Anda di halaman 1dari 38

METODE ILMIAH/ SCIENTIFIC METHODS

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:


ANI ANJARWATI, S.PD., M.PD.

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
SEPTEMBER 2019
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KAD)
Memahami metode ilmiah (bekerja ilmiah) dalam pembelajaran IPA
Menganalisis metode ilmiah (bekerja ilmiah) dalam pembelajaran IPA

INDIKATOR
1. Menjelaskan keterkaitan hakikat IPA dengan inkuiri IPA
2. Membandingkan S-APA dengan pendekatan KPS
3. Mengumpulkan fakta yang relevan
4. Membedakan observasi dan inferensi
5. Membuat pertanyaan yang dapat ditindak lanjuti dengan penyelidikan
6. Membandingkan prediksi dan berhipotesis
7. Mengidentifikasi variabel dalam suatu kasus penyelidikan
8. Mengidentifikasi KPS dari contoh tugas atau kegiatan
9. Menjelaskan literasi sains
10. Menyimpulkan karakteristik soal literasi sains
11. Mengidentifikasi KPS yang tercakup dalam soal-soal berdimensi proses

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


HAKIKAT IPA DAN INKUIRI

 Sains = Produk, proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
di dalamnya.
 Produk sains: Fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori dapat dicapai melalui metode-metode
sains atau metode ilmiah (Scientific Methods), bekerja ilmiah (Scientific Inquiry).

OPINI:
“Agar siswa menguasi sains adalah dengan memberikan produk
sains sebanyak-banyaknya”

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


HAKIKAT IPA DAN INKUIRI
Lanjutan ...

Yang tepat adalah, memberikan kesempatan kepada orang untuk belajar, berbuat,
berpikir dan bertindak seperti ilmuwan (Scientist)
Belajar sains atau membelajarkan sains?

 Memberikan kesempatan dan bekal untuk memproses sains dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui cara-cara yang benar dan mengikuti etika keilmuwan dan etika
yang berlaku dalam masyarakat.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


HAKIKAT INKUIRI

Inkuiri berasal dari kata “inquire” = mencari atau mempertanyakan.


istilah ini sudah dipernakalkan sejak Th. 1970an sebagai suatu metode.
Di Indonesia inkuiri sering dipasangkan dengan metode penemuan (Discovery) khususnya
dalam pemb. Sains sekitar Th. 1980an (Amien,1982).
Inkuri dikenal sebagai pendekatan, seperti pendekatan konsep, pendekatan tujuan,
pendekatan lingkungan sekitar pada Th. 1990 an, juga ada yang memperkenalkan sebagai
salah satu model mengajar (Joyce, et al., 2000) .
National Science Education Standart menekankan pentingnya inkuiri dimasukkan dalam
kurikulum sains di Amerika Serikat. (National Research, 1996)
Rustaman (2007) memperkenalkan inkuiri sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan
dan perlu diukur keberhasilannya pada siswa dan guru yang melaksanakannya
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id
LINGKUP PEMBELAJARAN SAINS

Sains/IPA disusun dan diorganisasikan ke dalam 7 (tujuh) lingkup pembelajaran, antara lain:

 Penerapan sains dlm 6. Sains dan Teknologi


1. Bekerja Ilmiah Proses
kehidupan sehari-hari
yang sudah tertuang 7. Sains dalam Perspektif
dlm lingkup konseptual individu dan masyarakat

2. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

3. Materi dan Sifatnya


Lingkup Konseptual
4. Energi dan Perubahannya *(terkaji dalam mapel biologi, kimia, fisika, pengetahuan bumi
dan alam semesta)

5. Bumi dan Alam Semesta

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


KETERKAITAN IPA DAN INKUIRI

“Bekerja ilmiah (Scientific Inquiry) sebagai lingkup “Proses”


bertautan erat dengan konsep”

Dengan demikian, bekerja ilmiah mengintegrasikan isi sains ke dalam kegiatan-


kegiatan pembelajaran yang membekali peserta didik pengalaman secara
langsung.
PERBEDAAN S-APA DENGAN PENDEKATAN KPS


S-APA (Science A Process Approach), dan pendekatan Keterampilan Proses
Sains (KPS) merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
proses IPA. Namun dalam tujuan dan pelaksanaannya terdapat perbedaan.

S-APA tidak mementingkan konsep apa yang akan dicapai, sedangkan
pendekatan KPS justru menggunakan keterampilan proses untuk
memahami konsep atau mempelajari konsep.

Selain itu S-APA menuntut pengembangan pendekatan proses secara utuh
yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaannya, sedangkan jenis-jenis
keterampilan proses dalam pendekatan KPS dapat dikembangkan secara
terpisah-pisah, bergantung metode yang digunakan.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)
 KPS = Seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan
penyelidikan ilmiah.
 KPS dibedakan menjadi sejumlah keterampilan proses yang perlu dikuasai seseorang
yang hendak mengembangkan pengetahuan sains dan metodenya
 (Carin, 1992) Beberapa alasan pentingnya keterampilan proses antara lain sbb:
1) Pertama: Dalam praktiknya sains merupakan hal yang tidak terpisahkan dari metode
penyelidikan (tidak terkait pada konten saja, tetapi bagaimana cara mengumpulkan fakta
dan menghubungkan fakta-fakta tersebut untuk membuat suatu
penafsiran/kesimpulan)

FAKTA PENAFSIRAN/
FAKTA KESIMPULAN
FAKTA

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)

2) Kedua: Keterampilan Proses Sains (KPS) keterampilan belajar sepanjang hayat (Life-Long
Learning)
*(bukan hanya saja dapat digunakan untuk mempelajari ilmu)
 namun dapat digunakan sehari-hari bahkan untuk dapat bertahan hidup (Life skills)
 (KPS) melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial
 Ket. Kognitif: Peserta didik melakukan ket. Proses menggunakan pikiran)
 Ket. Manual: Melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan
alat.
 Ket. Sosial: Bahwa peserta didik berinteraksi dg ket. Proses, misal: mendiskusikan hasil
pengamatan.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


JENIS-JENIS KPS

Rezba, et al., (1995) Harlen (1992)


Keterampilan Proses: Keterampilan Proses:
1) Ket. Dasar 1) Mengumpulkan
2) Ket. Terintegrasi 2) Menyajikan data
3) Menafsirkan data
4) *(obeservasi, pengukuran, komunikasi,
intepretasi)

 Kita tidak perlu mempersoalkan perbedaan cara pandang dan pengelompokan tersebut,
karena fase-fase/ tahapan masing-masing pendapat memiliki kedekatan atau kemiripan.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


TAHAPAN KPS

 Terdapat keterampilan dasar yang harus dilakukan dan latih agar mahir dan mampu
mempelajari sains dengan baik, antara lain:
1) Observasi dan inferensi,
2) Pengukuran dan estimasi,
3) Mengajukan pertanyaan dan merumuskan masalah,
4) Komunikasi dan interpretasi,
5) Prediksi dan berhipotesis,
6) Definisi operasional,
7) Identifikasi dan pengendalian variabel,
8) Serta eksperimen dan penyelidikan .
OBSERVASI DAN
INFERENSI

Contoh 1
 Coba Anda perhatikan gambar di sebelah.
Menurut Anda, apa arti gambar tersebut?
.........................................
 Tuliskan apa yang tampak, kemudian artikan.
 Atau tuliskan apa yang anda pahami, lalu
tuliskan alasannya.
 ______________  ________________
 _____________ Karena ____________

Gambar 1 . Apa yang dapat Anda amati dan yang Anda deskripsikan pada gambar tersebut?

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


OBSERVASI DAN
INFERENSI

 Keterampilan mengamati (Observasi) dikembangkan dengan panca indera/ alat bantu

indera untuk memperoleh informasi serta mengidentifikasi dan memberi nama

karakteristik dari objek atau kejadian


 Pengamatan: menggunakan satu atau lebih alat indera (penglihat, pendengar, pembau,

pengecap, dan peraba/perasa)  untuk mengumpulkan informasi tentang dunia.

Contoh: Melihat sebuah papan tulis, mendengar bel berdering, membau asap,

mengecap jeruk asam, meraba kain yang halus ”Pengamatan”

 Informasi yang dikumpulkan dari pengamatan disebut bukti, atau data.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


OBSERVASI DAN
INFERENSI
Lanjutan ..

 Dalam sains, biasanya pengamatan diikuti dengan usaha untuk menjelaskan pengamatan
itu, atau inferensi.
 Pengamatan dan inferensi tentunya dua hal yang terpisah, contoh:
Contoh 2:
 Ada sebuah aquarium kosong di dalam kelas itu  (Pengamatan)
Contoh 3:
 Aquarium itu panjangnya 50 cm, lebarnya 30 cm, dan dalamnya 18 cm  (Pengamatan)
Contoh 4:
 Aquarium itu pernah digunakan untuk memelihara lima ikan  (Inferensi, bukan pengamatan)
Contoh 5:
 Aquarium itu kedap air  (Inferensi, bukan pengamatan)

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


OBSERVASI DAN
INFERENSI
Lanjutan ..

 Melakukan Inferensi/ Penginfersian  Menjelaskan atau menginterpretasikan suatu


pengamatan atau pernyataan.
 Inferensi dapat masuk akal (logis) atau tidak masuk akal.
 Inferensi masuk akal: inferensi yang dapat diterima atau dimengerti, oleh orang yang
mengetahui topik permasalahan
 Inferensi tidak masuk akal: sebaliknya  membuat kesimpulan yang terlalu jauh dari bukti
yang ada

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


 Bayangkan, Anda sedang mengambil foto situasi di taman safari di jawa Timur, Anda
melihat beberapa zebra, banteng dan badak yang sedang berbagi tempat di ruang terbuka.

 Teman-teman Anda melakukan pengamatan dan inferensi berikut ini:

 Pengamatan 1:
 Zebra, Banteng dan Badak itu sedang
berdiri berdampingan
 Inferensi 1:
 Zebra, Banteng dan Badak itu tidak
saling menyerang (masuk akal)
 Inferensi 2:
 Tidak seekorpun hewan di daerah ini
tidak saling menyerang satu sama
lain. (tidak masuk akal) karena Anda
Gambar 2. Hewan yang berbeda sedang berbagi tempat pada tidak punya bukti apapun tentang
ruang terbuka hewan-hewan ini.
OBSERVASI DAN INFERENSI
Lanjutan ..

 Pengamatan 2:
 Beberapa zebra dan banteng sedang
makan rumput
 Inferensi 4:
 Rumput itu merupakan makanan bagi
zebra, banteng dan badak  (Masuk akal)
 Inferensi 5:
 Sebagian besar rumput di daerah ini
dimakan oleh zebra dan banteng (tidak
masuk akal, karena “Anda tidak punya
bukti memiliki bukti apapun tentang
jumlah yang dimakan”. Gambar 2. Hewan yang berbeda sedang
berbagi tempat pada ruang terbuka

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


PREDIKSI DAN BERHIPOTESIS

 Prediksi: Keterampilan penting dalam belajar sains (sciencing).


 Prediksi adalah dugaan atau ramalan terhadap peristiwa yang belum terjadi.
 Prediksi membuat inferensi tentang suatu kejadian di waktu yang akan datang berdasarkan
pada bukti yang ada saat ini atau pengalaman masa lalu.
 Scientist berpendapat, terdapat hubungan sebab akibat di alam yang mengendalikan
peristiwa-peristiwa alam dalam suatu keteraturan.
 Contoh 1:
Predator seperti (singa) dapat menurunkan populasi mangsa (kelinci)  Sebab akibat.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


PREDIKSI

Lanjutan ..

 Contoh 2:

Setiap kali buah apel terlepas dari cabang atau rantingnya tempat menempel, apel tersebut

akan jatuh menuju pusat bumi (tidak peduli jenis apapun/dilokasi manapun di bumi akibat

gaya yang bekerja secara teratur)  keyakinan sebab akibat dan adanya keteraturan gaya

mengarahkan kita pada anggapan dasar bahwa seluruh peristiwa akan dapat diramalkan/

diperkirakan.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


BERHIPOTESIS

Lanjutan ..

 Hypo = “di bawah”, dan Thesis = “Pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian”.

 Hipotesis: Jawaban sementara/Dugaan sementara, karena jawaban tersebut masih harus

dikaji lebih lanjut akan kebenarannya


 Memiliki kaitan penting dengan variabel

 Berhipotesis  melibatkan cara menjelaskannya dengan jalan mengubah salah satu variabel

agar variabel lain yang diharapkan dapat terpengaruh.


PREDIKDIKSI & BERHIPOTESIS

 Contoh Prediksi:
 Memperkirakan berapa lama dan berapa kali sebuah biji mahoni berputar sebelum jatuh
ke tanah.
 Contoh 1 berhipotesis :
 Memperkirakan cara memperbaiki ukuran buah tomat yang ditanam secara hidroponik
 Contoh 2 berhipotesis:
 Jika saya menggosok gigi setiap hari, maka saya tidak akan mengembangkan gigi
berlubang.
 Jika 50 mL air ditambahkan ke tanaman saya setiap hari dan mereka tumbuh, kemudian
menambahkan 100 mL air setiap hari maka akan membuat mereka tumbuh bahkan lebih
besar.
 Jika saya menambahkan pupuk ke kebun saya, maka tanaman saya akan tumbuh lebih
cepat.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN
VARIABEL

 Dalam suatu kegiatan ilmiah kita kenal ada 3 jenis variabel, antara lain:

1) Variabel yang dikendalikan = Var. independen/Var. bebas/var. Manipulasi


 Yaitu suatu faktor atau kondisi dalam sebuah eksperimen yang secara khusus diubah oleh

seorang peneliti.

2) Variabel yang merespon/ var. terikat


 Yaitu suatu faktor/kondisi yang mungkin dipengaruhi atau dikenai akibat dari perubahan

tersebut.

3) Variabel kontrol
 Yaitu suatu variabel yang tidak diubah
Lanjutan ..
Keduanya memiliki jenis tanaman sama, pot yang identik,
Contoh: jenis dan jumlah tanah sama, jenis dan jumlah pupuk
sama, jumah air sama, cahaya sama . “Temperatur
berbeda”

Kelompok eksperimen Suhu


VM : Uji temperatur ruangan
VR : Laju pertumbuhan tanaman
VK : Menjaga kondisi tetap sama yaitu
pot, jenis dan jml tanah, jenis dan
jml pupuk, jumlah air, cahaya.
kecuali (temperatur)

Gambar 3
Kelompok
Kelompok Kontrol = Eksperimen=
 kondisi “tidak diubah”  Kel. yg sedang dikaji =
u/pembanding kondisi diubah.
LATIHAN SOAL!

1) Dua anak berbeda berat tubuhnya diperiksa denyut nadinya setelah melakukan lari tiga kali

keliling lapangan sepak bola dalam selang waktu tertentu. Tentukan!


 Variabel Manipulasi:_______________

 Variabel Respon:__________________

 Variabel Kontrol:__________________

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


LATIHAN SOAL!

TENTUKAN!
2)
 Manakah Variabel Manipulasinya:__________

 Manakah Variabel Responnya:______________

 Pasangkan data apa saja yang dapat Anda peroleh dari

gambar tersebut:____ ;_____ ;_____ *(jika, maka)

Gb 4. Hubungan panjang tongkat


dengan Panjang bayang-bayang

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


LITERASI SAINS

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


Kecakapan Hidup Abad 21

21st Century learning: Critical thinking


• To know Creativity
• To do Communication
Learning Collaboration
• To be and
• To live together Innovation
Skills

Core
subjects Flexibility
21st Century Initiative
Information Context Leadership
Digital Life and career
Media, and Social-skills
literacy skills
ICT literacy Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
PENYIAPAN GURU PROFESIONAL ABAD-21

Literasi Bahasa
Literasi Numerasi
Literasi Sains
Literasi Teknologi
Literasi Finansial
Literasi Budaya dan Kewarganegaraan

Dilengkapi Future Life Skills – kompetensi Abad 21:


 Keterampilan berpikir Kritis (Critical Thinking Skills)
 Keterampilan berpikir Kreatif (Creative Thinking skills)
 Kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi (dengan
memanfaatkan TIK Literacy with ICT)
APA & MENGAPA LITERASI SAINS?

Pemahaman LITERASI secara umum:

“Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan


segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.”
(Education Development Center)

Tujuan LITERASI:

Untuk menciptakan individu yang mampu


menerapkan keahlian yang dimilikinya dalam hidup
LITERASI SAINS

 Literasi yang berarti melek huruf/gerakan pemberantasan buta huruf (Echols&Shadily,


1990)
 Sains berasal dari bahasa Inggris Science yang artinya “ilmu pengetahuan”
 Literasi sains /Scientific literacy: Memahami sains dan aplikasinya bagi kebutuhan
masyarakat
 “Holbrook (1998): beberapa tingkatan dalam literasi sains yang lebih cocok dinilai dan
diterapkan selama pembelajaran di sekolah karena kemudahannya untuk diterapkan pada
tujuan instruksional”
KARAKTER GURU YANG LITERAT
1) Gemar membaca;
2) Menjadi teladan membaca;
3) Menciptakan lingkungan yang
kaya literasi;
4) Menjadikan kegiatan
membaca menyenangkan

5) Memperlakukan seluruh peserta


didik dengan baik
6) Menyesuaikan kegiatan
membaca dengan gaya belajar
peserta didik yang unik; dan
7) Meningkatkan profesionalisme.
IDENTIFIKASI SOAL LITERASI SAINS

Gambar 8 : Domba Dolly


UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id
IDENTIFIKASI SOAL KPS YANG TERCAKUP DALAM
SOAL-SOAL BERDIMENSI PROSES

Merancanakan
Penyelidikan

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


IDENTIFIKASI SOAL KPS YANG TERCAKUP DALAM
SOAL-SOAL BERDIMENSI PROSES
Lanjutan ..

Interpretasi

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


IDENTIFIKASI SOAL KPS YANG TERCAKUP DALAM
SOAL-SOAL BERDIMENSI PROSES

Lanjutan ..

Klasifikasi

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


Sekian ,
dan Terimakasih . Selamat Belajar.

Dosen
Ani Anjarwati, S.Pd., M.Pd
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai