Anda di halaman 1dari 13

Diskusi 8

Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Di SD


Rangkuman materi sesi 1 s/d sesi 7

NAMA : HESTY SRI WAHYUNI


NIM : 856570937
KELAS :A
SEMESTER : II (DUA)
SESI 1
MODUL 1
HAKIKAT KURIKULUM
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN, FUNGSI, DAN PERAN KURIKULUM

A. PENGERTIAN KURIKULUM
Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga,
berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat itu kurikulum diartikan
sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk
memperoleh medali/penghargaan.
Kemudian pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah
mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang peserta didik dari awal sampai
akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Ada defenisi kurikulum menuru para ahli diantaranya :
a) Saylor, Alexander, dan Lewis (1974)
b) Harold B.Alberty (1965)
c) S. Hamid Hasan

B. FUNGSI KURIKULUM
Ada 6 fungsi kurikulum sbb:
1. Fungsi Penyesuaian (The Adaptive Function)
2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function)
3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)
4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function)
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)

C. PERANAN KURIKULUM
Ada 3 perana kurikulum di sekolah dasar
1. peranan konservatif yang berkaitan dengan proses pewarisan nilai-nilai budaya masa
lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini
2. peranan kreatif yang berkaitan dengan pengembangan sesuatu yang baru yang
dibutuhkan masyarakat
3. peranan kritis/evaluatif yang berkaitan dengan proses pemilihan nilai, budaya, dan
pengetahuan baru yang akan diajarkan.
KEGIATAN BELAJAR 2
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

A. KURIKULUM SEBAGAI SUATU SISTEM


Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem, artinya kurikulum itu merupakan
suatu kesatuan atau totalitas yang terdiri dari berbagai komponen, di mana antara komponen
satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka
pencapaian tujuan.

B. EMPAT KOMPONEN UTAMA KURIKULUM


Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi.
1. Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari
suatu proses pendidikan. Tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan
yang dicita-citakan dari suatu kurikulum. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk
yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan
evaluasi. Tujuan juga dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan
komponen-komponen kurikulum yang lainnya.

2. Isi/materi kurikulum merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri dari fakta, konsep,
prinsip, nilai, dan keterampilan yang perlu diberikan kepada siswa. Pengetahuan
ilmiah tersebut jumlahnya sangat banyak dan tidak mungkin semuanya dijadikan
sebagai isi/materi kurikulum. Oleh karena itu, perlu diadakan pilihan-pilihan dengan
menggunakan berbagai kriteria.

3. Strategi pembelajaran berkaitan dengan siasat, cara, atau sistem penyampaian isi
kurikulum. Ada dua jenis strategi pembelajaran yaitu yang berorientasi kepada guru
(teacher oriented) dan yang berorientasi kepada siswa (student oriented). Strategi
pertama mencakup model ekspositori atau model informasi, sedangkan strategi
kedua mencakup model inkuiri atau problem solving. Strategi yang digunakan atau
dipilih dalam pelaksanaan kurikulum diserahkan sepenuhnya kepada pelaksana
kurikulum dengan mempertimbangkan hakikat tujuan, sifat bahan/isi, dan kesesuaian
dengan tingkat perkembangan siswa.

4. Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan


menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan. Hasil evaluasi
kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum. Selain itu, hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai
masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang
kurikulum dan pendidikan.
SESI 2

MODUL 2
LANDASAN DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM

KEGIATAN BELAJAR 1
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan aspek-aspek yang


harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan suatu kurikulum satuan
pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Secara umum terdapat empat
landasan pokok yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu landasan filosofis,
psikologis, sosiologis (social budaya) dan teknologis (perkembangan ilmu
pengetahuan/teknologi).

A. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan filosofis berkaitan pentingnya filsafat dalam membina dan mengembangkan
kurikulum pada suatu lembaga pendidikan. Filsafat menjadi landasan atau rujukan utama yang
melandasi aspek-aspek lainnya dalam pengembangan kurikulum. Tujuan dan isi kurikulum
pada dasarnya tergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis. Pandangan filosofis
yang berbeda akan mempengaruhi dan mendorong aplikasi pengembangan kurikulum yang
berbeda pula. Berdasarkan filosofis inilah ditentukan tujuan-tujuan pendidikan.

B. LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan teori belajar dan teori perkembangan
anak. Teori belajar memberikan konstribusi dalam hal bagaimana isi kurikulum itu
disampaikan kepada siswa dan bagaiman siswa harus mempelajarinya. Teori perkembangan
diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum yang akan diberikan kepada siswa agar
tingkat kelulusan dan kedalamannya sesuai dengan taraf perkembangan siswa

C. LANDASAN SOSIOLOGIS
Landasan sosiologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbnagkan aspek
perkembangan masyarakat dan kebudayaan dalam mengembangkan kurikulum suatu
pendidikan. Pendidikan selalu mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyarakat
dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya yang menjadi dasar dan acuan bagi
pendidikan dan kurikulum.

D. LANDASAN TEKNOLOGIS
Landasan teknologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan aspek ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam mengembangkan kurikulum satuan
pendidikan. Karena pengembangan program pendidikan (kurikulum) harus dilandasi dan
mengacu pada perkembangan dan kemajuan IPTEKS yang secara langsung akan menjadi
isi/materi kurikulum dan cara penyampaiannya.

KEGIATAN BELAJAR 2
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pendekatan lebih menekankan pada usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara
kerja dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan
sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik
Pendekatan pengembangan kurikulum terdiri dari :
1. Pendekatan dari sudut pandang kebijakan pengembangan kurikulum
2. Pendekatan dari sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum
3. Pendekatan dari sudut pandang orientasi penyusunan kurikulum

SESI 3
MODUL 3
PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM
KEGIATAN BELAJAR 1
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah dasar pendirian dalam mengembangkan isi,
dan bahan pelajaran pada penyelenggaraan kegiatan pendidikan tertentu

A. Prinsip umum pengembangan kurikulum :


1. prinsip kontinuitas
2. prinsip berorientasi pada tujuan dan kompetensi
3. prinsip fleksibilitas
4. prinsip integritas

B. prinsip khusus pengembangan kurikulum


1. prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan
2. prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
3. prinsip berkenaan pemilihan proses belajar mengajar
4. prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
5. prinsip-prinsip berkenaan dengan penilaian

KEGIATAN BELAJAR 2
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN KURIKULUM
langkah-langkah pengembangan kurikulum :
A. diagnosa isk atau analisis kebutuhan
B. Perumusan tujuan
C. Pemilihan dan pengorganisasian materi
D. Pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar
E. Pengembangan evaluasi

SESI 4

MODUL 4
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
KEGIATAN BELAJAR 1
DASAR-DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

A. Implikasi manajemen berbasis sekolah


B. pengertian kurikulum berbasis kompetensi
C. karakteristik kurikulum berbasis kompetensi
D. prinsip kurikulum berbasis kompetensi

KEGIATAN BELAJAR 2
IMPLIKASI PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI.
A. peran guru dalam pengelolaan pembelajaran
B. implementasi kurikulum berbasis kompetensi melaluI pembelajaran terpadu
1. pengertian dan latar belakang kurikulum terpadu
2. karakteristik kurikulum terpadu
3. model pembelajaran terpadu
4. komponen-komponen kurikulum kurikulum terpadu

SESI 5
MODUL 5, 6 DAN 7
PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR

1. PERKEMBANGAN KURIKULUM SD SAMPAI DENGAN 1975.


2. KURIKULUM SD TAHUN 1984 SAMPAI DENGAN TAHUN 2004. 3. KURIKULUM SD
TAHUN 2006 SAMPAI DENGAN TAHUN 2013.
3. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP.
4. PROSES PENGEMBANGAN KTSP
5. PENGERTIAN KURIKULUM 2013

Perkembangan kurikulum sekolah dasar di Indonesia


A. perkembangan kurikulum prakemerdekaan
B. perkembangan kurikulum pasca kemerdekaan
C. kebijakan pengembangan kurikulum
D. aktor penyebab perubahan kurikulum di Indonesia
A. DEFINISI KTSP
Kurikulum merupakan suatu rencana atau pedoman yang disusun oleh lembaga pendidikan
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu yang kemudian dapat diperbaharui sesuai
perkembangan.

B. LANDASAN KTSP
1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat(19); pasal
18 ayat (1,2,3, dan 4); pasal 32 ayat (1,2,3); pasal 35 ayat(2); pasal 36 ayat (1,2,3,4); pasal
37 ayat (1,2,3); pasal 38 ayat (1 dan 2).
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 1 ayat (5,13,14,15); pasal 5 ayat (1,2); pasal 6 ayat (6); pasal 7 ayat (1,2,3,4,5,6,7,8);
pasal 8 ayat (1,2,3); pasal 10 ayat (1,2,3); pasal 11 ayat (1,2,3,4); pasal 13 ayat (1,2,3,4);
pasal 14 ayat (1,2,3); pasal 16 ayat (1,2,3,4,5); pasal 17 ayat ( 1 dan 2); pasal 18 ayat
(1,2,3); pasal 20.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang
standar isi pasal 1 ayat (1 dan 2) Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan pasal 1 ayat (1,2,dan 3).

C. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM KTSP


Menurut Anwar dan Harmi (2011) mengemukakan prinsip-prinsip pengembangan KTSP sebagai
berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
4. elevan dengan kebutuhan kehidupan,
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

D. UNSUR-UNSUR DALAM KTSP


1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2. Struktur dan muatan KTSP
3. Kalender pendidikan
4. Silabus dan RPP

E. PERANAN KURIKULUM
1. Konservatif
2. Kreatif
3. Kriitis dan evaluatif

F. TUJUAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan. KTSP
memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah:
a) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia
b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengan bilan keputussan bersama.
c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan
yang akan dicapai.
G. KARAKTERISTIK KTSP KTSP
memiliki Karakteristik sebagai berikut:
1. KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk
pribadi yang terampil dan mandiri
2. KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi; d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif; e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi (Kunandar, 2007:138).

Ciri-ciri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


1. KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan
program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan
peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
2. Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
3. Guru harus mandiri dan kreatif. 4. Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan
berbagai metode pembelajaran.

H. LANDASAN K13
Kurikulum 2013 berlandaskan kepada empat landasan seperti landasan yuridis, landasan filosofis,
landasan empiris, dan teoritik :
1. Landasan Yuridis
2. Landasan Filosofis
3. Landasan Empiris
4. Landasan Teoritik

Pengembangan K13 didasarkan pada prinsip-prinsip berikut.(Irwantoro &


Suryana:2016)
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran hanya
merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada kompetensi inti lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
4. Kurikulum didasarkankan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kompetensi dasar.
5. Kurikulum dikembangkan berdasarkan perbedaan kemampuan dan minat. 6.
Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkunganya.
6. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi dan seni.
7. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
8. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
9. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan daerah.
10. Penilaian hasil belajar un tuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi
I. KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
a) kurikulum sebagai suatu substansi. Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana
kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat
tujuan yang ingin dicapai.
b) kurikulum 2013 sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum
merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem
masyarakat
c) kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan
pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu
tentang kurikulum dan sistem kurikulum

J. PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013


Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan
pembelajaran ekstra-kurikuler.

K. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULM 2013


Seperti yang dikemukakan diberbagai media masa, bahwa melalui pengembangan
kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif. Melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintergrasi. Dalam
hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter
peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang
dipelajarinya secara konstekstual. Kurikulum 2013 memunginkan para guru menilai hasil
belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan
penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari.

L. PERALIHAN KTSP MENJADI KURIKULUM 2013


Banyak alasan kenapa terjadi perubahan kurikulum, disamping alasan kurikulum
sebelumnya harus disempunakan kerena ada kekurangan disana-sini, tapi yang paling
mendasar adalah agar kurikulum yang akan diterapkan tersebut mampu menjawab tantangan
zaman yang akan terus berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik
yang mampu bersaing de masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perubahan-perubahan atau penyempurnaan kurikulum yang terjadi di Indonesia
sejak bernama Rentjana Pembelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan saat ini Kurikulum 2013, selalu dibarengi dengan argumen-argumen ilmiah,
pendekatan-pendekatan mutakhir, lengkap dengan background teori-teori belajar terbaru dan
rasionalisasi dari masing-masing itu yaang tidak terbantahkan.

SESI 6
MODUL 8 DAN 9
PRODUK PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR

Dalam melaksanakan kurikulum sekolah dasar, tentu saja guru perlu memperhatikan
beberapa pedoman agar lebih terarah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Pedoman-pedoman tersebut pada dasarnya merupakan produk atau hasil pengembangan
kurikulum secara makro. Beberapa produk pengembangan kurikulum sekolah dasar dalam
bentuk : landasan, tujuan dan program, garis-garis besar program pengajaran (GBPP), dan
pedoman pelaksanaan.
A. Landasan
Landasan kurikulum biasanya dijadikan bagian pertama yang diuraikan dalam setiap
dokumen kurikulum, termasuk kurikulum sekolah dasar.

B. Tujuan dan Program


Produk dari pengembangan kurikulum berikutnya yaitu tujuan dan program. Tujuan
tersebut akan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan dapat terbina dari suatu
proses pendidikan.

C. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)


Secara umum dalam GBPP terdapat tujuan yang ingin dicapai (tujuan mta pelajaran
dan tujuan instruksional umum), materi atau pokok bahasan yang harus disajikan, proses
atau strategi pembelajaran yang digunakan, alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian
tujuan, bahkan terdapat juga distribusi materi dalam caturwulan atau semester dan kelas.

D. Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian


Pedoman menjadi acuan dalam melaksanakan kurikulum dan mengadakan penilaian.
Berikut ini adalah pedoman pelaksanaan yang dirangkum dari dokumen kurikulum
pendidikan dasar tahun 1994: Waktu Belajar, Sistem Guru, Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran, Bahasa Pengantar, dan Sistem Pengajaran.

E. Bimbingan Belajar dan Bimbingan Karier


a) Perencanaan program bimbingan belajar dan bimbingan karier ditekankan pada
upaya bimbingan belajar tentang cara belajar dan mengembangkan kemampuan
untuk membuat perencanaan serta kemampun mengambil keputusan
b) Program bimbingan termasuk didalamnya adalah bimbingan karier.

F. Penilaian
a) Penilaian kegiatan dan kemauan belajar siswa adalah upaya mengumpulkan
informasi tentang kemajuan belajar siswa.
b) Penilaian hasil belajar adalah upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui
seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan yang telah dicapai oleh siswa pada
khir setiap caturwulan, akhir tahun ajaran, atau akhir pendidikan di SD.

G. PROGRAM PEMBELAJARAN
Analisis Materi Pelajaran Setelah tujuan pembelajaran khusus dirumuskan dengan
dengan jelas biasanya langkah berikutnya adalah penentuan materi pelajaran. Materi
dalam hubungan rencana pembelajaran inni adalah materi yang terdiri dari pengetahuan,
nilai/sikap dan keterampilan. Dalam suatu rencana pembelajaran, kita akan memulai dari
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, baru materi pelajaran. Materi
pelajaran dalam rencana pembelajaran dapat diuraikan secara terperinci atau cukup
dengan pokok-pokok materi saja, dan perincian materi nantinya dapat dilampirkan. Dalam
menganalisis materi pelajaran di sekolah dasar kita perlu mengenal beberapa sifat materi
Sebagai bahan analisis, dibawah ini diuraikan secara ringkas karakteristik dari masing-
masing pelajaran termasuk materi yang harus diajarkan kepada para siswa sesuai dengan
Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Sesi 7
MODUL 10, 11 dan 12
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI, PEMILIHAN
MATERI PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


A. PENGERTIAN INDIKATOR Indikator merupakan penanda pancapaian kompetensi
dasar yang ditujukan oleh perubahan perilaku yang diukur untuk mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006).

B. PRINSIP-PRINSIP PERUMUSAN INDIKATOR


Indicator dijabarkan dari kompetensi dasar. Indicator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional. Indicator yang dirumuskan harus dapat diamati
atau didemonstrasikan.

C. KOMPONEN-KOMPONEN RUMUSAN INDIKATOR


Tiga komponen rumusan tujuan pembelajaran: pertama, performance atau unjuk kerja;
kedua, criterion (criteria); ketiga, condition (kondisi). Kemudian ada satu komponen
tambahan lagi yaitu komponen audience (siswa yang belajar).

D. JENIS-JENIS KEMAMPUAN HASIL BELAJAR


Bloom mengelompokkan kemampuan hasil belajar ke dalam 3 ranah atau domain,
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

E. KATEGORI HASIL BELAJA


Keterampilan intelektual (intellectual skills), Strategi kognitif (cognitive strategies),
Informasi verbal (verbal information), Keterampilan motorik (motor skills), dan Sikap
(attitudes)

2. PENYUSUNAN ALAT EVALUASI


A. EVALUASI FORMATIF DAN EVALUASI SUMATIF Evalusi sumatif adalah jenis
evaluasi yang dilaksanakan pada akhir periode pembelajaran dan digunakan untuk
tujuan sertifikasi. Evaluasi formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Hasil evaluasi formatif digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran.

B. KRITERIA PENYUSUTAN ALAT EVALUASI Menurut Sukardi (2009) dan Slavin


(1998) ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan atau
menyusun alat evaluasi yaitu Validitas, Realibilitas, dan Dapat dilaksanakan.

C. JENIS-JENIS ALAT EVALUASI


Ada dua jenis alat evaluasi yaitu tes dan non tes. Contoh non tes: skala sikap, daftar
cek, wawancara, observasi, angket dan sosiometri. Tes adalah seperangkat pertanyaan
/pernyataan yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban yang dapat dinilai benar
atau salah. Ada tiga jenis tes, yaitu: tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan atau tes
kinerja.
3. PEMILIHAN DAN PENGGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN MATERI PELAJARAN
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
mencapai sasaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

B. JENIS-JENIS MATERI PELAJARAN


Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Fakta,
Konsep, Prinsip, Prosedur, dan Sikap atau nilai.

C. KRITERIA PEMILIHAN MATERI PELAJARAN


Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu, pemilihan
materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran (criteria) yang
digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan. Kriteria
pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam system instuksional
dan yang mendasari penentuan strategi belajar mengajar

D. PENGORGANISASIAN MATERI PELAJARAN Ada empat cara untuk


mengurutkan atau mengorganisasikan materi pelajaran yaitu: Dari sederhana
menuju ke yang kompelks (simple to complex), Dari bagianbagian ke keseluruhan
(parts to whole), Dari keseluruhan menuju ke bagian-bagian (whole to parts), dan
Kronologis (choronological).

E. JENIS PENGORGANISASIAN MATERI PELAJARAN Pengorganisasian logis,


Pengorganisasian psikologis, dan Pengorganisasian kronologis didasarkan pada
waktu kejadian.

4. PEMILIHAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


A. MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”,
”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media adalah alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
B. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah bahan, alat atau segala sumber daya yang digunakan
dalam proses penyampaian informasi guru kepada murid. Baik berbentuk fisik
ataupun piranti lunak. Pengertian media pembelajaran menurut para ahli : Menurut
1. Malik (199)
2. Menurut Gerlach dan Ely (1971)
3. Menurut Latuheru.

C. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli (Levie & Lentz) :


1. Fungsi Atensi
2. Fungsi Afektif
3. Fungsi Kognitif
4. Fungsi Kompensantoris.

D. Fungsi Media Pembelajaran Secara Umum


Menarik Perhatian Siswa, Memperjelas Penyampaian Pesan, Mengatasi
Keterbatasan Ruang, Waktu dan Biaya, Menghindari Kesalahan Tafsir,
Mengakomodasi Perbedaan Tipe Gaya, Belajar Siswa, dan Untuk Mencapai Tujuan
Pembelajaran Secara Efektif
E. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut: pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar, bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, metode pembelajaran bervariasi, dan
pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

5. SUMBER BELAJAR

A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR


Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orangdan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

B. JENIS-JENIS SUMBER BELAJAR


Pesan, bahan, alat/perlengkapan, pendekatan/ metode/teknik, dan lingkungan.

C. MANFAAT SUMBER BELAJAR


1. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik.
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan.
3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalaM
lingkup mikro maupun makro
6. Dapat memberi informasi yang positif.
7. Dapat merangsang untuk berpikir.

D. FUNGSI SUMBER BELAJAR


A. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan
B. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara.
C. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara
D. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan.
E. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu.
F. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.

E. KRITERIA MEMILIH SUMBER BELAJAR


Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
1. Ekonomis
2. Praktis
3. Mudah
4. Fleksibel
5. sesuai dengan tujuan.

Anda mungkin juga menyukai