INDIKATOR
1. Menjelaskan keterkaitan hakikat IPA dengan inkuiri IPA
2. Membandingkan S-APA dengan pendekatan KPS
3. Mengumpulkan fakta yang relevan
4. Membedakan observasi dan inferensi
5. Membuat pertanyaan yang dapat ditindak lanjuti dengan penyelidikan
6. Membandingkan prediksi dan berhipotesis
7. Mengidentifikasi variabel dalam suatu kasus penyelidikan
8. Mengidentifikasi KPS dari contoh tugas atau kegiatan
9. Menjelaskan literasi sains
10. Menyimpulkan karakteristik soal literasi sains
11. Mengidentifikasi KPS yang tercakup dalam soal-soal berdimensi proses
Sains = Produk, proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
di dalamnya.
Produk sains: Fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori dapat dicapai melalui metode-metode
sains atau metode ilmiah (Scientific Methods), bekerja ilmiah (Scientific Inquiry).
OPINI:
“Agar siswa menguasi sains adalah dengan memberikan produk
sains sebanyak-banyaknya”
Yang tepat adalah, memberikan kesempatan kepada orang untuk belajar, berbuat,
berpikir dan bertindak seperti ilmuwan (Scientist)
Belajar sains atau membelajarkan sains?
Memberikan kesempatan dan bekal untuk memproses sains dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui cara-cara yang benar dan mengikuti etika keilmuwan dan etika
yang berlaku dalam masyarakat.
Sains/IPA disusun dan diorganisasikan ke dalam 7 (tujuh) lingkup pembelajaran, antara lain:
S-APA (Science A Process Approach), dan pendekatan Keterampilan Proses
Sains (KPS) merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
proses IPA. Namun dalam tujuan dan pelaksanaannya terdapat perbedaan.
S-APA tidak mementingkan konsep apa yang akan dicapai, sedangkan
pendekatan KPS justru menggunakan keterampilan proses untuk
memahami konsep atau mempelajari konsep.
Selain itu S-APA menuntut pengembangan pendekatan proses secara utuh
yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaannya, sedangkan jenis-jenis
keterampilan proses dalam pendekatan KPS dapat dikembangkan secara
terpisah-pisah, bergantung metode yang digunakan.
FAKTA PENAFSIRAN/
FAKTA KESIMPULAN
FAKTA
2) Kedua: Keterampilan Proses Sains (KPS) keterampilan belajar sepanjang hayat (Life-Long
Learning)
*(bukan hanya saja dapat digunakan untuk mempelajari ilmu)
namun dapat digunakan sehari-hari bahkan untuk dapat bertahan hidup (Life skills)
(KPS) melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial
Ket. Kognitif: Peserta didik melakukan ket. Proses menggunakan pikiran)
Ket. Manual: Melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan
alat.
Ket. Sosial: Bahwa peserta didik berinteraksi dg ket. Proses, misal: mendiskusikan hasil
pengamatan.
Kita tidak perlu mempersoalkan perbedaan cara pandang dan pengelompokan tersebut,
karena fase-fase/ tahapan masing-masing pendapat memiliki kedekatan atau kemiripan.
Terdapat keterampilan dasar yang harus dilakukan dan latih agar mahir dan mampu
mempelajari sains dengan baik, antara lain:
1) Observasi dan inferensi,
2) Pengukuran dan estimasi,
3) Mengajukan pertanyaan dan merumuskan masalah,
4) Komunikasi dan interpretasi,
5) Prediksi dan berhipotesis,
6) Definisi operasional,
7) Identifikasi dan pengendalian variabel,
8) Serta eksperimen dan penyelidikan .
OBSERVASI DAN
INFERENSI
Contoh 1
Coba Anda perhatikan gambar di sebelah.
Menurut Anda, apa arti gambar tersebut?
.........................................
Tuliskan apa yang tampak, kemudian artikan.
Atau tuliskan apa yang anda pahami, lalu
tuliskan alasannya.
______________ ________________
_____________ Karena ____________
Gambar 1 . Apa yang dapat Anda amati dan yang Anda deskripsikan pada gambar tersebut?
Contoh: Melihat sebuah papan tulis, mendengar bel berdering, membau asap,
Dalam sains, biasanya pengamatan diikuti dengan usaha untuk menjelaskan pengamatan
itu, atau inferensi.
Pengamatan dan inferensi tentunya dua hal yang terpisah, contoh:
Contoh 2:
Ada sebuah aquarium kosong di dalam kelas itu (Pengamatan)
Contoh 3:
Aquarium itu panjangnya 50 cm, lebarnya 30 cm, dan dalamnya 18 cm (Pengamatan)
Contoh 4:
Aquarium itu pernah digunakan untuk memelihara lima ikan (Inferensi, bukan pengamatan)
Contoh 5:
Aquarium itu kedap air (Inferensi, bukan pengamatan)
Pengamatan 1:
Zebra, Banteng dan Badak itu sedang
berdiri berdampingan
Inferensi 1:
Zebra, Banteng dan Badak itu tidak
saling menyerang (masuk akal)
Inferensi 2:
Tidak seekorpun hewan di daerah ini
tidak saling menyerang satu sama
lain. (tidak masuk akal) karena Anda
Gambar 2. Hewan yang berbeda sedang berbagi tempat pada tidak punya bukti apapun tentang
ruang terbuka hewan-hewan ini.
OBSERVASI DAN INFERENSI
Lanjutan ..
Pengamatan 2:
Beberapa zebra dan banteng sedang
makan rumput
Inferensi 4:
Rumput itu merupakan makanan bagi
zebra, banteng dan badak (Masuk akal)
Inferensi 5:
Sebagian besar rumput di daerah ini
dimakan oleh zebra dan banteng (tidak
masuk akal, karena “Anda tidak punya
bukti memiliki bukti apapun tentang
jumlah yang dimakan”. Gambar 2. Hewan yang berbeda sedang
berbagi tempat pada ruang terbuka
Lanjutan ..
Contoh 2:
Setiap kali buah apel terlepas dari cabang atau rantingnya tempat menempel, apel tersebut
akan jatuh menuju pusat bumi (tidak peduli jenis apapun/dilokasi manapun di bumi akibat
gaya yang bekerja secara teratur) keyakinan sebab akibat dan adanya keteraturan gaya
mengarahkan kita pada anggapan dasar bahwa seluruh peristiwa akan dapat diramalkan/
diperkirakan.
Lanjutan ..
Berhipotesis melibatkan cara menjelaskannya dengan jalan mengubah salah satu variabel
Contoh Prediksi:
Memperkirakan berapa lama dan berapa kali sebuah biji mahoni berputar sebelum jatuh
ke tanah.
Contoh 1 berhipotesis :
Memperkirakan cara memperbaiki ukuran buah tomat yang ditanam secara hidroponik
Contoh 2 berhipotesis:
Jika saya menggosok gigi setiap hari, maka saya tidak akan mengembangkan gigi
berlubang.
Jika 50 mL air ditambahkan ke tanaman saya setiap hari dan mereka tumbuh, kemudian
menambahkan 100 mL air setiap hari maka akan membuat mereka tumbuh bahkan lebih
besar.
Jika saya menambahkan pupuk ke kebun saya, maka tanaman saya akan tumbuh lebih
cepat.
Dalam suatu kegiatan ilmiah kita kenal ada 3 jenis variabel, antara lain:
seorang peneliti.
tersebut.
3) Variabel kontrol
Yaitu suatu variabel yang tidak diubah
Lanjutan ..
Keduanya memiliki jenis tanaman sama, pot yang identik,
Contoh: jenis dan jumlah tanah sama, jenis dan jumlah pupuk
sama, jumah air sama, cahaya sama . “Temperatur
berbeda”
Gambar 3
Kelompok
Kelompok Kontrol = Eksperimen=
kondisi “tidak diubah” Kel. yg sedang dikaji =
u/pembanding kondisi diubah.
LATIHAN SOAL!
1) Dua anak berbeda berat tubuhnya diperiksa denyut nadinya setelah melakukan lari tiga kali
Variabel Respon:__________________
Variabel Kontrol:__________________
TENTUKAN!
2)
Manakah Variabel Manipulasinya:__________
Core
subjects Flexibility
21st Century Initiative
Information Context Leadership
Digital Life and career
Media, and Social-skills
literacy skills
ICT literacy Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
PENYIAPAN GURU PROFESIONAL ABAD-21
Literasi Bahasa
Literasi Numerasi
Literasi Sains
Literasi Teknologi
Literasi Finansial
Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
Tujuan LITERASI:
Merancanakan
Penyelidikan
Interpretasi
Lanjutan ..
Klasifikasi
Dosen
Ani Anjarwati, S.Pd., M.Pd
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id