaan dalam mengembangkan kurikulum suatu
pendidikan. Pendidikan selalu mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyarakat
dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya yang menjadi dasar dan acuan bagi
pendidikan dan kurikulum.
D. LANDASAN TEKNOLOGIS
Landasan teknologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan aspek ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam mengembangkan kurikulum satuan
pendidikan. Karena pengembangan program pendidikan (kurikulum) harus dilandasi dan
mengacu pada perkembangan dan kemajuan IPTEKS yang secara langsung akan menjadi
isi/materi kurikulum dan cara penyampaiannya.
KEGIATAN BELAJAR 2
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pendekatan lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara
kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan
sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik
Pendekatan pengembangan kurikulum terdiri dari :
1. Pendekatan dari sudut pandang kebijakan pengembangan kurikulum
2. Pendekatan dari sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum
3. Pendekatan dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum
SESI 3
MODUL 3
PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
KEGIATAN BELAJAR 1
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah dasar pendirian dalam mengembangkan isi,
dan bahan pelajaran pada penyelenggaraan kegiatan pendidikan tertentu
KEGIATAN BELAJAR 2
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN KURIKULUM
langkah-langkah pengembangan kurikulum :
A. diagnosa isk atau analisis kebutuhan
B. Perumusan tujuan
C. Pemilihan dan pengorganisasian materi
D. Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar
E. Pengembangan evaluasi
SESI 4
MODUL 4
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
KEGIATAN BELAJAR 1
DASAR-DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
KEGIATAN BELAJAR 2
IMPLIKASI PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI.
A. peran guru dalam pengelolaan pembelajaran
B. implementasi kurikulum berbasis kompetensi melaluI pembelajaran terpadu
1. pengertian dan latar belakang kurikulum terpadu
2. karakteristik kurikulum terpadu
3. model pembelajaran terpadu
4. komponen-komponen kurikulum kurikulum terpadu
SESI 5
MODUL 5, 6 DAN 7
PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR
B. LANDASAN KTSP
1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat(19); pasal
18 ayat (1,2,3, dan 4); pasal 32 ayat (1,2,3); pasal 35 ayat(2); pasal 36 ayat (1,2,3,4); pasal
37 ayat (1,2,3); pasal 38 ayat (1 dan 2).
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 1 ayat (5,13,14,15); pasal 5 ayat (1,2); pasal 6 ayat (6); pasal 7 ayat (1,2,3,4,5,6,7,8);
pasal 8 ayat (1,2,3); pasal 10 ayat (1,2,3); pasal 11 ayat (1,2,3,4); pasal 13 ayat (1,2,3,4);
pasal 14 ayat (1,2,3); pasal 16 ayat (1,2,3,4,5); pasal 17 ayat ( 1 dan 2); pasal 18 ayat
(1,2,3); pasal 20.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang
standar isi pasal 1 ayat (1 dan 2) Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan pasal 1 ayat (1,2,dan 3).
E. PERANAN KURIKULUM
1. Konservatif
2. Kreatif
3. Kriitis dan evaluatif
H. LANDASAN K13
Kurikulum 2013 berlandaskan kepada empat landasan seperti landasan yuridis, landasan filosofis,
landasan empiris, dan teoritik :
1. Landasan Yuridis
2. Landasan Filosofis
3. Landasan Empiris
4. Landasan Teoritik
SESI 6
MODUL 8 DAN 9
PRODUK PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR
Dalam melaksanakan kurikulum sekolah dasar, tentu saja guru perlu memperhatikan
beberapa pedoman agar lebih terarah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Pedoman-pedoman tersebut pada dasarnya merupakan produk atau hasil pengembangan
kurikulum secara makro. Beberapa produk pengembangan kurikulum sekolah dasar dalam
bentuk : landasan, tujuan dan program, garis-garis besar program pengajaran (GBPP), dan
pedoman pelaksanaan.
A. Landasan
Landasan kurikulum biasanya dijadikan bagian pertama yang diuraikan dalam setiap
dokumen kurikulum, termasuk kurikulum sekolah dasar.
F. Penilaian
a) Penilaian kegiatan dan kemauan belajar siswa adalah upaya mengumpulkan
informasi tentang kemajuan belajar siswa.
b) Penilaian hasil belajar adalah upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui
seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan yang telah dicapai oleh siswa pada
khir setiap caturwulan, akhir tahun ajaran, atau akhir pendidikan di SD.
G. PROGRAM PEMBELAJARAN
Analisis Materi Pelajaran Setelah tujuan pembelajaran khusus dirumuskan dengan
dengan jelas biasanya langkah berikutnya adalah penentuan materi pelajaran. Materi
dalam hubungan rencana pembelajaran inni adalah materi yang terdiri dari pengetahuan,
nilai/sikap dan keterampilan. Dalam suatu rencana pembelajaran, kita akan memulai dari
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, baru materi pelajaran. Materi
pelajaran dalam rencana pembelajaran dapat diuraikan secara terperinci atau cukup
dengan pokok-pokok materi saja, dan perincian materi nantinya dapat dilampirkan. Dalam
menganalisis materi pelajaran di sekolah dasar kita perlu mengenal beberapa sifat materi
Sebagai bahan analisis, dibawah ini diuraikan secara ringkas karakteristik dari masing-
masing pelajaran termasuk materi yang harus diajarkan kepada para siswa sesuai dengan
Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Sesi 7
MODUL 10, 11 dan 12
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI, PEMILIHAN
MATERI PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN
5. SUMBER BELAJAR