Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Matakuliah

Pengembangan Kurikulum
dan Pembelajaran di SD PDGK4502
Tutor : Dr. Nurul Istiq'faroh, M.Pd.

1. Kurikulum merupakan komponen yang sangat krusial dalam pelaksanaan pendidikan.


Kurikulum dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan pendidikan sehingga tujuan
pendidikan dapat terlaksana secara optimal. Secara konseptual, kurikulum dapat
dikelompokan menjadi tiga dimensi pengertian:

a. Sebutkan 3 dimensi pengertian kurikulum tersebut.


b. Jelaskan masing-masing 3 dimensi pengertian kurikulum.
Secara konseptual pengertian kurikulum dapat dikelompokkan pada tiga dimensi
pengertian, yaitu (1) kurikulum sebagai mata pelajaran (subjects), (2) kurikulum
sebagai pengalaman belajar (learning experiences), dan (3) kurikulum sebagai
program/rencana pembelajaran.
Ketiga dimensi pengertian kurikulum tersebut secara singkat dapat diuraikan sebagai
berikut :
Pengertian kurikulum pada dimensi pertama mengandung makna bahwa pada dasarnya
kurikulum itu terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa. Dalam
hal ini, kurikulum selalu berorientasi pada penguasaan isi atau materi pelajaran sebagai
sasaran akhir proses pendidikan (content oriented). Isi atau materi pelajaran yang harus
dikuasai siswa tersebut pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan yang terkait
dengan setiap mata pelajaran. Dimensi pengertian kurikulum sebagai mata pelajaran
ini dianggap merupakan pandangan yang terlalu sempit dan sederhana, namun
demikian, pada kenyataannya masih banyak diterapkan dalam praktik pelaksanaan
pendidikan dewasa ini.
Pengertian kurikulum pada dimensi kedua tidak dibatasi hanya sebagai sejumlah mata
pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang
dialami siswa dan memengaruhi perkembangan pribadinya. Dengan demikian,
pengertian kurikulum itu mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Ahli
kurikulum yang berpendapat seperti itu, di antaranya Harold B. Alberty (1965). Ia
memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah
tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the students by the
school). Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup
juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas. Pendapat yang senada
dan menguatkan pengertian tersebut dikemukakan oleh Saylor, Alexander, dan Lewis
(1974) yang menganggap kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi
siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah maupun di luar
sekolah. Dimensi pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar ini dianggap
merupakan pandangan yang terlalu luas karena sekolah dalam hal ini guru tidak
mungkin dapat mengontrol dan mengukur segala bentuk perilaku siswa, khususnya
yang terjadi di luar sekolah. Selain itu, makna kurikulum itu sendiri menjadi kabur dan
tidak fungsional.
Pengertian kurikulum pada dimensi ketiga mengandung makna bahwa kurikulum
tersebut merupakan suatu program atau rencana belajar (a plan for learning). Pengertian
kurikulum pada dimensi ini nampaknya untuk menjembatani pandangan mengenai
pengertian kurikulum yang terlalu sempit dan pandangan yang terlalu luas.
2. Dalam praktek pembelajaran, seorang guru harus memahami karakteristik masing-masing
siswa secara mendalam sehingga guru dapat memilih metode dan model pembelajaran
yang tepat. Dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum, guru harus mampu
menguasai landasan psikologis.

a. Jelaskan pengertian landasan psikologis pengembangan kurikulum


b. Jelaskan substansi landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya perupakan aspek-aspek yang
harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan suatu kurikulum
suatu pendidikan, baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Menurut salah seorang pakar ilmu kurikulum yang bernama Robert S. Zais ( 1976 ),
kurikulum suatu lembaga pendidikan didasarkan kepada lima landasan (Poundations ),
yaitu ( 1 ) pilosopical assumtions, ( 2 ) epistemology ( the nature of knowledge ) ( 3 )
society/ culture, ( 4 ) the individual, dan ( 5 ) learning theory. Dengan berpedoman pada
lima landasan tersebut dibuatlah model yang disebut An electic model of the
curriculum and its foundations.
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah asumsi-asumsi atau rumusan
yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis, logis, dan sistematis
(filosofis) dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan mengembangkan
kurikulum dalam bentuk program (tertulis), maupun kurikulum dalam bentuk
pelaksanaan (operasional) di sekolah.
Implikasi dari penerapan landasan filosofis bagi elemen ditas yaitu Kurikulum berisi
pengalaman-pengalaman yang telah teruji, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa, sedangkan tenaga pendidik yaitu menyediakan serta mengatur kondisi untuk
membelajarkan peserta didik, mengoptimalkan kesempatan bagi peserta didik untuk
menemukan dirinya sendiri, untuk menjadi dirinya sendiri. Sehingga mampu
membentuk masyarakat belajar, yaitu masyarakat yang siap menghadapi perubahan-
perubahan yang semakin lama semakin maju tanpa kehilangan dirinya. Contoh
implikasinya yaitu terdapat dalam kurikulum 2013.
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan
kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara
sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat,
yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat
fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula
terhadap kegagalan proses pengembangan manusia.
3. Dengan adanya kurikulum yang berlaku, guru memiliki hak untuk berinovasi dalam
pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model-model permainan dalam
pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah
melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan kurikulum.
a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut ?
b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak kaku, terutama
dalam hal pelaksanaannya, dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar apa
yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi
tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar belakang
peserta didik.
4. Langkah kedua pengembangan kurikulum yaitu perumusan tujuan. Dalam pengembangan
kurikulum, tujuan dibagi dalam beberapa taksonomi yang disusun secara hierarkis.
a. Sebutkan taksonomi tujuan menurut Benyamin S. Bloom.
b. Jelaskan masing-masing taksonomi tujuan tersebut.
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan.
Taksonomi ini pertama kali disoleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain
tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
Domain Kognitif
a) Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta,
gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta
menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan
baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum
untuk produk.
b) Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur,
metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi
tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi
akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk
fish bone diagram.
c) Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan
membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang
akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan
tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam
tingkat keparahan yg ditimbulkan.
d) Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur
atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data
atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai
contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk
menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua
penyebab turunnya kualitas produk.
e) Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan,
metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk
memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang
manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan
berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Domain Afektif
Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol.
a. Penerimaan (Receiving/Attending) : Kesediaan untuk menyadari adanya suatu
fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan
perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
b. Tanggapan (Responding) : Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di
lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan
tanggapan.
c. Penghargaan (Valuing) : Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada
suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari
serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
d. Pengorganisasian (Organization) :Memadukan nilai-nilai yang berbeda,
menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang
konsisten.
Domain Psikomotor
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain
yang dibuat Bloom.
Persepsi (Perception) : Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu
gerakan.
Kesiapan (Set) : Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
Guided Response (Respon Terpimpin) :Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang
kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
Mekanisme (Mechanism) :Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga
tampil dengan meyakinkan dan cakap.
Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response) :Gerakan motoris yang
terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
Penyesuaian (Adaptation) :Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat
disesuaikan dalam berbagai situasi.
Penciptaan (Origination) :Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi
atau permasalahan tertentu.

Sumber Referensi :
Modul 1 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 1
Modul 2 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 1
Modul3 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 1
Modul3 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 2

Nama : Joko Pramono


Nim : 818127882
UPBJJ : Purwokerto
Tutor : Dr. Nurul Istiq'faroh, M.Pd.
Id Tutor : 01001449
Kelas : Pengemb. Kur. & Pembel. di SD

Anda mungkin juga menyukai