Anda di halaman 1dari 15

MODUL 3

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Disusun oleh :
KELOMPOK 3
1. Novia Amelia Pane
2. Rikson Sibarani
3. Evalentina Sinaga
4. Joydinasti Sigalingging
PETA KONSEP
MODUL 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2


Perkembangan pendidikan Sekolah Perkembangan Pendidikan Sekolah
Dasar di Era Orde Baru Dasar di Era Reformasi

A.Ketentuan Perundang-undangan A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait


Terkait Pendidikan SD Pendidikan SD
B. Berbagai Kebijakan Strategis B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait Dan/Atau
Terkait Dan/Atau Tentang tentang Pendidikan SD Dalam Konteks
Pendidikan SD Pembangunan Pendidikan Nasional
C. Isi Dan Proses Pendidikan SD C. Mengapa Diperlukan Standar Nasional
Pendidikan?
D. Bagaimana Visi Dan Missi Pendidikan Nasional ?
E. Apakah Esensi Dari SISDIKNAS Tersebut?
F. Bagaimana Hak Dan Kewajiban Warganegara ,
Orangtua, Masyarakat Dan Pemerintah?
G. Bagaimana Kelembagaan Sistem Pendidikan
Nasional?
H. Isi Dan Proses Pendidikan SD
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru

A. Ketentuan Perundang-Undangan Terkait pendidikan SD


Era orde baru berawal dari pemerintahan orde lama dibawah kepemimpinan
Ir.Soekarno (1945-1965), yang kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto
(1967-1998) atau lebih dikenal dengan era orde baru. Era orde baru berakhir pada
masa kepemimpinan BJ Habibie (21 Mei 1998) yang merupakan simbol dari
reformasi.
Semua ketentuan perundang-undangan berdasar pada pasal 31 UUD 1945, jadi
Pendidikan Nasional merupakan produk sejarah dalam pemikiran bangsa Indonesia
untuk mewujudkan salah satu tujuan pemerintahan negara Indonesia, seperti yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.
Ketentuan perundang-undangan pertama yg mengatur sistem pendidikan nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945
adalah :
1.Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran Nomor 104/Bhg O, Tanggal 1 Maret 1946 tentang
Pembentukan Pengajaran Penyelidik Pengajaran RI. Di bawah Ki Hajar Dewantara;
2.UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PPK);
3.UU No. 12 tahun 1954 tentang Dasar – dasar Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PPK), yg merupakan
pemberlakuan UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PPK)
diseluruh RI bekas RIS;
4.Keputusan Presiden No. 145 Tahun 1965 tentang Perumusan Tujuan Pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEK;
5.Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, yg mengganti rumusan
tujuan Pendidikan Nasional menurut Keputusan Presiden No. 145 Tahun 1965 tentang Perumusan Tujuan
Pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEK;
6.UU No. 22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi
7.UU No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), yg mengatur pendidikan nasional
dalam satu sistem-SISDIKNAS.
B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait Dan/Atau Tentang Pendidikan SD
Kebijakan strategis artinya keputusan manajemen yang bersifat mendasar dan
menyeluruh dari sebuah organisasi, dalam hal ini negara merupakan organisasi
tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat untuk memaksa warganya.           
Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan, dan agama).
Dengan diberlakukannya UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V
(1990/1991-1993/1994) secara keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga
setiap warga negara RI diharapkan “memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan
dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung, serta menggunakan Bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga
negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara”.
C. Isi Dan Proses Pendidikan SD
Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat
pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keselurahan.
Isi pendidikan dasar diterapkan sekurang-kurangnya 13 bidang kajian, yaitu;
Pendidikan Pancasila, Agama, Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Membaca dan
Menulis, Matematika (Termasuk Berhitung), Pengantar Sains dan Teknologi, Ilmu
Bumi, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum, Kerajinan Tangan dan Kesenian,
Pendidikan Jasmani dan kesehatan, Menggambar, serta Bahasa Inggris. Pada
dasarnya kesemua bidang kajian itu merupakan wahana pendidikan untuk
mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak didik dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

A. Ketentuan Perundang-Undangan Terkait pendidikan SD


 Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional pada
Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen yang
terjabar atas:
 UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional sampai
dengan tahun 2003
 UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional dari
tahun 2003 sampai dengan saat ini 
 PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu
ketentuan perundang-undangan turunannya.
Perlu dikemukakan bahwa proses pendidikan nasional termasuk pendidikan SD tetap dikelola
secara nasional dalam bingkai politik NKRI, namun dalam paradigma yang berbeda yakni
semula menerapkan paradigma sentralisasi pendidikan yang ditandai dengan peran Pemerintah
Pusat yang sangat besar, sekarang menjadi Paradigma desentralisasi pendidikan yang
menekankan pada otonomi daerah, melalui peran pemerintah daerah.
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU TENTANG
PENDIDIKAN SD DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi adalah lanjutan  Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal
Repelita VI (1994/1995 – 1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga Repelita V era Orde Baru. hal ini diarahkan pada perwujudan
komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir pendidikan. 
Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai berikut.
Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti dan lingkungan hidup
Penyediaan pendidik yang profesional
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
Mengembangkan TIK
Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi 
Menyempurnakan manajemen pendidikan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
Menata sistem pembiayaan pendidikan
Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun.
C.    MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN?
 Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang
pengembangan dan pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi
Nasional Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional
Pendidikan yang mencakup :
 SKL
 Standar isi
 Standar proses
 Standar penilaian 
 Standar pendidik dan tenaga kependidikan
 Standar pendanaan
 Standar pengelolaan dan pengawasan
 Standar sarana prasarana. 
D.    BAGAIMANA VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL?
 Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn yang selalu berubah”

Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:


 Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
bagi seluruh rakyat Indonesia
 Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar
 Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral
 Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar
nasional dan global
 Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip
otonomi dalam konteks NKRI
E.  APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?
 Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “ Usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”
F. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT
DAN PEMERINTAH?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem pendidikan yang dijamin secara konstitusional
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut.
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus.
Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang tepencil berhak memperoleh
pendidikan layanan khusus.
Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak untuk memperoleh pendidikan
khusus.
Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban “Menjaga norma-norma pendidikan
untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dan ikut menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
G.    BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL?

Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan


yang bersifat nasional-sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur
( pendidikan formal, nonformal, dan informal), jenjang (pendidikan
dasar, menengah, dan tinggi), dan jenis pendidikan ( umum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. 
H.    ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD
 Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan
lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Selain tujuan
dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar
kurikulum, dikemukakan beberapa prinsip pengembangan kurikulum.
Prinsip-prinsip tersebut dikemukankan sebagai berikut.
 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
 Beragam dan terpadu
 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni
 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
 Menyeluruh dan berkesinambungan
 Belajar sepanjang hayat
 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai