LAPORAN PKP
S1-PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
i
KATA PENGANTAR.
Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izinNYA lah saya bisa
menyusun laporan PKP ini .Laporan PKP:” Meningkatkan Prestasi Belajar dan Minat
Belajar Siswa dalam Kelompok Belajar Pelajaran Matematika.” Sebagai tugas 3 Mata
Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional.
Dengan segala rasa cinta dan Terima Kasih saya kepada keluarga saya yang telah mendukung
saya dalam perkuliahan dan penyusunan laporan ini, yang terhormat bapak M.Nasrul Massi,
dan anak –anak saya Puteri Sekar Ananda Redjeb,S.Farm, Putera Rizky
Lazuardi,S.Kom.,Yulianingsih Laebo ,S.H,Ferdiansyah Liputo,Indah Leony Liputo ,SE,
pangeran-pangeran saya Januar Lazuardi Redjeb, Junayd Lazuardi Redjeb.
Dalam laporan ini pastinya tidak lepas dari kekurangan dalam penyelesaian,namun karena
bantuan dari pihak-pihak yang senantiasa dengan sabar dan ikhlas memberikan bantuan moril
kepada saya,izinkanlah dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima Kasih saya kepada
pihak-pihak yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian laporan ini
1.Kepala sekolah SDN 69 ibu hajjah Marleni Yusuf SPd, yang selalu memberikan arahan dan
motivasi kepada saya.
2.Staf SDN 69 yang sudah membantu saya dengan arahan dan masukkan juga memotivasi
saya. Heldawati S Polapa,SPd sebagai supervisor ,Salama Tueno SPd,Sitti Marhummah,SPd,
Melis Usman Djafar SPd, Nuzlan Ishak S.Ag, Yunus Panani SPd.
3.Operator sekolah SDN 69, Ririn Antu,Amd yang selalu membantu saya dalam perbaikkan
laporan.
4.Windiyani Suleman SPd, yang selalu membantu saya dalam proses pengambilan Video
dalam siklus perbaikan pembelajaran.
Semoga keiklasan dan perhatian bapak ibu menjadi berkah yang tak ternilai.
Wassalam Penyusun.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1LATAR BELAKANG...........................................................................................................
1.2.IDENTIFIKASI TUJUAN MASALAH.............................................................................
1.3.TUJUAN MANFAAT PENELITIAN.................................................................................
1.3.1.Tujuan Penelitian..........................................................................................................
1.3.2. Manfaat Penelitian.......................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.2.Manfaat Penelitian.
Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Laporan penelitian ini disusun sebagai proses perbaikan pembelajaran matematika di SDN
69
2. Membantu proses pembelajaran dimana akan dibentuk suatu wadah kelompok belajar
Matematika.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
Melatih kebiasaan bertanya dan berdiskusi.
Belajar Kelompok menjadi wadah bagi siswa untuk menanyakan pelajaran yang belum
dimengerti saat didalam kelas. Bertanya pada teman tentunya lebih mudah dan tidak sungkan ,
bahkan bisa berdiskusi dan saling berbagi ilmu
Menimbulkan rasa sosial antar sesama siswa.
Siswa bisa bersosialisasi di lingkungan masyarakat saling mendengarkan dan saling
memahami merupakan kata kunci yang penting dalam kelompok belajar. Dapat melatih diri
berbicara dan menyampaikan pendapat didepan teman-teman juga bisa mengenali sifat teman-
teman kelompok.
Belajar Bertanggung Jawab.
Hal ini berkaitan dengan pembagian tugas dalam belajar kelompok, Masing-masing anggota
kelompok harus mengerjakan tugasnya.
Tugas Terasa Lebih Ringan
Beratnya tugas diberikan oleh guru bisa diringankan dengan adanya kelompok belajar.
Mendapat banyak ilmu
Berkumpul bersama banyak pula kepribadian yang memiliki keunggulan masing-masing
misalnya bisa belajar disiplin dari siswa A karena dia tepat waktu.Bisa belajar tekun dari si B
yang pantang menyerah dalam mengerjakan soal-soal.
Punya pemikiran Yang Kritis.
Ketrampilan berpikir Kritis sangat penting untuk dimiliki generasi sekarang dan masa
depan.Dalam berkelompok siswa akan terlatih menerima persfektif orang lain dan
menanggapi sesuai pemahamannya.Terbentuk kebiasaan berfikir secara fleksibel saling
bertukar pendapat, beradu argumen dan diskusi ringan.
Pengertian Kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling
bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama,
meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948)
Muzafer Sherif
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah
mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu
sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
3
*Seseorang yang sama-sama berada di suatu tempat (perpustakaan, halte bus, dll) tetapi
tidak berinteraksi dan memiliki tujuan sendiri-sendiri bukan termasuk kelompok, melainkan
“agregat”.
b) Kelompok juga menjadi bagian penting dari identitas kita, yang mendefinisikan siapa
diri kita.
c) Kelompok membantu menegakan norma social, aturan, yang eksplisit atau implicit
mengenai prilaku yang dapat diterima.
Karakteristik Kelompok
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non
verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui
menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok
secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat
membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965).
Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan
menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum
saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
4
Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada
tahap ini.
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan
mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 – Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung
satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
5
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.
Keadaan Sekolah.
Akreditas sekolah :A
Nama Kepala Sekolah : Marleny Yusuf, SPd
Nama Operator : Ririn Antu
Jumlah Guru : 9 Orang
Siswa Kelas V berjumlah 18 orang, terdiri dari 9 perempuan dan 9 laki-laki,muatan pelajaran
kelas V dalam K 13 sesuai struktur kurikulum adalah
Pelajaran Matematika disekolah ini khususnya di kelas V tidak banyak diminati siswa, oleh
karena itu banyak siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran ini.Dan karena masalah ini
saya sebagai guru kelas V berupaya bagaimana caranya meningkatkan minat siswa juga
prestasi siswa kelas V dalam pelajaran Matematika. Maka dibuatlah sebuah wadah Kelompok
6
Belajar Matematika.Dalam proses pembelajaran Matematika saya membagi mereka menjadi
4 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa. Saya mengamati perkembangan
siswa dalam kelompok belajar ini.Sebelum saya berikan tugas kelompok saya memberikan
arahan-arahan sesuai materi .Tugas kelompok saya berikan 6 soal, dalam artian setiap
anggota kelompok mengerjakan satu soal dengan tujuan agar semua anggota kelompok aktif
dan bertanggung jawab.Saya berperan sebagai motivator sekaligus narasumber dalam
pembelajaran kelompok ini.Hasil yang saya dapat
Dalam Penelitian ini digunakan metode quasy eksperimen yaitu eksperimen yang tidak dapat
mengontrol semua aspek yang dapat mempengaruhi aspek belajar siswa yang diberikan pengajar
dalam jumlah anggota kelompok kecil.Untuk mengetahui hasil kelompok belajar siswa yang
diberikan pengajar kepada kelompok belajar dengan jumlah yang besar. Teknik pengambilan sampel
adalah dengan cara random sampling yaitu pengambilan secara acak.
1 Anggelicka Dengo 70
2 Cika Jaisa 75
3 Dahliyanti 80
4 Elsa Putri Iloponu 80
5 Fadhil Syafwan 85
6 Faturrahman Mohi 65
7 Jesika Idrus 70
8 Moh Alif 70
9 Moh Reza 65
10 Moh Rizky 65
11 Moh.Nazril 60
12 Muaz Burhanudin 70
13 Muzdaliva Mooduto 70
14 Nurul Lutfhia 70
15 Raman Ibrahim 70
16 Rafy Alghifari 85
7
17 Safa Nuraini 80
18 Sitti Rahmatya 70
1 Anggelicka Dengo 80
2 Cika Jaisa 85
3 Dahliyanti 80
4 Elsa Putri Iloponu 80
5 Fadhil Syafwan 85
6 Faturrahman Mohi 80
7 Jesika Idrus 75
8 Moh Alif 80
9 Moh Reza 85
10 Moh Rizky 75
11 Moh.Nazril 75
12 Muaz Burhanudin 75
13 Muzdaliva Mooduto 80
14 Nurul Lutfhia 75
15 Raman Ibrahim 75
16 Rafy Alghifari 90
17 Safa Nuraini 80
18 Sitti Rahmatya 80
8
Nilai rata-rata kelas pada siklus 1 = 1435 /18 = 79,7
NILAI PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 69 dalam SIKLUS 2 pada
hari Selasa tanggal 11 Mei 2021,SETELAH ADANYA KELOMPOK BELAJAR
DENGAN KKM 75.
NO Nama Siswa Nilai
1 Anggelicka Dengo 85
2 Cika Jaisa 85
3 Dahliyanti 80
4 Elsa Putri Iloponu 85
5 Fadhil Syafwan 85
6 Faturrahman Mohi 80
7 Jesika Idrus 75
8 Moh Alif 85
9 Moh Reza 85
10 Moh Rizky 80
11 Moh.Nazril 75
12 Muaz Burhanudin 75
13 Muzdaliva Mooduto 80
14 Nurul Lutfhia 80
15 Raman Ibrahim 75
16 Rafy Alghifari 95
17 Safa Nuraini 85
18 Sitti Rahmatya 80
9
BAB IV
PEMBAHASAN
Jumat 10/05/2021
*Tema 9 sub tema 3 MATEMATIKA Dan Literasi
1.Nurul lutfiah assyifah
2. Moh. Reza Daeng Matona
3 siti rahmatia laginta
4. Muaz B Ahmad
5 Rafy Al Ghifari
6.safa nuraini
7 Alif Ontalu
8 elsa putri iloponu
9Cika jaisa
10 Fadhyl Syafwan Husain
11 Musdaliva
12Faturrahman
13Rizky Agune
14 Raman
15 Nazril
16 Jesika Idrus
17 Angelika
10
18
Selasa, 11/05/2021
*Tema 9 sub tema 3 MATEMATIKA Dan Literasi
1. Cika jaisa
2. Moh. Reza Daeng Matona
3 Alif Ontalu
4Angelicha Aprila Dengo
5 Rafy Al Ghifari
6 siti r laginta
7.safa nuraini
8Raman ibrahim
9
10 Fadhyl Syafwan Husain
11 Musdaliva
12Faturrahman
13Rizky Agune
14 Raman
15 Nazril Ratu
16 Jesika Idrus
17 Angelika Dengo
18.
●«»«»«»«»«»«»«»●
Dengan adanya kelompok belajar , hasil proses pelaksanaan perbaikan siswa dalam siklus 1 pada
tanggal 10 Mei 2021 mengalami kemajuan dan minat siswa untuk belajar matematika mulai kelihatan
dari sikap /respon siswa dalam diskusi dan tanya jawab.
Nilai rata-rata kelas sebelum perbaikan =72,2
11
Nilai rata-rata kelas dalam perbaikan siklus 1 = 79,7
Nilai rata-rata kelas dalam perbaikan siklus 2 = 81,6
2.Kesimpulan.
Dari hasil siswa sebelum adanya kelompok belajar dapat diamati ada beberapa siswa yang tidak
tuntas.
Namun dengan adanya Kelompok Belajar Nilai siswa bisa berubah menjadi lebih baik dan semua
siswa Tuntas dalam pelajaran Matematika.
3.SARAN
Dalam laporan ini masih banyak kekurangannya, dan sebagai manusia biasa saya juga masih banyak
kekhilafan dan ketidak tahuan saya,olehnya kritik dan saran sangat saya harapkan dalam proses
kelengkapan laporan ini.
12
Karya Ilmiah
S1-PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang
Autisme atau dikenal juga dengan gangguan spektrum autisme (autism spectrum
disorder) adalah gangguan tumbuh kembang yang membuat penderitanya sulit
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini diduga terjadi akibat beberapa
faktor, yaitu kelainan genetik dan gangguan pada otak.Terbatasnya kemampuan dalam
berkomunikasi, membuat anak penderita autisme tidak mampu mengutarakan keinginan dan
emosi yang sedang dirasakan, baik secara lisan maupun melalui bahasa tubuh. Meski
demikian, anak dengan kondisi ini bisa saja ahli dalam keterampilan lain, seperti seni, musik,
dan matematika. Namun ada juga perkembangan anak autis ketika belajar satu kelas dengan
anak yang normal.Hal ini sungguh sangat mencengangkan ketika prestasi anak autis melebihi
anak normal.
2. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan dari penulisan ini adalah :
1. Pendampingan guru kelas untuk anak autis yang belajar satu kelas dengan siswa
normal.
2. Pendampingan orang tua anak autisme di rumah.
2
BAB II
PEMBAHASAN.
Pendampingan guru kelas untuk anak autis di kelas yang sama dengan siswa normal.
Sungguh suatu hal yang sangat mulia ketika seorang guru tidak membedakan
siswanya.Apalagi dalam kelas binaannya ada salah seorang murid yang autisme yang
mempunyai gangguan tumbuh kembang yang berujung sulitnya berkomunikasi. Dalam setiap
kegiatan pembelajaran guru ini memberikan pelajaran di kelas binaanya dengan pembelajaran
secara normal. Selesai memberikan arahan dan pembelajaran sesuai langkah-langkah
pembelajaran guru ini mendekati anak autisme dan memberikan arahan dengan cara dan
kompotensi yang dimilikinya. Ternyata strategi pembelajaran yang dilakuakan guru ini
sanggup membuat anak autis ini mengerti. Setiap hari guru ini melakukan hal yang sama
dengan strategi yang berbeda untuk siswa normal dan siswa yang autis. Hasil ulangan
semester sangat mencengangkan, siswa autisme bisa jadi juara.Upaya guru bukan Cuma
sebatas pembelajaran di sekolah saja, namun guru juga berupaya melatih keterampilan sosial,
komunikasi juga perilakunya agar dia bisa beradaptasi lebih baik lagi dilingkungan
sekitarnya.
Penting bagi orang tua yang memiliki anak autis untuk selalu berkonsultasi dengan dokter,
agar orang tua bisa mengetahui cara mendidik , membimbingnya sesuai kebutuhannya.
Dukungan anggota keluarga dan orang sekitar sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak
dengan autisme. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajaknya bermain dan berinteraksi
secara rutin setiap harinya.
Hal yang harus diperhatikan orang tua dalam Penanganan untuk Anak yang
Menderita Autisme
Hingga saat ini, gangguan autisme belum bisa disembuhkan. Namun, terdapat beberapa
pilihan pengobatan atau terapi yang dapat dilakukan untuk membantu anak penderita autisme
agar bisa belajar dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan mandiriBerikut ini adalah
beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk anak dengan autisme:
3
Pemberian obat-obatan
Dokter dapat memberikan obat-obatan, misalnya obat antidepresan, stimulan, atau obat
antipsikotik untuk mengurangi gejala autisme, seperti sulit konsentrasi, atau sering tantrum.
Cara memantau dan menstimulasi tumbuh kembang anak dengan autisme tentu berbeda
dengan anak yang tidak memiliki kondisi serupa. Oleh karena itu, orang tua dari anak yang
menderita autisme perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai berbagai cara untuk
mendukung tumbuh kembang anak.Metode ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
terapi bermain, menggambar, atau bermain musik.
Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif atau CBT (cognitive behavioral therapy) bertujuan untuk melatih
cara berpikir atau fungsi kognitif dan cara bertindak anak dengan autisme.Terapi ini
bertujuan melatih anak penderita autisme agar dapat berinteraksi dengan sekitarnya dan
melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.Selain itu, ada pula pilihan terapi lain yang juga
dapat digunakan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dengan autisme, yaitu terapi
wicara dan okupasi.Mendidik dan mendampingi anak penderita autisme memerlukan
kesabaran lebih dan pengetahuan yang benar tentang kondisi ini. Oleh karena itu, jangan ragu
berkonsultasi dengan dokter atau psikiater untuk memantau perkembangan Si Kecil dan
mendapatkan saran yang tepat.
4
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam cerita guru diatas bisa disimpulkan bahwa siswa autis yang belajar bersama siswa
normal dengan teknik mengajar, strategi pembelajaran, metode dan pendekatan yang
dilakukan guru bisa membuat siswa autis beradaptasi dengan teman-teman siswa normal
5
6