Anda di halaman 1dari 6

MODUL 6

PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI

Kegiatan Belajar 1. Pembelajaran Sains Terintegrasi

Pengajaran IPA SD mempunyai tujuan antara lain agar siswa memahami konsep-
konsep IPA, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mampu menggunakan
teknologi sederhana. Pembelajaran sains teringrasi merupakan sebuah konsep
yang dapat di anggap sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan untuk memberikan
pengalaman belajar menjadi lebih bermakna kepada anak didik.

Ditegaskan oleh Miller (1992: 10) bahwah pembelajaran terpadu merupakan


salah satu mata rantai dari holistic education, memungkinkan anak didik
untuk memahami sebuah fenomena dari beberapa aspek, karena langsung dan
aktif terlibat dalam proses, pengalaman anak didik menjadi lebih bermakna
dan selanjutnya anak didik menjadi lebih peka terhadap lingkunganya.
Selain itu, Mc Donald (1994:9) juga menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
melatih dan meningkatkan kemampuan anak didik dalam hal keterampilan
proses, berkomunikasi, memecahkan masalah dan berpikir kritis dan kreatif.

Di samping itu, Peter (1995:636) mengemukakan bahwa manfaat pembelajaran


terpadu tidak hanya diperoleh anak didik saja tetapi juga diperoleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan, yaitu dapat meningkatkan keterampilan
merancang dan mengorganisasi pembelajaran dan membina semangat kerja
sama antara sesame rekan seprofesi.

Robert Fogarty (1991) berpandangan bahwa kelas yang bersemangat atau


hidup adalah kelas yang terdiri dari anak didik dan guru yang saling
berinteraksi dan memiliki gairah serta perhatian dan memberikan kemampuan
berpikir secara interdisiplin.

1
1. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu proses pembelajaran terpadu memiliki ciri-
ciri sebagaimana yang dikemukakan oleh Tim Pengembangan PGSD
(1997:7) yaitu:
a. Bersifat holistik
b. Berpusat pada anak didik
c. Memberikan pengalaman langsung kepada anak didik
d. Pemisahan topik materi atau bidang studi tidak begitu jelas
e. Menyajikan konsep-konsep dari berbagai topic materi atau bidang
studi dalam sebuah pembelajaran
f. Hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangkan anak lebih lanjut
dengan minat dan kebutuhannya.

2. Model - model Pembelajaran Terpadu


Robert Fogarty dalam bukunya yang berjudul How to
Integrate the Curricula, menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
dibedakan ke dalam tiga kelompok berdasarkan pada sifat keterpaduannya,
yaitu:
a. Model dalam satu disiplin ilmu (within single discipline), meliputi
model fragmented connected dan nested
b. Model antar disiplin ilmu (across several discipline), meliputi
model sequenced, shared, webbeb, threaded dan integrated
c. Model lintas lingkup pembelajar (within and across learners) yang
mencakup model immersed.

3. Kelebihan Pembelajaran Terpadu antara lain:


a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak-anak selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak
b. Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak
c. Seluruh kegiatan lebih bermakna bagi anak, sehingga hasil belajar
akan bertahan lebih lama
d. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak

2
4. Kelemahan pembelajaran terpadu antara lain:
a. Agak sulit dalam melaksanakan evaluasi materi yang disampaikan
b. Kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan dan
keterampilan yang dituntut dalam kurikulum
c. Bila konsep pembelajaran terpadu tidak dikuasai benar oleh
guru, ada kecenderungan menyajikan materi pengetahuan yang
dangkal.

Secara garis besar pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua jenis


berdasarkan cakupan materi yang akan diintegrasikan, yaitu intrakurikulum
dan interdisplin ilmu. Pembelajaran terpadu intradisplin ilmu mengintegrasikan
topik-topik, konsep-konsep yang terhadap dalam satu rumpun bidang studi
misalnya studi misalnya IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi
walaupun pada kenyataannya untuk pembelajaran IPA di SD tidak ada
pemisahan yang jelas dalam arti tidak ada batas-batas yang jelas antara ketiga
bidang tersebut. Sedangkan pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu
mengintegrasikan topik atau konsep dalam disiplin ilmu.

3
Kegiatan Belajar 2. Merancang Pembelajaran Sains Terintegrasi

A. MENGAPA PERLU INTER DAN INTRADISIPLIN ILMU DALAM


PEMBELAJARAN?

Ada beberapa argument yang dapat dijadikan alasan perlunya penerapan


cara pembelajaran secara inter dan intradisplin ilmu, di antaranya:
1) Pemahaman peserta didik terhadap topic lebih bermakna,karena topiK
kegiatan yang disajikan lazimnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
atau dunia anak.
2) Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan
pelajaran tidak berkotak-kotak oleh pemilihan mata pelejaran.
3) Menghindari penyajian materi yang berulang yang menyebabkan peserta
didik bosan.
4) Memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari
beberapa topik berbagai mata pelajaran.
5) Pembelaran akan lebih menarik dan menantang
6) Langkah alternatif yang dapat kita gunakan

B. BAGAIMANA MENYIAPKAN PEMBELAJARAN SECARA INTER


DAN INTRADISIPLIN ILMU DI SD

1) Tentukan salah satu bahasan dari GBPP yang dapat dikaitkan dengan
bahasan dari mata pelajaran lain.
2) Cari pokok bahasan/subpokok bahasan dalam cawu yang sama dari
setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan topic yang akan diajarkan.
3) Buatlah pemetaan kegiatan pembelj aran untuk mempermudah
menentukam kegiatan belajar-mengajar.

4
C. CONTOH PEMBELAJARAN IPA SD KELAS III SECARA
INTERDISIPLIN ILMU

Bahasa Indonesia: membaca


cerita, bermain tebak-
tebakan, mengamati
lingkungan

udara
bersih dan
udara
tercemar
IPA: udara bersih baik bagi
kesehatan, udara tercemar kesenian: gambar
berbahaya imajinasi

1. Tujuan
Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan dasar tentang:
- Tanda-tanda udara bersih dan udara tercemar
- Perbedaan udara bersih dan udara tercemar
- Usaha-usaha mencegah pencemaran udara
- Pengaruh udara besih dan udara tercemar terhadap kesehatan
2. Alat dan Bahan
3. Kegiatan Pembelajaran
- Tanya jawab klasikal
- Eksperimen sederhana
- Mengamati
- Menggambar
- Bermain peragaan
- Diskusi kelompok
- Membuat kliping
- Bermain tebakan

5
- Menulis cerita
4. Mempersiapkan tindak lanjut
- Membuat karangan
- Mengadakan lomba
- Melakukan permainan

Anda mungkin juga menyukai