Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

NAMA : ELVIS TAMUU

NIM : 859980841

1.Pengelolaan udara secara input adalah usaha untuk mencegah masuknya udara yang
tercemar dengan mengurangi, menggantikan atau memperkecil sumber-sumber yang dapat
menyebabkan pencemaran udara. Contohnya sebagai berikut:

1. Memperkecil penggunaan energi pada pabrik dan mobil


2. Menekan bertambahnya populasi manusia
3. Mengganti energi minyak dengan sumber energi yang lain misalnya cahaya matahari,
angin atau panas bumi.
4. Mengurangi penggunaan mobil pribadi  
5. Mengutamakan penggunaan angkutan umum
6. Memilih kendaraan yang memiliki mesin irit bahan bakar
7. Mengadakan penanaman pohon di sekitar

Pengelolaan udara secara output adalah usaha untuk mengelola pembuangan pencemar
udara. Contohnya sebagai berikut:

1. Membuat cerobong asap yang lebih tinggi sehingga asap yang dikeluarkan langsung
masuk ke lapisan inversi udara
2. Memasang filter pada cerobong asap pabrik
3. Menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan
4. Memasang alat tambahan pada mesin mobil agar pembakaran mobil menjadi lebih
aman

Pencemaran udara disebabkan karena adanya polutan yang masuk ke dalam atmosfer
sehinga menyebabkan menurunnya kualitas dan fungsi udara.

Polutan dibagi menjadi:

1. Polutan primer
2. Polutan sekunder

Penyebab terjadinya pencemaran udara antara lain:

1. Kebakaran hutan
2. Asap kendaraan
3. Pembangkit listrik
4. Pabrik atau industri
5. Pertanian
6. Kegiatan pertambangan
7. Aktifitas rumah tangga
8. Kebakaran hutan
9. Timbunan sampah
2 Hubungan Antara Masalah Penduduk dengan Perkembangan Kebudayaan

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi oleh karena mengadakan hubungan-
hubungan dengan manusia lain.

Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.

Gerak tersebut tidak hanya disebabkan oleh jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena
adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Beberapa masalah yang menyangkut proses itu adalah :

 Unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima


 Unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
 Individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
 Ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun
keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan. Pada awalnya peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus
patuh terhadap peraturan tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak
dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari
manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini
dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita
tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan.
Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu
agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
3.ETIKA LINGKUNGAN.

Etika Lingkungan sangat penting bagi semua makhluk yang ada di muka bumi
ini.Maka dari itu etika lingkungan harus dilakukan oleh semua warga .
Disosialisasikan,di edukasikan agar bisa dipahami oleh seluruh masyarakat.Kapan
kita melaksanakan etika lingkungan ?,sepatutnya etika lingkungan di lakukan sejak
dini.

4. MANFAAT ATMOSFER

 Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Sinar
ultraviolet itu sangat berbahaya lho bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.
 Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya gravitasi
bumi. Coba bayangin kalau nggak ada atmosfer? Yang menghujani kepala kamu
bukan cuma air, tapi batuan dan benda-benda luar angkasa juga ikutan.
 Atmosfer juga menjadi media cuaca yang bisa memengaruhi hujan, badai, topan,
angin, salju, awan, dan lain sebagainya.
 Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, tumbuhan,
dan juga hewan untuk bernafas dan kebutuhan lainnya seperti oksigen, nitrogen,
karbon dioksida.

5.PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

Sumber utama data kependudukan pada buku ini adalah dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Gorontalo. Selain itu pada buku ini juga digunakan data Sensus
Penduduk. Sensus Penduduk dilaksanakan sepuluh tahun sekali. Sejak Indonesia merdeka,
Sensus Penduduk telah dilaksanakan 6 kali yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan
2010.Menurut hasil Registrasi Penduduk 2016, penduduk Kecamatan SipatanaTahun
2016berjumlah 18.888jiwa. Adapun tingkat kepadatan penduduk per km2sebesar 2.473jiwa.
Kelurahan terpadat di Kecamatan Sipatanaadalah Kelurahan Molosipat Udengan tingkat
kepadatan penduduk sebesar 5.719jiwa/ km2. Sementara itu, Kelurahan Tanggikiki memiliki
tingkat kepadatan penduduk terkecil yakni sebesar 2.622jiwa/ km2 .

Anda mungkin juga menyukai