Anda di halaman 1dari 4

1.

Uraian dari gambar tersebut


a). Dari gambar kita dapat melihat bahwa keempat dimensi pengertian kurikulum tersebut
pada hakikatnya merupakan paradigma berpikir mengenai pengembangan kurikulum
yang dimulai dari munculnya ide atau gagasan, kemudian dijabarkan menjadi rencana
tertulis. Selanjutnya, rencana tertulis tersebut diimplementasikan yang pada akhirnya
diperoleh hasil (outcomes). Yang pertama, dimensi kurikulum sebagai ide dan rencana
tertulis, disebut kurikulum ideal atau kurikulum potensial (ideal/potential curriculum).
Kurikulum ideal atau potensial ini wujud nyatanya berupa silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran/RPP (pada waktu yang lalu disebut garis-garis besar
program pengajaran/GBPP dan satuan pelajaran). Jenis kurikulum ini sering juga
disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum) yang diharapkan
dapat berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi guru dalam proses pembelajaran di
sekolah. Proses pembelajaran itu sendiri merupakan kurikulum aktual (actual/real
curriculum) yang pada hakikatnya merupakan implementasi atau pelaksanaan dari
kurikulum ideal.
b). Situasi dan kondisi yang terjadi dalam proses pembelajaran (kurikulum aktual)
biasanya tidak selamanya sesuai dengan apa yang telah direncanakan (kurikulum ideal).
Pelaksanaan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh berbagai fakto, baik yang
mendukung maupun yang menghambat proses pencapaian kurikulum ideal tersebut.
Segala sesuatu yang tidak direncanakan terlebih dahulu atau tidak dapat diantisipasi
pada saat menyusun kurikulum ideal, namun muncul pada saat pelaksanaan kurikulum
dan mempengaruhi terhadap perubahan perilaku siswa. Hal itulah yang dinamakan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).

2. a). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada;

a. Ketentuan dankebijakan pemerintah, yang dapatditemukan dalam dokumen-


dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategis pembangunan termasuk di
dalamnya pendidikan;
b. Survei mengenai persepsi 0rang tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka yang
dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka;
c. Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu yang dihimpun
malalui angket,wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa;
d. Survei tentang manpower [sumber daya manusia /tenaga kerja];
e. Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama;serta
f. Penelitian.

b). Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes ? norma
penilaian normatif menghgunakan kritria yang bersifat “relative” Artinya, selalu
berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan pada waktu tersebut dan
menetukan ststus setiap peserta didik terhadap kemampuan pendidik lainnya.

3. a). Kompetensi dasar ini terdiri dari kompetensi barikut ini.

1. Kompetensi akademik, artinya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan


keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara independen.
2. Kompetensi okupasiaonal, artinya paserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu
baradaptasi terhadap dunia kerja.
3. Kompetensi kuitural, artinya peserta didik harus mampu menetapkan diri sebaik-
baiknya dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang pluralisti.
4. Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupan,
serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai
dengan perkembangan zaman.

b). Tujuan dalam kegiatan pengembangan kurukulum, baik pada level makro maupun
mikro, pesan tujun sangatlah menentukan. Ivor k. Davies [dalam hamid hasan, 1990]
mengemukan bahwa tujuan dalam suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas
manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan.

 Tujuan memberikan pegangan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara


melakukukannya, dan merupakan patokan untuk mengetahui sampai dimana tujuan
itu telah dicapai [s.nasution,1987].
 Tujuan sangat memegan peranan penting, akan mewarnai keseluruan komponen-
komponen lainnya dan akan mengarahkan semuah kegiatan mengajar [nana
syaodih, 1988].
 Tujuan kurikulum yang dirumuskan menggambarkan pula pandangan para
pengembang kurikulum mengenai pengetahuan,kemampuan,serta sikap yang ingin
dikembangkan [hamid hasan,1990].endang

Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pilihan isi/konten,
strategi dan media pembelajaran, serta evaluasi, bahkan dalam berbagai model
pengembangan kurikulum, tujuan ini dianggap sebagaidasar,arah, dan patokan dalam
menentukan komponen-komponen yang lainnya. Ada ahli kurikulum yang memandang
tujuan sebagai proses, seperti bruner dan fento [dalam hamid hasan,1990], namun
kebanyakan para ahli memandang tujuan itu sebagai hasil (product).

4. Kurikulum berbaris kompetensi ini bertumpu pada rekonsruksi sosial dan teknologi,
artinya pembelajaran dilakukan dengan menekankan pada interaksi individu dengan
lingkungannya sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuannya sendiri(self regulated).
Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas harus dapat membantu siswa untuk memahami
makna pengetahuan melelui metode yang memeberikan kreasi untuk menemukan. Siswa di
didik untuk mampu daya saing yang tinggi dengan sejumlah kompetitor dalam lingkungan
masyarakat.

5. a). Prinsip-prinsip desain pembelajaran serta alasannya :

 Prinsip relevansi
Prinsip ini merupakan prinsip dasar dalam sebuah kurikulum. Prinsip ini juga bisa
dikatakan sebagai rohnya sebuah kurikulum. Artinya apa bila prinsip ini tidak
dipenuhidalam sebuah kurikulum, maka kurikulum menjadi tidak bermakna.

 Prinsip fleksibilitas
Yerkait dengan keluwesan dalam tahad implementasi kurikulum. Penerepen prinsip
flekbilitas dalam kurikulum adalah bahwa suatu kurikulum harus dirancang secara
fleksibel atau lewes sehingga pada saat di implementasikan memungkinkan untuk
dilaksanakan perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada yang tidak
terprediksi saat kurikulum itu dirancang contoh yang sederhana adalah pada saat
kurikulum dirancang.
 Prinsip kontinuitan
perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesimbungan tidak
terputus-putus, artinya bagian-bagian, aspek-aspek,materi,dan bahan kerajinan
disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki
hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, stuktur
dalam satuan pendidikan,dan tingkat perkembangan siswa.
 Prinsip efisiensi
Kurikulum mudah dilaksakan menggunakan alat-alat sederhana dan memerlukan
biaya yang murah. Kurikulum yang terlalu menuntut keahlian-keahlian dan peralatan
yang sangat khusus serta biaya yang mahal merupakan kurikulum yang tidak praktis
dan sukat dilaksakan.
 Prinsip efektifitas
Walaupun prinsip kurikulum itu mudah, sederhana,dan murah,keberhasilannya harus
diperhatikan secara kuatitas dan kualitas karena pengembangan kurikulum tidak dapat
dilepaskan dan merupakan jabaran dari perencanaan pendidikan.

b). Tujuan dalam sistem pendidikan di indonesia ialah klasifikasi yang ditemukan oleh
benjamin s. Bloom,ddk. Dalam bukunya taxonomy of educational objective, bloom membagi
tujuan menjadi tiga domain, yaitu cognitive,affective,dan psychomotor. Dalam pelaksanaan
kurikulum,ketiga domain tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai