Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun

laporan perbaikan pembelajaran, yakni mata pelajaran non eksakta.

Maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu

tugas pelatihan dalam pembuatan portofolio pada Pelatihan Karya Tulis

Ilmiah

Tugas portofolio yang dimaksud adalah salah satu tugas pada

pelatihan Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan .

Penyusun laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak, maka perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih

yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik material

maupun spiritual demi selesainya penyusunan laporan ini.

Penulis berdo’a semoga amal kebaikan semua pihak yang telah

membantu mendapat imbalan yang melimpah dari Allah SWT. Akhirnya

penyusun berharap semoga laporan yang sangat sederhana ini berguna bagi

penyusun khususnya dan pembaca umumnya.

Putussibau, ……………………

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Sekolah Dasar masalah sosial di masyarakat mulai diperkenalkan di

kelas IV semester genap. Materi yang diberikan diantaranya tentang pengertian

masalah sosial, terjadinya masalah sosial, aneka macam masalah sosial dan

pemecahan masalah sosial. Semua materi tersebut harus benar-benar di

kuasai siswa secara berurutan, agar tidak membingungkan anak.

Masalah sosial di masyarakat merupakan materi yang ada dalam

pembelajaran IPS. Hal ini terhitung agak sulit dan merupakan masalah bagi

siswa kelas IV SD Negeri 04 Putussibau Kecamatan Putussibau, Kabupaten

Kapuas Hulu. Hal ini terlihat ketika siswa mengerjakan tes evaluasi tentang

masalah sosial sebanyak 5 soal ternyata hasilnya tidak memuaskan.

Dari uraian diatas, berarti pembelajaran tentang masalah sosial dikatakan

tidak berhasil, karena jumlah siswa yang menguasai materi pelajaran kurang

masih kurang. Hal ini sesuai dengan pengarahan pengawas TK/SD dalam

kegiatan KKG dan pemeriksaan analisis pembelajaran di Kecamatan

Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu yaitu pembelajaran dikatakan berhasil

apabila minimal 70% siswa menguasai materi pembelajaran. Oleh karena itu,

peneliti selaku guru kelas IV SD Negeri 04 Putussibau, perlu melakukan

kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tndakan Kelas) agar

siswa dapat dengan mudah mengerjakan soal yang berkaitan dengan masalah
sosial. Masalah tersebut harus segera diatasi, karena keberhasilan proses

pembelajaran merupakan tanggung jawab guru. Selain itu bagi siswa dalam

proses pembelajaran di tuntut adanya sistem belajar tuntas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bagian

pendahuluan dan diskusi peneliti dengan teman sejawat maka di tetapkan

masalah yang diangkat dalam perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai

berikut :

1. Siswa tidak dapat menjelaskan pengertian masalah sosial.

2. Siswa tidak dapat menjelaskan terjadinya masalah sosial.

3. Siswa tidak dapat menyebutkan aneka macam masalah sosial.

Dari diskusi dengan teman sejawat disepakati penyebab siswa tidak

dapat memahami masalah sosial karena dalam pembelajaran guru

tidak menggunakan alat bantu. Dari uraian diatas, yang menjadi fokus

perbaikan pembelajaran adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa

agar mereka dapat dengan mudah menjelaskan pengertian masalah sosial,

menjelaskan terjadinya masalah sosial, dan menyebutkan penyebab

timbulnya masalah sosial. Sehingga dapat disimpulkan fokus perbaikan

pembelajaran menjadi rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membantu siswa-siswi kelas IV SD Negeri 04

Putussibau agar mereka dapat menjelaskan pengertian masalah sosial ?

2. Bagaimana cara membantu siswa-siswi kelas IV SD Negeri 04


Putussibau agar mereka dapat menjelaskan terjadinya masalah sosial ?

3. Bagaimana cara membantu siswa-siswi kelas IV SD Negeri 04

Putussibau agar mereka dapat menyebutkan aneka macam masalah sosial ?

C. Tujuan Perbaikan

Dari apa yang diketahui bahwa dari permasalahan penelitian, tujuan penelitian

adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami masalah sosial,

secara khusus tujuan penelitian dapa t dirumuskan sebagai berikut :

1. Membantu siswa kelas IV SD Negeri 04 Putussibau agar mereka dapat

dengan mudah memahami masalah sosial dengan menggunakan alat bantu.

2. Mendiskripsikan pembelajaran memahami masalah sosial pada siswa kelas

IV SD Negeri 04 Putussibau dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.

D. Manfaat Perbaikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi

siswa, guru, sekolah maupun rekan-rekan guru yang lain.

• Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman

siswa tentang materi masalah sosial sehingga prestasi siswa juga

meningkat.

• Bagi peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan guru

terutama dalam penggunaan alat bantu pembelajaran, sehingga guru

berusaha mengembangkan diri untuk meningkatkan profesi yang akhirnya


pembelajaran dapat maksimal

• Bagi rekan-rekan guru yang lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai masukan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan sosial di

kelas khususnya pada materi yang sama

• Bagi sekolah penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya

meningkatkan mutu pembelajaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Hasil Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang

berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu hal ini di kemukakna oleh para

ahli psikolog dalam Asmawi Zainul (2005). Secara khusus dari aliran

psikologi kognitif mengemukakan bahwa belajar tidak harus berpusat pada

guru, tetapi anak harus lebih aktif. Oleh karenanya menurut Mikarsa dkk

(2005) siswa harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang

dipelajarinya. Konsekuensinya materi yang dipelajari harus menarik minat

pendidik dan menantang sehingga mereka asyik dan terlibat dalam proses

pembelajaran.

Menurut Asmawi Zainul (2005) pembelajaran merupakan kegiatan

formal yang dilakukan di sekolah. Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan

belajar mengajar. Dua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar

mengajar adalah siswa dan guru. Dalam teori-teori yang modern kegiatan

belajar mengajar harus di bangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru

dan siswa, diminta kedua belah pihak berperan dan berbuat baik secara aktif

di dalam suatu kerangka belajar (frame work) dan dengan menggunakan

kerangka berpikir (frame of reference) yang seyogyanya dipahami dan disepakati

bersama.
B. Metode Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS dikenal beragam teknik

pendekatan, strategi pembelajaran, dan model pembelajaran yang tepat

sasaran, berdaya guna dan berhasil guna yang dapat diterapkan secara

aplikatif kapada siswa di kelas. Berbagai metode, pendekatan, strategi

maupun model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

mata pelajaran IPS masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta

karakteristik yang sesuai dengan situasi dan kondisi kalas tertentu, namun

masing-masing memiliki satu tujuan yang sama yaitu memperlancar proses

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS dan meningkatkan prestasi

belajar mengajar siswa pasca kegiatan belajar mengajar pelajaran IPS.

Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV, metode

diskusi kelompok adalah metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk

membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan

yang bersifat problematis.

Anda mungkin juga menyukai