Anda di halaman 1dari 8

Tugas 2 Matakuliah

Pengembangan Kurikulum

dan Pembelajaran di SD PDGK4502

Tutor/Dosen : Dr. Nurul Istiq'faroh, M.Pd.

No Skor Sumber Tugas


UraianTugas Tutorial
. Maksimum Tutorial
1. Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah 10 Modul 4 BMP
PDGK4502
di lapangan memiliki beberapa prinsip umum
Pengembangan
yang patut dijadikan pijakan agar mencapai Kurikulum dan
Pembelajaran di
tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan
SD
manajemen berbasis sekolah dibutuhkan KB 1
kejasama juga dari komite sekolah. Terkait
dengan prinsip umum manajemen berbasis
sekolah, komite sekolah merupakan komponen
Manajemen Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat, karena Hubungan sekolah dengan
masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu
sarana yang sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta
didik. Oleh kerana itu, hubungan sekolah dengan
masyarakat bertujuan antara lain untuk:

a. Memajukan kualitas pembelajaran, dan


pertumbuhan anak.

b. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan


kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.

c. Menggerakkan masyarakat untuk menjalin


hubungan dengan sekolah.

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak


cara yang dilakukan oleh sekolah dalam menarik
simpati masyarakat terhadap sekolah dan
menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah
dan masyarakat

2. Dalam kurikulum 2004 atau dikenal juga dengan 10 Modul 5 BMP


istilah Kompetensi Lintas Kurikulum yang PDGK4502
Pengembangan
merupakan kecakapan hidup dan belajar
Kurikulum dan
sepanjang hayat yang dibakukan dan harus Pembelajaran di
SD
dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman
KB 2
belajar secara berkesinambungan. Jelaskan
masing-masing substansi struktur kurikulum
dalam kurikulum tahun 2004.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau


Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia
pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan
sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang
mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum
diterapkannya. Secara materi, sebenarnya
kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994,
perbedaannya hanya pada cara para murid belajar
di kelas.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:

1. Iman, akhlak mulia, nilai budaya.


2. Penguatan integritas bangsa.
3. Keseimbangan etika, logika, estetika dan
kinestetik.
4. Persamaan kesempatan.
5. Pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi.
6. Pengembangan kecakapan hidup.
7. Pembelajaran sepanjang hayat.
8. Berpusat pada anak.
9. Pendekatan yang komprehensif dan
kemitraan.

Kompetensi adalah pengetahuan (kognitif) yang


setelah dimiliki oleh seseorang, harus
diwujudkan dalam bertindak (psikomotor) dan
bersikap aktif (afektif). Departemen Pendidikan
Nasional menyederhanakan definisi kompetensi
sebagai “pengetahuan, sikap, nilainilai yang
diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak”. Jadi, ada kesesuaian antara
pengetahuan yang telah dimiliki seseorang
dengan tindakan dan sikapnya dalam kehidupan
sehari-hari.

Dengan demikian, Kurikulum Berbasis


Kompetensi adalah memandirikan atau
memberdayakan sekolah dalam mengembangkan
kompetensi yang akan disampaikan kepada
peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan.
Kompetensi perlu dicapai secara tuntas.
Bimbingan tentang cara menghadapi perbedaan
individu melalui perbaikan program,
peningkatan/pendalaman dan penyempurnaan

3. Di daerah metropolitan, kurikulum KTSP dapat 10 Modul 6 BMP


PDGK4502
terlaksana secara optimal. Hal ini tentunya
Pengembangan
bertolak belakang dengan pelaksanaan kurikulum Kurikulum dan
Pembelajaran di
di daerah 3T misalnya di Papua karena dengan
SD
keterbatasan sumberdaya manusia dan sarana KB 1
prasarana. Namun, tidak menutup kemungkinan
kurikulum KTSP tetap dilaksanakan walaupun
cara pelaksanaannya cenderung berbeda karena
penyesuaian dengan daerah setempat.

Jelaskan jenis prinsip pengembangan kurikulum


KTSP dalam fenomena di atas.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip


sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu. Kurikulum


dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.


Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.


Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang
pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum


diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta
arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional


dan kepentingan daerah. Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).

4. Salah satu langkah yang dilakukan dalam 20 Modul 1 BMP


PDGK4502
pengembangan KTSP yaitu analisis konteks.
Pengembangan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi Kurikulum dan
Pembelajaran di
kebutuhan dan potensi sumber daya yang ada. SD
Sebut dan Jelaskan komponen yang dianalisis
dalam langkah analisis konteks.

Pada langkah analisis konteks, komponen yang


akan dianalisis terdiri dari analisis keadaan
internal dan analisis keadaan eksternal sekolah
dan Masyarakat.

Pembahasan:

1. Analisis Keadaan Internal Sekolah

Adapun analisis konteks terhadap keadaan


internal sekolah meliputi

peserta didik, tenaga kependidikan dan pendidik,


serta sarana maupun prasarana kegiatan belajar,
program dan pembiayaan.

a. Analisis peserta didik

Pada komponen ini yang dianalisis adalah


kemampuan non akademik dan akademik peserta
didik.

b. Analisis Tenaga Kependidikan dan Pendidik

Pada komponen ini yang dianalisis adalah


kelemahan dan kekuatan yang terdapat disekolah.
Hal ini dilakukan  supaya program
pengembangan KTSP yang telah disusun dapat
dilaksanakan secara maksimal dan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki sekolah.

c. Sarana dan Prasarana

Pada komponen ini yang dianalisis adalah alat


dan perabot pendidikan, media pendidikan,
sumber belajar dan buku/bahan ajar, bahan yang
telah habis dipakai, dan perlengkapan untuk
mendukung kegiatan belajar secara teratur dan
berkelanjutan.

d. Pembiayaan

Pada komponen ini yang dianalisis adalah biaya


personal, biaya investasi, dan biaya operasi.

e. Program-program
Pada komponen ini yang dianalisis adalah
kelebihan dan kekurangan program-program
yang terdiri dari program pendidikan. Program
pendidikan ini meliputi pemilihan mata pelajaran
muatan lokal, muatan nasional, kegiatan untuk
pengembangan diri,  penentuan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global, program
pembelajaran, program remedial, dan program
pengayaan dan penentuan pendidikan tentang
kecakapan hidup.

2. Analisis Keadaan Sekolah dan Keadaan


Masyarakat

Adapun analisis konteks terhadap keadaan


eksternal sekolah dilakukan terhadap dewan
pendidikan, komite sekolah, kantor dinas

kabupaten atau kota, keberadaan dunia usaha,


keberadaan dunia industri, keadaan sumber daya
alam, keadaan sosial ekonomi, keadaan budaya,
dan asosiasi profesi.

a. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah

Dalam penyusunan KTSP,  pihak yang terlibat


adalah komite sekolah. Komite sekolah berperan
memberikan pertimbangan terkait penyusunan
KTSP,  memberikan keputusan terhadap
pedoman struktur organisasi sekolah, dan dana
operasional sekolah. Komite sekolah juga
berperan dalam memberikan masukan terkait tata
tertib sekolah.

Kemudian,  dewan pendidikan berperan untuk


mengevaluasi dan memantau pelaksanaannya.
Oleh karena itu, untuk semakin memantapkan
pengembangan KTSP analisis terhadap
kepedulian dewan pendidikan perlu dilakukan.

b. Dinas Pendidikan

Adapun tugas Dinas pendidikan kabupaten/kota


adalah melakukan koordinasi, memfasilitasi
penyusunan silabus dan supervisi pengembangan
KTSP. Untuk meningkatkan pengembangan
KTSP perlu dilakukan Analisis mengenai
tantangan dan dan peluang yang terdapat di dinas
pendidikan.

c. Asosiasi Profesi

Asosiasi Profesi berperan dalam kegiatan


Kelompok Kerja

Guru (KKG) atau kegiatan Musyawarah Guru


Mata Pelajaran (MGMP).  Tantangan dan
peluang mengenai keberadaan MGMP perlu
untuk dilakukan analisis.

d. Dunia Kerja dan Dunia Industri

Untuk mendukung pengembangan pribadi


peserta didik agar memiliki jiwa kewirausahaan
dan kecakapan hidu. Maka didalam penyusunan
KTSP, rencana kegiatan pembelajaran ini harus
dimasukkan.

e. Sosial Budaya dan Sumber Daya Alam

Aspek sosial budaya yang diterapkan dalam


lingkungan sekolah dapat

menjadi peluang dan tantangan untuk


mengimplementasikan dan pengembangan
KTSP.

Aspek sumber daya alam yang diterapkan dalam


lingkungan sekolah sesuai dengan KTSP. Oleh
karena itu, pengembangan dan penyususnan
KTSP harus memuat keragaman  lingkungan,
kondisi potensi, baik alam maupun budaya
masyarakat, budaya sosial, kemudian kesetaraan
gender supaya dapat menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan sumber daya alam yang ada di
lingkungan dan relevan dengan kebutuhan
daerah.

Sumber Referensi :
Modul 4 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 1
Modul 5 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 2
Modul 6 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD - KB 1
Modul 1 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

Nama : Joko Pramono


Nim : 818127882
Kelas : Pengemb. Kur. & Pembel. di SD

Anda mungkin juga menyukai